PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya saat proses pembelajaran berlangsung guru dituntut untuk memiliki sejumlah
keterampilan dalam mengajar peserta didiknya, seperti: terampil membuka pelajaran,
terampil menutup pelajaran, terampil menjelaskan, terampil variasi gaya mengajar, terampil
bertanya dan memberi penguatan, dan terampil membimbing diskusi kelompok kecil. Semua
keterampilan itu harus bisa dilakukan oleh seorang guru di dalam kegiatan belajar mengajar
sehari-hari tentunya sesuai dengan prosedur minimal (standar proses) yang telah ditetapkan,
atau bahkan akan lebih baik bila guru berkreativitas dan berinovasi lebih sesuai tuntutan
perkembangan zaman.
Namun demikian, masih banyak guru dalam pembelajaran sering tidak melakukan usaha
membuka dan menutup pelajaran tersebut. Hal ini dapat menyebabkan mental siswa tidak
siap untuk menerima pelajaran dan perhatian siswa belum terpusat pada hal-hal yang akan
dipelajari. Sebagai akibatnya adalah siswa akan merasa bahwa pelajaran yang diterimanya
membosankan, tidak bermakna baginya, sukar dipahami, dan mereka akan tidak berusaha
keras untuk memahaminya.
Ada berbagai alasan mengapa guru tidak melakukan kegiatan membuka dan menutup
pelajaran antara lain karena lupa, tidak ada waktu, atau memang belum mempunyai
keterampilan untuk melaksanakannya. Karena pentingnya fungsi membuka dan menutup
pelajaran ini dalam pembelajaran, maka sangat perlu bagi setiap guru untuk
memperoleh pengalaman serta latihan yang intensif dalam membuka dan menutup pelajaran.
Dalam makalah ini, penulis mencoba memberikan informasi mengenai keterampilan mentup
pelajaran dari berbagai sumber. Karena keterampilan menutup pelajaran adalah salah satu hal
terpenting yang ada dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari maka perlu diperhatikan
dengan seksama setiap bagian dari penutup.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Mengetahui tingkat keberhasilan tenaga pendidik dalam pembelajaran.
1. Bermakna
Dalam usaha menarik perhatian atau memotivasi siswa guru hendaknya memilih cara yang
relevan dengan isi dan tujuan pelajaran. Cara atau usaha yang sifatnya dicari-cari atau dibuat-
buat hendaknya dihindarkan. Cerita singkat atau lawakan yang tidak ada hubungannya
dengan pelajaran mungkin sementara bisa memikat siswa tetapi akan gagal dalam
mewujudkan kelangsungan penguasaan pelajaran.
Aktivitas yang ditempuh oleh guru dalam memperkenalkan dan merangkum kembali pokok-
pokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian dari kesatuan yang utuh. Dalam
mewujudkan prinsip berurutan dan berkesinambungan ini perlu diusahakan suatu susunan
yang tepat, berhubungan dengan minat siswa, ada kaitannya yang jelas antara satu bagian
dengan bagian lainnya, atau ada kaitannya dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah
dimilki siswa.
3
2.2 KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
A. PENGERTIAN VARIASI
Dalam dunia pendidikan keterampilan variasi bukanlah suatu kata yang asing atau
suatu kata baru terutama dalam kegiatan pembelajaran, sebagai guru maupun calon guru
harus mengetahui apa makna ketrampilan mengadakan variasi itu sebenarnya. Berikut
beberapa pengertian keterampilan mengadakan variasi:
1) Menurut Ahmad Sabri dalam bukunya“ Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching”
ketrampilan mengadakan Variasi ialah suatu kegiatan guru dalam mengenal konteks interaksi
belajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar
mengajar, murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
Untuk sebagai calon guru perlu melatih agar menguasai keterampilan tersebut agar nantinya
menjadi guru yang profesional yang benar-benar menjalankan tugasnya, sehingga kemajuan
pendidika dinegara Indonesia semakin meninggkat dan tidak tertinggal lagi oleh negara-
negara lain.[1]
2) Menurut Didi Supardie dan Deni Darmawan dalam bukunya“Komunikasi Pembelajaran”
Keterampilan mengadakan Variasi ialah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan
kondisi belajar sehingga pembelajaran selalu menarik dan efektif.[2]
3) Menurut kamus Bahasa Indonesia, keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti
cakap dalam melaksanakan tugas.[3] Sedangkan Variasi berarti selingan.[4] Jadi
keterampilan mengadakan variasi ialah kecakapan seorang guru dalam kegiatan
pembelajaran untuk diketahui atau dipahami oleh peserta didik dengan cara berseling-seling
agar peserta didik lebih mudah mengetahui atau memahami pembelajaran. maksudnya
berseling-seling ialah guru mengunakan cara yang berbeda-beda dalam menyampaikan
pembelajaran yang tidak monoton dengan satu cara saja.
4) Variasi mengandung makna perbedaan. Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi
merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan yang
dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung.
4
B. TUJUAN DAN MANFAAT KETERAMPILAN MEMBERIKAN VARIASI
Setiap usaha atau upaya yang dilakukan oleh guru pasti meiliki tujuan dan maanfaat.
Pengunaan Variasi dalam mengajar terutama ditujukan terhadap perhatian siswa, motivasi
dan belajar siswa.
Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk
mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pembelajaran.[5]
Tujuan penggunaan variasi ditujukan kepada anak didik dan bermaksud :
1. Meningkatkan dan memelihara anak didik terhadap elevansi proses belajar mengajar
2. Memberi kesempatan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu melalui eksplorasi dan
penyelidikan terhadap situasi yang baru
3. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah melalui penyajian gaya mengajar
yang bersemangat dan antusias sehingga meningkatkan iklim belajar siswa.
