GOVERNMENT
Meylina Hasbullah
Hasil Belajar :
Mampu mengaktualisasikan
konsep, penerapan WoG, best
practice penerapan WoG dalam
pemberian pelayanan yang
terintegrasi serta implementasi
WoG dalam perspektif kebijakan
Indonesia
MATERI POKOK
Konsep
Whole-of-Government (WoG)
UU 5 Tahun 2014
ttg Aparatur Sipil Negara
9
I. KONSEP WHOLE OF
GOVERNMENT
10
Bagaimana
pemerintahan
Indonesia ?
11
Contoh Konsep WoG
Old/Traditional NPM WoG
12
Metafora System Menuju WoG
Ego
System
Transform Eco System
14
MENYELARASKAN PERBEDAAN TUGAS:
Tujuan organisasi/pemerintah
Kolaborasi
Koordinasi
Komunikasi
(30 Menit)
17
Pentingnya WoG
18
Keuntungan WoG
• Outcomes-focused
Berfokus pada outcome yang tidak
dapat dicapai oleh K/L sektoral secara
masing-masing.
• Boundary-spanning:
Implementasi kebijakan tidak hanya
melibatkan satu instansi, tetapi lintas
instansi
• Enabling
WoG membuat pemerintah lebih
mampu menangani tantangan
kebijakan yang kompleks
• Strengthening prevention
WoG mendorong pencegahan terhadap
masalah yang mungkin berkembang
lebih jauh
19
Mengapa WoG
• Siloisasi, prinsip single-purpose organizations,
dengan banyak spesialisasi serta peran dan
fungsi non-overlapping mendorong:
– Fragmentasi
– Kewenangan terpusat di sektor
– Kurangnya kerjasama dan koordinasi
• Devolusi Struktural, desentralisasi,
penyerahan kewenangan dari pusat ke daerah
yang berlebihan
• Persepsi mengenai dunia yang semakin tidak
aman dan berbahaya. Isu terorisme,
radikalisme, perubahan iklim, dll.
Bentuk WoG
Integrating and
Rebalancing • Kontrol politik dan otonomi administrasi
Governance
21
Gagasan
Pengelolaan
pemerintahaan yang
terintegrasi dalam
penyelenggaraan
pelayanan kepada publik
24
A. Praktik WoG
Cara-cara yang pernah dipraktikkan
4 Koalisi sosial
25
B. Tantangan dalam Praktik WoG
Nilai dan
• Masing-masing memiliki nilai dan
Budaya
Organisasi budaya organisasi
26
Mini Drama
27
C. Praktik WoG dalam Pelayanan Publik
28
Pelayanan Publik
• Survei integritas KPK
(2009) kualitas
pelayanan publik
Indonesia:
• instansi pusat mencapai
skor: 6,64 (skala 10)
• Unit pelayanan publik
daerah (2008): 6,69.
Macam Pelayanan
• Administratif • Teknis
• Jasa Fungsional
• Barang • Satu Atap
• Regulatif • Satu Pintu
• Terpusat
• Elektronik
30
Sharing Knowledge
• Bagaimana
pengalaman
mendapatkan
pelayanan Publik???
31
Permasalahan Klasik Pelayanan
• Jenis pelayanan bagaikan
hutan belantara
• Ego sektoral
• Tidak koordinasi &
disharmonisasi
• Akses yang terbatas
• Rendahnya partisipasi
• Tidak adanya mekanisme
pengaduan
• Penyalahgunaan wewenang
Tugas
• Bagaimana dengan pengalaman anda sehari-
hari, misalnya pembuatan KTP, SIM, layanan
kesehatan, sampah dsb.
