JANUARI 2024
Pengertian Budi Daya Tanaman dan Tujuan
1. Pada dasarnya, budidaya adalah suatu istilah yang berhubungan dengan suatu proses
memperbanyak sumber daya hayati, yang biasanya terdapat dalam bidang perkebunan dan
pertanian.
Budidaya ini sering dijadikan sebagai suatu ladang bisnis yang ampuh untuk meraup banyak
keuntungan yang berlimpah.
Di Indonesia sendiri, sudah banyak kegiatan budidaya yang dilakukan masyarakat, seperti
budidaya kebun sayuran dan budidaya lainnya.
Nantinya, hasil panen dari budidaya tersebut bisa disalurkan lagi ke penjual lain untuk diolah
dan dijadikan produk tertentu.
Selain itu, kegiatan budidaya juga dinilai efektif untuk menjaga kelangsungan hidup aneka
ragam hayati, sehingga bisa meminimalisir adanya kelangkaan pada suatu hayati tertentu.
Namun, kegiatan budidaya harus dilakukan secara tepat agar tidak menimbulkan kerugian
tertentu, baik itu kerugian pada alam dan kerugian pada pemilik budidaya itu sendiri.
Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita membahas secara lengkap tentang pengertian
sebenarnya dari budidaya, lengkap dengan tujuan budidaya yang ada di dalamnya.
budidaya adalah suatu usaha yang dilakukan secara tersusun rapi dan juga
terencana untuk bisa memelihara dan juga mengembangbiakan suatu tanaman.
Hal ini dilakukan agar tetap terjaga kelestariannya dan juga bisa mendapatkan
hasil yang bermanfaat serta berguna untuk memenuhi kebutuhan hajat setiap
manusia.
Nantinya, hasil dari budidaya tersebut bisa dijual agar mereka bisa mendapatkan
keuntungan tertentu.
2. Tujuan budi daya tanaman adalah salah satu Upaya untuk memelihara atau
melestarikan sumber daya hayati supaya mendapatkan hasil yang lebih banyak.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBB), pengertian budu daya adalah
usaha yang bermanfaat dan memberikan hasil.
Penanaman Bibit/Benih
Jika tempat/wadah untuk menanam menggunakan pot/polibag
maka pot/polibag harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat
sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah, sehingga air
tidak terlalu lama berdiam di dalam polibag (dapat mengalir keluar).
Untuk mudahnya, sebelum diberi media tanam (tanah), masukkan terlebih dulu
batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam pot/polibag. Batu-batu
tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah
tersumbatnya lubang drainase.
Kemudian barulah isi pot/polibag dengan media tanam hingga 75% - 85%
pot/polibag (artinya jangan sampai penuh).
Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman,
masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (pot/polibag). Kemudian
siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab, dan upayakan agar
media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).
1. Media Tanam
Media tanam dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan
kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1-2 : 1 : 1.
Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa
campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih
tersebut.
Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media
tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka
yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk
mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian
media tanam tsb siap digunakan.
Yang terpenting, pada saat benih atau bibit dimasukkan ke media tanam, media
tanamnya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih
yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb.
2. Menanam Bibit Hasil Penyemaian
Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di pot/polibag terkait.
Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah
disemai.
Bibit tanaman dari penyemaian mulai dipindah ke pot/polibag setelah bibit
tumbuh cukup besar, yaitu memiliki 3-6 helai daun. Pemindahan dilakukan
satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar
yang masih lemah. Caranya, angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di
sekitar akarnya.
Kemudian masukkan bibit beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah
disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut, serta
ditekan sedikit, sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak.
Setelah ditanam, semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot
air yang halus).
Tempatkan tanaman di lokasi yang teduh atau tidak terkena matahari langsung
serta tidak terkena guyuran hujan.
Penempatan tanaman di lokasi yang teduh dilakukan sampai tumbuh tunas baru
(tumbuh daun baru) pada bibit tanaman tersebut. Dengan tumbuhnya tunas baru,
hal ini menunjukkan bahwa bibit tersebut telah dapat beradaptasi dengan
lingkungannya yang baru.
Setelah munculnya tunas baru, tanaman tersebut dianggap telah siap, dan
selanjutnya pot / polibag tersebut dapat dibiarkan tetap di lokasi itu atau
dipindahkan ke lokasi lain yang sesuai dengan jenis tanaman tsb. Misalkan
untuk jenis tanaman yang membutuhkan sinar matahari langsung, maka
polibagnya ditempatkan di lokasi yang mendapat matahari langsung. Sedangkan
untuk tanaman yang tidak membutuhkan sinar matahari langsung, maka lokasi
polibag tidak perlu dipindah.
3. Menanam Langsung Benih/Biji
Sehari sebelum menebar benih, masukkan media tanam ke wadah tanam
(pot/polibag). Kemudian basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media
tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).
Selanjutnya masukkan benih dengan kedalaman sekitar 2 cm. Cara
memasukkannya dengan membuat lubang kecil terlebih dulu sedalam 2 cm,
selanjutnya benih diletakkan di dalam lubang tsb, kemudian tutupi dengan
media tanam (tanah) di sekitar benih tsb.
Setelah itu, siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan
alat sprayer).
Tempatkan pot/polibag di lokasi yang terang (terkena matahari langsung namun
tidak terkena guyuran hujan).
Setelah muncul tunas dan tumbuh cukup besar, yaitu memiliki 3-6 helai
daun. barulah ditempatkan di lokasi terbuka.
Ketika benih tsb tumbuh dan ternyata dianggap terlalu rapat jaraknya,
maka lakukan penjarangan. Yaitu bibit tanaman yang dianggap terlalu dempet
(berdekatan), dipindahkan ke tempat lain di polibag yang sama atau polibag lain
yang sudah dipersiapkan.
Cara Menanam Sayuran di Polybag
Menanam sayuran di halaman rumah sebenarnya cukup mudah, terlebih
menggunakan polybag.
Menaman sayuran di polybag cocok bagi kamu yang tidak memiliki lahan luas,
diletakkan pekarangan sempit pun bisa tumbuh.
Mengutip laman Cybex Kementerian Pertanian RI, ada empat cara menanam
sayuran di polybag yang dapat dilakukan di pekarangan rumah, balkon, atau
dalam ruangan. Yuk, simak!
Campurkan bahan-bahan berupa tanah halus, pupuk kompos, dan arang sekam
hingga merata dengan perbandingan 2 : 1 : 1.
Usahakan pilih bibit sayuran yang berkualitas bagus, serta hindari bibit sayuran
yang layu atau berbau busuk.
Kemudian tanam bibit sayuran, lalu tutup bagian pinggir bibit sayuran hingga
tertanam sempurna.
Kendalikan hama dan penyakit bila terjadi serangan, serta bersihkan gulma
yang tumbuh di sekitar sayuran.
Nah, itulah cara menanam sayuran di polybag yang bisa kamu praktikkan di
rumah ya, Kawan Puan. Selamat mencoba!
Aneka macam sayuran organik yang bisa Anda tanam . Penanaman bisa
dilakukan di pekarangan belakang atau samping rumah Anda.
Untuk dapat menanam sayuran organic, Anda perlu membuat bibitnya terlebih
dahulu. Bibit dapat Anda buat dengan cara menyemai benih pada media
tanam yang telah disediakan. Media tanam dapat dibuat dengan cara
mencampurkan tanah dengan kompos perbandingan 1:3. Gunakan tempat
persemaian yang cukup lebar, misalnya baki semai atau sejenisnya. Semai biji
dengan jarak sekitar 2 cm, kemudian tunggu hingga biji tersebut tumbuh dan
keluar daunnya. Dalam masa penungguan. Anda dapat menyiraminya secara
rutin tiap pagi dan sore.
Sebenarnya sayuran organic dapat ditanam pada dua media, baik itu di tanah
langsung ataupun di pot atau polybag. Keduanya memerlukan perlakuan yang
berbeda, persiapan lahannya pun berbeda. Untuk lahan yang berupa tanah
langsung, Anda dapat membuat greenhouse dengan pelindung plastic di bagian
atapnya. Greenhouse ini sangat membantu pertumbuhan sayuran organic karena
menghindarkan sayuran dari terik matahari langsung, tetesan air hujan serta
hama yang mungkin menyerang. Untuk media tanam di polybag, Anda perlu
membuat campuran tanah dan kompos dengan perbandingan kira-kira 1:2.
Sementara untuk lahan di tanah langsung, Anda juga perlu memberi kompos
agar kesuburan tanah tetap terjaga.
