Anda di halaman 1dari 23

Tips dan Trik Membuat Benih Cabe Rawit Berkualitas – Sebagai salah satu bahan bumbu

inti, budidaya tanaman cabe selalu menjadi pilihan banyak orang.

Harganya pun termasuk yang paling stabil diantara jenis tanaman bumbu lain. Jarang sekali
cabe mengalami penurunan harga yang drastis.

Bahkan beberapa tahun lalu harganya sempat naik secara fantastis yang mengalahkan harga
daging. Untuk itu budidaya cabe selalu menjadi primadona para petani.

Cabe rawit adalah salah satu jenis cabe yang banyak digemari orang. Cabe jenis ini memiliki
cita rasa yang khas.

Bentuk buahnya kecil namun rasa pedas yang dihasilkan mengalahkan rasa pedas dari cabe
merah yang dijual di pasaran.

Untuk itu penggunaan cabe rawit pada masakan tidak terlalu banyak, karena kadar pedas
yang dikandungnya sudah cukup banyak.

Untuk membudidayakan tanaman cabe rawit, salah satu tekniknya bisa menggunakan teknik
pembibitan.

Untuk menghasilkan buah cabe rawit yang berkualitas baik maka dibutuhkan bibit cabe rawit
yang baik. Selain bibit dari cabe rawit harus baik, teknik pembibitanya juga harus baik.

Dengan teknik pembibitan cabe rawit yang baik maka dapat menghasilkan varietas unggul
dari tanaman cabe rawit, berikut adalah cara membuat pembibitanya:

Pertama

Hal ini mengenai pemilihan tanaman yang akan dijadikan pembibitan. Tanaman cabe yang
akan dijadikan cikal bakal bibit cabe rawit dipilih dari tanaman yang baik dan sehat.
Ciri dari tanaman cabe yang baik dan sehat adalah bentuk batang gemuk, tidak berpenyakit
dan percabangan simetris, daun berwarna hijau segar tidak kuning atau layu, warna bunga
cerah, pertumbuhanya paling cepat diantara yang lain, dan produksi buah tinggi dan stabil.

Kedua

Perlakukan tanaman yang akan dijadikan pembibitan dengan perlakuan khusus. Tempatkan
pada tempat yang berbeda untuk memudahkan dalam mengenalinya.

Pisahkan dari tanaman cabe rawit yang lain yang sudah terserang hama dan penyakit. Beri
pupuk dan sirami secara teratur.

Pangkas semua batang dan daun yang sudah tua atau ada tanda-tanda terserang hama atau
penyakit. Sebaiknya lakukan hal ini sebelum tanaman berbunga.

Ketiga

Pilih buah cabe rawit yang sudah tua dan matang untuk kita ambil bijinya. Cirinya warnanya
sudah menua atau merah tua.

Petik buahnya kemudian sayat perlahan agar tidak merusak biji yang di dalamnya.

Keluarkan semua biji dan bersihkan dari sisa daging cabe yang melekat. Rendam dalam air
untuk memilih dan membuang biji cabe yang mengapung.

Kalau perlu rendam dengan larutan insektisida Ridomil, Marshal dan zat pertumbuhan seperti
Cruiser selama setidaknya 6 jam untuk hasil yang lebi maksimal. Lalu keringkan tanpa
menjemurnya di bawah sinar matahari langsung.

Keempat

Siapkan media tanam baik itu di dalam wadah polybag atau pot biasa. Beri pupuk kandang,
sekam padi, arang atau bahan lain yang hampir serupa.

Untuk perbandingan antara tanah dengan pupuk adalah 1:2. Namun jika menggunakan tiga
unsur secara bersamaan, maka bisa dengan tanah, arang sekam dan pupuk kandang masing-
masing 1:1:1. Penggunaan ketiga unsur tersebut sekaligus semakin memperkaya unsur hara
dalam tanah, sehingga pertumbuhan bibit cabe rawit akan semakin baik.

