Anda di halaman 1dari 9

BROSUR MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN SURAT KETERANGAN

PENYUSUNAN MATERI PENYULUHAN

BROSUR MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN 1. Kami yang bertanda tangan di bawah ini, selaku kepala BP3K Kec. Panton Reu
HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI dengan ini menerangkan bahwa, Penyuluh Pertanian ;
a. Nama / NIP : Cut Eva Yuliana,SP/19760731 200604 2 003
b. Pangkat / Gol : Penata / (III/c)
c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Muda
d. Unit Kerja : BP3K Kec. Panton Reu

2. Benar telah melakukan kegiatan persiapan materi penyuluhan pertanian dalam


bentuk brosur, leaflet, buklet dan poster yang di sampaikan kepada petani selaku
penerima manfaat.

3. Demikian surat keterangan ini kami sampaikan, agar dapat dipergunakan


seperlunya..

Meutulang, Oktober 2016


Kepala BP3K Kec. Panton Reu
Kab. Aceh Barat
DISUSUN OLEH
CUT EVA YULIANA,SP
NIP.19760731 200604 2 003
PENYULUH PERTANIAN MUDA M U S E R, SP
Nip. 19580815 198802 1 002

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN,PERIKANAN DAN


KEHUTANAN (BP3K)
KECAMATAN PANTON REU- KABUPATEN ACEH BARAT
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

Hama dan penyakit merupakan kata-kata yang sangat sering kita dengar, KATA PENGANTAR............................................................................................. i
sehingga dalam setiap kegiatan budi daya tanaman kita harus mengetahui dengan DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
benar tentang jenis hama dan penyakit apa saja yang sering menyerang tanaman
tersebut, khususnya pada tanaman padi, karena hama dan penyakit merupakan faktor A. HAMA TANAMAN PADI...............................................................................
utama yang menyebabkan kegagalan panen ( fuso ) yang dialami oleh petani. 1. Ulat Grayak...............................................................................................
Dalam brosur ini akan dijelaskan beberapa macam hama dan penyakit yang 2. Penggerek Batang....................................................................................
sering menyerang tanaman padi beserta cara pengendaliannya, sehingga petani 3. Hama Putih...............................................................................................
dapat memperkecil resiko kegagalan panen. 4. Hama Putih Palsu.....................................................................................
Demikian brosur ini disusun semoga bermanfaat bagi kita semua.Amin.. 5. Wereng Coklat..........................................................................................
6. Wereng Hijau............................................................................................
7. Walang Sangit..........................................................................................
8. Keong Mas...............................................................................................
9. Hama Tikus Sawah..................................................................................

B. PENYAKIT TANAMAN PADI........................................................................


1. Penyakit Busuk Batang............................................................................
2. Penyakit Blast...........................................................................................
3. Bercak Daun Cercospora.........................................................................
4. Bercak Daun Coklat.................................................................................
5. Penyakit Tungro.......................................................................................
A. HAMA TANAMAN PADI bagian pangkal batang terdapat bekas gerekan larva hama penggerek batang
1. Ulat Grayak (gejala ini biasa disebut Beluk).
Ulat grayak yang menyerang selama budidaya adalah Spodoptera litura. Ulat
menyerang daun tanaman padi secara bergerombol dalam jumlah sangat banyak, Pengendalian kimiawi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan aplikasi
serangannya dilakukan di malam hari dengan cara memakan daun tanaman padi. insektisida berbahan aktif fipronil, monosultap, bisultap, bensultap, dimehipo,
karbosulfan, karbofuran atau amitraz. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di
Gejala serangan daun berupa bercak-bercak putih berlubang, bahkan hanya kemasannya.
meninggalkan tulang daun. Larva hama ulat grayak menyerang tanaman padi
sejak di persemaian sampai fase pengisian. Serangan parah terjadi saat musim 3. Hama Putih
kemarau maupun ketika tanaman padi kekurangan air. Hama putih yang menyerang tanaman padi berasal dari spesies Nymphula
depunctalis. Hama putih menyerang tanaman padi mulai fase vegetatif di
Pengendalian hama ulat grayak adalah dengan penyemprotan insektisida dengan persemaian sampai tanaman padi berumur kurang lebih satu bulan. Hama putih
bahan aktif deltametrin, sipermetrin, sipermetrin, klorpirifos, sipermetrin, akan memakan jaringan permukaan bawah daun sehingga tampak garis-garis
kartophidroklorida, metomil, atau dimehipo. Konsentrasi sesuai petunjuk di memanjang berwarna putih. Tanda adanya serangan hama ditandai adanya larva
kemasan. kecil maupun ngengat (larva ini menyelesaikan hidupnya selama 35 hari).
2. Penggerek Batang Stadia hama putih yang merusak adalah stadia larva. Serangan daun ditandai
Hama penggerek batang yang menyerang selama proses budidaya di Indonesia daun terpotong seperti digunting. Daun terpotong tersebut dibuat menyerupai
terdiri dari beberapa spesies, diantaranya: tabung (tabung digunakan larva untuk membungkus dirinya, terbungkus oleh
Scirpophaga incertulas, Scirpophaga innotata, Chilo suppressalis benang-benang sutranya).
Chilo polychrysus Meyrick, Chilo auricilius Dudgeon, Sesamia inferens, Tryporiza Pengendalian kimiawi hama putih selama budidaya dapat dilakukan dengan
innota, Tryporiza incertulas. penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid, karbosulfan,
Serangan fase vegetatif tidak terlalu mempengaruhi hasil panen karena tanaman atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasannya.
padi masih dapat mengkompensasi dengan membentuk anakan baru. Gejala
serangan berupa daun tengah atau pucuk tanaman mati karena titik tumbuh 4. Hama Putih Palsu
dimakan larva penggerek batang. Pucuk tanaman padi yang mati akan berwarna Hama ini berasal dari spesies Chanaphalocrosis medinalis. Hama putih palsu
coklat serta mudah dicabut (gejala ini biasa disebut Sundep). menyerang bagian daun tanaman padi, larva akan memakan jaringan hijau daun
dari dalam lipatan daun, permukaan bawah daun berwarna putih. Ngengat
Serangan penggerek batang fase generatif ditandai adanya larva penggerek berwarna kuning coklat, bagian sayap depannya ada tanda pita hitam sebanyak
batang memakan pangkal batang tanaman padi tempat malai berada. Malai akan tiga buah yang garisnya lengkap atau terputus. Saat diam, ngengat berbentuk
mati, berwarna abu-abu, serta bulirnya kosong/hampa. Malai mudah dicabut, segitiga.
Pengendalian hama putih palsu untuk budidaya padi tidak diperkenankan Pengendalian hama wereng coklat diantaranya melakukan pengaturan jarak
melakukan penyemprotan insektisida sebelum tanaman padi berumur 30 hst atau tanam, menanam varietas tahan wereng (bisa meminta informasi ke dinas
40 hari setelah sebar benih. Tanaman padi yang terserang pada fase ini, dapat pertanian terdekat), penggunaan lampu perangkap, serta memanfaatkan musuh
pulih apabila air maupun pupuk dikelola dengan baik. Selain itu dapat juga alami (contoh : laba-laba Ophione nigrofasciata, Paederus fuscifes, Coccinella,
mencegahnya melalui penggenangan lahan secara terus menerus, atau dapat juga kepik Cyrtorhinus lividipennis).
melakukan pengeringan sawah selama beberapa hari untuk membunuh larvanya.