• Kategorikan, mana saja yang sudah mendekati
WoG dan mana yang tidak
Tugas (lanjutan)
• Solusi untuk pelayanan Non-WoG
• Saran perbaikan untuk jenis pelayanan yang
terkategori WoG
• Tantangan dan hambatan dalam WoG
Contoh Inovasi Pelayanan Publik
Lintas Sektor / Instansi
• Waktu : 15 menit
37
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
WHOLE OF
GOVERNMENT
Meylina Hasbullah
41
III. BEST PRACTICE
PENERAPAN
WHOLE OF
GOVERNMENT
42
A. Prasyarat Best Practice
Prasyarat Penerapan WoG yang baik
(Shergold & others,2014)
Akuntabilitas Collegate
dan insentif Approach
43
B. Best Practice WoG
di Beberapa Negara
Amerika
Inggris Australia Serikat Malaysia
• WoG Accounts • APSC, • Keamanan • One day service,
• Integrasi sistem Centrelink,COAG, nasional, one day delivery,
laporan keuangan Kalisi Sosial Integrated Portal no wrong door
5.500 organisasi • Integrasi antar www.usa.gov • Pelayanan
publik lembaga di semua • Fokus pada isu terintegrasi dan
tingkatan dan keamanan ebih cepat, setiap
mendekatkan nasional, keluhan direspon
pelayanan publik pemanfaatan TI segera
dalam
menyatukan
pemerintahan di
semua tingkatan
44
Praktek WoG
Australia
Kanada Jerman
AS Perancis
Inggris
Fragile Swedia
States
WoG dalam Ilustrasi
K/L Sektoral
K/L Sektoral
Shared
Joined-up
K/L Sektoral goals
K/L Sektoral
Penataan Institusional
Integrasi horizontal
Integrasi Vertikal
48
Tugas
• Bentuk lah kelompok
• Carilah informasi tentang praktik pelayanan publik di
daerah ......
• Diskusikan praktik pelayanan yang ada di masing2
daerah
• Tuangkan hasil diskusi dalam tabel berikut
• Mengapa E-government
bisa menjadi pintu
masuk WoG?
50
Indikator Penerapan e-Gov
• Ketersediaan CIO
• Interoperabilitas sektor
publik
• Integrasi pelayanan online
• Prosentase portal nasional
yang terhubung dengan
website
Kapasitas E- gov suatu
kementerian/lembaga
negara mendukung
penerapan WoG
51
Kementerian PUPR Luncurkan
Sembilan Aplikasi E-Government
19 April 2018
• Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) meluncurkan sembilan aplikasi yang diperuntukan
untuk pelayanan publik maupun mendukung fungsi
manajemen di Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR.
Peluncuran aplikasi tersebut merupakan bagian upaya
pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan
transparansi, kontrol, akuntabilitas pemerintah dalam rangka
penerapan Good Corporate Governance.
1. e-monitoring sebagai sistem pemantauan secara cepat, tepat, akurat dan up to date dalam
pelaksanaan program dan anggaran dengan alamat web emonitoring.pu.go.id dan aplikasi
android eMonApps.
2. aplikasi E-HRM (human resource government) yang terhubung dengan Badan Kepegawaian
Negara (BKN) dan Kementerian PAN-RB, memberi kemudahan proses administrasi PNS
dalam kenaikan pangkat dengan alamat http://ehrm.pu.go.id.
3. e-Kinerja, yakni untuk mengukur kinerja PNS. http://kinerja.pu.go.id/kinerja.
4. aplikasi Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Terpadu (PESAT), merupakan basis
data terkait pengelolaan keuangan Satker di lingkungan Kementerian PUPR.
http://pesat.pu.go.id.
5. aplikasi Tata Naskah Dinas (TNDE) dengan alamat http://tnde.pu.go.id.
6. Keenam Jaringan Dokumen Informasi Hukum (JDIH), yang memberikan kemudahan akses
terhadap informasi produk hukum Kementerian PUPR dengan alamat www.jdih.pu.go.id.
7. e-BMN (Barang Milik Negara) untuk memudahkan pemantauan data, permasalahan dan
kendala pengelolaan BMN dengan alamat http://ebmn.pu.go.id.
8. aplikasi keterbukaan publik (Info Publik), memberikan informasi mengenai rilis berita,
potongan berita dari media cetak, dan kunjungan kerja Kementerian PUPR. Aplikasi info
publik dapat diunduh di playstore.
