PENDAHULUAN
Tanaman bayam merupakan salah satu jenis sayuran komersial yang mudah diperoleh
disetiap pasar, baik pasar tradisional maupun pasar swalayan.Harganyapun dapat terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat.Tumbuhan bayam ini awalnya berasal dari negara Amerika
1
beriklim tropis, namun sekarang tersebar keseluruh dunia.Hampir semua orang mengenal dan
menyukai kelezatannya.Rasanya enak, lunak dan dapat memberikan rasa dingin dalam perut
dan dapat memperlancar pencernaan.Umumnya tanaman bayam dikonsumsi bagian daun dan
batangnya.Ada juga yang memanfaatkan biji atau akarnya sebagai tepung, obat, bahan
kecantikan, dan lain-lain.Ciri dari jenis bayam yang enak untuk dimakan ialah daunnya besar,
bulat, dan empuk.Sedangkan bayam yang berdaun besar, tipis diolah campur tepung untuk
rempeyek.
BAB II
ISI
2
persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari kegiatan penanaman karena itu sangat
penting dan merupakan kunci pertama di dalam upaya mencapai keberhasilan penanaman.
Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung (direct planting) dan secara
tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian.
Penanaman secara langsung ke lapangan biasanya dilakukan apabila biji-biji (benih) tersebut
berukuran besar dan jumlah persediaannya melimpah. Meskipun ukuran benih besar tetapi
kalau jumlahnya terbatas, maka benih tersebut seyogyanya disemaikan terlebih dulu.
maka hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap pembibitan antara lain :
1. Gunakan benih dengan viabilitas tinggi (daya kecambah mencapai 90%)
2. Berikan perlakuan pada benih (seed treatment)
3. Penyimpanan benih pada suhu 10°C dan kelembaban 40%. Benih dapat bertahan hingga
beberapa tahun.
4. Penyimpanan benih pada suhu ruangan (misalnya laci meja). Benih akan bertahan selama 3
bulan saja.
b. Bahan :
- Benih/bibit bayam 30 (15/polybag)
- Media tanam (arang sekam padi) Secukupnya
- Pupuk kandang (kotoran kambing yang sudah kering) Secukupnya
3
Penyiraman adalah proses pemberian air untuk tanaman secara periodik. Proses penyiraman
ini dilakukan selama pertumbuhan tanaman. Waktu yang tepat untuk melakukan penyiraman
adalah pada pagi dan sore hari (pagi pukul 06.00 sd 09.00 dan sore pukul 15.00 sd 17.30).
2. Pembubunan
Proses penyiraman secara terus-menerus mengakibatkan media tanam menjadi terkikis oleh
air. Hal itu akan memicu munculnya/terlihatnya akar di permukaan tanah sehingga perlu
dilakukan pembubunan. Pembubunan adalah proses penimbunan media tanam baru keatas
akar tanaman yang mulai terlihat di permukaan tanah.
3. Pemupukan
Pemupukan adalah proses pemberian zat-zat yang dibutuhkan tanaman yang bertujuan agar
tanaman menjadi lebih subur. Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk organik ataupun
kimiawi, tergantung pada zat yang diperlukan oleh tanaman tersebut.
4. Penjarangan
Semakin lama, tanaman akan semakin tumbuh dan berkembang. Tanaman akan memerlukan
tempat yang lebih luas lagi. Dengan begitu, diperlukan proses penjarangan. Penjarangan
adalah proses pemindahan tanaman yang terlalu rapat dan pencabutan tanaman yang
buruk/mati agar media tanam menjadi agak luas.
5. Pemangkasan
Pemangkasan adalah proses pengurangan daun-daun yang terlalu rimbun dan mudah tidak
efektif untuk proses fotosintesis. Apabila dedaunan ini tidak dipangkas, maka daun ini hanya
akan menjadi beban bagi tanaman saja karena sudah tidak mampu menghasilkan zat makanan.
6. Pewiwilan
Proses mengurangi tunas air yang tumbuhnya keatas dan bukan kesamping dinamakan
pewiwilan. Jika proses ini tidak dilaksanakan, maka tunas air ini akan tumbuh menjadi batang
baru dan bukan batang induk.
7. Pemasangan Alas Karung Goni
Pemasangan alas karung goni adalah pemberian alas pada tanaman apabila lantai media tanam
terbuat dari tanah. Pemasangan alas bertujuan agar media tanam tidak ditumbuhi
rumput/tanaman liar.
8. Penaungan
Proses pemberian atap berupa paranet atau plastik UV agar tanaman terhindar dari sinar
matahari secara langsung ataupun terkena air hujan.
9. Pemasangan Benang Lanjaran
Arang sekam padi sebagai media tanam memiliki sifat ringan dan porus, hal ini membuat akar
tanaman tidak bisa dicengkeram dengan kuat dan menyebabkan tanaman mudah rebah. Agar
tanaman tidak rebah, diperlukan pemasangan benang lanjaran. Pemasangan benang lanjaran
adalah proses pemberian benang pada batang tanaman agar tanaman tidak rebah.
10. Pengajiran/Pelanjaran
4
Pengajiran untuk menghindari agar tanaman tomat tidak rebah dan memudahkan
pemeliharaan. Ajir dipasang pada saat tanaman berumur 1 bulan atau tanaman mencapai
tinggi kira-kira 40 cm. Ajir yang dapat digunakan misalnya bambu atau tali.
11. Pembersihan
Adalah proses membersihkan lingkungan sekitar tanaman dengan cara mencabuti rumput-
rumput yang ada ataupun dengan cara membersihkan dedaunan yang berjatuhan.
12. Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak baik.
Penyulaman dilakukan bila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik.
Penggantian tanaman harus dengan tanaman yang subur pertumbuhannya dan seumur dengan
tanaman yang diganti.
13. Pemberian ZPT
Pemberian ZPT adalah proses pemberian zat rangsangan pada tumbuhan agar tanaman cepat
tumbuh. Selain itu, ZPT juga dapat merangsang pembuangan, memperkuat bunga agar tidak
mudah rontok, dan mempercepat pematangan buah.
14. Pemberantasan Hampen
Pemberantasan hampen atau hama penyakit adalah proses pengurangan dan menghilangkan
hama dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Pemberantasan hama dan
penyakit dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida organik pada daun tanaman
atau mematikannya langsung (jika hama itu seekor ulat)
BAB III
PENUTUP
3.1 PANEN
Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam),
tapi merupakan awal dari pekerjaan pascapanen, yaitu melakukaan persiapan untuk
jalur tataniaga tersebut menentukan tindakan panen dan pascapanen yang bagaimana
yang sebaliknya dilakukan. Pada dasarnya yang dituju pada perlakuan panen adalah
5
mengumpulkan komoditas dari lahan penanaman, pada taraf kematangan yang tepat,
dengan kerusakan yang minimal, dilakukan secepat mungkin dan dengan biaya yang
“rendah”.