Anda di halaman 1dari 98

WHOLE OF

GOVERNMENT
Meylina Hasbullah

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
1
Meylina Hasbullah
Pembina Jasa Konstruksi Muda
meylina.hasbullah@gmail.com
08129395585
Alokasi Waktu : 18 Jp

Hasil Belajar :
Mampu mengaktualisasikan
konsep, penerapan WoG, best
practice penerapan WoG dalam
pemberian pelayanan yang
terintegrasi serta implementasi
WoG dalam perspektif kebijakan
Indonesia
MATERI POKOK
Konsep
Whole-of-Government (WoG)

Penerapan WoG dalam


Pelayanan Yang Terintegrasi

Best Practices Penerapan WoG di


Berbagai Negara
Implementasi WoG dalam
Perspektif Kebijakan di Indonesia
DASAR HUKUM

UU 5 Tahun 2014
ttg Aparatur Sipil Negara

Peraturan Kepala LAN Peraturan Kepala LAN No.22/2016 ttg


No.21/2016 ttg Pedoman Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II
Dasar Calon PNS Golongan III
KURIKULUM DAN PENYELENGGARAAN
1. Mentor
PNS
2. Coach di tempat pelatihan
PROFESIONAL
Agenda IV YANG
Habituasi BERKARAKTER
(Materi Institusional: Kebijakan Evaluasi
SEBAGAI
Pengembangan SDM Aparatur dan MTSL) Akhir
PELAYAN
Agenda II: Nilai-Nilai MASYARAKAT
Dasar PNS
(ANEKA) 1. Pembentukan karakter PNS
2. Penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Agenda III: Kedudukan dan Tugas
Peran PNS dalam NKRI
(Manjemen ASN, Pelayanan Publik, WOG)

Agenda I: Sikap dan


Perilaku Bela Negara
(TUS dan Keprotokolan, Kesehatan
Jasmani&Mental , Kesamaptaan)
TERINTEGRASI 1. Teknis Umum/Administrasi; dan
Oreintasi Peserta 2. Teknis Substantif.

Waktu Pelaksanaan Pelatihan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


Coach di tempat kerja
HARI 1 HARI 2 HARI 3
1. Pembukaan 1. Dinamika Kelompok (6 JP)
2. Ceramah Kebij Pengemb
2. Konsepsi Aktualisasi (3 JP)
SDM Aparatur (2 JP) Pembentukan Sikap dan
3. Overview Kebij Perilaku Disiplin PNS (9 JP)
Penyelenggaraan Pelatihan (4 3. Ceramah MTSL (2 JP)
JP)
HARI 4 HARI 5 HARI 6
Pembent Sikap & Perilaku Pembent Sikap & Perilaku Pembent Sikap & Perilaku
Disiplin PNS (9 JP) Disiplin PNS (9 JP) Disiplin PNS (9 JP)
HARI 7 HARI 8 HARI 9
Akuntabilitas PNS (6 JP)
Akuntabilitas PNS (9 JP) Akuntabilitas PNS (9 JP)
Nasionalisme (3 JP)
HARI 10 HARI 11 HARI 12
Nasionalisme (9 JP) Nasionalisme (12 JP) Etika Publik (9 JP)
HARI 13 HARI 14 HARI 15
Etika Publik (6 JP)
Etika Publik (9 JP) Komitmen Mutu (9 JP)
Komitmen Mutu (3 JP)
HARI 16 HARI 17 HARI 18
Komitmen Mutu (12 JP) Anti Korupsi (9 JP) Anti Korupsi (9 JP)
HARI 19 HARI 20 HARI 21
HARI 19 HARI 20 HARI 21
Anti Korupsi (6 JP) Studi Lapangan Internalisasi
Manajemen ASN (12 JP)
Ceramah MTSL (2 JP) Nilai-Nilai Dasar PNS (9 JP)
HARI 22 HARI 23 HARI 24
WoG (9 JP) WoG (9 JP) Pelayanan Publik (12 JP)
HARI 25 HARI 26 HARI 27
Studi Lapangan (Persiapan Ev. Akademik)
Penjelasan Aktualisasi (6 JP)
Pembentukan Pengetahuan Evaluasi Akademik (5 JP)
Peran dan Kedudukan PNS Pembimbingan Rancangan Pembimb. Rancangan
dalam NKRI (9 JP) Aktualisasi (Mandiri) Aktualisasi (Mandiri)
HARI 28 HARI 29 HARI 30
Pembimbingan Rancangan Pembimbingan Rancangan Evaluasi Rancangan
Aktualisasi (9 JP) Aktualisasi (9 JP) Aktualisasi (10 JP)
AKTUALISASI HARI 31 HARI 32
Agenda Habituasi Di Tempat
Pembimbingan Pra Evaluasi Evaluasi Aktualisasi (10
Kerja
Aktualisasi (2 JP) JP)
(4 Bulan)
HARI 33
1. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan (2 JP) PASCA DIKLAT
2. Penutupan
KOMPETENSI YANG DIBANGUN
1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka NKRI;
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis
yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.