Jika tanaman padi telah berumur lebih dari 30 hst namun serangan tidak Apabila serangan di luar ambang kendali, aplikasikan insektisida berbahan aktif
terkendali, bisa disemprot menggunakan insektisida berbahan aktif indoksakarb, imidakloprid, bensultap, BPMC, betasiflutrin, buprofezin, dimehipo, tiametoksam,
bensultap, BPMC, MIPC, tiakloprid, fipronil, atau karbofuran. Dosis/konsentrasi atau karbofuran. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasannya.
sesuai petunjuk di kemasannya.
6. Wereng Hijau
Hama pengganggu tanaman padi jenis ini adalah Nephotettix virescens. Hama
wereng hijau merupakan hama penyebar (vektor) virus tungro penyebab penyakit
tungro. Fase persemaian sampai pembentukan anakan maksimum merupakan
fase paling rentan serangan wereng hijau. Gejala kerusakan ditandai tanaman
kerdil, anakan berkurang, daun berubah menjadi kuning sampai kuning oranye.
Pengendalian hama wereng hijau selama budidaya ini sama seperti pengendalian
5. Wereng Coklat hama wereng coklat.
Nilaparvata lugens Stal adalah jenis hama wereng yang menyerang tanaman padi.
Wereng coklat merupakan hama dari golongan insekta tergolong sangat 7. Walang Sangit
merugikan pertanaman padi di Indonesia. Akibat serangan hama ini menyebabkan Spesies walang sangit yang menyerang tanaman padi adalah Leptcorisa oratorius.
tanaman padi mati kering, tampak seperti terbakar, serta dapat menularkan Hama Walang sangit adalah hama tanaman padi setelah berbunga, menghisap
beberapa jenis penyakit. Pemupukan kandungan N tinggi tanpa diimbangi P,K cairan bulir padi bahkan mengakibatkan bulir menjadi hampa atau pengisiannya
tinggi serta penanaman dengan jarak tanam rapat sangat rentan terserang wereng tidak sempurna, berubah warna serta mengapur. Fase tanaman padi mulai keluar
coklat. Hama wereng coklat menyerang tanaman padi mulai dari pembibitan malai sampai masak susu merupakan fase paling rentan. Walang sangit selain
hingga fase masak susu. menurunkan produksi juga menurunkan kualitas gabah. Hama ini menyebabkan
meningkatnya Grain dis-coloration.
Gejala serangan ditandai terdapatnya imago, menghisap cairan tanaman di Pengendalian kimiawi selama budidaya ini dapat dilakukan dengan
pangkal batang, kemudian tanaman padi menguning, akhirnya mengering. mengaplikasikan insektisida berbahan aktif alfametrin, bensultap, BPMC, MIPC,
tiakloprid, fipronil, atau betasiflutrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di Tikus sawah menyebabkan kerusakan tanaman padi mulai dari persemaian hingga
kemasannya. padi siap dipanen, bahkan menyerang padi dalam gudang penyimpanan.
Kerusakan akibat serangan hama tikus bisa mengakibatkan puso dengan nilai
8. Keong Mas kerugian jauh lebih tinggi dibanding serangan Organisme Pengganggu Tanaman
Biasanya keong mas banyak dijumpai di areal persawahan, mereka merupakan (OPT) lain.
hama pengganggu tanaman padi. Hama ini merusak tanaman padi dengan cara
memarut jaringan tanaman lalu memakannya, menyebabkan adanya bibit hilang Pengendalian Hama Tikus
per tanaman. Keong mas menyenangi tempat-tempat genangan air. Pomacea Pengendalian hama tikus akan dijelaskan lebih lanjut, mengingat serangannya
canaliculata adalah spesies yang menyerang selama proses budidaya. mampu menggagalkan panen hingga 100% (puso). Berikut cara pengendalian
hama tikus:
Pengendalian yang dapat dilakukan diantarnya dengan melakukan pengamatan di
lapangan, waktu kritis untuk mengendalikan serangan hama keong mas adalah Sanitasi Lingkungan
saat tanaman berumur 10 hst atau 21 hari setelah sebar benih (benih basah). Jika Sanitasi lingkungan bertujuan menjadikan lingkungan sawah menjadi tidak
di sawah ditemukan telur berwarna merah muda maupun keong mas dengan menguntungkan bagi kehidupan maupun perkembangbiakan tikus. Kegiatan
berbagai ukuran maupun warna, perlu dilakukan pengaturan air. Ketika tanaman sanitasi dengan pembersihan gulma di areal pertanaman mulai dari pematang
padi berumur 15 hst, perlu dilakukan pengeringan kemudian digenangi lagi secara sampai saluran irigasi, terutama pada tanggul tinggi (bertujuan agar hama tikus
bergantian (flash flood=intermitten irrigation). tidak bersarang di tempat tersebut).
Bila petani menanam menggunakan sistem tabela (tanam benih secara langsung),
selama 21 hari setelah sebar benih sawah perlu dikeringkan kemudian digenangi Kultur Teknis
secara bergantian. Apabila serangan di luar ambang kendali bisa mengaplikasikan Pengaturan pola tanam bertujuan membatasi perkembangbiakan tikus sawah,
moluskisida berbahan aktif niclosamida atau saponin. Dosis/konsentrasi lihat saja karena hama tikus sawah hanya berkembangbiak saat tanaman padi pada fase
petunjuk yang ada di kemasannya generatif. Pengaturan pola tanam dapat membatasi perkembangbiakan hama ini.
Pengaturan jarak tanam lebih lebar dari biasanya, seperti cara tanam legowo,
9. Hama Tikus Sawah bertujuan membuat lingkungan lebih terbuka sehingga kurang disukai hama tikus.
Hama tikus sawah penyebab kegagalan budidaya berasal dari spesies Rattus
argentiventer Rob Kloss. Tikus sawah merupakan hama utama budidaya padi dari Pengendalian Fisik
golongan mamalia (binatang menyusui). Pengendalian hama tikus memerlukan Tujuan pengendalian untuk mengubah faktor lingkungan fisik menjadi tidak sesuai
pendekatan sangat spesifik. untuk kehidupan tikus sawah. Hama tikus mempunyai batas toleransi terhadap
beberapa faktor fisik seperti suhu, cahaya, air, maupun suara.
Beberapa cara pengendalian dapat menggunakan alat penyembur api (brender)
yang disemprotkan ke sarang tikus, memompa air ke dalam sarang tikus, mengusir
hama tikus dengan suara ultrasonik, pemerangkapan (trapping), gropyokan massal
(community actions), sistem bubu perangkap linier (linier trap barrier system atau
LTBS), serta Sistem bubu perangkap (trap barrier system atau TBS). Informasi Pengendalian Kimiawi
LTBS maupun TBS dapat meminta menjelasan ke instansi pertanian terdekat. Rodentisida.
Rodentisida di pasaran umumnya dalam bentuk siap pakai, atau mencampur
Pemanfaatan Musuh Alami sendiri dengan bahan umpan. Rodentisida digolongkan menjadi racun akut
Musuh alami berasal dari kelompok burung, mamalia maupun reptilia. Pemangsa maupun antikoagulan. Racun akut dapat membunuh hama tikus langsung di
dari kelompok burung antara lain Tito alba javanica (burung hantu putih), Bubo tempat setelah makan umpan, sehingga dapat menyebabkan hama menjadi jera.
ketupu (burung hantu cokelat) dan Nyctitorac nyctitorac (burung kowak maling). Sedangkan rodentisida antikoagulan akan menyebabkan hama mati setelah lima
Pemangsa dari kelompok mamalia antara lain Verricula malaccensis (musang hari memakan umpan (dosis cukup agar tidak menyebabkan jera umpan). Namun
bulan atau rase), Herpestes javanicus (garangan), Felis catus (kucing) atau Canis demikian jenis rodentisida antikoagulan mempunyai efek sekunder negatif
familiaris (anjing). Pemangsa dari kelompok reptilia antara lain Ptyas koros (ular terhadap predator tikus.
tikus), Naja naja (ular kobra), Trimeresurus hagleri (ular hijau), Phyton reticulatus
(ular sanca). Fumigasi.
Fumigasi merupakan teknik yang ditujukan langsung ke sarang tikus, teknik ini
Pemangsa terbaik hama tikus sawah adalah burung hantu, karena burung hantu merupakan teknik efektif membunuh hama tikus di dalam sarang.
mempunyai laju fisiologis besar sehingga mampu mengkonsumsi tikus dalam
jumlah banyak. Pemangsa jenis burung juga mempunyai kemampuan mencari Antifertilitas
mangsanya lebih baik dibandingkan jenis pemangsa lain. Adalah cara pemandulan hama tikus baik tikus jantan maupun betina. Cara ini
Walaupun demikian, burung hantu memerlukan habitat yang sesuai seperti daerah lebih efektif karena hama tikus sawah berkembangbiak sangat cepat. Beberapa
perkebunan, pegunungan atau perkampungan. Sedangkan di daerah sawah irigasi jenis bahan kimia untuk pemandulan manusia juga dapat digunakan untuk
yang luas bahkan terbuka, burung hantu kurang cocok berdomisili di daerah memandulkan tikus sawah.
tersebut.
Oleh karena itu, sangat perlu menciptakan lingkungan kondusif untuk melindungi B. PENYAKIT TANAMAN PADI
predator tikus. Tubuh hama tikus terinfeksi berbagai jenis cacing, sehingga 1. Hawar Daun Bakteri ( HDB )
memberikan umpan tikus menggunakan patogen seperti bakteri salmonella dapat Hawar daun bakteri yang menyerang tanaman padi adalah bakteri Xanthomonas
dilakukan, tetapi umpan rodentisida tersebut juga membahayakan kesehatan oryzae pv. oryzae. Penyakit hawar daun bakteri (bacterial leaf blight = BLB)
manusia.
menyerang di semua musim, baik musim kemarau maupun musim hujan serta di Gejala penyakit dimulai dari bagian pelepah dekat permukaan air, berupa bercak-
semua tempat baik pertanaman padi di dataran rendah maupun dataran tinggi. bercak besar berbentuk jorong, tepi tidak teratur berwarna coklat sedangkan
Gejala penyakit HDB berupa bercak berwarna kuning sampai putih berawal dari bagian tengah berwarna putih pucat.
terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi daun. Hawar pelepah muncul sejak dikembangkan varietas padi beranakan banyak,
Pengendalian dilakukan dengan rotasi tanaman, pengaturan jarak tanam, didukung oleh pemberian pupuk kandungan nitrogen tinggi secara berlebihan,
penggunaan varietas tahan serangan HDB, serta pemupukan berimbang. serta cara tanam berjarak rapat. Kehilangan hasil produksi akibat serangan
Pengendalian secara kimiawi dapat menggunakan bakterisida dari golongan penyakit hawar pelepah dapat mencapai 30%.
