Anda di halaman 1dari 18

House | Plantation

Green Every Time

AGROMULYA
Quote Budidaya Sayuran Dengan Metode Intensifikasi Menggunakan
Media Poly Bag dan Lahan Pekarangan Rumah

PANDUAN UMUM & SEDERHANA BUDIDAYA

Pembuka Budidaya sayuran sebagai sumber pangan sudah lazim dilakukan di lahan yang
luas dan area khusus yaitu sawah atau kebun. Dilakukan oleh ahli dan praktisi yaitu
petani. Padahal setiap orang bisa melakukannya tanpa harus memiliki lahan yang
luas dan di area sawah atau kebun. Dengan metode intensifikasi, Lahan sempit dan
terbatas bisa dijadikan area budidaya yaitu dengan menggunakan poly bag dan
memanfaatkan pekararangan rumah atau taman. Beberapa keuntungan yang
didapat diantaranya sumber pangan yang higienis, sehat dan nilai estetika

Ayo…!. Hijaukan Area Rumahmu Dengan Menanam Sayuran


Sebagai Sumber Pangan & Estetika

agromulya @halloagromulya hallo.agromulya@gmail.com


1
Bayam Hijau

Deskripsi
Tanaman bayam hijau merupakan tanaman konsumtif dan memiliki banyak manfaat dan nilai gizi yang baik untuk
kesehatan tubuh. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan dan dikembangkan. Tanaman bayam hijau cocok
ditanam didataran rendah dan tinggi. Usia panen tanaman bayam hijau 20 – 30 hari setelah tanam (hst). Secara
komersial tanaman bayam hijau mempunyai nilai ekonomis yang potensial dan menguntungkan. Potensi hasil panen
dalam satu hektar (ton/ha) yaitu 12 – 15 ton/ha

Bayam Hijau Benih Bayam Hijau


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 20x25 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:1 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah yang sudah diolah dengan dosis 1 kg/meter
persegi

Penanaman

o Taburkan atau sebar secara merata benih bayam hijau pada media yang sudah disiapkan dan siap tanam
o Tutup media yang sudah ditabur/disebar benih dengan sekam atau tanah halus secara tipis – tipis maksimal
dengan ketabalan 0,5 cm, Tujuannya supaya benih tidak hilang dan terbawa air saat penyiraman atau tertiup
angin

Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan pada usia 10 - 15 hari setelah tanam (hst) dan seterunya seminggu sekali dengan pupuk
majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan
pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman pada usia 20 – 30 hari setelah tanam (hst)
2
Bayam Merah

Deskripsi
Tanaman bayam merah sama halnya dengan tanaman bayam hijau merupakan tanaman konsumtif dan memiliki
banyak manfaat dan nilai gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan dan
dikembangkan Tanaman bayam hijau cocok ditanam didataran rendah dan tinggi. Usia panen tanaman bayam merah
berbeda dengan bayam hijau yang mana bayam hijau lebih cepat sedangkan bayam merah cenderung lebih lama
yaitu 25 – 30 hari setelah tanam (hst). Secara komersial tanaman bayam hijau mempunyai nilai ekonomis yang
potensial dan menguntungkan. Potensi hasil panen dalam satu hektar (ton/ha) yaitu 12 – 15 ton/ha

Bayam Merah Benih Bayam Merah


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 20x25 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:1 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah yang sudah diolahdengan dosis 1 kg/meter
persegi

Penanaman

o Taburkan atau sebar secara merata benih bayam hijau pada media yang sudah disiapkan dan siap tanam
o Tutup media yang sudah ditabur/disebar benih dengan sekam atau tanah halus secara tipis – tipis maksimal
dengan ketabalan 0,5 cm, Tujuannya supaya benih tidak hilang dan terbawa air saat penyiraman atau tertiup
angin

Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan pada usia 10 - 15 hari setelah tanam (hst) dan seterunya seminggu sekali dengan pupuk
majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan
pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut batang pada usia 25 – 30 hari setelah tanam (hst)
3

Brokoli

Deskripsi
Brokoli merupakan sayuran hijau yang pada umumnya dikonsumsi bagian batang dan bunganya. Brokoli mempunyai
banyak manfaat diantaranya mengandung banyak vitamin dan anti oksidan yang cukup tinggi. Usia tanam brokoli
yaitu 80-90 hari setelah tanam (hst). Tanaman brokoli bisa dibudidayakan di dataran rendah hingga dataran tinggi.
Potensi hasil budidaya tanaman brokoli yaitu 15-20 ton/ha

Brokoli Benih Brokoli


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam dan Penyemaian

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 30x35 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:2 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 2 kg/meter
persegi
o Siapkan media untuk menyemai benih di poly bag atau lahan pekarangan dan tabur/sebar benih dengan jarang
jangan sampai terlalu rapat selanjutnya tutup dengan media/tanah yang halus
o Lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore secara rutin samapi benih tumbuh dan menjadi bibit hingga
usia tanam 30 hari setelah tanam (hst)

Penanaman
o Ambil dengan cara mencabut bibit brokoli dari persemaian dengan hati hati akar jangan sampai terputus dan
dianjurkan akar terbungkus oleh media persemaian supaya bibit tidak stres dan mati
o Lubangi media tanam dengan diameter 2 cm dan masukan bibit yang sudah dicabut pada media selanjutnya
lubang tanam yang sudah dimasukan bibit ditutur agak dipadatkan dengan media tanam
o Pakai jarak tanam 40 cm x 40 cm (Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)

Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan dimulai usia 15 hari setelah tanam (hst) kondisi masih bibit dan seterusnya dilakukan
pemupukan 1 hingga 2 minggu sekali dengan pupuk majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag atau 100
butir per meter persegi jika menanam di lahan pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara memotong batang tanaman pangkal pada usia tanam 3 bulan
4
Cabai Rawit

Deskripsi
Cabai rawit merupakan komoditi yang penting dan banyak dikonsumsi meskipun rasanya yang pedas. Akan tetapi
hampir semua orang menyukainya. Selain bermanfaat sebagai bumbu masak dan bahan utama pembuatan sambal
cabai rawit juga mempunyai kandungan gizi dan vitamin yang baik untuk tubuh diantaranya vitamin C selama
dikonsumsi dengan wajar tidak berlebihan. Cabai rawit idealnya dibudidayakan di dataran rendah hingga sedang
untuk memperoleh hasil maksimal dengan usia tanaman bisa mencapai 1 tahun lebih tergantung perawatan.

Cabai Rawit Benih Cabai Rawit


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam dan Penyemaian

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 30x35 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:2 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 2 kg/meter
persegi
o Siapkan media untuk menyemai benih di poly bag atau lahan pekarangan dan tabur/sebar benih dengan jarang
jangan sampai terlalu rapat selanjutnya tutup dengan media/tanah yang halus
o Lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore secara rutin samapi benih tumbuh dan menjadi bibit hingga
usia tanam 30 hari setelah tanam (hst)

Penanaman

o Ambil dengan cara mencabut bibit cabai rawit dari persemaian dengan hati hati akar jangan sampai terputus
dan dianjurkan akar terbungkus oleh media persemaian supaya bibit tidak stres dan mati
o Lubangi media tanam dengan diameter 2 cm dan masukan bibit yang sudah dicabut pada media selanjutnya
lubang tanam yang sudah dimasukan bibit ditutur agak dipadatkan dengan media tanam
o Pakai jarak tanam 50 cm x 50 cm (Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan dimulai usia 15 hari setelah tanam (hst) bibit pada media tanam dan seterusnya
dilakukan pemupukan 1 hingga 2 minggu sekali dengan pupuk majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag
atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah yang sudah tua dengan ciri – ciri warna buah sudah merah
pada umumnya cabai rawit bisa dipanen pada usia tanam 3 bulan
5
Caisin

Deskripsi
Tanaman caisin sama halnya dengan tanaman bayam hijau merupakan tanaman konsumtif dan memiliki banyak
manfaat dan nilai gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan dan
dikembangkan tanaman caisin cocok ditanam didataran rendah hingga dataran tinggi. Usia panen tanaman caisin
yaitu 35 – 40 hari setelah tanam (hst).

Caisin Benih Caisin


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam dan Penyemaian

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 20x25 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:1 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 1 kg/meter
persegi
o Siapkan media untuk menyemai benih di poly bag atau lahan pekarangan dan tabur/sebar benih caisin dengan
jarang jangan sampai terlalu rapat selanjutnya tutup dengan media/tanah yang halus
o Lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore secara rutin samapi benih caisin tumbuh dan menjadi bibit
caisin hingga usia tanam 7-10 hari setelah tanam (hst)

Penanaman
o Ambil dengan cara mencabut bibit caisin dari persemaian dengan hati hati akar jangan sampai terputus dan
dianjurkan akar terbungkus oleh media persemaian supaya bibit tidak stres dan mati
o Lubangi media tanam dengan diameter 2 cm dan masukan bibit yang sudah dicabut pada media selanjutnya
lubang tanam yang sudah dimasukan bibit ditutur agak dipadatkan dengan media tanam
o Pakai jarak tanam 15 cm x 15 cm (Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)

Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan pada usia 10 - 15 hari setelah tanam (hst) dan seterunya seminggu sekali dengan pupuk
majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan
pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman pada usia 25 – 30 hari setelah tanam (hst)
6

Jagung Manis

Deskripsi
Jagung manis merupakan komoditi yang sangat populer yang bisa dikonsumsi langsung, dibakar dan direbus rasanya
manis dan gurih selain itu, Jagung manis menjadi bahan baku berbagai makanan seperti bahan pemanis pengganti
gulma yang sehat. Terdapat banyak kandungan gizi dan vitamin pada jagung manis. Usia tanam jagung manis yaitu
75 – 90 hari setelah tanam (hst) dan bisa dibudidayakan di dataran rendah hingga tinggi potensi hasil menanam
jagung manis yaitu 15 – 21 ton/ha

Jagung Manis Benih Jagung Manis


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 30x35 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:2 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada tanah yang sudah diolah pekarangan atau taman dengan dosis
2 kg/meter persegi

Penanaman
o Buat lubang tanam dengan diameter dan kedalaman 1 cm, Kemudian masukan benih jagung manis kedalam
lubang tanam tersebut sebanyak maksimal 2 biji. Setalah biji didalam lubang, Tutup kembali dengan media
o Pakai jarak tanam 25 cm x 25 cm jika menanam di lahan pekarangan/taman rumah

Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan dimulai usia 15 hari setelah tanam (hst) bibit pada media tanam dan seterusnya
dilakukan pemupukan 1 hingga 2 minggu sekali dengan pupuk majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag
atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara mengambil/mematahkan buah dari batang utama pohon pada usia tanam
75 – 90 hari setelah tanam (hst)
7

Kailan

Deskripsi
Tanaman kailan sama halnya dengan tanaman caisin merupakan tanaman konsumtif dan memiliki banyak manfaat
dan nilai gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan dan dikembangkan
tanaman kalian ditanam didataran rendah hingga dataran tinggi. Usia panen tanaman kalian yaitu 35 – 40
hari setelah tanam (hst). Potensi hasil budidaya tanaman kalian yaitu 15 – 20 ton/ha.

Kailan Benih Kailan


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam dan Penyemaian

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 20x25 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:1 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 1 kg/meter
persegi
o Siapkan media untuk menyemai benih di poly bag atau lahan pekarangan dan tabur/sebar benih kalian dengan
jarang jangan sampai terlalu rapat selanjutnya tutup dengan media/tanah yang halus
o Lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore secara rutin samapi benih kailan tumbuh dan menjadi bibit
kailan hingga usia tanam 7-10 hari setelah tanam (hst)

Penanaman

o Ambil dengan cara mencabut bibit kalian dari persemaian dengan hati hati akar jangan sampai terputus dan
dianjurkan akar terbungkus oleh media persemaian supaya bibit tidak stres dan mati
o Lubangi media tanam dengan diameter 2 cm dan masukan bibit yang sudah dicabut pada media selanjutnya
lubang tanam yang sudah dimasukan bibit ditutur agak dipadatkan dengan media tanam
o Pakai jarak tanam 15 cm x 15 cm (Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)

Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan pada usia 10 - 15 hari setelah tanam (hst) dan seterunya seminggu sekali dengan pupuk
majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan
pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman pada usia 35 - 40 hari setelah tanam (hst)
8

Kangkung Darat

Deskripsi
Tanaman kangkung merupakan tanaman konsumtif dan memiliki banyak manfaat dan nilai gizi yang baik untuk
kesehatan tubuh. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan dan dikembangkan Tanaman kangkung bisa ditanam
didataran rendah hingga tinggi tetapi, direkomendasikan didataran rendah untuk hasil yang optimal. Usia panen
tanaman bayam hijau 21 – 30 hari setelah tanam (hst). Secara komersial tanaman kangkung mempunyai nilai
ekonomis yang potensial dan menguntungkan. Potensi hasil panen dalam satu hektar (ton/ha) yaitu 25 – 30 ton/ha

Kangkung Benih Kangkung


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 20x25 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:1 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah yang sudah diolah dengan dosis 1 kg/meter
persegi

Penanaman

o Buat lubang tanam dengan diameter dan kedalaman 1 cm, Kemudian masukan benih kangkung kedalam
lubang tanam tersebut sebanyak maksimal 5-8 biji. Setalah biji didalam lubang, Tutup kembali dengan media

Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan pada usia 10 - 15 hari setelah tanam (hst) dan seterunya seminggu sekali dengan pupuk
majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan
pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman pada usia 25 – 30 hari setelah tanam (hst)
9

Kemanggi

Deskripsi
Kemanggi merupakan tanaman yang dimanfaatkan daunnya untuk dikonsumsi sebagai lalaban, bumbu masakan dan
obat herbal. Daun kemanggi mempunyai rasa yang enak dan aroma yang khas. Usia tanam kemanggi yaitu 40 – 45
hari setelah tanam (hst) dan bisa dibudidayakan di dataran rendah hingga dataran tinggi

Kemanggi Benih Kemanggi


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam dan Penyemaian

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 20x25 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:1 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 2 kg/meter
persegi
o Siapkan media untuk menyemai benih di poly bag atau lahan pekarangan dan tabur/sebar benih dengan jarang
jangan sampai terlalu rapat selanjutnya tutup dengan media/tanah yang halus
o Lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore secara rutin samapi benih tumbuh dan menjadi bibit hingga
usia tanam 10 hari setelah tanam (hst)

Penanaman
o Ambil dengan cara mencabut bibit kemanggi dari persemaian dengan hati hati akar jangan sampai terputus
dan dianjurkan akar terbungkus oleh media persemaian supaya bibit tidak stres dan mati
o Lubangi media tanam dengan diameter 2 cm dan masukan bibit yang sudah dicabut pada media selanjutnya
lubang tanam yang sudah dimasukan bibit ditutur agak dipadatkan dengan media tanam
Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan pada usia 10 - 15 hari setelah tanam (hst) dan seterunya seminggu sekali dengan pupuk
majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan
pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara memetik daun atau dengan tangkainya pada usia 40 – 45 hari setelah
tanam (hst)
10