9. Portal SIGI PUPR untuk mendapatkan informasi peta secara online dengan alamat
E-government sebagai Pintu Masuk
WoG
Negara Jumlah
Benua Persentase
dengan CIO Negara
Afrika 4 54 17%
Amerika 12 35 34%
Asia 19 47 40%
Eropa 18 43 42%
Oseania 2 14 14%
56
IV. IMPLEMENTASI WOG DALAM
PERSPEKTIF KEBIJAKAN DI INDONESIA
57
Tugas
58
A. Hakekat Dasar Pelayanan Publik
Mengapa perlu Pelayanan Publik?
• Negara berkewajiban melayani setiap warga negara
dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan
dasarnya dalam kerangka pelayanan publik (UUD
1945)
• Bahwa membangun kepercayaan masyarakat atas
pelayanan harus dilakukan seiring dengan harapan
dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk
tentang peningkatan pelayanan publik.
59
B. WoG dalam Lingkup
Penyelenggaraan Negara
Tujuan • Alinea IV Pembukaan
bernegara UUD 1945
Dibentuk
• Menyelenggarakan
lembaga2 kekuasaan negara
negara
WoG
60
C. WoG dalam Lingkup Penyelenggaraan
Pemerintahan Negara
61
D. WoG dalam Lingkup Hubungan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah serta Antar Daerah
62
Tugas
• Carilah contoh-contoh WoG dalam Lingkup
Hubungan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah serta Antar Daerah
• Diskusikan mana yang sudah baik dan mana
yang masih harus diperbaiki
• Waktu 15 menit
E. ASN dan Pelayanan Publik
Pasal 11 UU ASN
Tugas ASN
• melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
• memberikan pelayanan
publik yang profesional dan
berkualitas
• mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
F. WoG dalam Pelayanan Publik di Lingkup
Administrasi Publik
UU No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan,
Tujuan AP:
1
• Menciptakan tertib penyelenggaraan AP
2
• Menciptakan kepastian hukum
3
• Mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang
4
• Menjamin akuntabilitas badan dan/atau Pejabat Pemerintah
5
• Memberkan perlindungan hukum kepada apara
6
• Melaksanakan ketentuan peraturan perundangan
67
Dasar Kebijakan Pelayanan Publik
72
• Masyarakat
adalah seluruh pihak,
baik warga negara
maupun penduduk
sebagai orang
perseorangan, kelompok,
maupun badan hukum
yang berkedudukan
sebagai penerima
manfaat pelayanan
publik, baik secara
langsung maupun tidak
langsung.
73
• Standar pelayanan
adalah tolok ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan
pelayanan dan acuan penilaian kualitas
pelayanan sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah,
terjangkau, dan terukur.
74
• Maklumat pelayanan
adalah pernyataan tertulis
yang berisi keseluruhan
rincian kewajiban dan janji
yang terdapat dalam
standar pelayanan
Asas Pelayanan Publik
1. kepentingan umum
Pemberian pelayanan tidak boleh
mengutamakan kepentingan pribadi
dan/'atau golongan.
2. kepastian hukum
Jaminan terwujudnya hak dan
kewajiban dalam penyelenggaraan
pelayanan.
3. kesamaan hak
Pemberian pelayanan tidak
membedakan suku, ras, agama,
golongan, gender, dan status
ekonomi.
Asas ... (2)
4. keseimbangan hak dan kewajiban
Pemenuhan hak harus sebanding
dengan kewajiban yang harus
dilaksanakan, baik oleh pemberi
maupun penerima pelayanan.
5. Keprofesionalan
Pelaksana pelayanan harus memiliki
kompetensi yang sesuai dengan
bidang tugas.
6. Partisipatif
Peningkatan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan
dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan, dan harapan masyarakat.
Asas … (3)
7. Persamaan perlakuan/ tidak
diskriminatif, setiap warga negara berhak
memperoleh pelayanan yang adil.
8. Keterbukaan
Setiap penerima pelayanan dapat dengan
mudah mengakses dan memperoleh
informasi mengenai pelayanan yang
diinginkan.
9. Akuntabilitas
Proses penyelenggaraan pelayanan harus
dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Asas … (4)
10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan.
Pemberian kemudahan terhadap
kelompok rentan sehingga tercipta
keadilan dalam pelayanan.
11. Ketepatan waktu
Penyelesaian setiap jenis pelayanan
dilakukan tepat waktu sesuai dengan
standar pelayanan.
12. Kecepatan, kemudahan, dan
keterjangkauan.
Setiap jenis pelayanan dilakukan secara
cepat, mudah, dan terjangkau
Prinsip Pelayanan Publik
(Permenpan 63/2003)
• Kesederhanaan
Prosedur pelayanan public tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan
mudah dilaksanakan.
• Kejelasan
Persyaratan teknis dan administrative pelayanan public;
• Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam
memberikan pelayanan public;
• Rincian biaya pelayanan public dan tata cara pembayaran.
• Kepastian waktu
• Pelaksanaan pelayanan public dapat diselesaikan dalam kurun waktu
yang telah ditentukan.
• Akurasi
• Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
• Keamanan
• Proses dan produk pelayanan public memberikan rasa aman dan
kepastian hokum
Standar Pelayanan
(Pasal 20 UU 25/99)
• Penyelenggara berkewajiban menyusun dan menetapkan standar
pelayanan dengan memperhatikan kemampuan penyelenggara,
kebutuhan masyarakat, dan kondisi lingkungan.
• Dalam menyusun dan menetapkan standar pelayanan,
penyelenggara wajib mengikutsertakan masyarakat dan pihak
terkait.
Pengikutsertaan masyarakat dan pihak terkait dilakukan dengan
prinsip tidak diskriminatif, terkait langsung dengan jenis pelayanan,
memiliki kompetensi dan mengutamakan musyawarah, serta
memperhatikan keberagaman.
• Penyelenggara berkewajiban menerapkan standar
pelayanan tersebut.
Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik
• Pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik
dilakukan oleh pengawas internal dan pengawas
eksternal.
• Pengawasan internal penyelenggaraan pelayanan
publik dilakukan melalui:
a. pengawasan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan
b. pengawasan oleh pengawas fungsional sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
• Pengawasan eksternal penyelenggaraan pelayanan
publik dilakukan melalui:
a. pengawasan oleh masyarakat berupa laporan atau
pengaduan masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik;
b. pengawasan oleh ombudsman sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan pengawasan
oleh DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota.
I. WoG dalam Lingkup
Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
83
Penerapan WOG di tingkat Pemda (UU 23/2014)
94
Identifikasi Isu WoG di Tempat Kerja
Keterkaitan mata diklat:
1. Manajemen ASN
2. Pelayanan Publik
3. Whole of Government
Core Isu
Individu
Unit Kerja
Organisasi
Sumber Inisiatif
1. Pemikiran
konseptual
2. Aktivitas-
aktivitas
TERIMA KASIH
LAMPIRAN:
1. Kertas warna yang menunjukkan harapan dan tujuan peserta menjadi
PNS, perkiraan akan konsep WoG maupun perkiraan masalah dalam
melakukan pekerjaan nanti.
2. Rencana Strategis Kementerian PUPR 2015-2019 keterkaitannya
dengan Nawacita. Anggaran yang tiap tahun meningkat beserta GAP
SDM kompeten akan menjadi isu untuk diberikan refleksi peran CPNS
di dalamnya.
3. Cuplikan berita maupun layanan masyarakat terkait keberhasilan
maupun kegagalan WoG (pelayanan publik dan kebijakan publik) yang
akan didiskusikan/simulasi/tanya jawab/tokoh panutan/bermain
peran/tertimoni. Isu maupun alternatif solusi yang diberikan
merupakan refleksi dari materi WoG.
4. Film pendek yang menceritakan kreativitas dan emphaty terhadap
orang lain. Dilanjutkan dengan diskusi dan PR per kelompok untuk
dipresentasikan dengan keterkaitan akan nilai WoG untuk pekerjaan
CPNS nantinya.