Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN yang dominan , yaitu penggerek batang kuning,

penggerek batang padi putih, penggerek batang padi


Penggerek batang merupakan salah satu hama merah jambu, dan penggerek batang bergaris
utama pada tanaman padi yang sering menimbulkan
kerusakan dan kehilangan hasil secara nyata bahkan
dapat mengakibatkan gagal panen.
Penggerek batang menyerang pertanaman
padi mulai dari persemaian sampai tanaman
menjelang panen. Serangan penggerek pada stadia
vegetatif (pembentukan daun, batang, dan anakan)
menyebabkan matinya pucuk di tengah tunas padi.
Pucuk yang mati berwarna coklat dan mudah dicabut,
gejala ini disebut sundep. Kehilangan hasil akibat
serangan penggerek batang padi pada stadia vegetatif
tidak terlalu besar, karena tanaman masih dapat Gambar 2. Ngengat penggerek batang padi kuning
membentuk anakan baru. Namun demikian, serangan dan penggerek batang padi putih
pada stadia vegetatif menyebabkan tanaman tidak
seragam dan peka terhadap serangan hama lain. Pada Pada musim kemarau tanaman padi sangat
fase generatif (pembentukan malai), malai akan mati, peka terhadap serangan hama penggerek batang. Hal
berwarna putih dan bulir padi menjadi hampa. Malai ini disebabkan karena kondisi lingkungan sangat
mudah dicabut dan pada pangkalnya terdapat bekas mendukung untuk berkembangnya populasi hama
gigitan ulat. Gejala ini disebut beluk penggerek batang. Perkembangan hama ini akan
semakin pesat jika kondisi cuaca panas dan air
tergenang.

CARA PENGENDALIAN

Pengendalian penggerek batang padi


dilakukan berdasarkan Pengendalian Hama Terpadu
Penyusun: Dani, Bambang W., Nasriati (PHT), yaitu suatu cara pengendalian hama yang
menggabungkan berbagai teknik pengendalian dengan
Gambar1. Gejala sundep dan Gejala beluk mengedepankan kelestarian lingkungan.

