Anda di halaman 1dari 2

3.

Sebagai lumbung ternak : hasil dari usaha pekarangan dapat


diambil sewaktu-waktu dan tidak ada musim pacekliknya.
4. Apotik hidup : pekarangan dapat ditanami berbagai tanaman
obat yang berkhasiat, jika anggota keluarga sewaktu-waktu
sakit dapat ditanggulangi sementara dengan obat yang ada di
pekarangan.
5. Menambah penghasilan : pekarangan yang dikelola dengan
baik, hasilnya dapat dijual sebagai sumber pendapatan
keluarga karena banyak komoditas yang tidak membutuhkan
lahan yang luas untuk membsudidayakannya.
6. Menghasilkan bahan bangunan : jenis tanaman pohon seperti
bambu, kelapa, nangka dan tanaman lainnya yang ditanam di
pekarangan dapat dijadikan bahan bangunan dan kerajinan
rumah tangga.
7. Sebagai tempat rekreasi keluarga : pekarangan yang ditata dan
dirawat secara teratur akan memberikan keindahan dan rasa
tentram bagi orang yang melihatnya.
PENATAAN PEKARANGAN
Pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak Pekarangan merupakan lahan di sekitar rumah, karena itu
langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas-batasnya, karena pemanfaatan pekarangan bukan hanya mempertimbangkan hasil,
letaknya di sekitar rumah, maka pekarangan merupakan lahan yang tapi juga perlu mempertimbangkan aspek keindahan. Sebagai
mudah diusahakan oleh seluruh anggota keluarga dengan memanfaatkan acuan, penataan pekarangan dapat dilakukan sebagai berikut:
waktu luang yang tersedia.  1. Halaman depan (buruan):, tanaman hias, pohon buah,
Pekarangan adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar tempat bermain anak, bangku taman, tempat menjemur
rumah tinggal. Lahan ini jika dipelihara dengan baik akan memberikan hasil pertanian
lingkungan yang menarik nyaman dan sehat serta menyenangkan 2. Halaman samping (pipir): tempat jemur pakaian, pohon
sehingga membuat kita betah tinggal di rumah. penghasil kayu bakar, bedeng tanaman pangan, tanaman
Pekarangan rumah kita dapat kita manfaatkan sesuai dengan obat, kolam ikan, sumur dan kamar mandi
selera dan keinginan kita. Misalnya dengan menanam tanaman produktif 3. Halaman belakang (kebon): bedeng tanaman sayuran,
seperti tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman industri
Dengan menanam tanaman produktif di pekarangan akan memberi
keuntungan ganda, salah satunya adalah kepuasan jasmani dan rohani. 
Jika dikelola dengan baik pekarangan rumah dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan keluarga seperti : tempat bermain,
tempat rekreasi, sumber pangan dan juga sebagai sumber pendapatan.
Fungsi pekarangan secara umum:
 Sumber pangan keluarga, seperti sayur-sayuran, umbi-umbian,
buah-buahan serta ternak dan ikan.
 Sumber obat-obatan atau apotik hidup.
POTENSI PENGEMBANGAN
 Sumber bumbu, rempah masakan.
Komoditi yang diusahakan dipekarangan sebaiknya disesuaikan dengan
 Sumber pupuk organik.  kesesuaian komoditi dengan daerah yang bersangkutan, peluang pasar,
 Sumber keindahan/Estetika. dan nilai guna meliputi:
1. Tanaman pangan: umbi-umbian, kacang-kacangan, sayuran,
Manfaat pekarangan rumah untuk keluarga antara lain : buah-buahan, bumbu-bumbuan, obat
1. Pemenuhan gizi keluarga : ada beberapa tanaman, ternak dan 2. Tanaman  bernilai ekonomi tinggi: buah, sayuran, hias (bunga
ikan yang dapat dipelihara di pekarangan dan menghasilkan potong, tanaman pot, tanaman taman, anggrek)
makanan yang dibutuhkan keluarga. 3. Ternak: ternak unggas hias, ternak petelur, ternak pedaging
2. Seperti umbi-umbian sebagai sumber vitamin, sedangkan 4. Ikan: ikan hias, ikan produksi daging, pembenihan dll.
ternak dan ikan sebagai sumber protein dan lemak.
DAUR ULANG DI PEKARANGAN
Usahatani di pekarangan dapat dilakukan dengan biaya yang lebih DAFTAR PUSTAKA
murah karena, limbah yang dihasilkan dapat didaur ulang untuk https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pemanfaatan-pekarangan-rumah-
kepentingan usahatani berikutnya: 89 dialses pada tanggal 3 oktober 2019
A. Sampah pekarangan dan sampah rumah tangga dapat http://www.litbang.pertanian.go.id/info-aktual/918/file/verikultur.pdf
dikomposkan  dengan membuat lubang sampah atau bak-bak diakses pada tanggal 3 oktober 2019
pengomposan. http://sulut.litbang.pertanian.go.id/index.php/penyuluhan/info-krpl/632-
B. Selain untuk pupuk, sampah organik dapat dimanfaatkan pemanfaatan-pekarangan diakses pada tanggal 3 oktober 2019
untuk pakan ternak dan ikan http://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/1847/ diakses pada
C. Pupuk kandang dan  endapan lumpur dari kolam digunakan tanggal 3 oktober 2019
untuk pupuk  bagi tanaman

BUDIDAYA ORGANIK
Budidaya tanaman di pekarangan sebaiknya dilakukan secara organik
atau sesedikit mungkin menggunakan bahan kimia. melalui upaya
tersebut bahan pangan yang dihasilkan lebih sehat.
1. Bahan organik berasal dari sisa tanaman, limbah ternak,
limbah rumah tangga atau lumpur endapan kolam ikan.
2. Proses pengomposan dapat dipercepat dengan menggunakan
biodekomposer yang banyak dijual di pasaran 

Vertikultur, berasal dari Bahasa Inggris vertical dan culture


yang artinya adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara
vertikal atau bertingkat, baik indoor maupun outdoor. Sistem budidaya
pertanian secara vertikal atau bertingkat ini merupakan konsep
penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas.
Model, bahan, ukuran, wadah vertikultur dapat disesuaikan
sesuai kondisi dan keinginan. Pada umumnya adalah berbentuk persegi
panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga, dengan beberapa
undak-undakan atau sejumlah rak. Bahan untuk wadah vertikultur dapat
berupa bambu atau pipa paralon, polibag, talang air, kaleng bekas,
bahkan lembaran karung beras, yang terpenting kuat dan mudah
dipindah-pindahkan.
Tanaman yang akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan
berakar pendek. Budidaya secara vertikultur sering dilakukan untuk
tanaman sayuran antara lain selada, kangkung, bayam, pokcoy, caisim,
katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun dan tanaman
sayuran daun lainnya.
Pemanenan sayuran biasanya dilakukan dengan sistem cabut
akar (sawi, bayam, seledri, kemangi, selada, kangkung dan sebagainya).
Apabila kita punya tanaman sendiri dan dikonsumsi sendiri akan lebih
menghemat apabila panen dilakukan dengan mengambil daunnya saja.
Dengan cara tersebut tanaman sayuran bisa bertahan lebih lama dan bisa
panen berulang-ulang.
Untuk tujuan komersial, pengembangan vertikultur ini perlu
dipertimbangkan aspek ekonomisnya agar biaya produksi jangan sampai
melebihi pendapatan dari hasil penjualan tanaman. Sedangkan untuk
hobiis, vertikultur dapat dijadikan sebagai media kreatifitas dan
memperoleh panenan yang sehat dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai