OLEH KELOMPOK 4
GOLONGAN C
ANGGOTA :
*Luas area, Jumlah produksi dan produktivitas kopi di Indonesian menurut jenis
kopi tahun 2005-2010
Dari segi pangsa pasar kopi jenis arabika lebih diminati konsumen
dibandingkan robusta. Hal ini terjadi karena tingkat keasaman kopi arabika lebih
rendah dibandingkan dengan kopi robusta (Panggabean 2011), bukan hanya di
pasar domestik namun juga pasar internasional kopi arabika menjadi pil
A. TUJUAN
1. Melakukan pengujian mutu benih kopi dalam bentuk biji.
2. Hasil pemeriksaan akan ditindaklanjuti dengan penerbitan sertifikasi
mutu benih.
B. OBJEK YANG DIPERIKSA
Benih kopi dalam bentuk biji
C. PETUGAS PEMERIKSA
Pengawas Penih Tanaman (PBT)
D. TEMPAT PEMERIKSAAN
Laboratorium pengujian benih
E. PROSEDUR PEMERIKSAAN KEBUN
1. Pemeriksaan dokumen
2. Pemeriksaan teknis atau lapangan
3. Pemeriksaan laboratorium
≥ 60 30 contoh primer
dari tiap kemasan
Varietas/Klon BIna/anjuran
Prosedur Pemeriksaan
1. Mutu Genetis
a. Asal Bahan -Kebun sumber benih
Tanam bersertifikat/ditetapkan
oleh pejabat
berwenang (SK
b. Kemurnian KI/KE)
- Varietas/klon anjuran
dengan kemurnian 100
%
2. Mutu Fisiologis
a. Daya
Kecambah - Minimal 80%
3. Mutu Fisik :
a. Kadar Air
- 30-40 %
b. Kemurnian - 98%
Fisik
c. Kesehatan - Bebas OPT
Nomor :.......................................................
I. UMUM
1. Nama Pemohon :
2. Alamat :
3. Tanggal Pemeriksaan :
4. Dasar Pemeriksaan :
a. Surat Pemohon Nomor :
b. SPT Nomor :
II. HASIL PEMERIKSAAN DOKUMEN
Sesuai/tidak sesuaiJumlah
Keseuaian antara jumlah benih yang tercatat da;lam
dan varietas benih yang dokumen : .........biji
tercatat pada dokumen Sesuai Jumlah benih yang
1. diajukan sertifikasi :.....biji
dengan jumlah benih dokumen
yang diajukan Varietas dalam dokumen
disertifikasi :.......
Varietas dilapangan :.......
Benih
direndam
dalam larutan Sesuai/tidak sesuai
10. Perlakuan benih
fungisida 0.5-
1% selama 5
s.d 10 menit
Maksimal 40
11 Waktu penyimpanan hari setelah Sesuai/tidak sesuai
panen
....................,tanggal.............
1.
2.
FORM HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Sertifikasi Benih Kopi Dalam Bentuk Biji
Standar
Benih
URAIAN PEMERIKSAAN BENIH BIJI Ket* Mutu Biji
Sampel
Kopi
1 2 3 4 5 6 7
1. Kadar Air :
2. 30-40%
Kemurnian
3.
Fisik :
4. 98%
Daya
5.
Kecambah :
6. Min.80%
Kesehatan
7.
Benih :
8. Bebas OPT
30.
Rerata
*Isi : Ya/Tidak memenuhi standar mutu benih kopi dalam bentuk biji
....................,tanggal.............
( ) ( )
BERITA ACARA HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
a. Benih yang memenuhi syarat sesuai standar mutu benih kopi adalah
sebanyak.............. biji
b. Umur biji maksimal 40 hari setelah panen
Yang menerima,
( )
(Kop Surat)
1. Pemohon Sertifikasi
a. Nama :
b. Jabatan :
c. Alamat :
d. Jenis Usaha :
e. No/Tgl Permohonan :
2. Benih yang diperiksa
a. Jenis Tanaman :
b. Asal Benih :
c. Bentuk Benih : Biji
d. Varietas/Klon :
3. Hasil Pemeriksaan
Kesimpulan :
Benih memenuhi syarat, dengan masa berlaku sertifikasi mutu benih ini
sampai dengan umur biji maksimal 40 hari setelah panen.
No Kriteria Standar
Kesegaran Tidak keriput
a. Fisik
4. Prosedur
a. Tim Pemeriksa membuat laporan hasil pemeriksaan
Pembuatan
sesuai Format-1.
Laporan Hasil b. Tim pemeriksa menyampaikan laporan pemeriksaan
kepada Pejabat yang berwenang.
Pemeriksaan
5. Prosedur
a. Laporan Hasil Pemeriksaan.
Penerbitan
b. Sertifikat Mutu Benih
Sertifikat
*Sumber Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
SERTIFIKASI BENIH KOPI DALAM BENTUK ENTRES
Nomor :....................................................
