MAKALAH
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-NYA
Penulis dapmenyelesaikan Makalah “TANAMAN PERTANIAN SERTA HAMA DAN PENYAKIT”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Ir.Irahmaniah
M.MA sebagai dosen pengampu atas saran dan masukan pada penulisan Makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa sebagai manusia masih memiliki keterbatasan maupun
kekhilafan dan kesalahan pembuatan Makalah ini.Oleh karena itu,kritik serta saran dari pembaca
untuk perbaikan makalah ini sangat di nantikan.
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………………………4
A.Tanaman Sawi..........................................................................................................................................5
B.Hama dan Penyakit serta cara Pengendaliannya......................................................................................5
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………………………………8
A.Kesimpulan...............................................................................................................................................8
B.Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman sawi hijau (Brassica chinensis L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai
komersial dan porspek yang baik. Terdapat nilai ekonomis sosialnya yang mendukung, sehingga memiliki
kelayakan untuk diusahakan hasil panen di Indonesia. Jenis sayuran ini sangat dikenal disemua golongan
masyarakat (Sarif, Hadid, & Wahyudi, 2015). Menurut Salamah & Istarofah (2017) permintaan terhadap
sawi. selalu meningkat seiring dengan bertambah jumlah penduduk dan kesadaran kebuutuhan gizi.
sawi. dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan sayuran juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan
bermacam penyakit sehingga sawi. sebagai salah satu golongan sayuran yang memiliki nilai gizi tinggi
dan obat bagi masyarakat. Sawi memiliki zat gizi yang tinggi seperti protein, lemak, karbohidrat, Vitamin
A, Vitamin B, dan Vitamin C (Suhartini & Budiwari, 2017).
Serangan hama pada tanaman sawi (Brassica chinensis L.) merupakan salah satu masalah yang
berat bagi petani. Ulat grayak (Spodoptera litura L.) adalah salah satu serangga hama potensial yang
merusak tanaman pertanian atau sayuran (Yanuwiadi, Leksono, H, & Fathoni, 2013). Spodoptera litura
L.memiliki sifat polifag atau dapat hidup diberbagai jenis tanaman, seperti tomat, sawi, kubis, cabai,
buncis, bawang merah, pisang, tembakau dan kacang-kacangan. Serangan organisme pengganggu pada
tanaman yang menyebabkan daun rusak atau habis termakan sehingga dapat menurunkan produksi
tanaman yaitu hama ulat pemakan daun Spodoptera litura L. yang paling banyak menyerang sayuran
berkisar 12,5% (Julaily & Setyawati, 2013). Hama Spodoptera litura L. termasuk salah satu jenis hama
pemakan daun yang menyebabkan kerusakan pada tanaman. Spodoptera litura L.
Maka perlu kita untuk mengetahui berbagai penyakit dan hama tersebut dan melakukan cara
penanggulangannya.
1.3 Tujuan
Agar kita pembaca mampu mengetahui berbagai hama dan penyakit yang menyebabkan
tanaman sawi kekurangan produktifitas serat cara pengendaliannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Tanaman Sawi
Hama dan penyakit adalah salah satu faktor utama kendala atau hambatan dalam
pembudidayaan. Karena akan menurunkan produktivitas dan juga akan mengakibatkan tanaman
menjadi abnormal atau gagal panen.
Cara pengendalian hama ulat tanah ini ada beberapa, diantaranya adalah :
Jika tanaman belum terserang, maka lakukan pengendalian dengan cara sanitasi dengan benar
termasuk pada parit-parit sekitar lahan.
Jika sudah terserang maka gunakan insektisida granul (berbentuk butiran) ditaburkan pada
sekitar atau di samping pokok tanaman. Dosisnya sekitar 0,3 – 0,4 gram per tanaman atau
sekitar 6 kg untuk 1 hektarnya. Biasanya insektisida granul yang digunakan adalah Curater 3 G
dan Furadan 3 G.
Penanggulannya sebelum terserang adalah dengan cara melakukan sanitasi dengan baik dan
memasang perangkap kupu-kupu di beberapa titik menggunakan botol bekas yang telah diolesi
dengan sebuah lem mengandung hormon sex.