Anda bisa membuat greenhouse mini untuk menanam sayuran organik di rumah
Anda. Pengadaan greenhouse yang mempunyai atap plastik berwarna perak
dapat mendukung pertumbuhan sayuran organik dengan baik.
Cara penanaman sayuran organik yang lebih sederhana adalah dengan
menanamnya dalam polybag dan diberi atap plastik yang ditopang oleh bambu
atau kayu.
Benih cabai yang berkualitas dapat menghasilkan produk cabai dengan kualitas
yang baik. Jika ingin mendapatkan benih cabai dari cara mengambil dari
buahnya, pastikan cabai berasal dari induk yang berkualitas berdaun lebat dan
berbuah lebat. Jika memasuki fase berbuah, petik pada bagian buah cabai yang
benar-benar telah tua serta kulit bagian luarnya nampak merah mengkilat.
Jangan ambil dari buah cabai yang sudah busuk.
Buatlah sayatan pada buah cabai tersebut menjadi dua bagian, lakukanlah
dengan hati-hati karena selain bisa melukai tangan, sayatan yang salah juga bisa
melukai biji cabai yang akan digunakan sebagai bibit. Jika sudah, keluarkanlah
biji cabai yang terdapat di bagian dalamnya. Pilihlah biji-biji yang berada di
tengah, karena bijinya terbaik dibanding yang berada di kedua ujungnya.
3. Jemur biji cabai
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan yaitu dengan menjemur biji cabai
tersebut di bawah sinar matahari. Pastikan untuk menjadikan biji cabai tersebut
berada dalam kondisi kering dengan cara diangin-anginkan. Kita dapat
menggunakan nampan atau tampah untuk proses tersebut.
5. Mulai penyemaian
Adapun cara cepat agar bibit cabai cepat bertunas yaitu dengan menggunakan
media semai berupa tanah yang telah dicampur dengan sekam dan pupuk
kandang. Untuk perbandingannya yaitu 2: 1: 1. Taburkan benih di atas media
tanam dan tutup tipis dengan tanah campuran hingga benar benar tertutup.
Letakkan di ruangan yang memiliki penyinaran kurang dan tutuplah permukaan
media semai dengan kain hitam yang memiliki pori- pori besar. Kurang lebih
sekitar 3 hingga 5 hari tunas pada benih sudah muncul dan tunggulah hingga
tunas mencapai ketinggian sekitar 5 hingga 10 cm untuk bisa dipindahkan ke
media tanam.
Agar cabai cepat berbuah, pertama campurkan pupuk, sekam, dan tanah
humus dengan perbandingan 2: 1: 3. Sangat penting untuk memilih jenis
pupuk berkualitas terbaik.
Akan lebih baik jika kita menggunakan pupuk organik seperti pupuk
kandang ataupun pupuk humus. Selain lebih alami, ini juga lebih aman
bagi lingkungan dan tidak akan mengubah tekstur tanah.
Semprotkan sedikit air dengan spray terlebih dahulu hingga tanah
memiliki sedikit kelembapan.
Setelah itu masukkan tanah ke dalam pot dengan diameter 25 hingga 30
cm.
Buatlah lubang tanam pada setiap pot dan hanya bisa menanam satu bibit
cabai saja pada setiap pot.
Pisahkan bibit cabai yang sudah mencapai ketinggian 5 hingga 10 cm
pada media semai secara perlahaan dan jangan sampai akarnya rusak.
Buatlah lubang tanam dengan diameter 5 cm dan kedalaman 5 cm pada
media tanam, lalu masukkan bibit cabai.
Setelah itu tutup lubang tanam dan jangan lupa untuk sedikit
memadatkannya agar bibit dapat berdiri dengan kokoh.
Proses selanjutnya yaitu merendam biji tomat di air hangat, melakukan upaya
penyemaian, dan menanam kecambah tomat di tanah. Setelah tanaman tomat
sudah tumbuh besar, Anda perlu merawatnya dengan baik supaya tanaman ini
cepat berbuah dan menghasilkan buah yang banyak.
1) Rendam Biji Tomat di Air Hangat
Setelah Anda berhasil mengumpulkan biji tomat dalam jumlah yang cukup,
selanjutnya Anda perlu merendam biji-biji ini di dalam air hangat. Apa
tujuannya? Tidak lain untuk merangsang pertumbuhan biji tomat tersebut.