Mentimun

Deskripsi
Mentimun atau timun merupakan komiditi yang hampir setiap hari dikonsumsi sebagai lalaban bahkan bisa
dikonsumsi langsung atau dibuat jus. Mentimun sangat baik bagi kesehatan selain gizi dan vitamin, Mentimun
mempunyai kandungan serat yang tinggi sehingga tidak jarang dijadikan sebagai obat. Usia panen mentimun relative
singkat yaitu 30 -32 hari setelah tanam (hst) dengan potensi hasil 30 – 40 ton/ha

Mentimun Benih Mentimun


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 30x35 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:2 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 2 kg/meter
persegi

Penanaman
o Buat lubang tanam dengan diameter dan kedalaman 1 cm, Kemudian masukan benih mentimun kedalam
lubang tanam tersebut sebanyak maksimal 2 biji. Setalah biji didalam lubang, Tutup kembali dengan media
o Usia tanam 12 - 15 hari setalah tanam (hst) gunakan bambu atau sejenisnya sebagai tiang untuk merambat
tanman mentimun, Sandarkan dan ikat longgar tanaman pada tiang
Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan dimulai usia 15 hari setelah tanam (hst) bibit pada media tanam dan seterusnya
dilakukan pemupukan 1 hingga 2 minggu sekali dengan pupuk majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag
atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah pada usia tanam 30 - 32 hari setelah tanam (hst)
11

Pakcoy

Deskripsi
Tanaman pakcoy sama halnya dengan tanaman caisin tetapi memupunyai bentuk yang berbeda menyerupai bentuk
sendok yang oval dan pendek. Tanaman pakcoy merupakan tanaman konsumtif dan memiliki banyak manfaat dan
nilai gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan dan dikembangkan tanaman
kalian ditanam didataran rendah hingga dataran tinggi. Usia panen tanaman caisin yaitu 25 – 30 hari setelah tanam
(hst). Dengan potensi hasil 20 – 30 ton/ha

Pakcoy Benih Pakcoy


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam dan Penyemaian

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 20x25 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:1 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 1 kg/meter
persegi
o Siapkan media untuk menyemai benih di poly bag atau lahan pekarangan dan tabur/sebar benih caisin dengan
jarang jangan sampai terlalu rapat selanjutnya tutup dengan media/tanah yang halus
o Lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore secara rutin samapi benih pakcoy tumbuh dan menjadi bibit
pakcoy hingga usia tanam 7-10 hari setelah tanam (hst)

Penanaman
o Ambil dengan cara mencabut bibit kalian dari persemaian dengan hati hati akar jangan sampai terputus dan
dianjurkan akar terbungkus oleh media persemaian supaya bibit tidak stres dan mati
o Lubangi media tanam dengan diameter 2 cm dan masukan bibit yang sudah dicabut pada media selanjutnya
lubang tanam yang sudah dimasukan bibit ditutup agak dipadatkan dengan media tanam
o Pakai jarak tanam 15 cm x 15 cm (Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali pada usia pada usia 10 - 15 hari setelah tanam (hst) dan seterunya
seminggu sekali dengan pupuk majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag atau 100 butir per meter persegi
jika menanam di lahan pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman pada usia 25 - 30 hari setelah tanam (hst)
12

Sawi Putih

Deskripsi
Sawi putih adalah sayuran yang banyak dikonsumsi sebagai bahan masakan dan lalaban bahkan sayuran ini tidak
jarang dipermentasi sehingga mempunyai cita rasa yang khas. Usia panen tanaman ini yaitu sekitar 60 - 80 hari
seteleh tanam dan potensi hasil tanaman sawi putih 15 - 20 ton/ha.

