Anda di halaman 1dari 6

Pemanfaatan Lahan

Pekarangan
• Berkebun bisa menjadi salah satu kegiatan alternatif mengisi waktu luang di
rumah bersama keluarga. Kita bisa memberikan edukasi tentang pemanfaatan
pekarangan sejak dini kepada anak-anak kita. Banyak manfaat tentunya yang
bisa mereka dapatkan. Diantaranya adalah memperkuat emosional antara anak
dengan orang tua, nilai kerjasama, bisa lebih menghargai  alam dan lain-lain.
Salah satunya adalah memanfaatkan pekarangan. Sebagai contoh  adalah lahan
terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal kita atau yang disebut lahan
pekarangan rumah.
• Pekarangan adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Lahan
ini jika dipelihara dengan baik akan memberikan lingkungan yang menarik
nyaman dan sehat serta menyenangkan sehingga membuat kita betah tinggal di
rumah. Pekarangan rumah kita dapat kita manfaatkan sesuai dengan selera dan
keinginan kita. Misalnya dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman
hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Dengan menanam
tanaman produktif di pekarangan akan memberi keuntungan ganda, salah
satunya adalah kepuasan jasmani dan rohani.
• Jika dikelola dengan baik pekarangan rumah dapat memberikan manfaat bagi kehidupan keluarga
seperti : tempat bermain, tempat rekreasi, sumber pangan dan juga sebagai sumber pendapatan.
Pemanfaatan lahan pekarangan baik di daerah pedesaan maupun perkotaan bisa mendukung
ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan potensi pangan lokal yang dimiliki masing-
masing daerah.
• Fungsi pekarangan secara umum sumber pangan keluarga, seperti sayur-sayuran, umbi-umbian,
buah-buahan serta ternak dan ikan, sumber obat-obatan atau apotik hidup, sumber bumbu rempah
masakan, sumber pupuk organik, sumber keindahan/estetika.
• Manfaat pekarangan rumah untuk keluarga antara lain pemenuhan gizi keluarga (ada beberapa
tanaman, ternak dan ikan yang dapat dipelihara di pekarangan dan menghasilkan makanan yang
dibutuhkan keluarga, seperti umbi-umbian sebagai sumber vitamin, sedangkan ternak dan ikan
sebagai sumber protein dan lemak), sebagai lumbung ternak (hasil dari usaha pekarangan dapat
diambil sewaktu-waktu dan tidak ada musim pacekliknya), apotik hidup (pekarangan dapat ditanami
berbagai tanaman obat yang berkhasiat, jika anggota keluarga sewaktu-waktu sakit dapat
ditanggulangi sementara dengan obat yang ada di pekarangan), menambah penghasilan (pekarangan
yang dikelola dengan baik, hasilnya dapat dijual sebagai sumber pendapatan keluarga karena banyak
komoditas yang tidak membutuhkan lahan yang luas untuk membudidayakannya), menghasilkan
bahan bangunan (jenis tanaman pohon seperti bambu, kelapa, nangka dan tanaman lainnya yang
ditanam di pekarangan dapat dijadikan bahan bangunan dan kerajinan rumah tangga), sebagai
tempat rekreasi keluarga (pekarangan yang ditata dan dirawat secara teratur akan memberikan
keindahan dan rasa tentram bagi orang yang melihatnya).
• Pemanfaatan lahan pekarangan rumah dapat menjadi bagian penting dalam
mendukung ketahanan pangan. Hal ini dikarenakan kebutuhan pangan
keluarga secara kuantitas dan kualitas bisa terpenuhi dengan baik. Stok pangan
yang bergizi dan aman secara berkala bisa dipenuhi dari kebun/pekarangan
rumah. Pemanfaatan lahan pekarangan bisa dilakukan sesuai keinginan/selera
kita. Tanaman yang cocok untuk ditanam di lahan pekarangan rumah adalah
jenis tanaman hortikultura. Mulai dari sayuran, buah-buahan, dan obat-obatan.
Tanaman bisa ditanam secara langsung atau bisa juga dengan menggunakan
media polybag.
• Mencoba menanam sayur sendiri, karena mudah sekali asal kita mau
mencobanya. Tidak perlu lahan yang luas untuk mencoba berkebun. Bahkan di
teras atau di atap rumahpun bisa. Sayur yang cocok untuk ditanam di
pekarangan cukup banyak pilihannya. Ada Sawi dan Caisim yang bisa dipanen
umur 40 hari. Kangkung dan bayam bisa lebih cepat lagi yakni bisa dipanen
umur 21 hari. Sedangkan untuk sayuran buah seperti cabai dan tomat bisa
dipanen umur 60-70 hari.
• Beberapa hal yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan berkebun. Yaitu media
tanam, benih/bibit, pot/polybag dan sekrop. Sedangkan untuk tahapan
langkah-langkahnya membuat media tanam, siapkan tanah yang gembur dan
porous. Pilih tanah yang kering agar tidak menggumpal, lalu tumbuk dan ayak
tanah agar kita bisa mendapatkan bagian tanah yang halus, siapkan kompos
atau bokashi yang telah matang. Ayak kompos/bokashi agar kita mendapatkan
bentuk yang halus, siapkan sekam (arang sekam atau sekam mentah).
• Jika 3 macam bahan diatas sudah siap, campur dan aduk hingga merata dan
usahakan sampai betul-betul remah (tidak menggumpal) agar tidak
mengganggu pertumbuhan / penyebaran akar nantinya. Takaran media tanam
yang digunakan antara tanah, kompos dan sekam bisa menggunakan
perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1. Jika sudah tercampur merata, media tanam siap
digunakan. Siapkan wadah pot atau polybag, isi dengan media tanam yang
telah dibuat.
• Waktu penanaman yang baik adalah pagi atau sore hari dengan sedikit sinar matahari,
jumlah tanaman per polybag bisa disesuaikan dengan selera/kebutuhan. Namun akan
tetapi sebaiknya per polybag diberi 1 tanaman saja agar pertumbuhannya bisa
maksimal. Siram bibit yang telah dipindah tanam dua kali sehari yaitu setiap pagi dan
sore hari (atau sesuai kebutuhan) hingga tanaman beradaptasi.
• Waktu penanaman yang baik adalah pagi atau sore hari dengan sedikit sinar matahari,
jumlah tanaman per polybag bisa disesuaikan dengan selera/kebutuhan. Namun akan
tetapi sebaiknya per polybag diberi 1 tanaman saja agar pertumbuhannya bisa
maksimal. Siram bibit yang telah dipindah tanam dua kali sehari yaitu setiap pagi dan
sore hari (atau sesuai kebutuhan) hingga tanaman beradaptasi.
• Larutkan 5 gram pupuk vegetatif ke dalam 5 liter air. Semprotkan 3 atau 5 hari sekali
hingga berumur 30 hst pada semua jenis tanaman. Selanjutnya gunakan pupuk
generatif dengan dosis yang sama yaitu 5 gram dilarutkan ke dalam 5 liter air. Namun
jika ingin menggunakan pupuk organik, maka kita bisa membuat sendiri dengan
memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah. Misalnya membuat MOL
daun untuk masa vegetatif dan MOL buah untuk masa generatif. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai