Anda di halaman 1dari 23

PELATIHAN BUDI DAYA TANAMAN SAYURAN

PEMBERDAYAAN SISWA-SISWI SMP I BITTUANG


KEC. BITTUANG KAB. TANAH TORAJA

JANUARI 2024
Pengertian Budi Daya Tanaman dan Tujuan
1. Pada dasarnya, budidaya adalah suatu istilah yang berhubungan dengan suatu proses
memperbanyak sumber daya hayati, yang biasanya terdapat dalam bidang perkebunan dan
pertanian.

Budidaya ini sering dijadikan sebagai suatu ladang bisnis yang ampuh untuk meraup banyak
keuntungan yang berlimpah.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak kegiatan budidaya yang dilakukan masyarakat, seperti
budidaya kebun sayuran dan budidaya lainnya.

Nantinya, hasil panen dari budidaya tersebut bisa disalurkan lagi ke penjual lain untuk diolah
dan dijadikan produk tertentu.

Selain itu, kegiatan budidaya juga dinilai efektif untuk menjaga kelangsungan hidup aneka
ragam hayati, sehingga bisa meminimalisir adanya kelangkaan pada suatu hayati tertentu.

Namun, kegiatan budidaya harus dilakukan secara tepat agar tidak menimbulkan kerugian
tertentu, baik itu kerugian pada alam dan kerugian pada pemilik budidaya itu sendiri.

Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita membahas secara lengkap tentang pengertian
sebenarnya dari budidaya, lengkap dengan tujuan budidaya yang ada di dalamnya.

budidaya adalah suatu usaha yang dilakukan secara tersusun rapi dan juga
terencana untuk bisa memelihara dan juga mengembangbiakan suatu tanaman.

Hal ini dilakukan agar tetap terjaga kelestariannya dan juga bisa mendapatkan
hasil yang bermanfaat serta berguna untuk memenuhi kebutuhan hajat setiap
manusia.

Biasanya, para petani akan membudidayakan tanaman pangan seperti tanaman


sayuran.

Nantinya, hasil dari budidaya tersebut bisa dijual agar mereka bisa mendapatkan
keuntungan tertentu.

2. Tujuan budi daya tanaman adalah salah satu Upaya untuk memelihara atau
melestarikan sumber daya hayati supaya mendapatkan hasil yang lebih banyak.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBB), pengertian budu daya adalah
usaha yang bermanfaat dan memberikan hasil.