Ide Hebat: Tambahan Penghasilan dari


Rumah Melalui Optimalisasi Pekarangan
April 22, 2015 By evrinasp 26 Comments

Share
25Share
Tweet
0Pin
Share
Share

Beberapa waktu yang lalu tetangga di sekitar rumah banyak mengeluh dikarenakan
kebutuhan pokok meningkat seiring dengan meningkatnya harga bahan bakar minyak beserta
tarif dasar listrik maupun gas elpiji. Hal itu juga saya rasakan pada bulan-bulan tertentu
dimana pengeluaran menjadi besar pasak dari pada tiang karena gaji masih tetap sama
sementara pengeluaran jumlahnya lebih besar. Untuk mengatasi hal tersebut, saya menyiasati
dengan melakukan gerakan penghematan. Akan tetapi gerakan penghematan belum
merupakan solusi jitu untuk mengatasi besar pasak dari pada tiang tersebut. Sudah saatnya
kita keluar dari zona nyaman dan melihat di sekitar apakah ada potensi yang dapat kita
kembangkan untuk menambah penghasilan keluarga.

Sebenarnya ada suatu ide bisnis yang menjadi peluang usaha bagi ibu rumah tangga apabila
dia jeli dalam memanfaatkannya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan
pekarangan. Mungkin teman-teman akan bertanya, apa yang bisa dihasilkan dari pekarangan?
Karena tidak semua rumah memiliki pekarangan luas untuk dijadikan peluang usaha. Tidak
usah khawatir karena semua itu bisa dilakukan asal kita yakin dan tekun dalam
menjalankannya. Saya mengenal Ibu Atih yang hanya memiliki luas pekarangan sekitar 10m2
tetapi bisa menghasilkan nugget sayuran untuk dipasarkan di sekolah-sekolah, juga Ibu Ratna
yang hanya memiliki lahan pekarangan kurang dari 15m2 tetapi bisa berternak ayam
kampung dan ikan gurame, begitu pula dengan Ibu Hani yang sedikit-demi sedikit dapat
mengurangi kebutuhan belanja dapur dari hasil pekarangan bahkan hingga bisa memberikan
hasil panennya ke tetangga di sekitar rumah. Bagaimana bisa? Semua itu bisa dilakukan
melalui salah satu ide bisnis yaitu optimalisasi lahan pekarangan.
Menurut Arifin et al. (2009) Pekarangan merupakan lahan atau halaman disekitar rumah
dengan batas yang jelas dan memiliki fungsi multi-guna antara lain sebagai tempat
dipraktekkannya sistem agroforestri, konservasi sumberdaya genetik, konservasi tanah dan
air, produksi bahan pangan dari tumbuhan dan hewan, tempat terselenggaranya aktivitas
yang berhubungan dengan sosial-budaya, terutama bagi pekarangan yang berada di
perdesaan. Diketahui bahwa luas pekarangan di Indonesia sangat berpotensi untuk
dikembangkan dengan total luas lahan mencapai 10,3 juta hektar (Kementan RI, 2012).
Berdasarkan potensi tersebut, kita bisa melakukan pengembangan untuk memperoleh
tambahan hasil bagi ibu-ibu rumah tangga.

Idenya begini, diketahui bersama bahwa rumus Keuntungan (π) sama dengan pendapatan
(TR=Total Revenue) dikurangi pengeluaran atau biaya (Total Cost):

π= TR-TC
semakin besar TR maka semakin besar keuntungan begitu pula sebaliknya jika semakin besar
pengeluaran (TC) maka semakin kecil keuntungan yang kita sebut dengan besar pasak dari
pada tiang.

Dalam kehidupan, keuntungan bisa kita terjemahkan menjadi kelebihan yang dapat kita
gunakan sebagai tabungan. Nah, melalui optimalisasi pekarangan ini diharapkan kita
bisa mendapatkan tambahan hasil dengan cara meningkatkan pendapatan dan
mengurangi biaya. Meningkatkan pendapatan misalnya dengan melakukan pengolahan
pangan lokal yang berasal dari pekarangan, membuat kerajinan atau usaha lainnya.
Sedangkan untuk mengurangi biaya dapat dilakukan dengan penanaman di pekarangan dan
atau pemeliharaan ternak kecil yang tentunya dapat menurunkan biaya pengeluaran dapur.