9
I. KONSEP WHOLE OF
GOVERNMENT

10
Bagaimana
pemerintahan
Indonesia ?

11
Contoh Konsep WoG
Old/Traditional NPM WoG

12
Metafora System Menuju WoG

Ego
System
Transform Eco System

Koordinasi dan Kolaborasi


BAHAYA DALAM PEMBAGIAN TUGAS

Bekerja berdasarkan persepsi dan kepentingan masing-


masing

14
MENYELARASKAN PERBEDAAN TUGAS:

Tujuan organisasi/pemerintah

Kolaborasi

Koordinasi

Komunikasi

Masing-masing lembaga/unit/individu memberikan kontribusi


dalam pencapaian tujuan organisasi/pemerimtah
15
Whole of Government
• Sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintah dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas
guna mencapai tujuan tujuan pembangunan,
kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik
• WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency (pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan) 16
Tugas Kelompok
Buat Lembaga, Tujuan, Strategi Mencapai Tujuan

(30 Menit)

17
Pentingnya WoG

Faktor eksternal Faktor internal Konteks Indonesia

• Dorongan publik • Ketimpangan • Keberagaman


untuk kapasitas latar belakang
pemerintahan sektoral nilai, budaya,
lebih baik • Perbedaan adat istiadat
• Perkembangan orientasi sektor mendorong
teknologi dalam adanya potensi
informasi, situasi pembangunan disintegrasi
dan dinamika yang mendorong bangsa
kebijakan yang mentalitas silo
lebih kompleks

18
Keuntungan WoG
• Outcomes-focused
Berfokus pada outcome yang tidak
dapat dicapai oleh K/L sektoral secara
masing-masing.
• Boundary-spanning:
Implementasi kebijakan tidak hanya
melibatkan satu instansi, tetapi lintas
instansi
• Enabling
WoG membuat pemerintah lebih
mampu menangani tantangan
kebijakan yang kompleks
• Strengthening prevention
WoG mendorong pencegahan terhadap
masalah yang mungkin berkembang
lebih jauh
19
Mengapa WoG
• Siloisasi, prinsip single-purpose organizations,
dengan banyak spesialisasi serta peran dan
fungsi non-overlapping mendorong:
– Fragmentasi
– Kewenangan terpusat di sektor
– Kurangnya kerjasama dan koordinasi
• Devolusi Struktural, desentralisasi,
penyerahan kewenangan dari pusat ke daerah
yang berlebihan
• Persepsi mengenai dunia yang semakin tidak
aman dan berbahaya. Isu terorisme,
radikalisme, perubahan iklim, dll.
Bentuk WoG

Integrating Service • Proses penyatuan pemberian layanan


Delivery (ISD) kepada publik

Koordinasi dan • Pemerintah horizontal yang berkoordinasi atau


Kolaborasi berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama

Integrating and
Rebalancing • Kontrol politik dan otonomi administrasi
Governance

• Konsep-konsep social glue, budaya


Culture Change
organisasi

21
Gagasan

Pengelolaan
pemerintahaan yang
terintegrasi dalam
penyelenggaraan
pelayanan kepada publik

Lebih efektif dan efisien


Cara Melakukan WoG
Kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat (Perry,2006)

Kategori Tipe Keterangan


Koordinasi Penyertaan Pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak
Dialog Pertukaran informasi
Joint planning Perencanaan bersama, kerjasama sementara
Integrasi Joint working Kolaborasi sementara
Joint venture Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama
Satelit Entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif
Kedekatan Aliansi Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
dan strategis yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama
pelibatan Union Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak
Merger Penggabungan ke dalam struktur baru 23
II. PENERAPAN
KONSEP WOG
DALAM
PELAYANAN YANG
TERINTEGRASI

24
A. Praktik WoG
Cara-cara yang pernah dipraktikkan

1 Penguatan koordinasi antar lembaga

2 Membentuk lembaga koordinasi khusus

3 Membentuk gugus tugas

4 Koalisi sosial
25
B. Tantangan dalam Praktik WoG

Kapasitas SDM • Kapasitas SDM dan institusi yang terlibat


dan Institusi WoG tidak sama

Nilai dan
• Masing-masing memiliki nilai dan
Budaya
Organisasi budaya organisasi

• dibutuhkan kepemimpinan yang mampu


Kepemimpinan mengakomodasi perubahan nilai dan
budaya organisasi serta meramu SDM

26
Mini Drama

• Carilah contoh bentuk praktik WoG


• Identifikasi tantangan yang dihadapi dalam
merger tersebut terkait dengan:
 Kapasitas SDM dan Institusi
 Nilai dan Budaya Organisasi
 Kepemimpinan
• Waktu: 10 menit

27
C. Praktik WoG dalam Pelayanan Publik

Hakekat Pelayanan Publik


• Penyelanggaraan Negara
merupakan salah satu bentuk
pelayanan publik
• Tujuan akhir pemberian
pelayanan publik oleh negara
adalah untuk mencapai tujuan
berbangsa dan bernegara
(Alinea 4 Pembukaan UUD 1945)

28
Pelayanan Publik
• Survei integritas KPK
(2009) kualitas
pelayanan publik
Indonesia:
• instansi pusat mencapai
skor: 6,64 (skala 10)
• Unit pelayanan publik
daerah (2008): 6,69.
Macam Pelayanan

Berdasarkan Jenis Berdasarkan Pola

• Administratif • Teknis
• Jasa Fungsional
• Barang • Satu Atap
• Regulatif • Satu Pintu
• Terpusat
• Elektronik
30
Sharing Knowledge

• Bagaimana
pengalaman
mendapatkan
pelayanan Publik???

31
Permasalahan Klasik Pelayanan
• Jenis pelayanan bagaikan
hutan belantara
• Ego sektoral
• Tidak koordinasi &
disharmonisasi
• Akses yang terbatas
• Rendahnya partisipasi
• Tidak adanya mekanisme
pengaduan
• Penyalahgunaan wewenang
Tugas
• Bagaimana dengan pengalaman anda sehari-
hari, misalnya pembuatan KTP, SIM, layanan
kesehatan, sampah dsb.
• Kategorikan, mana saja yang sudah mendekati
WoG dan mana yang tidak
Tugas (lanjutan)
• Solusi untuk pelayanan Non-WoG
• Saran perbaikan untuk jenis pelayanan yang
terkategori WoG
• Tantangan dan hambatan dalam WoG
Contoh Inovasi Pelayanan Publik
Lintas Sektor / Instansi

Layanan Ibu Melahirkan (RS,


Puskesmas)
Layanan Kartu Keluarga
(Kecamatan)
Layanan Akta Kelahiran (Dinas
Dukcapil)
Layanan Asuransi Kesehatan
(BPJS)
Contoh Inovasi Lintas Sektor
/ Instansi
Tugas
• Identifikasi contoh-contoh penerapan WoG
dalam pelayanan/program yang terintegrasi
di Kementerian PUPR

No Program /Pelayanan Lembaga yang Keunggulan


terlibat

• Waktu : 15 menit
37
TERIMA KASIH

TERIMA KASIH
WHOLE OF
GOVERNMENT
Meylina Hasbullah

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
39
Susunan Materi Pembelajaran
I. Konsep WoG
A. Latar Belakang WoG
B. Pengertian WoG
C. Pentingnya WoG
D. Cara melakukan WoG
II. Penerapan WoG dalam pemberian pelayanan
yang terintegrasi
A. Praktik WoG
B. Tantangan dalam Praktik WoG
C. Praktik WoG dalam Pelayanan Publik
III. Best practice penerapan WoG dalam
pemberian pelayanan yang terintegrasi
A. Prasyarat Best Practice
B. Best Practice
C. E. Government
D. Praktek Manajemen Publik di Indonesia
E. Isue WoG di tempat kerja
40
Susunan Materi Pembelajaran
(lanjutan)
IV. Implementasi WoG dalam F. WoG dalam Pelayanan
Perspektif Kebijakan di Indonesia Publik di Lingkup
A.Hakekat Dasar Pelayanan Publik Administrasi Pemerintahan
B. WoG dalam Lingkup G. Asas-asas terkait
Penyelenggaraan Negara Implementasi WoG
C. WoG dalam Lingkup H. Dasar Kebijakan Pelayanan
Penyelenggaraan Pemerintahan Publik
Negara I. WoG dalam Lingkup
D.WoG dalam Lingkup Hubungan Penyelenggaraan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Daerah serta Antar Daerah
E. Pegawai ASN dan Pelayanan
Publik