Penanaman Bibit/Benih
Jika tempat/wadah untuk menanam menggunakan pot/polibag
maka pot/polibag harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat
sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah, sehingga air
tidak terlalu lama berdiam di dalam polibag (dapat mengalir keluar).
Untuk mudahnya, sebelum diberi media tanam (tanah), masukkan terlebih dulu
batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam pot/polibag. Batu-batu
tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah
tersumbatnya lubang drainase.
Kemudian barulah isi pot/polibag dengan media tanam hingga 75% - 85%
pot/polibag (artinya jangan sampai penuh).
Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman,
masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (pot/polibag). Kemudian
siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab, dan upayakan agar
media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).
1. Media Tanam
Media tanam dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan
kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1-2 : 1 : 1.
Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa
campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih
tersebut.
Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media
tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka
yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk
mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian
media tanam tsb siap digunakan.
Yang terpenting, pada saat benih atau bibit dimasukkan ke media tanam, media
tanamnya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih
yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb.
2. Menanam Bibit Hasil Penyemaian
Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di pot/polibag terkait.
Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah
disemai.
Bibit tanaman dari penyemaian mulai dipindah ke pot/polibag setelah bibit
tumbuh cukup besar, yaitu memiliki 3-6 helai daun. Pemindahan dilakukan
satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar
yang masih lemah. Caranya, angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di
sekitar akarnya.
Kemudian masukkan bibit beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah
disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut, serta
ditekan sedikit, sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak.
Setelah ditanam, semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot
air yang halus).
Tempatkan tanaman di lokasi yang teduh atau tidak terkena matahari langsung
serta tidak terkena guyuran hujan.
Penempatan tanaman di lokasi yang teduh dilakukan sampai tumbuh tunas baru
(tumbuh daun baru) pada bibit tanaman tersebut. Dengan tumbuhnya tunas baru,
hal ini menunjukkan bahwa bibit tersebut telah dapat beradaptasi dengan
lingkungannya yang baru.
Setelah munculnya tunas baru, tanaman tersebut dianggap telah siap, dan
selanjutnya pot / polibag tersebut dapat dibiarkan tetap di lokasi itu atau
dipindahkan ke lokasi lain yang sesuai dengan jenis tanaman tsb. Misalkan
untuk jenis tanaman yang membutuhkan sinar matahari langsung, maka
polibagnya ditempatkan di lokasi yang mendapat matahari langsung. Sedangkan
untuk tanaman yang tidak membutuhkan sinar matahari langsung, maka lokasi
polibag tidak perlu dipindah.
3. Menanam Langsung Benih/Biji
Sehari sebelum menebar benih, masukkan media tanam ke wadah tanam
(pot/polibag). Kemudian basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media
tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).
Selanjutnya masukkan benih dengan kedalaman sekitar 2 cm. Cara
memasukkannya dengan membuat lubang kecil terlebih dulu sedalam 2 cm,
selanjutnya benih diletakkan di dalam lubang tsb, kemudian tutupi dengan
media tanam (tanah) di sekitar benih tsb.
Setelah itu, siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan
alat sprayer).
Tempatkan pot/polibag di lokasi yang terang (terkena matahari langsung namun
tidak terkena guyuran hujan).
Setelah muncul tunas dan tumbuh cukup besar, yaitu memiliki 3-6 helai
daun. barulah ditempatkan di lokasi terbuka.
Ketika benih tsb tumbuh dan ternyata dianggap terlalu rapat jaraknya,
maka lakukan penjarangan. Yaitu bibit tanaman yang dianggap terlalu dempet
(berdekatan), dipindahkan ke tempat lain di polibag yang sama atau polibag lain
yang sudah dipersiapkan.
Cara Menanam Sayuran di Polybag
Menanam sayuran di halaman rumah sebenarnya cukup mudah, terlebih
menggunakan polybag.

Menaman sayuran di polybag cocok bagi kamu yang tidak memiliki lahan luas,
diletakkan pekarangan sempit pun bisa tumbuh.

Selain itu, kelebihan menggunakan polybag yaitu mudah dipindah-pindah


dengan leluasa atau diganti dengan media tanam lainnya.

Mengutip laman Cybex Kementerian Pertanian RI, ada empat cara menanam
sayuran di polybag yang dapat dilakukan di pekarangan rumah, balkon, atau
dalam ruangan. Yuk, simak!

1. Siapkan media tanam

Media tanam berpengaruh pada perkembangan tanaman, pastinya media tanam


yang bagus sangat mendukung tanaman tumbuh subur.

Untuk tanaman sayuran, terutama sayuran daun, biasanya membutuhkan media


tanam yang gembur dan mudah ditembus akar.

Usahakan tanah yang digunakan benar-benar kering agar mudah dalam


pencampuannya sehingga dapat merata.

Campurkan bahan-bahan berupa tanah halus, pupuk kompos, dan arang sekam
hingga merata dengan perbandingan 2 : 1 : 1.

Siapkan polybag, lalu masukkan campuran media tanam tersebut ke


dalam polybag sebelum menanamkan bibit sayuran.

2. Siapkan bibit sayuran

Setelah media tanam selesai disiapkan, lanjutkan dengan menyiapkan bibit


sayuran untuk ditanam pada polybag.

Usahakan pilih bibit sayuran yang berkualitas bagus, serta hindari bibit sayuran
yang layu atau berbau busuk.

3. Tanam bibit sayuran


Untuk menanam bibit sayuran, buatlah lubang di Tengah polybag sedalam
kurang lebih 5 cm menggunakan jari.

Kemudian tanam bibit sayuran, lalu tutup bagian pinggir bibit sayuran hingga
tertanam sempurna.

4. Perawatan tanaman sayuran di polybag

Perawatan sayuran di polybag tidaklah sulit, lakukan penyiraman secara rutin


agar sayuran tumbuh subur.

Kendalikan hama dan penyakit bila terjadi serangan, serta bersihkan gulma
yang tumbuh di sekitar sayuran.

Nah, itulah cara menanam sayuran di polybag yang bisa kamu praktikkan di
rumah ya, Kawan Puan. Selamat mencoba!

Cara Budidaya Sayuran Organik di Polybag dan Tanah


Cara menanam sayuran organic tergolong mudah, hanya saja memang
kebutuhan akan pupuk dan pestisida sama sekali tidak boleh menggunakan
bahan kimia. Karena bahan yang digunakan adalah bahan-bahan alami, oleh
karena itu, sayuran organik disebut juga sayuran sehat yang memiliki peminat
cukup banyak. Hanya saja ketersediaan sayuran organic di pasar sangat terbatas
dan tidak semua pasar menjual sayuran ini. Maka dari itu Anda dapat
menjadikan budidaya sayuran organic di rumah sebagai alternative untuk
memenuhi kebutuhan Anda. Cara budidaya sayuran organic ini sangat mudah,
Anda dapat menyimak langkah-langkah yang akan kami sajikan di bawah ini
sebagai pedoman untuk menanam sayuran organic di rumah.

Aneka macam sayuran organik yang bisa Anda tanam . Penanaman bisa
dilakukan di pekarangan belakang atau samping rumah Anda.

Sayuran organic adalah sayuran yang dibudidayakan tanpa menggunakan pupuk


kimia ataupun pestisida kimia. Sehingga kandungan dalam sayuran benar-benar
alami dan menyehatkan untuk tubuh manusia. Budidaya sayuran organic ini
ternyata juga sangat baik-baik lahan yang ditanami, sebab lahan tersebut akan
terbebas dari bahan kimia sehingga kesuburannya tetap terjaga. Ada beberapa
sayuran yang mudah untuk dibudidayakan secara organic karena ketahanannya
terhadap serangan hama yang sangat kuat, misalnya sawi hijau, sawi
putih, kangkung, selada, dan beberapa jenis sayuran lainnya. Nah, untuk
memulai budidaya sayuran organic, Anda dapat menyimak uraiannya berikut
ini.

o Pembibitan sayuran organik

Untuk dapat menanam sayuran organic, Anda perlu membuat bibitnya terlebih
dahulu. Bibit dapat Anda buat dengan cara menyemai benih pada media
tanam yang telah disediakan. Media tanam dapat dibuat dengan cara
mencampurkan tanah dengan kompos perbandingan 1:3. Gunakan tempat
persemaian yang cukup lebar, misalnya baki semai atau sejenisnya. Semai biji
dengan jarak sekitar 2 cm, kemudian tunggu hingga biji tersebut tumbuh dan
keluar daunnya. Dalam masa penungguan. Anda dapat menyiraminya secara
rutin tiap pagi dan sore.

o Penyiapan lahan untuk sayuran organic

Sebenarnya sayuran organic dapat ditanam pada dua media, baik itu di tanah
langsung ataupun di pot atau polybag. Keduanya memerlukan perlakuan yang
berbeda, persiapan lahannya pun berbeda. Untuk lahan yang berupa tanah
langsung, Anda dapat membuat greenhouse dengan pelindung plastic di bagian
atapnya. Greenhouse ini sangat membantu pertumbuhan sayuran organic karena
menghindarkan sayuran dari terik matahari langsung, tetesan air hujan serta
hama yang mungkin menyerang. Untuk media tanam di polybag, Anda perlu
membuat campuran tanah dan kompos dengan perbandingan kira-kira 1:2.
Sementara untuk lahan di tanah langsung, Anda juga perlu memberi kompos
agar kesuburan tanah tetap terjaga.