Pekarangan memang belum memberikan hasil maksimal seperti peluang usaha lainnya.
Apalagi pada masing-masing daerah memiliki karakteristik pekarangan yang berbeda baik
dari aspek agroekologi, sosial, budaya dan ekonomi. Tetapi paling tidak kita dapat
meminimalisir biaya untuk belanja dapur terutama kebutuhan akan sayuran. Contohnya saja
untuk komoditas cabe, ketika harga cabe merangkak naik menjelang puasa atau lebaran, bagi
ibu rumah tangga yang banyak memiliki tanaman ini di pekarangan tentu tidak akan terlalu
berpengaruh. Contoh lainnya adalah komoditas toga atau tanaman obat keluarga semacam
kunyit, jahe, lengkoas yang juga berfungsi sebagai rempah-rempah dapur. Kemudahan
pemeliharaannya membuat siapapun dapat menanam di pekarangan sehingga dapat
meminimalisir pengeluaran.

Permasalahannya adalah bagaimana cara mengoptimalkan fungsi lahan pekarangan hingga


dapat memperoleh tambahan hasil khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga.

Pertama, identifikasi kondisi pekarangan di rumah sendiri dan tentukan komoditas


yang cocok untuk ditanam di pekarangan. Jika pekarangannya cukup luas (>120 m2)
maka dapat ditanam aneka komoditas seperti buah-buahan, sayuran, toga hingga sumber
karbohidrat. Kemudian tentukan jenis komoditasnya yang sesuai baik dari segi agroekologi
maupun selera atau kesukaan anggota keluarga. Misalnya di suatu pekarangan tidak cocok
menanam terong karena terlalu banyak hama kepik yang memakan daun, maka dapat diganti
dengan sayuran lainnya yang disukai keluarga.

Kedua, membentuk kelompok ibu-ibu rumah tangga yang dapat memanfaatkan


pekarangan dan sedikit demi sedikit mengarahkan mereka untuk mendapatkan hasil
dari pekarangan. Misalnya mengajak ibu-ibu dalam satu RT untuk menanam satu jenis
komoditas secara serentak di pekarangan masing-masing. Nanti hasil panennya dikumpulkan
dan dipasarkan atas nama kelompok untuk menjaga kestabilan harga. Jika dilakukan sendiri,
bisa jadi harga sayuran atau buah yang dipasarkan berbeda antara ibu yang satu dengan ibu
lainnya. Cara ini dapat dilakukan apabila pemenuhan kebutuhan pangan dari pekarangan
sudah dapat memenuhi keluarga sendiri. Karena hasilnya lebih maka dapat dijual ke pasaran,
sehingga selain mengurangi belanja dapur, ibu-ibu juga mendapatkan tambahan penghasilan.
Ketiga, lakukan optimalisasi pekarangan secara berkelanjutan. Yaitu dengan menanam
satu jenis komoditas dengan jeda waktu yang berbeda. Misalnya minggu ini menanam
kangkung beberapa baris, maka minggu berikutnya menanam kangkung kembali agar
pasokan kangkung tetap tersedia.

Keempat, komoditas yang diusahakan tidak hanya produk segar saja tetapi juga
bibitnya. Selain hasil panen segar, ibu-ibu juga dapat menjual bibit tanaman yang memiliki
nilai jual seperti cabe, tomat, seledri, dan tanaman obat keluarga jenis sirih merah, binahong
dan lainnya. Jadi, selain untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, kita juga bisa memperoleh
tambahan hasil dari penjualan bibit.

Keempat, bila satu RT berjalan lancar, dapat diikuti oleh RT lainnya hingga menjadi
kawasan agrowisata yang dapat menambah pemasukan bagi masyarakat di kawasan.

Mungkin masih ada satu permasalahan lagi yang harus dipecahkan terkait optimalisasi
pekarangan ini, yaitu bagaimana melakukan optimalisasi pekarangan di lahan yang sempit
(<120m2) dan tidak memiliki tanah?

