Sri Wahyuni
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
ISI PAPARAN
I • Pendahuluan
PENDAHULUAN
PERTANIAN SEBAGAI SUATU SISTEM
varietas unggul
benih bermutu
produksi maksimum
Nilai tambah
Pemuliaan
Perbenihan
Agronomis
Agroindustri
4
Peran Benih Bermutu Dalam Pembangunan Pertanian
7
PRODUKSI BENIH BP dan BR PADI
10
II
TEKNOLOGI PRODUKSI
Benih Sumber dan Isolasi
1. Benih Sumber
Jelas asal-usul benih sumber, yang ditunjukkan dengan
sertifikat benih sumber
Sumber benih yang digunakan minimal harus 1 kelas
diatasnya, contoh untuk produksi benih klas Benih Sebar
(label biru) harus digunakan Benih Pokok (label ungu)
atau Benih Dasar (label putih)
13
ISOLASI WAKTU
BERBUNGA VEGETATIF
21 hari
ISOLASI JARAK
2m
3. Pengolahan Tanah
16
4. Persemaian
17
5. Tanam
18
6. Pemeliharaan Tanaman
saat garu
penyakit
hama
1 minggu
sesudah tanam
19
7. Roguing/ Seleksi
20
KARAKTER PEMBEDA ANTAR VARIETAS
1. Fase Vegetatif :
• Tipe pertumbuhan
• Kehalusan daun, warna dan lebar daun
• Warna kaki
2. Fase Generatif:
• Sudut daun bendera
• Tipe malai, eksersi malai
• Bentuk gabah, bulu pada ujung gabah dll
3. Fase Menjelang Paen
• Sudut daun bendera
• Tipe malai, eksersi malai
• Bentuk dan warna gabah, bulu pada ujung gabah.
21
Perbedaan Warna Kaki (Pelepah bagian bawah)
22
Campuran Varietas Lain
23
Perbedaan sudut daun bendera
24
Perilaku Helai Daun Bendera
25
Penampilan Malai
26
Pemunculan Leher Malai
27
Perbedaan Bulu Ujung Gabah dan Bentuk Benih
Inpara 1
Inpari 33
28
STANDAR LAPANGAN
29
III
PENGOLAHAN dan
PENYIMPANAN BENIH
TUJUAN PENGOLAHAN BENIH
31
A. PENGERINGAN
Pengeringan pada dasarnya mencakup dua proses :
(i) Pemindahan kelembaban dari permukaan benih ke udara
sekeliling
(ii) Pemindahan air dari bagian dalam benih ke permukaan
Perlu adanya pemanasan atau pengaliran udara pana ke benih.
Suhu terlalu tinggi akan menyebabkan kerusakan pada benih.
Pengeringan yang terlalu lambat juga berbahaya karena
memberi kesempatan pada jamur untuk tumbuh
Oleh karena itu,
a. Segera keringkan benih sampai kondisi aman u/ penyimpanan
sementara.
b. Bila telah memungkinkan, segera keringkan kembali sampai
kadar air untuk penyimpanan
PENJEMURAN
Desinfeksi Benih
Perlakuan ini bertujuan untuk menghancurkan
jamur/patogen yang telah menginfeksi benih dan menetap di
dalam kulit benih atau jaringan-jaringan yang lebih dalam
Desinfestasi Benih
Perlakuan ini bertujuan untuk menghancurkan
spora/patogen yang menempel di kulit/permukaan benih
tanpa menempel / menginfeksinya.
Proteksi Benih
Perlakuan ini bertujuan untuk menyelimuti/melindungi
benih/kecambah muda dari infeksi atau kerusakan oleh
patogen, terutama pada awal pertumbuhannya.
D. PENGEMASAN BENIH BENIH
40
PENYIMPANAN :
Tujuan Penyimpanan
44
IV
• Hasil Persilangan :
IR42/IRBB5//CIHERANG///TOWUTI
• Umur Tanaman : 118 HSS Inpari 22
• Bentuk Gabah : Panjang
• Rata-rata Hasil : 5,8 T/Ha gkg
• Potensi Hasil : 7,9 T/Ha gkg
• Tahan :
Agak Tahan WBC biotipe 1,2,3
Tahan HDB Strain III, rentan strain IV
dan VIII, Tahan Blas 003 dan 133
46
Alternatif Pengganti Ciherang
INPARI 30 (Ciherang Sub-1)
• Hasil Persilangan :
CIHERANG/IR 64 SUB-1/CIHERANG
• Umur Tanaman : 111 HSS
• Bentuk Gabah : Panjang Ramping
• Rata-rata Hasil : 7,2 Ton/Ha
• Potensi Hasil : 9,6 Ton/Ha
• Tahan :
Agak Tahan WBC biotipe 1 dan 2
Agak Rentan HDB patotipe III, rentan
patotipe IV dan VIII
47
Alternatif Pengganti Ciherang
INPARI 32 HDB
• Hasil Persilangan :
CIHERANG/IRBB64
• Umur Tanaman : 120 HSS
• Bentuk Gabah : Medium
• Rata-rata Hasil : 6,3 Ton/Ha
• Potensi Hasil : 8,42 Ton/Ha Inpari 32
• Tahan :
Agak rentan WBC biotipe 1, 2 dan 3
Tahan HDB patotipe III, agak tahan
patotipe IV dan VIII
48
Padi GSR
Inpari 42 GSR
http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/upbs/