Anda bisa membuat greenhouse mini untuk menanam sayuran organik di rumah
Anda. Pengadaan greenhouse yang mempunyai atap plastik berwarna perak
dapat mendukung pertumbuhan sayuran organik dengan baik.
Cara penanaman sayuran organik yang lebih sederhana adalah dengan
menanamnya dalam polybag dan diberi atap plastik yang ditopang oleh bambu
atau kayu.

o Perawatan mudah untuk sayuran organic

 Perawatan untuk budidaya sayuran organic sebenarnya tidaklah sulit,


hanya saja Anda perlu memberi perhatian lebih untuk setiap hari
memeriksanya. Pemeriksaan ini sangat penting guna menghindarkan
sayuran organic dari kemungkinan terserang hama dan penyakit.
 Lakukan penyiraman secara rutin setiap pagi dan sore dengan kadar
yang pas sehingga tidak menyebabkan tanahnya becek.
 Jangan lupa melakukan penyiangan terhadap area sekitar sayuran agar
rumput-rumput liar tidak tumbuh dan mengganggu pertumbuhan
sayuran organic tersebut. Untuk menghambat pertumbuhan rumput
liar, Anda dapat menggunakan mesin pemotong rumput. Selain itu
Anda juga dapat menggunakan cara menghilangkan rumput dengan
dicabut secara manual. Rumput liar juga dapat dihambat
pertumbuhannya dengan menutup rumput-rumput liar tersebut dengan
plastic berwarna perak. Tujuannya agar rumput tidak dapat menyerap
sinar matahari dan akhirnya mati dengan sendirinya.
 Beri pupuk yang cukup. Pemberian pupuk pada sayuran organic
memang sangat penting guna menambah kesuburan tanah demi
menjaga agar pertumbuhan sayuran organic. Pupuk yang diberikan
juga harus benar-benar terbebas dari bahan kimia. Salah satu pupuk
yang dapat Anda buat sendiri di rumah adalah pupuk cair organic.
Pupuk ini terbuat dari ampas kedelai yang sudah dihaluskan kemudian
ditambahkan dengan mikroba yang baik untuk tumbuhan, brambut,
dan juga tetes. Tambahkan air bersih kemudian diamkan beberapa saat.
Cara penggunaannya pun sangat mudah, Anda tinggal menyemprotkan
pupuk tersebut pada daun sayuran organic, atau dengan cara
mengalirkan pupuk cair tersebut di sela-sela lahan.
 Pengendalian hama. Sayuran organik memang sangat rentan diserang
hama. Untuk dapat mengendalikan hama, Anda dapat melakukan
pengendalian secara fisik, misalnya dengan membuang secara
langsung, menangkap, atau memancingnya dengan agar hama pergi
dengan sendirinya. Selain itu Anda dapat menggunakan obat-obatan
yang dibuat secara alami. obat alami ini dapat dibuat dari berbagai
bahan tergantung hama yang menyerang. Bahan yang sering
digunakan untuk mengusir hama misalnya minyak serai, minyak
kamper, cairan gula asam, dan lainnya.
 Pemanenan. Untuk sayur organic ini dapat dipanen sesuai dengan jenis
sayurnya, sebab setiap sayuran memiliki masa panen yang berbeda.
Masa panen sayur organic juga tidak jauh berbeda dengan sayuran
biasa, cara pemanenannya pun juga demikian.
Anda dapat memanen sayuran organik dengan cara mencabutnya atau
menggunakan alat bantu sabit untuk mengangkat akarnya dengan hati-hati .
Lakukan dengan jati-hati agar tidak merusak sayuran lainnya yang mungkin
belum bisa untuk dipanen.
Demikianlah cara menanam dan merawat sayuran organic yang benar agar
dihasilkan sayuran yang benar-benar terbebas dari bahan kimia dan tentunya
sangat menyehatkan bagi tubuh Anda.
Ini Cara Menanam Cabai dari Biji di Rumah

Berikut ini kami bagikan langkah-langkah untuk menanam cabai di rumah.

1. Pilih benih yang berkualitas


Baca juga: Purbalingga Kawal Macan Manis, Program Tanam Cabai untuk
Kendalikan Inflasi

Benih cabai yang berkualitas dapat menghasilkan produk cabai dengan kualitas
yang baik. Jika ingin mendapatkan benih cabai dari cara mengambil dari
buahnya, pastikan cabai berasal dari induk yang berkualitas berdaun lebat dan
berbuah lebat. Jika memasuki fase berbuah, petik pada bagian buah cabai yang
benar-benar telah tua serta kulit bagian luarnya nampak merah mengkilat.
Jangan ambil dari buah cabai yang sudah busuk.

2. Keluarkan biji cabai dari buahnya


Baca juga: Pemakaian Ponsel dengan Suara Keras Bisa Sebabkan Penurunan
Pendengaran

Buatlah sayatan pada buah cabai tersebut menjadi dua bagian, lakukanlah
dengan hati-hati karena selain bisa melukai tangan, sayatan yang salah juga bisa
melukai biji cabai yang akan digunakan sebagai bibit. Jika sudah, keluarkanlah
biji cabai yang terdapat di bagian dalamnya. Pilihlah biji-biji yang berada di
tengah, karena bijinya terbaik dibanding yang berada di kedua ujungnya.
3. Jemur biji cabai
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan yaitu dengan menjemur biji cabai
tersebut di bawah sinar matahari. Pastikan untuk menjadikan biji cabai tersebut
berada dalam kondisi kering dengan cara diangin-anginkan. Kita dapat
menggunakan nampan atau tampah untuk proses tersebut.

4. Seleksi biji cabai


Caranya, masukkan biji-biji cabai pada larutan nutrisi atau air mineral biasa,
diamkan selama satu malam dan lihat keesokan harinya. Biji-biji cabai yang
tenggelam dapat kita gunakan sebagai bahan bibit tanaman, sementara biji yang
mengapung sudah dapat dipastikan tidak dapat kita pakai sebagai bibit karena
itu biji kopong (kosong).

5. Mulai penyemaian
Adapun cara cepat agar bibit cabai cepat bertunas yaitu dengan menggunakan
media semai berupa tanah yang telah dicampur dengan sekam dan pupuk
kandang. Untuk perbandingannya yaitu 2: 1: 1. Taburkan benih di atas media
tanam dan tutup tipis dengan tanah campuran hingga benar benar tertutup.
Letakkan di ruangan yang memiliki penyinaran kurang dan tutuplah permukaan
media semai dengan kain hitam yang memiliki pori- pori besar. Kurang lebih
sekitar 3 hingga 5 hari tunas pada benih sudah muncul dan tunggulah hingga
tunas mencapai ketinggian sekitar 5 hingga 10 cm untuk bisa dipindahkan ke
media tanam.

6. Pindahkan ke media tanam


Penyediaan media tanam:

 Agar cabai cepat berbuah, pertama campurkan pupuk, sekam, dan tanah
humus dengan perbandingan 2: 1: 3. Sangat penting untuk memilih jenis
pupuk berkualitas terbaik.
 Akan lebih baik jika kita menggunakan pupuk organik seperti pupuk
kandang ataupun pupuk humus. Selain lebih alami, ini juga lebih aman
bagi lingkungan dan tidak akan mengubah tekstur tanah.
 Semprotkan sedikit air dengan spray terlebih dahulu hingga tanah
memiliki sedikit kelembapan.
 Setelah itu masukkan tanah ke dalam pot dengan diameter 25 hingga 30
cm.
 Buatlah lubang tanam pada setiap pot dan hanya bisa menanam satu bibit
cabai saja pada setiap pot.
 Pisahkan bibit cabai yang sudah mencapai ketinggian 5 hingga 10 cm
pada media semai secara perlahaan dan jangan sampai akarnya rusak.
 Buatlah lubang tanam dengan diameter 5 cm dan kedalaman 5 cm pada
media tanam, lalu masukkan bibit cabai.
 Setelah itu tutup lubang tanam dan jangan lupa untuk sedikit
memadatkannya agar bibit dapat berdiri dengan kokoh.