Saat ini telah dikembangkan teknologi penanaman seperti vertikultur yaitu penanaman secara
vertical (berundak atau bertingkat) baik menggunakan wadah talang, bambu, atau wadah-
wadah lainnya yang disusun secara vertical. Kemudian ada juga cara penanaman dengan
vertical garden menggunakan karpet pada dinding-dinding tembok. Nah, ada lagi teknologi
penanaman dengan cara hidroponik yang bisa dilakukan pada pekarangan tanpa tanah, selain
hasil tanamannya lebih bagus karena nutrisinya terjaga, penanaman dengan hidroponik
memiliki nilai estetika tersendiri juga.
Kemudian untuk pemenuhan kebutuhan pupuk atau kompos bisa menggunakan sampah-
sampah organik yang diolah menjadi kompos atau pupuk. Ibu rumah tangga dapat
melakukannya karena langkah-langkahnya sangat mudah dan bahan yang digunakan juga
tersedia di pasaran. Bagi rumah tangga yang memiliki ternak kecil seperti kelinci, kotorannya
dapat digunakan untuk pupuk organik. Beternak ikan lele juga mendapatkan keuntungan
lainnya yaitu airnya dapat digunakan sebagai pupuk yang disiramkan pada tanaman. Akan
tetapi akan lebih baik jika air yang digunakan adalah air bagian bawah karena mengandung
unsur nitrogen (N) dan phospor (P) yang cukup tinggi dan sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Sementara kandungan N dan P yang tinggi dapat menyebabkan racun atau toksik bagi ikan
lele.

Sambil menunggu tanaman di pekarangan dapat di panen, selain memisahkan sampah


organik untuk kompos, sampah anorganik seperti plastik dapat ibu-ibu kreasikan menjadi
kerajinan tangan yang memiliki nilai jual. Misalnya ibu-ibu dapat mengumpulkan bungkus
plastik bekas wadah kopi yang dirakit hingga membentuk barang kerajinan tangan berupa
dompet atau tas. Saat ini sudah banyak ibu-ibu rumah tangga yang dapat melakukan hal
tersebut.

Banyak cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari rumah bagi ibu-ibu rumah
tangga salah satunya adalah melalui optimalisasi pekarangan ini. Jika dilaksanakan dengan
tekun maka hasil dari pekarangan bisa memberikan nilai tersendiri bagi keluarga. Selain
membantu pemenuhan gizi, jika hasil panennya berlebih maka akan memberikan tambahan
penghasilan atau minimal mengurangi biaya belanja dapur. Satu lagi, mengoptimalkan fungsi
pekarangan juga turut serta membantu menyejukkan bumi berkat oksigen yang dihasilkan
oleh tanaman.

Cara Membuat Tanaman Hidroponik di


Rumah Untuk Pemula
Hidroponik

Cara Menanam Hidroponik di Rumah untuk Pemula | Selamat datang di blog lintangsore.com,
tempat berbagi dan belajar tentang hobi berkebun, menanam buah-buahan dan sayuran. Pada
kesempatan kali ini kita akan belajar menanam hidroponik sederhana yang bisa diaplikasikan secara
mudah di rumah atau di pekarangan. Teknik cara menanam hidroponik menggunakan media air ini
ditujukan untuk para pemula yang baru saja mengenal tanaman hidroponik dan ingin mencoba
menanam sayuran hidroponik seperti cabe, kangkung, tomat dan lain-lain. Maka nantinya dalam
teknik hidroponik ini kita tidak akan memerlukan peralatan ataupun bahan-bahan ideal yang sulit
diperoleh tapi hanya memanfaatkan apa yang sudah ada di sekitar anda seperti botol bekas, botol
gantung dan media tanam sederhana lainnya.
cara menanam hidroponik di rumah

Budidaya Tanaman Hidroponik


Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara menanam hidroponik sederhana di rumah atau
pekarangan, ada baiknya anda mengenal dulu apa itu bertanam hidroponik. Secara sederhana
ditinjau dari asal katanya budidaya Hidroponik berarti suatu metode budidaya tanaman tanpa
menggunakan media tanah, tetapi memanfaatkan air/larutan mineral bernutrisi yang diperlukan
oleh tanaman dan bahan lainnya sebagai pengganti media tanah yang mengandung unsur hara
seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan genteng/batu bata, serbuk kayu, dan lain
sebagainya.

Di bawah ini beberapa kelebihan dan alasan untuk menguatkan motivasi anda belajar menanam
tanaman dengan cara hidroponik, antara lain:

 Bertanam hidroponik terbukti hemat dibandingkan dengan menanam konvensional di atas


tanah karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari sebab larutan nutrisi/media larutan
mineral yang dipergunakan sudah tertampung di dalam wadah yang dipakai, sehingga kita
tinggal melakukan pengontrolan saja.
 Bertanam hidroponik dapat memaksimalkan lahan terbatas karena tidak membutuhkan
lahan yang banyak, bahkan media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
 Bertanam hidroponik terbukti ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau
obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan
mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
 Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga
tidak membutuhkan tempat yang luas.
 Hasil tanaman hidroponik bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas
dari kotoran dan hama
 Bisa memeriksa akar tanaman dengan jelas secara periodik untuk mengontrol
pertumbuhannya
 Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terkontrol
 Untuk menanam hidroponik tidak perlu tergantung musim, karena itu dapat ditanam kapan
saja sesuai dengan planning kita.
 Menanam hidroponik bisa mengurangi/menghemat pemakaian pupuk.
 Bertanam hidroponik tidak perlu banyak tenaga untuk mengerjakannya
 Lingkungan tempat bertanam hidroponik cenderung lebih bersih ketimbang bertanam di
atas tanah.
 Tanaman hidroponik jarang mempunyai masalah dengan hama dan penyakit tanaman yang
disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing nematoda yang banyak terdapat dalam tanah
 Lahan tempat menanam hidroponik lebih fleksibel, dapat ditanam di mana saja seperti di
dalam rumah atau di pekarangan yang sudah dipaving.

cara menanam hidroponik sederhana di rumah

cara menanam hidroponik sawi


Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran hijau seperti
selada, bayam, lombok, tomat, bak choy, brokoli, sawi, kailan, kangkung, bawang, strowbery, dan
lain-lain. Tanaman-tanaman hidroponik di atas seringkali menjadi pilihan utama bagi para vegetarian
yang sangat memperhatikan proses pembuatan makanan, apakah ada unsur kimiawi di dalamnya,
apakah terdapat pembunuhan hewan, juga terkait dengan konservasi lingkungan dan usaha
penghijauan.

Cara Menanam Sayuran Hidroponik

Ada dua macam teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik.

1. Teknik menanam hidroponik menggunakan larutan nutrisi


2. Teknik menanam hidroponik menggunakan media pengganti

Perbedaan mendasar dari kedua teknik di atas adalah sebagai berikut:

Pada teknik yang pertama, kita tidak membutuhkan media tanam keras sebagai tempat
pertumbuhan akarnya, tetapi cukup menggunakan media larutan nutrisi/air. Metode yang
menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup
dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah
teknik larutan statis dan teknik larutan alir.

Sedangkan untuk teknik yang kedua, kita menggunakan media substitusi untuk menggantikan peran
tanah sebagai tempat pertumbuhan akar tanaman. Dalam hal ini kita bisa memanfaatkan media
sabut kelapa, akr/batang pakis, pasir, pecahan batu bata/genteng , serbuk kayu, dan lain-lain
sebagainya.

Pada postingan yang ini kita tidak akan membahas keduanya karena akan menjadikan postingan ini
terlalu panjang dan pastinya membuat anda lelah membacanya. maka, kita hanya akan membahas
teknik yang pertama saja yaitu cara menanam hidroponik menggunakan media air/larutan.