4. Memberi pilihan dan fasilitas dalam belajar individual.
5. Mendorong anak didik untuk belajar dengan melibatkannya dalam berbagai pengalaman
yang menarik pada berbagai tingkat kognitif.[6]
Variasi stimulus itu adalah suaru kegiatan guru dalam konteks proses interaksi
pembelajaran yang diajukan untuk mengatasi kebosanan peserta didik, sehingga dalam
proses situasi pembelajaran senantiasa menunjukkan ketekunan dan penuh partisipasi.
Tujuan proses pembelajaran variasi adalah menumbuhkembangkan perhatian dan
minat peserta didik agar belajar lebih baik. Sedangkan manfaat keterampilan variasi dalam
proses pembelajaran adalah:
1. Menumbuhkan perhatian peserta didik
2. Melibatkan peserta didik berpartisipasi dalam berbai kegiatan proses pembelajaran
3. Dengan bervariasinya cara guru menyampaikan proses pembelajaran, maka akan
membentuk sikap positif bagi peserta didik terhadap guru
4. Dapat meenanggapi rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki peserta didik.
5. Melayani keinginan dan pola belajar para peserta didik yang berbeda-beda.[7]
Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu variasi yang
mengajar, variasi pengalihan penggunaan indra, dan variasi pola interaksi. Variasi gaya
mengajar meliputi suara jeda, pemusatan, gerak dan kontak pandang. Variasi pengalihan
penggunaan indra dapat dilakukan dengan pemanipulasian indra pendengar, pengelihatan,
5
penciuman, peraba dan perasa. Komponen variasi ini erat kaitannya dengan variasi
penggunaan media atau alat bantu pembelajaran. Variasi pola interaksi mencakup pola
hubungan guru dan siswa.
Penerapan keterampilan mengadakan variasi harus dilandasi dengan maksud tertentu,
relavan dengan tujuan yang ingin dicapai, sesuai dengan materi dan latar belakang sosial
budaya serta kemampuan siswa dilakukan secara wajar dan berlangsung secara
berkesinambungan, serara wajar dan terencana.[9]
Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua jenis variasi digunakan,
disamping juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk setiap jenis variasi.
Menggunakan variasi secara lancer dan berkesinambungan, sehingga moment proses
mengajar yang utuh tidak rusak dan perhatian anak didik dan proses belajar tidak terganggu.
Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan direncanakan oleh guru.[10]
6
Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian yang penting dalam
komunikasi.
6. Pindah posisi
Perpindahan posisi guru dalam ruangan kelas dapat membantu menarik perhatian anak didik
dan dapat meningkatkan kepribadian guru.
1. Kelebihan
Setiap keterampilan yang digunakan oleh guru tentu memiliki kelebihan-kelebihan
sehingga guru menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran, adapun kelebihan dari
keterampilan mengadakan variasi diantaranya:
ü Kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan baik bagi guru maupun bagi peserta
didik.
ü Peserta didik menjadi semangat, penuh perhatian serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran.
ü Tujuan pembelajaran akan tercapai secara efektif dan efisien.
7
2. Kekurangan
Selain memiliki kelebihan keterampilan mengadakan variasi tentunya juga memiliki
berbagai kekurangan-kekurangan. Kekurangan ini sering terjadi karena guru yang kurang
terampil atau kurang mampu menerapkan keterampilan mengadakan variasi, sehingga
muncullah permasalahan-permasalahan diantaranya:
ü Apabila guru salah atau keliru dalam mengadakan variasi yang dilakukannya, maka
peserta didik juga akan salah penafsirannya dari pesan yang ingin disampaikan oleh guru.
ü Apabila guru berlebih-lebihan dalam mengadakan variasi, maka pelajaran akan tergangu
dan tujuan pembelajaran pun tidak dapat tercapai secara efektif dan efisien.
ü Tidak semua siswa dapat menerima variasi yang diberikan oleh guru, sehingga kadang
siswa malah binggung dengan adanya variasi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi peserta didik agar minat dan
perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Guru dikatakan telah membuka
pelajaran apabila telah berhasil membuka konflik psikis pada diri siswa siswa. Keterampilan
menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti
pelajaran.
Tujuan keterampilan membuka pelajaran adalah untuk membantu mempersiapkan
diri, menimbulkan minat dan perhatian dalam pelajaran, membantu peserta didik untuk
mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan, dan membantu peserta didik untuk
mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainya dengan hal-hal
baru yang akan atau yang belum dipelajari atau yang belum dikenalnya. Sedangkan tujuan
keterampilan menutup pelajaran adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik
dalam mempelajari materi pelajaran dan mengetahui tingkat keberhasilan tenaga pendidik
dalam pembelajaran.
Manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran untuk siswa dapat
menimbulkan perhatian dan motivasi, mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan,
mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan, mengetahui hubungan
antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai. dengan hal-hal baru, dapat
menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau konsep-konsep yang tercakup
dalam suatu peristiwa, dan dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari
pelajaran itu, Sedangkan untuk guru dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam
mengajar.
B. Saran
Dengan adanya keterampilan membuka dan menutup pelajaran, calon pendidik diharapkan
untuk mempelajari, memahami, dan mempraktekkannya dalam setiap proses pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
MAKALAH
MIKROTEACHING
“Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran, Keterampilan Mengadakan Variasi”
Disusun oleh:
RESTIAWATI
BINA MUTIARA
TAHUN 2021
11