I. UMUM
1. Nama Pemohon :
2. Alamat :
3. Lokasi Pengambilan entres
a. Desa :
b. Kecamatan :
c. Kabupaten :
d. Provinsi :
4. Jumlah entres :
5. Tanggal Pengambilan :
6. Tanggal Pemeriksaan :
7. Dasar Pelaksanaan :
a. SPT Nomor :
b. Surat Pemohon Nomor :
Jumlah
A. KESIMPULAN
1. Benih entres kopi yang memenuhi syarat sejumlah...............................
batang.
2. Benih entres kopi yang tidak memenuhi syarat sebanyak.....................
batang.
B. SARAN
Benih entres kopi yang memenuhi syarat setelah diambil harus diberi
perlakuan yaitu bekas potongan diberi parafin/lilin. Maksimal penyimpanan entres
adalah tiga hari setelah dipotong.
..............,...........20................
_______________________ _______________________
FORM ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN
30.
KETERANGAN ENTRES
KATERANGAN ENTRES
1. Mutu Fisik
a.Kesegaran Fisik Tidak Keriput
b.Jumlah Ruas 3-4 mata tunas
c.Warna Cabang Hijau sampai hijau gelap
d.Kesehatan Bebas penggerek cabang
……………….tanggal………
1.
2.
_______________________ ____________________
(KOP SURAT)
Balai Besar/UPTD Perbenihan Prov
=====================================================
SERTIFIKAT MUTU BENIH
Nomor :
Nama Terang
KEGIATAN SETELAH BENIH LOLOS SERTIFIKASI
1. Pelabelan
a. Label sebagaimana yang dimaksud pada Pemertan No 50-2015 pasal 22
tentang Produksi, peredaran dan sertifikasi benih ayat (1) mudah dilihat,
dibaca, tidak mudah rusak dan dalam bahasa Indonesia dengan
mencantumkan paling kurang jenis tanaman, nama varietas, kelas benih,
kemurnian genetic dan mutu benih, akhir masa edar benih, serta nama dan
alamat produsen.
b. Legalisasi label berupa nomor seri stempel lembaga sertifikasi
c. Label sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untu kelas :
1. Benih Penjenis (BS) berwarna kuning
2. Benih Dasar (BD) berwarna putih
3. Benih Pokok (BP) berwarna ungu
4. Benih Sebar (BR) berwarna biru muda untuk benih unggu, dan
5. Benih Sebar (BR) berwarna hijau muda untuk benih unggul local.
d. Label sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dipasang oleh produsen benih
pada kemasan dengan jenis sesuaidengan jenis benih dan jenis tanaman.
e. Label dipasang oleh produsen benih dan Pengawas Benih Tanaman (PBT)
melakukan pemeriksaan terhadap hasil pemasangan label.
2. Biaya Sertifikasi
Sesuai dengan permentan tentang produksi, peredaran dan sertifikasi pada
pasal 23 :
(1) Biaya sertifikasi benih dibebankan kepada pemohon yang besarnya
ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
(2) Biaya sertifikasi benih yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi bukan
milik pemerintah, besar dan tata caranya ditetapkan oleh Lembaga
Sertifikasi yang bersangkutan.
3. Peredaran Benih
Sesuai dengan permentan tentang produksi, peredaran dan sertifikasi pada
pasal 25 :
(1) Peredaran benih antar provinsi dilakukan pengawasan oleh PBT yang
berkedudukan di UPT pusat/UPTD Provinsi penerima tanpa harus
dilakukan sertifikasi ulang untuk benih yang sertifikasinya masih
berlaku.
(2) Peredaran benih antar kabupaten dalam provinsi dilakukan
pengawasan oleh PBT yang berkedudukan UPTD Provinsi.
Masa kadaluwarsa benih bersertifikat untuk kopi maksimal 12 bulan/ 1
tahun.
5. Pemasaran Benih
a. Pemasaran Benih
b. Strategi Pemasaran
1. Mutu benih
2. Target pasar
1. Kesimpulan
a. Hasil analisis usaha tani budidaya benih kopi jenis arabika layak untuk
diusahakan.
b. Suatu system produksi pertanian baik ditujukan untuk memenuhi
konsumsi sendiri maupun yang berorientasi komersial diperlukan adanya
ketersediaan benih dengan varietas yang berdaya hasil tinggi serta mutu
yang terjamin pada umumnya terdapat pada varietas unggul. Dalam
system pengadaan dan distribusi, mutu suatu benih dapat ditentukan oleh
sistem produksi, pengolahan hasil, penyimpanan hasil dan penanganan
selama distribusi benih
c. Tahap Sertifikasi benih entres kopi yaitu :
1. Pemeriksaan Lapang
2. Pengujian Laboratorium
3. Pengawasan Pemasangan Label
d. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang
memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu usaha yang
meliputi kualitas benih itu sendiri, target pemasaran, peluang hingga
penetapan harga
2. Saran