Cara Menanam Hidroponik dengan Media Air

1. Teknik Larutan Statis


Teknik larutan statis artinya air/larutan nutrisi tidak perlu kita alirkan. Teknik ini termasuk teknik
paling kuno yang sudah dipraktekkan oleh nenek moyang kita. Dalam teknik menanam hiroponik
larutan statis, tanaman disemai pada media tertentu seperti ember plastik, baskom, bak semen,
atau tangki. Usahakan untuk memilih media yang berwarna gelap atau tidak tembus cahaya. Hal ini
ditujukan untuk menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak/wadah larutan. Kalaupun adanya
wadah berwarna bening/transparan, silahkan anda bungkus terlebih dahulu menggunakan plastik
hitam atau alumunium foil yang tidak tembus cahaya.
Karena air/larutan nutrisi tidak dialirkan, maka ketinggian larutan diusahakan selalu serendah
mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup
memperoleh oksigen.
Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium.
Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun di bawah
ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutan bernutrisi yang baru.

cara menanam hidroponik dengan botol bekas

2. Teknik Larutan Alir


Teknik Larutan Alir adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkan terus
menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk
pengaturan karena suhu dan larutan nutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk
tanaman hidroponik skala besar. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik menanam
hidroponik larutan Alir ini adalah teknik lapisan nutrisi (nutrient film technique) atau sering disebut
sebagai 'teknik hidroponik NFT'.
Teknik hidroponik NFT menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti
karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral
bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan
tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar
dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
berkebun hidroponik secara murah

Itulah dua teknik cara menanam hidroponik dengan media air/larutan nutrisi.
Nah, seperti yang saya janjikan di atas, sekarang kita akan belajar cara menanam hidroponik
sederhana di rumah menggunakan bahan dan alat seadanya.

Cara Bertanam Hidroponik Sederhana di Rumah


Ada dua teknik sederhana yang akan saya bahas, yaitu hidroponik sistem wick (mewakili teknik
larutan statis) dan hidroponik sistem NFT (mewakili teknik larutan alir)

1. Menanam Hidroponik sistem Wick.


Kata 'wick' kalau tidak salah berarti sumbu. Maka sistem wick biasa disebut juga sistem sumbu.
Sistem hidroponik ini menggunakan sumbu yang dipasangkan ke media/pot tanaman yang berfungsi
untuk mengalirkan larutan nutrisi dari bawah (penampung) ke atas (akar tanaman). Rockwool adalah
media yang akan menyerap air nutrisi yang dibawa kain flanel, sehingga akar-akar muda tanaman
akan menyerapnya dari rockwool. Semakin besar, akar tanaman akan keluar dari rockwool dan
merayap melalui kain flanel menuju larutan nutrisi di bagian bawah dan mengisapnya sendiri.
Sistem ini merupakan sistem yang paling mudah, dan murah, dan sangat cocok untuk tahap belajar,
terutama untuk para pemula atau hobiis tanaman indoor.

Bahan yang dibutuhkan :

 Botol bekas ukuran 600 ml


 Media tanam : disarankan Rockwool (bisa beli di toko pertanian atau online) Alternatif lain
kalau repot bisa diganti sama dacron, busa bekas, gulungan kapas, atau kain flanel yang
digulung.
 Sumbu : Bisa menggunakan sumbu kompor / kain flanel / kain yang menyerap air
rockwool, larutan AB MIX, dan bibit hidroponik

Cara Membuat Media Tanam Hidroponik Sederhana

Cara Membuat Media Tanam Hidroponik Sederhana

 Potong botol air mineral menjadi 2 bagian


 Lubangi bagian atas leher botol di dua sisi dengan solder atau paku yang dipanasi.
 Masukan sumbu/kain flanel yang sudah dipotong memanjang melalui dua lubang tadi
 Pasang terbalik bagian atas botol ke bagian bawah botol.
 Media tanam hidroponik sederhana sudah siap digunakan.