Di lapang, keberadaan hama penggerek 1. Varietas Toleran


batang ditandai oleh beberapa hal sebagai berikut : (1) Varietas tahan merupakan salah satu
adanya ngengat (kupu-kupu), (2) kematian tunas- komponen tehnologi PHT yang murah dan tidak
BALAI PENGKAJIAN mencemari lingkungan. Sampai saat ini belum ada
tunas padi, (3) kematian malai, (4) adanya larva (ulat)
TEKNOLOGI PERTANIAN penggerek batang. varietas yang benar-benar tahan terhadap penggerek
(BPTP) LAMPUNG Di Indonesia terdapat 6 (enam) spesies batang. Namun ada beberapa varietas yang relatif
2012 penggerek batang padi, tetapi ada 4 (empat) spesies toleran, antara lain Cigeulis dan Cibogo.
2. Teknologi Budidaya Belalang Conochepalus longipennis adalah predator vegetatif diperlukan untuk menentukan waktu yang
 Rotasi Tanaman, rotasi tanaman dengan tanaman telur penggerek batang, sedangkan predator kupu- tepat untuk aplikasi insektisida. Bahan aktif yang
selain padi dapat mengurangi serangan kupu antara lain laba-laba, capung, dan burung. dapat digunakan antara lain karbofuran, tiokloprid,
penggerek batang. Hal ini berlaku untuk Parasitoid telur penggerek batang padi antara lain fipronil, dan karbosulfan. Bahan aktif yang bersifat
penggerek batang padi kuning dan putih, karena Trichogramma japonicum Ashmead, Telenomus racun kontak antara lain dimehipo, bensultaf, mitac
keduanya mempunyai tanaman inang pokok yang rowani (Gahan), dan Tetrastichus schoenobii Ferriere. dan imidakloprid.
sama yaitu padi. Rotasi tanaman padi dengan
jagung tidak akan banyak mengurangi serangan 4. Pengendalian Secara Kimiawi 6. Pengendalian Secara Mekanik
jika spesies yang dominan ialah penggerek Di lapangan sering terjadi serangan  Pengambilan kelompok Telur. Pengambilan
batang padi bergaris dan merah jambu, sebab penggerek tetap tinggi, walaupun telah dilakukan kelompok telur sebaiknya dilakukan secara
kedua spesies penggerek batang tersebut dapat aplikasi dengan insektisida. Hal ini disebabkan intensif sejak di persemaian. Pengambilan
hidup pada tanaman jagung pula. pemilihan jenis dan dosis pemakaian insektisida yang kelompok telur setelah tanam akan
 Pengaturan Waktu Tanam. Pengaturan waktu kurang tepat, atau waktu dan cara aplikasi insektisida membutuhkan waktu yang lebih banyak dan
tanam sebaiknya berdasarkan pada populasi atau kurang tepat. Selain itu, keberadaan larva penggerek banyak telur yang tidak terambil.
penerbangan ngengat. Waktu persemaian yang batang secara alami di luar batang hanya sebentar,  Penangkapan Ngengat. Penangkapan ngengat
bersamaan dengan puncak penerbangan ngengat sehingga peluang terkena insektisida dan diserang secara massal silakukan dengan menggunakan
akan mengalami serangan penggerek yang tinggi. musuh alami sangat kecil. lampu petromak. Lampu yang diperlukan sekitar
Oleh karena itu pembuatan persemaian sebaiknya Untuk daerah endemik berat, penyemprotan 23 buah/ha.
dilakukan minimal 10 hari setelah puncak insektisida sistemik pada persemaian dan pada  Panen dengan memotong jerami rendah
penerbangan ngengat. tanaman stadia vegetatif dapat mencegah kerusakan Pada saat panen banyak penggerek yang
 Pemupukan Berimbang. Pemupukan N dapat tanaman. Pada stadia generatif penyemprotan masih berada di dalam batang dan belum masuk ke
berperan ganda, jika pemupukan N terlalu tinggi insektisida cair dapat dilakukan berdasarkan jumlah tunggul. Pemotongan jerami saat panen dekat ke
menyebabkan perkembangan penggerek batang populasi ngengat. Tindakan pencegahan tersebut lebih tunggul akan banyak mematikan larva, sehingga
yang lebih cepat, tetapi pemupukan N juga dapat baik dibandingkan melakukan pemberantasan setelah mengurangi populasi generasi berikutnya.
membantu pemulihan tanaman setelah terserang ada gejala serangan. Jika tindakan dilakukan
penggerek. Pemupukan K menyebabkan tanaman berdasarkan tingkat kerusakan, hal itu akan terlambat,
lebih kuat atau sehat, sehingga toleran terhadap karena sebagian besar ulat sudah masuk ke dalam
serangan penggerek batang. Oleh karena itu batang tanaman padi, tetapi tanaman bel um
pemupukan berimbang merupakan upaya untuk menunjukkan gejala serangan. Sedangkan untuk
mengurangi serangan penggerek batang. daerah sporadik, penyemprotan dapat dilakukan
Penggunaan pupuk organik sebanyak 2 ton/ha berdasarkan pemantauan kerusakan tanaman maupun
dapat meningkatkan populasi musuh alami populasi kupu-kupu.
sehingga dapat menekan serangan penggerek
batang. 5. Pemantauan
Pemantauan kupu-kupu merupakan kegiatan
3. Pengendalian Secara Biologi yang menunjang peringatan dini akan adanya Gambar 3. Perangkap Seks Feromon untuk
Banyak musuh alami yang membatasi serangan penggerek batang, dan dapat digunakan pengendalian penggerek batang.
populasi penggerek batang padi yang terdiri dari untuk menentukan waktu dan jenis penggunaan
predator dan parasitoid. Predator adalah musuh alami insektisida. Pemantauan kupu-kupu dapat dilakukan Informasi Lebih Lanjut, Hubungi :
yang langsung memakan hama, sedangkan parasitoid dengan memasang perangkap lampu maupun
adalah serangga yang memparasit penggerek batang. perangkap feromon di lahan persawahan. Pemantauan
tingkat kerusakan tanaman, terutama pada stadia Jl. Z.A. Pagar Alam No. 1a, Rajabasa, Bandar Lampung
Telp. (0721) 781776, 701328 Fax. (0721) 705273

Anda mungkin juga menyukai