antibiotik, bahan aktif yang bisa digunakan antara lain streptomisin sulfat,
oksitetrasiklin, asam oksolinik, atau kasugamisin hidroklorida. Dosis/konsentrasi Cara pengendalian penyakit ini adalah dengan pengaturan jarak tanam,
sesuai petunjuk di kemasannya. pemupukan berimbang, serta aplikasi trichoderma. Pengendalian kimiawi
menggunakan fungisida berbahan aktif simoksanil, propamokarb hidroklorida,
2. Hawar Daun Jingga asam fosfit, kasugamisin, atau dimetomorf dengan dosis/konsentrasi sesuai
Hawar daun jingga yang menyerang tanaman padi sawah disebabkan oleh petunjuk yang tertera di kemasan.
cendawan Pseudomonas sp. Penyakit hawar daun jingga (Bacterial Red
Stripe/BRS) tersebar di hampir seluruh Pulau Jawa-Sumatera, terutama di dataran 4. Penyakit Busuk Batang
rendah (<100 m dpl). Saat musim kemarau, serangan terjadi pada fase generatif. Penyakit busuk batang yang menyerang tanaman padi sawah adalah candawan
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa perkembangan penyakit HDJ Helminthosporium sigmoideum. Penyakit busuk batang merupakan salah satu
sangat dipengaruhi oleh perlakuan selama proses budidaya seperti pemupukan, penyakit utama tanaman padi di Indonesia. Penyakit ini selalu ditemukan di setiap
jarak tanam, serta pengairan. musim tanam mulai dari kategori infeksi ringan sampai sedang. Kerebahan
menyebabkan prosentase gabah hampa meningkat. Kehilangan hasil produksi
Pengendalian penyakit hawar daun jingga selama budidaya dilakukan dengan akibat serangan penyakit ini mencapai 25-30%. Busuk batang ditemukan lebih
pemupukan berimbang, jarak tanam lebar, serta pengeringan secara berkala. parah pada varietas padi beranakan banyak, terutama ditanam di lokasi kahat
Pengendalian kimiawi bakterisida dari golongan antibiotik, bahan aktif yang bisa kalium serta berdrainase jelek.
digunakan antara lain streptomisin sulfat, oksitetrasiklin, asam oksolinik, atau
kasugamisin hidroklorida. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasannya. Cara pengendaliannya adalah dengan pengaturan jarak tanam, pemupukan
berimbang, pengapuran lahan untuk mencapai pH ideal, serta pengeringan sawah
3. Hawar Pelepah secara berkala. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif
Serangan ini disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani kuhn. Penyakit hawar propamokarb hidroklorida, simoksanil, difenokonazol, tebukonazol, atau
menyerang tanaman padi baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. dimetomorf dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk yang tertera di kemasan.
5. Penyakit Blast karbendazim, metil tiofanat, difenokonazol, mankozeb, atau klorotalonil.
Penyakit blast yang menyerang tanaman padi disebabkan oleh cendawan Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasannya.
Pyricularia grisea. Blast merupakan penyakit penting terutama padi gogo.
6. Bercak Daun Cercospora
Bercak daun cercospora selama budidaya disebabkan oleh cendawan Cercospora
leaf spot. Penyakit ini sering disebut bercak coklat sempit (narrow brown leaf spot),
disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae Miyake. Bercak daun cercospora
merupakan salah satu jenis penyakit merugikan terutama budidaya untuk padi
sawah tadah hujan yang kahat (kekurangan) kalium. Penurunan hasil akibat
serangan penyakit ini disebabkan oleh keringnya daun sebelum waktunya serta
keringnya pelepah daun (menyebabkan tanaman rebah).
Gejala serangan ditandai adanya bercak-bercak sempit memanjang pada daun,
Penyakit blast menginfeksi tanaman di semua stadium, disamping itu juga berwarna coklat kemerahan, sejajar dengan ibu tulang daun, berukuran panjang
menyebabkan tanaman puso. Saat tanaman memasuki fase vegetatif serangan kurang lebih 5 mm, lebar 1-1,5 mm. Saat tanaman padi membentuk anakan,
biasanya menginfeksi bagian daun, disebut blas daun (leaf blast) yaitu bercak bercak ini semakin meningkat. Infeksi batang dan pelepah meyebabkan batang
berbentuk belah maupun pelepah daun busuk sehingga tanaman menjadi rebah.
ketupat, lebar ditengah dan meruncing dikedua ujungnya dan berwarna abu-abu
dib Cara pengendaliannya dengan pemberian pupuk NPK berimbang, pengaturan
agian tengahnya. Sedangkan saat memasuki fase generatif selain menginfeksi jarak tanam, serta melakukan pengapuran lahan untuk meningkatkan pH tanah.
daun juga menginfeksi leher malai, Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif karbendazim, metil
disebut blast leher (neck blast), leher malai yang terinfeksi akan berwarna kehitam- tiofanat, difenokonazol, mankozeb, atau klorotalonil. Dosis/konsentrasi sesuai
hitaman kemudian patah, mirip gejala beluk oleh penggerek batang. petunjuk pada kemasannya.

