Kompetensi Dasar 1
Penyiapan Media Tanam
Sub Judul
A. MELAKUKAN SANITASI KEBUN
1. Teknik Sanitasi
Tujuan :
- Pada lahan asal hutan atau konversi satu tanaman ke
lain tanaman untuk menghindari serangan penyakit
cendawan akar, atau cacing akar
- Pada kegiatan penyulaman tanaman dan
penanaman ulang, agar terhindar dari
reinfeksi organisma tanah pengganggu akar
tanaman
Membongkar sisa pohon
Organ tanaman segar masih mengandung
karbohidrat dan cadangan makanan yang tinggi
dimanfaatkan oleh patogen untuk berkembang biak
a. Fumigasi tanah
b. Pembongkaran tunggul, karena dapat merusak
struktur tanah
c. Pembakaran tunggul, akar dan cabang besar di
areal tanam
Berdasarkan jenis tanamannya sanitasi dibedakan :
a. Sanitasi Preventif
- Di lakukan pada tanaman semusim
- Kegiatan pencegahan sebelum penyakit
menimbulkan kerugian pada tanaman
- Dilakukan dengan cara :
1. Membuat naungan menghadap ke timur
2. Membuat saluran drainase
3. Melakukan soil treatment
Beberapa tindakan soil treatment :
- Menjemur bahan media tanam
- Mengukus atau disiram air panas
- Ditumpuk dan di fumigasi, lalu ditutup
dengan plastik selama 2 minggu
b. Sanitasi Kuratif
- Dilakukan pada tanaman tahunan
- Dilakukan setelah sumber penyakit menimbulkan
kerugian
B. MENGOLAH TANAH
berikut :
Agar pertumbuhan tanaman yang optimal diperlukan
keseimbangan tanah yang baik.
a. Seedbed
Seedbed adalah kondisi tanah yang harus disiapkan
pada saat penanaman benih atau pembibitan sehingga
benih/bibit yang ditanam dapat berkecambah dengan
segera dan bibit (tanaman baru tumbuh) akan
mempunyai perkembangan akar yang baik
Kondisi ini diperlukan hanya sampai perkecambahan dan
pembentukan akar terhadap awal (1-2 minggu)
2. Pengolahan tanah minimum(minimum tillage)
d. Porositas
Porositas ideal antara 48,1 sampai 50,9 persen
e. Ketahanan penetrasi
C. MENGATUR PH TANAH
1. Reaksi Tanah
Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau
alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH.
Tujuan :
1. Agar unsur hara dapat diserap tanaman (pH netral)
2. Menghilangkan pengaruh senyawa beracun
3. Mendukung perkemangan mikro organisme
menguntungkan
a. Menaikkan pH tanah
Tanah yang terlalu masam dapat dinaikan pH- nya
dengan menambahkan kapur ke dalam tanah.
= 56 X 100% = 66,7 %
84
Berarti kemampuan MgCO3 dalam menetralkan tanah
adalah 0,66 kali lebih kecil dari CaO
- Kandungan oksida (conventional oxid).
Menunjukkan banyaknya kandungan oksida (CaO, MgO)
dalam kapur
- Persentase unsur
Yaitu persentase dari unsur Ca dan Mg. Jika CaCO3
murni akan dinyatakan dengan kandungan unsur Ca
maka :
% Ca = Berat molekul Ca x 100 %
Berat molekul CaCO3
= 40 X 100% = 40%
100
ii). Secara Fisika
Dinyatakan dari kehalusan (ukuran) butir-butir kapur.
Makin halus kapur makin cepat bereaksi di dalam tanah
1. pH tanah
- menunjukkan kejenuhan basa
- pH tanah rendah perlu banyak kapur
2. Tekstur tanah
3. Kadar bahan organik tanah
Semakin banyak bahan organik semakin banyak kebutuhan kapur
4. Mutu kapur
Garansi kimia, maupun kehalusan kapur menentukan banyaknya
Ca (HCO3)2 Ca ++ + 2HCO3
dapat diserap tanaman
b. Menurunkan pH
Sedangkan yang terlalu alkalis dapat diturunkan