7. Mulailah perawatan tanaman cabai


 Dengan melakukan penyiraman secara rutin, untuk penyiraman agar
cabai Anda cepat berbuah Anda bisa menyiramnya dengan air cucian
beras di pagi hari dan air biasa di sore hari.
 Anda juga bisa menambahkan beberapa vitamin untuk menutrisi cabai
agar cepat berbuah dan panen.
 Selain itu Anda juga perlu melakukan pemupukan lanjutan, untuk
pemupukan lanjutan Anda bisa melakukannnya setiap 2 minggu sekali.
Sembari memupuk Anda juga perlu menambahkan kadar tanah pada
media tanam karena tanah akan selalu terkikis seiring dengan proses
penyiraman yang Anda lakukan.
 Jaga kebersihan tanaman cabai agar tidak mudah terserang hama ataupun
penyakit tanaman. Untuk pembersihannya terbilang sangat mudah, Anda
hanya perlu membuang daun cabai yang mengering saja dan
membersihkan media tanam dari tumbuhan liar seperti rumput.
 Perhatikan juga kesehatan tanaman cabai, jika tanaman cabai terkena
virus penyakit ataupun hama maka Anda harus mengobatinya. Untuk
memberantas hama yang ada, Anda bisa menyemprotkan pestisida
secukupnya saja dan jangan terlalu berlebihan.
 Lakukan ini hingga masa panen tiba, dengan melakukan perawatan yang
tepat maka kurang dari waktu sebulan cabai akan berbuah lebat dan Anda
akan cepat memanennya.
 Untuk memanen cabai kita bisa melakukannya dengan memotong batang
cabai menggunakan tangan ataupun alat gunting. Hindari memanen
dengan mencabut buah cabai karena dapat merusak tekstur tanaman
sehingga akan sulit dipanen lagi.
Semoga bermanfaat! (Z-3)
Cara Menanam Tomat dari Biji, Lalu Menyemainya di Pot dan Polybag
Kalau suka memakan buah tomat, Anda bisa menanamnya sendiri di pot. Anda
bisa menanam tomat dari biji-bijinya. Gampang sekali kok prosesnya sebab biji
tomat ini mudah berkembang menjadi kecambah dan tumbuh menjadi tanaman
tomat. Lumayan banget kan kalau Anda bisa memiliki pohon tomat sendiri?
Setelah menghasilkan buah nanti, Anda dapat memanen buah-buah tomat
tersebut setiap hari sampai puas.
Untuk dapat menanam biji tomat, Anda membutuhkan biji yang diambil dari
buah tomat yang telah matang. Ciri-cirinya yaitu buah tomat berwarna kemerah-
merahan, memiliki tekstur yang lebih lunak, dan rasanya agak manis. Buah
tomat yang matang langsung dari pohonnya sangat kami sarankan untuk
digunakan sebagai benih. Anda bisa mengambil buah ini, membelahnya
menjadi dua bagian, kemudian ambil biji-bijinya.

Proses selanjutnya yaitu merendam biji tomat di air hangat, melakukan upaya
penyemaian, dan menanam kecambah tomat di tanah. Setelah tanaman tomat
sudah tumbuh besar, Anda perlu merawatnya dengan baik supaya tanaman ini
cepat berbuah dan menghasilkan buah yang banyak.
1) Rendam Biji Tomat di Air Hangat
Setelah Anda berhasil mengumpulkan biji tomat dalam jumlah yang cukup,
selanjutnya Anda perlu merendam biji-biji ini di dalam air hangat. Apa
tujuannya? Tidak lain untuk merangsang pertumbuhan biji tomat tersebut.
Proses perendaman memakai air hangat akan memecah masa dormasi biji
sehingga dapat berkembang menjadi kecambah lebih cepat. Rendamlah biji
tomat ini selama 8-10 jam. Kemudian lakukan penyortiran. Ambil hanya biji
tomat yang tenggelam di dalam air.
2) Semai Biji Tomat dengan Tisu
Proses penyemaian bertujuan untuk meningkatkan peluang biji tomat yang
tumbuh menjadi kecambah. Anda bisa melewatkannya jika merasa proses ini
hanya memakan waktu saja. Biji tomat sebenarnya tetap dapat tumbuh tanpa
melalui penyemaian. Cara menyemai biji tomat yaitu Anda perlu menyiapkan
selembar tisu. Kemudian basahi lah kertas tisu ini dengan air. Letakkan biji
tomat di atas tisu yang basah ini dengan jarak 3 x 3 cm. Jagalah kondisi tisu
agar tetap lembab. Maka 3-5 hari kemudian, biji tomat akan tumbuh menjadi
kecambah.