Pemupukan tidak berimbang, terutama kandungan nitrogen tinggi disertai kondisi 7. Bercak Daun Coklat
kekurangan air sangat disenangi oleh penyakit ini. Artinya makin tinggi pupuk Penyakit daun coklat yang menyerang tanaman padi adalah cendawan
nitrogen keparahan penyakit akan semakin tinggi. Helminthosporium oryzae. Gajala serangan ditandai bercak coklat pada daun
berbentuk oval merata di permukaan daun dengan titik tengah berwarna abu-abu
Pengendalian penyakit blast selama budidaya antara lain dengan pengaturan atau putih. Titik abu-abu di tengah bercak merupakan gejala khas penyakit bercak
jarak tanam, penggunaan benih bebas infeksi patogen, pemupukan berimbang, daun coklat di lapangan. Bercak masih muda berwarna coklat gelap atau
pengapuran lahan untuk mencapai pH ideal, serta pengeringan sawah secara
berkala. Pengendalian kimiawi dengan aplikasi fungisida berbahan aktif
keunguan berbentuk bulat. Serangan berat menyebabkan jamur menginfeksi Lakukan penyemprotan pestisida secara berseling atau ganti bahan aktif (bahan
gabah, gejalanya bercak berwarna hitam atau coklat gelap). aktif seperti yang telah disebutkan di atas) setiap kali melakukan penyemprotan,
hindari penggunaan bahan aktif yang sama secara berturut-turut agar tidak hama
Cara mengendalian penyakit bercak daun coklat selama budidaya diantaranya dan penyakit tidak resisten (kebal).
dengan pemberian pupuk NPK berimbang, pengaturan jarak tanam, serta
pengapuran lahan untuk meningkatkan pH tanah. Pengendalian kimiawi
menggunakan fungisida berbahan aktif azoxistrobin, belerang, difenokonazol,
tebukonazol, karbendazim, metil tiofanat, atau klorotalonil. Dosis/konsentrasi
sesuai petunjuk pada kemasannya.

8. Penyakit Tungro
Penyakit tungro pada tanaman padi adalah virus batang tungro padi (rice tungro
bacilliform virus, RTBV) maupun virus bulat tungro padi (rice tungro spherical virus,
RTSV).
Penyakit tungro merupakan penyakit padi yang kompleks, kedua virus ditularkan
secara semipersisten oleh beberapa spesies
hama wereng hijau maupun hama wereng daun lainnya. Infeksi virus tungro
menyebabkan tanaman kerdil, daun muda berwarna kuning dari ujung daun, daun
kuning nampak sedikit melintir serta jumlah anakan lebih sedikit dari tanaman
sehat. Secara umum hamparan tanaman padi terlihat berwarna kuning disertai
tinggi tanaman tidak merata, serta terlihat spot-spot tanaman kerdil.

Virus tugro dapat dikendalikan dengan cara mengendalikan serangga vektor


penular virus, terutama pengendalian hama wereng hijau. Aplikasi insektisida
untuk mematikan secara cepat hama wereng hijau agar efisien dengan
memperhatikan dampak pestisida terhadap lingkungan, sebaiknya dilakukan
berdasarkan hasil pengamatan tentang kondisi ancaman tungro.

Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit

Anda mungkin juga menyukai