41
III. BEST PRACTICE
PENERAPAN
WHOLE OF
GOVERNMENT

42
A. Prasyarat Best Practice
Prasyarat Penerapan WoG yang baik
(Shergold & others,2014)

Budaya dan Cara Kerja


Filosofi Baru

Akuntabilitas Collegate
dan insentif Approach
43
B. Best Practice WoG
di Beberapa Negara
Amerika
Inggris Australia Serikat Malaysia
• WoG Accounts • APSC, • Keamanan • One day service,
• Integrasi sistem Centrelink,COAG, nasional, one day delivery,
laporan keuangan Kalisi Sosial Integrated Portal no wrong door
5.500 organisasi • Integrasi antar www.usa.gov • Pelayanan
publik lembaga di semua • Fokus pada isu terintegrasi dan
tingkatan dan keamanan ebih cepat, setiap
mendekatkan nasional, keluhan direspon
pelayanan publik pemanfaatan TI segera
dalam
menyatukan
pemerintahan di
semua tingkatan

44
Praktek WoG

Australia
Kanada Jerman

AS Perancis

Inggris
Fragile Swedia
States
WoG dalam Ilustrasi

K/L Sektoral

K/L Sektoral
Shared
Joined-up
K/L Sektoral goals

K/L Sektoral
Penataan Institusional

Sektor A Sektor B Sektor C Sektor …

Integrasi horizontal
Integrasi Vertikal

K/L K/L K/L K/L Level Pusat

Pemprov Pemprov Pemprov Pemprov


/ / / / Level Regional/Daerah
Pemkab/ Pemkab/ Pemkab/ Pemkab/
Pemkot Pemkot Pemkot Pemkot
• Adakah best practice
pelayan publik yang
sudah menerapkan WoG
di Indonesia???

48
Tugas
• Bentuk lah kelompok
• Carilah informasi tentang praktik pelayanan publik di
daerah ......
• Diskusikan praktik pelayanan yang ada di masing2
daerah
• Tuangkan hasil diskusi dalam tabel berikut

No Program /Pelayanan Lembaga yang Jenis Integrasi Keunggulan


terlibat

• Waktu diskusi : 15 menit


• Berbagi hasil diskusi kelompok dengan metode
49
delphi/karosel
C. E- Government

• Mengapa E-government
bisa menjadi pintu
masuk WoG?

50
Indikator Penerapan e-Gov
• Ketersediaan CIO
• Interoperabilitas sektor
publik
• Integrasi pelayanan online
• Prosentase portal nasional
yang terhubung dengan
website
Kapasitas E- gov suatu
kementerian/lembaga
negara mendukung
penerapan WoG
51
Kementerian PUPR Luncurkan
Sembilan Aplikasi E-Government
19 April 2018
• Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) meluncurkan sembilan aplikasi yang diperuntukan
untuk pelayanan publik maupun mendukung fungsi
manajemen di Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR.
Peluncuran aplikasi tersebut merupakan bagian upaya
pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan
transparansi, kontrol, akuntabilitas pemerintah dalam rangka
penerapan Good Corporate Governance.
1. e-monitoring sebagai sistem pemantauan secara cepat, tepat, akurat dan up to date dalam
pelaksanaan program dan anggaran dengan alamat web emonitoring.pu.go.id dan aplikasi
android eMonApps.
2. aplikasi E-HRM (human resource government) yang terhubung dengan Badan Kepegawaian
Negara (BKN) dan Kementerian PAN-RB, memberi kemudahan proses administrasi PNS
dalam kenaikan pangkat dengan alamat http://ehrm.pu.go.id.
3. e-Kinerja, yakni untuk mengukur kinerja PNS. http://kinerja.pu.go.id/kinerja.
4. aplikasi Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Terpadu (PESAT), merupakan basis
data terkait pengelolaan keuangan Satker di lingkungan Kementerian PUPR.
http://pesat.pu.go.id.
5. aplikasi Tata Naskah Dinas (TNDE) dengan alamat http://tnde.pu.go.id.
6. Keenam Jaringan Dokumen Informasi Hukum (JDIH), yang memberikan kemudahan akses
terhadap informasi produk hukum Kementerian PUPR dengan alamat www.jdih.pu.go.id.
7. e-BMN (Barang Milik Negara) untuk memudahkan pemantauan data, permasalahan dan
kendala pengelolaan BMN dengan alamat http://ebmn.pu.go.id.
8. aplikasi keterbukaan publik (Info Publik), memberikan informasi mengenai rilis berita,
potongan berita dari media cetak, dan kunjungan kerja Kementerian PUPR. Aplikasi info
publik dapat diunduh di playstore.
9. Portal SIGI PUPR untuk mendapatkan informasi peta secara online dengan alamat
E-government sebagai Pintu Masuk
WoG
Negara Jumlah
Benua Persentase
dengan CIO Negara
Afrika 4 54 17%
Amerika 12 35 34%
Asia 19 47 40%
Eropa 18 43 42%
Oseania 2 14 14%

United Nations E-Government Survey 2012


Di mana posisi Indonesia?
Negara Negara Negara
Korea Selatan Malaysia Serbia
Singapura Selandia Baru Siprus
Amerika Serikat Spanyol Uruguay
Belanda Jerman Argentina
Kanada Austria Peru
Perancis Meksiko Slowakia
Bahrain Lituania INDONESIA
Uni Emirat Arab Luksemburg Filipina
Jepang Oman Kostarika
Norwegia Slovenia Iran
Israel Rusia Mauritius
Kolombia Malta Vietnam
Swedia Mesir Srilanka
Arab Saudi Latvia
United Nations E-Government Survey 201
Tugas
Diskusi Kelompok

• Identifikasi Praktik e-gov


di Kementerian PUPR
• Waktu : 15 menit

56
IV. IMPLEMENTASI WOG DALAM
PERSPEKTIF KEBIJAKAN DI INDONESIA

57
Tugas

Kebijakan yang bertentangan


di Indonesia?

58
A. Hakekat Dasar Pelayanan Publik
Mengapa perlu Pelayanan Publik?
• Negara berkewajiban melayani setiap warga negara
dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan
dasarnya dalam kerangka pelayanan publik (UUD
1945)
• Bahwa membangun kepercayaan masyarakat atas
pelayanan harus dilakukan seiring dengan harapan
dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk
tentang peningkatan pelayanan publik.

59
B. WoG dalam Lingkup
Penyelenggaraan Negara
Tujuan • Alinea IV Pembukaan
bernegara UUD 1945

Dibentuk
• Menyelenggarakan
lembaga2 kekuasaan negara
negara

Eksekutif, • Ceck and


Legislatif balances systems
Yudikatif

WoG
60
C. WoG dalam Lingkup Penyelenggaraan
Pemerintahan Negara

UUD 45 Governace Terwujud Cita-cita


• Bab III Pasal 4 Ayat 1 • Sistem Bangsa
• Presiden Republik penyelenggaraan • Memanfaatkan dan
Indonesia pemerintahan negara mendayagunakan
memegang • Keseluruhan kemampuan
kekuasaan penyelenggaraan pemerintah, aparatur
pemerintah kekuasaan dan seluruh rakyat
menurut UUD pemerintahan • Memanfaatkan
(executive power) segenap dana dan
• Publik daya yang tersedia

61
D. WoG dalam Lingkup Hubungan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah serta Antar Daerah

Pasal 18a dan 18 b UUD 1945


Hubungan
Hubungan
wewenang Hubungan
Keuangan
Yang Pengakuan
Pelayanan umum,
pelaksanaannya Pengakukan
pemanfaatan SDA
memperhatikan pembentukan
dan SD lain adil
kekhususan dan daerah
dan selaras
keragaman daerah

62
Tugas
• Carilah contoh-contoh WoG dalam Lingkup
Hubungan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah serta Antar Daerah
• Diskusikan mana yang sudah baik dan mana
yang masih harus diperbaiki
• Waktu 15 menit
E. ASN dan Pelayanan Publik
Pasal 11 UU ASN
Tugas ASN
• melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
• memberikan pelayanan
publik yang profesional dan
berkualitas
• mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
F. WoG dalam Pelayanan Publik di Lingkup
Administrasi Publik
UU No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan,
Tujuan AP:
1
• Menciptakan tertib penyelenggaraan AP