Sawi Putih Benih Sawi Putih


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam dan Penyemaian

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 30x35 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:2 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 2 kg/meter
persegi
o Siapkan media untuk menyemai benih di poly bag atau lahan pekarangan dan tabur/sebar benih dengan jarang
jangan sampai terlalu rapat selanjutnya tutup dengan media/tanah yang halus
o Lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore secara rutin samapi benih tumbuh dan menjadi bibit hingga
usia tanam 15 hari setelah tanam (hst)

Penanaman

o Ambil dengan cara mencabut bibit brokoli dari persemaian dengan hati hati akar jangan sampai terputus dan
dianjurkan akar terbungkus oleh media persemaian supaya bibit tidak stres dan mati
o Lubangi media tanam dengan diameter 2 cm dan masukan bibit yang sudah dicabut pada media selanjutnya
lubang tanam yang sudah dimasukan bibit ditutur agak dipadatkan dengan media tanam
o Pakai jarak tanam 40 cm x 40 cm (Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan dimulai usia 15 hari setelah tanam (hst) bibit pada media tanam dan seterusnya
dilakukan pemupukan 1 hingga 2 minggu sekali dengan pupuk majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag
atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara memotong batang tanaman pangkal pada usia tanam 80 hari
13

Selada

Deskripsi
Tanaman selada dapat dibudidayakan di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan usia panen 30 – 40 hari setelah
tanam. Tanaman selada dimanfaatkan dauunya sebagai lalaban hingga pelengkap makanan diantaranya burger.
Selada kaya akan gizi dan vitamin sehingga baik untuk kesehatan.Potensi hasil budidaya selada yaotu 10 – 12 ton/ha.

Selada Benih Selada


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam dan Penyemaian

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 20x25 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:1 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 1 kg/meter
persegi
o Siapkan media untuk menyemai benih di poly bag atau lahan pekarangan dan tabur/sebar benih selada dengan
jarang jangan sampai terlalu rapat selanjutnya tutup dengan media/tanah yang halus
o Lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore secara rutin sampai benih selada tumbuh dan menjadi bibit
selada hingga usia tanam 7-10 hari setelah tanam (hst)

Penanaman

o Ambil dengan cara mencabut bibit selada dari persemaian dengan hati hati akar jangan sampai terputus dan
dianjurkan akar terbungkus oleh media persemaian supaya bibit tidak stres dan mati
o Lubangi media tanam dengan diameter 2 cm dan masukan bibit yang sudah dicabut pada media selanjutnya
lubang tanam yang sudah dimasukan bibit ditutur agak dipadatkan dengan media tanam
o Pakai jarak tanam 15 cm x 15 cm (Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)

Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan pada usia 10 - 15 hari setelah tanam (hst) dan seterunya seminggu sekali dengan pupuk
majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan
pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman pada usia 30 - 40 hari setelah tanam (hst)
14

Seledri

Deskripsi
Tanaman seledri berdaun hijau dan mempunyai aroma khas yang keras, Tanaman seledri banyak dimanfaatkan
sebagai bumbu, lalaban dan obat herbal. Usia panen tanaman seledri yaitu 80 – 90 hari setelah tanam (hst). Budidaya
tanaman selederi dapat dilakukan di dataran menengah hingga dataran tinggi dengan potensi hasil 10 – 12 ton/ha

Seledri Benih Seledri


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam dan Penyemaian

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 30x35 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:1 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 1 kg/meter
persegi
o Siapkan media untuk menyemai benih di poly bag atau lahan pekarangan dan tabur/sebar benih seledri dengan
jarang jangan sampai terlalu rapat selanjutnya tutup dengan media/tanah yang halus
o Lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore secara rutin samapi benih caisin tumbuh dan menjadi bibit
caisin hingga usia tanam 30 hari setelah tanam (hst)

Penanaman

o Ambil dengan cara mencabut bibit seledri dari persemaian dengan hati hati akar jangan sampai terputus dan
dianjurkan akar terbungkus oleh media persemaian supaya bibit tidak stres dan mati
o Lubangi media tanam dengan diameter 2 cm dan masukan bibit yang sudah dicabut pada media selanjutnya
lubang tanam yang sudah dimasukan bibit ditutur agak dipadatkan dengan media tanam
o Pakai jarak tanam 15 cm x 15 cm (Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)

Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan pada usia 10 - 15 hari setelah tanam (hst) dan seterunya seminggu sekali dengan pupuk
majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan
pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman pada usia 80 - 90 hari setelah tanam (hst)
15
Terong Lalab

Deskripsi
Terong lalab merupakan sayuran yang dikonsumsi mentah sebagai lalaban atau bisa direbus bahkan ditumis dengan
rasa yang enak da nagak manis. Buah berwarna hijau mengkilap dengan lurik putih pada bagian bawah. Usia panen
terong lalab yaitu 50 – 60 hari setelah tanam (hst) dengan potensi hasil 45 – 65 ton/ha. Tanaman terong lalab bisa
dibudidayakan didataran rendah hingga dataran tinggi.

Terong Lalab Benih Terong Lalab


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam dan Penyemaian

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 30x35 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:2 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 2 kg/meter
persegi
o Siapkan media untuk menyemai benih di poly bag atau lahan pekarangan dan tabur/sebar benih dengan jarang
jangan sampai terlalu rapat selanjutnya tutup dengan media/tanah yang halus
o Lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore secara rutin samapi benih tumbuh dan menjadi bibit hingga
usia tanam 15 - 20 hari setelah tanam (hst)

Penanaman

o Ambil dengan cara mencabut bibit terong lalab dari persemaian dengan hati hati akar jangan sampai terputus
dan dianjurkan akar terbungkus oleh media persemaian supaya bibit tidak stres dan mati
o Lubangi media tanam dengan diameter 2 cm dan masukan bibit yang sudah dicabut pada media selanjutnya
lubang tanam yang sudah dimasukan bibit ditutur agak dipadatkan dengan media tanam
o Pakai jarak tanam 50 cm x 50 cm (Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan dimulai usia 15 hari setelah tanam (hst) bibit pada media tanam dan seterusnya
dilakukan pemupukan 1 hingga 2 minggu sekali dengan pupuk majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag
atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah yang sudah siap dan layak konsumsi. Pada umumnya
dipanen buah selagi masih mudadi pada usia tanam 50 - 60 hari setelah tanam (hst).
16

Tomat

Deskripsi
Tomat memiliki rasa yang segar dan enak, Tomat dimanfaatkan sebagai bumbu masak, pembuatan saus, pembuatan
sambal, dikonsumsi langsung bahkan bisa dijadikan minuman segar yaitu jus tomat. Budidaya tomat banyak
dilakukan dengan cara konvensional bahkan modern. Usia panen tanaman tomat yitu 75 – 85 hari setelah tanam
dengan potensi hasil 70 – 80 ton/ha. Tnaman tomat idealnya dibudidayakan di dataran menengah hingga dataran
tinggi untuk memperoleh hasil maksimal

Tomat Benih Tomat


Cara Tanam

Persiapan Media Tanam dan Penyemaian

o Siapkan poly bag dengan ukuran minimal 30x35 (Jika menanam di poly bag)
o Poly bag diisi dengan media tanam yaitu tanah subur, sekam bakar, pupuk kandang perbandingan 1:1:2 Jika
tidak ada sekam bakar atau pupuk kandang bisa hanya dengan tanah saja dengan syarat tanah yang subur
banyak mengandung unsur hara dan kandungan organik. Ciri – ciri tanah subur diantaranya yaitu warna hitam
dan teksturnya gembur tidak keras
o Lakukan pengolahan lahan yang subur dengan cara menggemburkan menggunakan cangkul atau garpu tanah
(Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)
o Campurkan pupuk kandang secara merata pada media tanah pekarangan atau taman dengan dosis 2 kg/meter
persegi
o Siapkan media untuk menyemai benih di poly bag atau lahan pekarangan dan tabur/sebar benih dengan jarang
jangan sampai terlalu rapat selanjutnya tutup dengan media/tanah yang halus
o Lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore secara rutin samapi benih tumbuh dan menjadi bibit hingga
usia tanam 30 hari setelah tanam (hst)

Penanaman
o Ambil dengan cara mencabut bibit tanaman tomat dari persemaian dengan hati hati akar jangan sampai
terputus dan dianjurkan akar terbungkus oleh media persemaian supaya bibit tidak stres dan mati
o Lubangi media tanam dengan diameter 2 cm dan masukan bibit yang sudah dicabut pada media selanjutnya
lubang tanam yang sudah dimasukan bibit ditutur agak dipadatkan dengan media tanam
o Pakai jarak tanam 50 cm x 50 cm (Jika menanam Tidak menggunakan poly bag di lahan pekarangan rumah)

Pemeliharaan

o Lakukan penyiraman sehari 2 kali di pagi hari dan sore hingga media basah secara merata
o Pemupukan dilakukan dimulai usia 15 hari setelah tanam (hst) bibit pada media tanam dan seterusnya
dilakukan pemupukan 1 hingga 2 minggu sekali dengan pupuk majemuk NPK. Dosis 4-5 butir per poly bag
atau 100 butir per meter persegi jika menanam di lahan pekarangan atau taman
o Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan jika tanaman terkena salah satu dari itu dengan cara :
▪ Pengendalian hama dengan cara mengambil, menyingkirkan dan membuang
▪ Pengendalian penyakit dengan cara memotong daun jika terkena daun dan membuangnya. Jika
tanaman terkena penyakit seluruh bagian tanaman tersebut segera mencabut dan membuangnya
supaya tidak tertular pada tanaman laiinya yang sehat
▪ Pengendalian gulma dengan cara mencabut dan membuangnya
Panen

o Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah yang sudah matang dengan ciri warna buah kuning atau
merah pada usia 75 – 85 hari setelah tanam (hst)
17

TABEL RANGKUMAN PAKET BENIH

No Nama Benih Umur Panen hst Potensi Hasil Rekomendasi Daya Tumbuh
ton/ha Dataran Minimum %
1 Bayam Hijau 20 – 30 12 - 15 Rendah - Tinggi 85
2 Bayam Merah 25 – 30 12 - 15 Rendah - Tinggi 85
3 Brokoli 80 – 90 15 -20 Rendah - Tinggi 85
4 Cabai Rawit 85 – 90 5 - 15 Rendah - Menengah 85
5 Caisin 35 – 40 12 - 15 Rendah - Tinggi 80
6 Jagung Manis 75 – 90 15 - 21 Rendah - Menengah 85
7 Kailan 35 – 40 15 - 20 Menengah - Tinggi 85
8 Kangkung Darat 21 – 30 25 - 30 Rendah 80
9 Kemanggi 40 – 45 10 - 12 Rendah - Tinggi 85
10 Mentimun 30 – 32 30 - 40 Rendah - Menengah 85
11 Pakcoy 25 – 30 20 - 30 Rendah - Tinggi 85
12 Sawi Putih 60 - 80 15 - 20 Rendah - Tinggi 85
13 Selada 30 – 40 10 - 12 Rendah Tinggi 85
14 Seledri 80 – 90 10 - 12 Menengah Tinggi 85
15 Terong 50 – 60 45 - 65 Rendah - Tinggi 85
16 Tomat 75 - 85 70 -80 Menengah - Tinggi 85

Referensi :

o PT. EAST WEST SEED INDONESIA


o PT. BENIH CITRA ASIA
o PT. DINASTY INTI AGROSARANA
o PT. AGRI MAKMUR PERTIWI
o PT. TANI MURNI INDONESIA
o PT. ANUGRAH MANUNGGAL SEJATI

Anda mungkin juga menyukai