Jika sudah terserang, maka segeralah semprot menggunakan insektisida, misalnya curacron 500
EC, Matador 25 EC Sn dan Buldok 25 EC sesuai dengan dosis.
Apabila tanaman terserang ulat ini dan tidak ada pengendalian sama sekali maka peningkatan
populasi ulat akan semakin besar dengan demikian hasil panen akan menuruh begitu juga dengan
kualitasnya.
Pencegahan agar tanaman tidak di serang hama Ulat perusak daun atau Plutella xylostella ini
adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi.
Cara mengatasi jika tanaman sawi sudah terserang hama Ulat perusak daun atau Plutella
xylostella ini adalah dengan penyemprotan insektisida seperti Proclaim 5 SG, Decis, Buldok 25 EC
dan March 50 EC.
Serangan ini biasanya akan parah ketika kelembaban udara terlalu tinggi dan biasanya terjadi
pada musim hujan. Apalagi ketika hujan turun terus – terusan dalam sehari kemudian diikuti oleh panas
yang terik.
Ada beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk menangani dan mengendalikan penyakit busuk daun ini
diantaranya :
Untuk menghindari penyakit ini sebaiknya penanaman tidak di lakukan pada musim hujan, atau
dapat juga di atur jarak tanamnya menjadi 30 x 25 cm dan selokan pas kebun di perlebar juga.
Lakukan sanitasi dengan baik dan benar.
Tetapi jika sudah muncul gejala segera semprot menggunakan fungisida, Bion M 1/48 Wp,
Kocide 60 WDG dan Topsin M 70 Wb misalnya sesuai dengan dosis pada label.
Jika tanaman terserang penyakit ini akan mengalami pertumbuhan yang lambat atau terhambat.
Kondisi akar akan terlihat benjolan – benjolan besar seperti kanker ketika tanaman di cabut.
Hindari lahan bekas ditanami caisim, brokoli, bunga kol, sawi putih, kailan dan kol yang terinfeksi
oleh penyakit akar gada.
Lakukan pergiliran tanaman untuk membunuh atau memutus mata rantai fungi penyebab
penyakit akar gada. Misalnya dengan menggilirnya dengan jagung dan kacang.
Kombinasikan teknologi EMP dan pengapuran tanah demi menaikkan pH tanah.
Sayangnya masih belum di temukan fungisida yang tepat untuk menangani penyakit akar gada
ini, sehingga perlu di adakan pengawasan dan pencegahan secara ketat demi tanaman bisa tumbuh
dengan baik dan menghasilkan.
Pencegahan agar tanaman tidak terjangkit penyakit Bercak Daun ini adalah dengan menjaga
kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi.
Cara mengatasi jika tanaman sawi sudah terjangkit penyakit Bercak Daun ini adalah dengan
penyemprotan tanaman sawi menggunakan fungisida berbahan aktif berupa Bion M 1/ 48 WP.
Beberapa hal yang harus diketahui dalam pengendaliannya adalah sebagai berikut :
Pencegahan agar tanaman tidak terjangkit penyakit Busuk alternaria ini adalah dengan menjaga
kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi.
Cara mengatasi jika tanaman sawi sudah terjangkit penyakit Busuk alternaria ini adalah dengan
penyemprotan tanaman sawi menggunakan fungisida seperti Dithane dengan dosis tertentu.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Tanaman sawi merupakan tanaman sayur yang banyak dikomsumsi oleh kalangan
masyarakat.maka adapun bebebagai hama dan penyakit yang menyerang tanaman sawi yaitu:
Hama ; - Ulat Tanah (Agrotis sp)
- Ulat Grayak (Spodoptera litura dan Spodoptera exigua)
- Ulat Perusak Daun (Plutella xylostella)
Disarankan kepada pembaca khususnya bagi petani agar memahami isi maupun inti dari
makalah ini, sehingga pengetahuan mengenai hama dan penyakit pada tanaman khususnya
tanaman sawi akan bertambah dan juga mampu dengan mudah membasminya.
DAFTAR PUSTAKA
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/76480/PENGENDALIAN-HAMA-DAN-PENYAKIT-
TANAMAN- SAWI/
https://agrotek.id/hama-dan-penyakit-tanaman-caisim/