Proses perendaman memakai air hangat akan memecah masa dormasi biji
sehingga dapat berkembang menjadi kecambah lebih cepat. Rendamlah biji
tomat ini selama 8-10 jam. Kemudian lakukan penyortiran. Ambil hanya biji
tomat yang tenggelam di dalam air.
2) Semai Biji Tomat dengan Tisu
Proses penyemaian bertujuan untuk meningkatkan peluang biji tomat yang
tumbuh menjadi kecambah. Anda bisa melewatkannya jika merasa proses ini
hanya memakan waktu saja. Biji tomat sebenarnya tetap dapat tumbuh tanpa
melalui penyemaian. Cara menyemai biji tomat yaitu Anda perlu menyiapkan
selembar tisu. Kemudian basahi lah kertas tisu ini dengan air. Letakkan biji
tomat di atas tisu yang basah ini dengan jarak 3 x 3 cm. Jagalah kondisi tisu
agar tetap lembab. Maka 3-5 hari kemudian, biji tomat akan tumbuh menjadi
kecambah.
Langkah pertama cara menanam terong ungu dengan tepat ialah memilih bibit.
Kamu bisa membeli bibit terong di toko tanaman atau mengambil biji dari
terong ungu langsung.
Berikut ini langkah-langkah mengambil biji dari terong ungu untuk pembibitan:
Terong ungu yang digunakan adalah terong yang masih ada di pohon serta
dalam kondisi sehat dan terbebas hama.
Biarkan terong ungu matang dan membusuk di pohon. Belah terong, lalu ambil
bijinya dan jemur di bawah sinar matahari langsung selama dua jam. Ambil biji
terong yang sudah dijemur, lalu diamkan di tempat teduh selama empat hingga
lima hari sampai biji terong ungu benar-benar kering. Simpan bibit terong ungu
di wadah kering dan kini siap dilakukan penyemaian bibit.
2) Penyemaian Bibit
Langkah kedua cara menanam terong ungu yang baik dan benar adalah
penyemaian bibit. Berikut cara penyemaian bibit terong ungu:
Siapkan biji terong ungu. Jumlah banyaknya biji terong ungu yang
digunakan tergantung jumlah polybag dan lahan.
Masukkan biji terong ungu ke gelas kecil.
Rendam biji terong ungu dengan cairan zat pengatur tumbuh (zpt).
Cairan ini digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman lebih cepat.
Selain menggunakan cairan zpt, kamu juga bisa memakai bawang merah
karena mengandung hormon giberelin atau hormon yang berfungsi
sebagai pengatur pertumbuhan awal bibit. Caranya, tiga iris bawang
dimasukkan ke gelas berisi biji terong, lalu direndam dengan air biasa
dan simpan semalaman.
Media tanam yang digunakan ialah tanah gembur yang sudah ditaburi
pupuk kandang atau kompos secukupnya di dalam sebuah wadah
berukuran 50x50 sentimeter.
Tabur biji terong ungu yang sudah direndam semalaman ke dalam media
tanam secara merata agar tidak menumpuk dan memudahkan
memindahkan ke polybag.
Siram hingga media tanam basah, tapi tidak tergenangi air. Sebab, terong
ungu hidup di tanah yang basah dan lembap.
Taburi dengan pupuk kandang atau kompos.
Tutup dengan kain atau penutup lainnya agar tidak terkena sinar
matahari. Lakukan hal ini sehari satu sampai dua hari hari hingga biji
terong membelah serta menjadi kecambah.
Basahi kain agar kelembapannya terjaga.
Biasanya, dari biji menjadi bibit yang siap dipindahkan ke polybag butuh
waktu dua minggu. Usahakan untuk memindahkan bibit ke polybag
setelah matahari terbenam guna mengurangi risiko kematian ketika
dipindahkan. Baca juga: Kenapa Daun Tanaman Tomat Berbintik Abu-
abu? Ini Penjelasannya Pemindahan Bibit ke Polybag
Langkah pertama adalah menyiapkan bibit yang berkualitas, serta terbebas dari
penyakit dan hama. Usahakan pilih bibit yang memang sudah terbukti
kualitasnya.
2. Persiapkan Lahan
3. Berikan Pupuk
4. Perawatan