3) Tanamkan Biji Tomat di Tanah


Anda bisa menggunakan tanah sebagai media tanam untuk menanam tomat.
Jika tanah yang digunakan kurang subur, Anda perlu menambahkan pupuk
kandang. Aduklah supaya tanah dan pupuk tercampur secara merata. Buanglah
semua kotoran, batu, dan plastik yang ada di tanah. Setelah itu, Anda bisa
menanamkan biji tomat. Buatlah lubang tanam kira-kira sedalam 1 cm, lalu
tanamkan biji/kecambah tomat ke dalamnya. Siram dengan air secukupnya.
Anda bisa meletakkan pot yang telah ditanami tomat di tempat yang teduh.

4) Rawat Tanaman Tomat dengan Baik


Jika ingin mendapatkan hasil yang memuaskan, Anda perlu
merawat tanaman dengan sepenuh hati. Ingat, tomat merupakan tumbuhan yang
menyukai air. Kebutuhan air pada tanaman ini terbilang cukup tinggi. Maka
Anda perlu menyiraminya setiap hari, terutama jika sedang tidak turun hujan.
Namun usahakan tanah di sekitar batangnya tidak tergenangi air sebab bisa
mengakibatkan terjadinya pembusukan. Selain itu, Anda juga perlu memberikan
pupuk kandang setiap 2-3 minggu agar tanaman tumbuh subur.
Simak, Ini Cara Menanam Terong Ungu di Media Polybag
Terong merupakan tanaman buah yang biasa diolah atau dijadikan berbagai
bahan masakan. Buah yang memiliki dua warna ini, ungu dan hijau,
mengandung banyak vitamin, protein, karbohidrat, mangan, kalium, hingga
folat yang baik untuk kesehatan tubuh. Tanaman ini juga mudah ditanam sendiri
di rumah tanpa memerlukan banyak lahan. Kamu bisa mencoba menanamnya
menggunakan polybag. Baca juga: Simak, Cara Menanam Terong di Dalam Pot
Melansir dari kanal YouTube Dian Yudyatman pada Sabtu (08/5/2021), berikut
ini cara menanam terong ungu yang benar di media polybag.
1) Pemilihan Bibit

Langkah pertama cara menanam terong ungu dengan tepat ialah memilih bibit.
Kamu bisa membeli bibit terong di toko tanaman atau mengambil biji dari
terong ungu langsung.
Berikut ini langkah-langkah mengambil biji dari terong ungu untuk pembibitan:
Terong ungu yang digunakan adalah terong yang masih ada di pohon serta
dalam kondisi sehat dan terbebas hama.
Biarkan terong ungu matang dan membusuk di pohon. Belah terong, lalu ambil
bijinya dan jemur di bawah sinar matahari langsung selama dua jam. Ambil biji
terong yang sudah dijemur, lalu diamkan di tempat teduh selama empat hingga
lima hari sampai biji terong ungu benar-benar kering. Simpan bibit terong ungu
di wadah kering dan kini siap dilakukan penyemaian bibit.
2) Penyemaian Bibit

Langkah kedua cara menanam terong ungu yang baik dan benar adalah
penyemaian bibit. Berikut cara penyemaian bibit terong ungu:
 Siapkan biji terong ungu. Jumlah banyaknya biji terong ungu yang
digunakan tergantung jumlah polybag dan lahan.
 Masukkan biji terong ungu ke gelas kecil.
 Rendam biji terong ungu dengan cairan zat pengatur tumbuh (zpt).
Cairan ini digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman lebih cepat.
 Selain menggunakan cairan zpt, kamu juga bisa memakai bawang merah
karena mengandung hormon giberelin atau hormon yang berfungsi
sebagai pengatur pertumbuhan awal bibit. Caranya, tiga iris bawang
dimasukkan ke gelas berisi biji terong, lalu direndam dengan air biasa
dan simpan semalaman.
 Media tanam yang digunakan ialah tanah gembur yang sudah ditaburi
pupuk kandang atau kompos secukupnya di dalam sebuah wadah
berukuran 50x50 sentimeter.
 Tabur biji terong ungu yang sudah direndam semalaman ke dalam media
tanam secara merata agar tidak menumpuk dan memudahkan
memindahkan ke polybag.
 Siram hingga media tanam basah, tapi tidak tergenangi air. Sebab, terong
ungu hidup di tanah yang basah dan lembap.
 Taburi dengan pupuk kandang atau kompos.
 Tutup dengan kain atau penutup lainnya agar tidak terkena sinar
matahari. Lakukan hal ini sehari satu sampai dua hari hari hingga biji
terong membelah serta menjadi kecambah.
 Basahi kain agar kelembapannya terjaga.
 Biasanya, dari biji menjadi bibit yang siap dipindahkan ke polybag butuh
waktu dua minggu. Usahakan untuk memindahkan bibit ke polybag
setelah matahari terbenam guna mengurangi risiko kematian ketika
dipindahkan. Baca juga: Kenapa Daun Tanaman Tomat Berbintik Abu-
abu? Ini Penjelasannya Pemindahan Bibit ke Polybag

3) Pemindahan Bibit ke Polybag

Setelah selesai penyemaian bibit terong ungu, langkah ketiga adalah


memindahkannya ke polybag. Berikut langkah-langkahnya:
 Siapkan polybag ukuran sedang, yakni 40x50 sentimeter.
 Isi polybag dengan tanah gembur dan campur dengan pupuk dengan
perbandingan 3:1 (3 tanah dan 1 pupuk kandang) sebanyak setengah dari
kapasitas polybag. Hal ini berguna agar akar berada di tengah-tengah dan
kokoh.
 Letakkan polybag di area yang teduh dan tidak terkena cahaya matahari
secara langsung.
 Congkel bibit sampai ke akar-akarnya dengan sendok.
 Lubangi tanah yang ada di polybag dan masukkan bibit ke lubang.
 Siram tanaman setelah dipindahkan ke dalam polybag.
Jika tanaman sudah meninggi, kamu bisa menambahkan media tanahnya
sebulan sekali atau dua minggu sekali sampai memenuhi polybag. Baca
juga: Tips Menanam Tomat di Rumah Biasanya dalam waktu lima minggu
tanaman terong ungu sudah tumbuh tunas dan akan mulai berbuah jika sudah
berusia lima sampai enam bulan. Itulah cara menanam terong ungu yang
benar di media polybag.
Cara Menanam Kangkung Cabut dengan Benar
Dirangkum dari buku Ensiklopedia Kesehatan 2 karya R. Toto Sugiarto dkk,
Kangkung berasal dari wilayah India yang menyebar ke wilayah Asia dan
Afrika.
Kangkung sendiri memiliki segudang manfaat dan kandungan gizi. Kangkung
mengandung zat besi, vitamin A, vitamin C. Sayuran ini dapat membantu
mencegah risiko diabetes melitus, obat tidur alami, mengobati mimisan,
menurunkan kolestrol, dan masih banyak lagi.
Penanaman kangkung bisa dilakukan pada tempat yang basah seperti pada
permukaan lumpur atau rawa. Kangkung sendiri merupakan tanaman yang cepat
tumbuh, yaitu sekitar 6 minggu setelah penanaman.
Cara menanam kangkung cabut agar mendapat hasil melimpah.

1. Siapkan Bibit Kangkung

Langkah pertama adalah menyiapkan bibit yang berkualitas, serta terbebas dari
penyakit dan hama. Usahakan pilih bibit yang memang sudah terbukti
kualitasnya.

2. Persiapkan Lahan

Kedua, persiapkan lahan untuk menanam kangkung. Pilihlah lahan yang


terbebas dari gulma dan rumput liar. Setelah itu gemburkan tanah menggunakan
traktor atau cangkul.
Jangan lupa untuk membuat gundukan tanah dengan leber satu meter dan jarak
antar bendungan 40 cm. Lalu sebar pupuk kompos di atasnya dan diamkan
semalaman.

3. Berikan Pupuk

Langkah selanjutnya adalah memberikan pupuk organik. Pastikan pupuk


tersebut sudah difermentasikan selama 3 hari. Kamu juga boleh menambah
pupuk anorganik berupa pupuk urea. Agar lebih merata, aduk pupuk urea
dengan pupuk organik .

4. Perawatan

Langkah terakhir adalah perawatan tanaman kangkung. Pastikan kangkung


selalu terhindar dari hama seperti belalang, kutu daun, dan ulat grayak. Pastikan
juga tanaman terbebas dari gulma.

Anda mungkin juga menyukai