2
• Menciptakan kepastian hukum

3
• Mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang

4
• Menjamin akuntabilitas badan dan/atau Pejabat Pemerintah

5
• Memberkan perlindungan hukum kepada apara

6
• Melaksanakan ketentuan peraturan perundangan

• Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada warga masyarakat


65
G. Asas-asas terkait WoG

UU No 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara


yang Bersih dan Bebas dari KKN.
Asas Umum:
1. Asas Kepastian hukum
2. Asas Kepentingan Umum;
3. Asas Akuntabilitas;
4. Asas Proporsionalitas;
5. Asas Profesionalitas;
6. Asas Keterbukaan;
7. Asas Efisiensi; dan
8. Asas Efektifitas.
66
H. Dasar Kebijakan Pelayanan Publik
• UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik.
• Tugas dan Peran ASN dalam pelayanan publik
dditegaskan pula dalam UU 15/2014 ttg
Aparatur Sipil Negara

67
Dasar Kebijakan Pelayanan Publik

• Pelayanan Publik --- khususnya di Daerah -diatur


juga dalam berbagai regulasi, di antaranya adalah:

- UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah


- PP 18/2016 ttg Perangkat Daerah
- Permendagri 20/2008 ttg Pedoman
dan Tata Kerja Unit Pelayanan Ijin
Terpadu di Daerah
- Permenpan 14/2014 ttg Pedoman
Standar Pelayanan
Berdasarkan UU 25/2009
Tentang Pelayanan Publik
Pelayanan Publik

Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam


rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
• Pelaksana pelayanan publik
adalah pejabat, pegawai,
petugas, dan setiap orang
yang bekerja di dalam
organisasi penyelenggara
yang bertugas melaksanakan
tindakan atau serangkaian
tindakan pelayanan publik.
71
Penyelenggara Pelayanan Publik
adalah setiap institusi penyelenggara negara,
korporasi, lembaga bindependen yang dibentuk
berdasarkan undang-undang untuk kegiatan
pelayanan publik, dan badan hukum lain yang
dibentuk semata-mata untuk kegiatan
pelayanan publik

72
• Masyarakat
adalah seluruh pihak,
baik warga negara
maupun penduduk
sebagai orang
perseorangan, kelompok,
maupun badan hukum
yang berkedudukan
sebagai penerima
manfaat pelayanan
publik, baik secara
langsung maupun tidak
langsung.

73
• Standar pelayanan
adalah tolok ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan
pelayanan dan acuan penilaian kualitas
pelayanan sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah,
terjangkau, dan terukur.

74
• Maklumat pelayanan
adalah pernyataan tertulis
yang berisi keseluruhan
rincian kewajiban dan janji
yang terdapat dalam
standar pelayanan
Asas Pelayanan Publik
1. kepentingan umum
Pemberian pelayanan tidak boleh
mengutamakan kepentingan pribadi
dan/'atau golongan.
2. kepastian hukum
Jaminan terwujudnya hak dan
kewajiban dalam penyelenggaraan
pelayanan.
3. kesamaan hak
Pemberian pelayanan tidak
membedakan suku, ras, agama,
golongan, gender, dan status
ekonomi.
Asas ... (2)
4. keseimbangan hak dan kewajiban
Pemenuhan hak harus sebanding
dengan kewajiban yang harus
dilaksanakan, baik oleh pemberi
maupun penerima pelayanan.
5. Keprofesionalan
Pelaksana pelayanan harus memiliki
kompetensi yang sesuai dengan
bidang tugas.
6. Partisipatif
Peningkatan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan
dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan, dan harapan masyarakat.
Asas … (3)
7. Persamaan perlakuan/ tidak
diskriminatif, setiap warga negara berhak
memperoleh pelayanan yang adil.
8. Keterbukaan
Setiap penerima pelayanan dapat dengan
mudah mengakses dan memperoleh
informasi mengenai pelayanan yang
diinginkan.
9. Akuntabilitas
Proses penyelenggaraan pelayanan harus
dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Asas … (4)
10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan.
Pemberian kemudahan terhadap
kelompok rentan sehingga tercipta
keadilan dalam pelayanan.
11. Ketepatan waktu
Penyelesaian setiap jenis pelayanan
dilakukan tepat waktu sesuai dengan
standar pelayanan.
12. Kecepatan, kemudahan, dan
keterjangkauan.
Setiap jenis pelayanan dilakukan secara
cepat, mudah, dan terjangkau
Prinsip Pelayanan Publik
(Permenpan 63/2003)
• Kesederhanaan
Prosedur pelayanan public tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan
mudah dilaksanakan.
• Kejelasan
Persyaratan teknis dan administrative pelayanan public;
• Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam
memberikan pelayanan public;
• Rincian biaya pelayanan public dan tata cara pembayaran.
• Kepastian waktu
• Pelaksanaan pelayanan public dapat diselesaikan dalam kurun waktu
yang telah ditentukan.
• Akurasi
• Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
• Keamanan
• Proses dan produk pelayanan public memberikan rasa aman dan
kepastian hokum
Standar Pelayanan
(Pasal 20 UU 25/99)
• Penyelenggara berkewajiban menyusun dan menetapkan standar
pelayanan dengan memperhatikan kemampuan penyelenggara,
kebutuhan masyarakat, dan kondisi lingkungan.
• Dalam menyusun dan menetapkan standar pelayanan,
penyelenggara wajib mengikutsertakan masyarakat dan pihak
terkait.
Pengikutsertaan masyarakat dan pihak terkait dilakukan dengan
prinsip tidak diskriminatif, terkait langsung dengan jenis pelayanan,
memiliki kompetensi dan mengutamakan musyawarah, serta
memperhatikan keberagaman.
• Penyelenggara berkewajiban menerapkan standar
pelayanan tersebut.
Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik
• Pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik
dilakukan oleh pengawas internal dan pengawas
eksternal.
• Pengawasan internal penyelenggaraan pelayanan
publik dilakukan melalui:
a. pengawasan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan
b. pengawasan oleh pengawas fungsional sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
• Pengawasan eksternal penyelenggaraan pelayanan
publik dilakukan melalui:
a. pengawasan oleh masyarakat berupa laporan atau
pengaduan masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik;
b. pengawasan oleh ombudsman sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan pengawasan
oleh DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota.
I. WoG dalam Lingkup
Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah

83
Penerapan WOG di tingkat Pemda (UU 23/2014)

• Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan


dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan
kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah.
• Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah
diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional.
• Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian
berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib
yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan
Urusan Pemerintahan Pilihan melakukan sinkronisasi
dan harmonisasi dengan Daerah untuk mencapai target
pembangunan nasional.
Pelayanan Publik
(Bab XIII UU 23/2014)
• Pemerintah Daerah wajib menjamin terselenggaranya
pelayanan publik berdasarkan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.
• Asas penyelenggaraan Pelayanan :
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Manajemen Pelayanan Publik
• Pemerintah Daerah wajib membangun manajemen pelayanan
publik dengan mengacu pada asas-asas pelayanan publik
• Manajemen pelayanan publik dimaksud meliputi:
a. pelaksanaan pelayanan;
b. pengelolaan pengaduan masyarakat;
c. pengelolaan informasi;
d. pengawasan internal;
e. penyuluhan kepada masyarakat;
f. pelayanan konsultasi; dan
g. pelayanan publik lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Dalam melaksanakan manajemen pelayanan publik,
Pemerintah Daerah dapat membentuk forum komunikasi
antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat dan pemangku
kepentingan terkait.
Kewajiban Pemda untuk Membuat Informasi
Pelayanan Publik dan Maklumat Pelayanan Publik

• Pemerintah Daerah wajib mengumumkan informasi pelayanan publik


kepada masyarakat melalui media dan tempat yang dapat diakses oleh
masyarakat luas.
Informasi pelayanan publik tersebut dituangkan dalam bentuk maklumat
pelayanan publik Pemerintah Daerah kepada masyarakat.
• Maklumat pelayanan publik Pemda kepada masyarakat paling sedikit
memuat:
a. jenis pelayanan yang disediakan;
b. syarat, prosedur, biaya dan waktu;
c. hak dan kewajiban Pemerintah Daerah dan warga masyarakat; dan
d. satuan kerja atau unit kerja penanggungjawab penyelenggaraan
pelayanan.
Maklumat pelayanan publik tersebut ditandatangani oleh kepala daerah dan
dipublikasikan secara luas kepada masyarakat.
Maklumat pelayanan publik dimaksud menjadi dasar Pemerintah Daerah
dalam menyelenggarakan pelayanan publik.
Penyederhaan Jenis & Prosedur Pelayanan Publik
serta Pembentukan UPTD
• Daerah dapat melakukan penyederhanaan jenis dan prosedur
pelayanan publik untuk meningkatkan mutu pelayanan dan daya saing
Daerah. Yang ditetapkan dengan Perda.
• Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
• Kepala daerah wajib memberikan pelayanan perizinan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam memberikan pelayanan perizinan tersebut, Daerah
membentuk unit pelayanan terpadu satu pintu (UPTD).
Pembentukan UPTD berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Kepala daerah yang tidak memberikan pelayanan perizinan dikenai
sanksi administratif.
Pengaduan
• Masyarakat berhak mengadukan penyelenggaraan
pelayanan publik kepada Pemerintah Daerah,
Ombudsman, dan/atau DPRD.
Pengaduan tersebut dilakukan terhadap:
a. penyelenggara yang tidak melaksanakan kewajiban
dan/atau melanggar larangan sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai pelayanan publik; dan
b. pelaksana yang memberi pelayanan yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai pelayanan publik.
Evaluasi Pelayanan Publik
• Mendagri melakukan evaluasi kinerja pelayanan publik yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah provinsi.
• Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan evaluasi
kinerja pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten/kota.
• Evaluasi yang dilakukan oleh Mendagri dan gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat merupakan bagian dari evaluasi
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah.
• Hasil evaluasi tersebut gunakan oleh Pemerintah Pusat untuk
memberikan insentif dan disinsentif fiskal dan/atau non-fiskal
kepada Daerah.
Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan
Publik
• Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah termasuk
dalam penyelenggaraan pelayanan publik , Pemerintah
Daerah mendorong patisipasi masyarakat.
• Partisipasi masyarakat tersebut dilakukan dalam bentuk:
a. konsultasi publik;
b. musyawarah;
c. kemitraan;
d. penyampaian aspirasi;
e. pengawasan; dan/atau
f. keterlibatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PP 18/2016 tentang OPD
• Untuk meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan non
perizinan kepada masyarakat, Daerah membentuk unit pelayanan
terpadu satu pintu Daerah ProvinsiI/Kab/Kotayang melekat pada
dinas Daerah provinsi yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang Penanaman Modal.
• Pelimpahan kewenangan pelayanan perizinan dan non perizinan
kepada unit pelayanan terpadu satu pintu ditetapkan dengan
Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota
• Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan pelayanan
terpadu satu pintu, pada bidang yang menyelenggarakan
pelayanan terpadu satu pintu dapat dibentuk tim teknis sesuai
kebutuhan.
• Pada dinas Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dapat dibentuk unit
pelaksana teknis dinas Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
Permenpan 16/2014 tentang Pedoman Standar
Pelayanan
• Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian
kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara
kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas,
cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
• Penyelenggara pelayanan publik setiap institusi penyelenggara
negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk
berdasarkan UndangUndang untuk kegiatan pelayanan publik,
dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk
kegiatan pelayanan publik.
• Maklumat Pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi
keseluruhan rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam
Standar Pelayanan.
Apakah praktik manajemen pelayanan
publik di Indonesia telah memenuhi asas,
prinsip dan standar pelayanan publik serta
menunjukkan adanya pendekatan whole of
government?

94
Identifikasi Isu WoG di Tempat Kerja
Keterkaitan mata diklat:
1. Manajemen ASN
2. Pelayanan Publik
3. Whole of Government
Core Isu
Individu
Unit Kerja
Organisasi

Sumber Inisiatif

1. Pemikiran
konseptual
2. Aktivitas-
aktivitas

Analisis: Mengelola dan


Dampak, Level, Menjalankan
keberlangsungan Inisiatif
95
Tugas
• Identifikasi permasalahan-permasalahan
terkait WoG yang ada di
institusi/organisasi bertugas masing-
masing
• Bagaimana cara mengatasinya?
• Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut
• Waktu:30 menit
TERIMA KASIH

TERIMA KASIH
LAMPIRAN:
1. Kertas warna yang menunjukkan harapan dan tujuan peserta menjadi
PNS, perkiraan akan konsep WoG maupun perkiraan masalah dalam
melakukan pekerjaan nanti.
2. Rencana Strategis Kementerian PUPR 2015-2019 keterkaitannya
dengan Nawacita. Anggaran yang tiap tahun meningkat beserta GAP
SDM kompeten akan menjadi isu untuk diberikan refleksi peran CPNS
di dalamnya.
3. Cuplikan berita maupun layanan masyarakat terkait keberhasilan
maupun kegagalan WoG (pelayanan publik dan kebijakan publik) yang
akan didiskusikan/simulasi/tanya jawab/tokoh panutan/bermain
peran/tertimoni. Isu maupun alternatif solusi yang diberikan
merupakan refleksi dari materi WoG.
4. Film pendek yang menceritakan kreativitas dan emphaty terhadap
orang lain. Dilanjutkan dengan diskusi dan PR per kelompok untuk
dipresentasikan dengan keterkaitan akan nilai WoG untuk pekerjaan
CPNS nantinya.

Anda mungkin juga menyukai