Langkah berikutnya menyiapkan benih tanaman yang akan kita tanam. Untuk latihan saya sarankan
tanaman sayuran hidroponik yang gampang tumbuh seperti sawi atau selada. Saat ini benih/bibit
tanaman banyak sekali dijual secara online. Silahkan googling dengan kata kunci 'bibit tanaman
hidroponik'. Sekalian kalau anda beli online, beli juga rockwool dan pupuk hidroponik.

Cara Menyemai Benih Hidroponik Menggunakan Rockwool

Cara Menyemai Benih Hidroponik Menggunakan Rockwool

 Potong-potong rockwool dengan ukuran 2,5 x 2,5.


 Basahi rockwool dengan air dengan cara dicipratkan atau disemprot kecil agar rockwool
tidak terlalu basah / digenangi air. Tempatkan di nampan atau kotak plastik bekas yang ada.
 Lubangi bagian tengah setiap rockwool dengan lidi/tusuk gigi. Jangan buat lubang terlalu
dalam, cukup kira-kira 2 mm saja.
 Masukkan benih tanaman ke dalam lubang yang sudah dibuat di atas rockwool.
 Tutup wadah dengan kantong plastik hitam dan tempatkan di tempat yang teduh atau gelap.
 Umumnya untuk sayuran seperti sawi dan selada, dalam 1-2 hari sudah sprout/pecah benih.
Tanda sprout adalah dengan munculnya calon akar (putih-putih) dan menyembul calon
daun.
 Kalau sudah ada yang pecah benih, segera jemur wadah berisi benih tersebut di bawah sinar
matahari pagi sampai siang. Kalau matahari sudah terik, cukup simpan di tempat yang terang
dan tidak perlu ditutup lagi oleh plastik hitam.
 Terlambat mengenalkan pada sinar matahari bisa mengakibatkan etiolasi.
 Lakukan setiap hari. Tambahkan atau semprotkan air agar rockwool tetap basah dan lembab
jika dirasa media sudah kering.
 Ciri benih yang sudah siap tanam adalah sudah tumbuh daun sejati. Pada saat ini tanaman
siap dipindah ke media hidroponik untuk mendapatkan nutrisi tambahan selain air dan sinar
matahari.
Cara Membuat Nutrisi Hidroponik
Pada saat benih tanaman sudah siap dipindahkan dari media semai ke media tanam, nutrisi
hidroponik harus segera disiapkan.
Dalam sitem bertanam hidroponik dikenal nutrisi dengan istilah AB MIX.
AB MIX ini biasa dijual di toko pertanian atau online. Ada yang masih dalam bentuk bubuk, ada juga
yang sudah dalam bentuk larutan cair. Kalau anda membeli dalam bentuk bubuk, baca panduan cara
melarutkannya. Biasanya dicantumkan dalam kemasannya.
Ada bebeberapa jenis AB MIX. Untuk sayuran, pastikan anda membeli AB MIX Daun (sayuran daun).
Kecuali kalau nanti anda menanam tanaman buah, AB MIX yang harus disiapkan juga khusus untuk
buah. AB MIX terdiri dari 2 larutan cair yang terpisah, yaitu larutan A dan larutan B. Kedua larutan
nutrisi ini adalah larutan pekat yang dalam penggunaannya nanti harus dicampur lagi dengan air.
Takaran pencampurannya adalah sebagai berikut:

 larutan A 5 ml
 larutan B 5 ml
 air 1 liter
 Campurkan ketiga bahan diatas, aduk sampai bercampur sempurna. Larutan nutrisi siap
digunakan.

Cara memindah Benih ke Media Tanam Hidroponik

 Siapkan botol bekas yang sudah dibuat sebelumnya.


 Isi bagian bawah botol dengan larutan nutrisi.
 Pindahkan rockwool yang berisi tanaman yang sudah berdaun empat ke bagian dalam botol
bagian atas yang sudah diisi kain flanel.
 Pasangkan kedua bagian botol.
 Selesai.

Perawatan Tanaman Hidroponik


Ketika tanaman tumbuh semakin membesar, kebutuhan nutrisi juga semakin besar. Karena itu
minimal seminggu sekali larutan nutrisi harus ditambah. Kalau di awal campuran nutrisi adalah ; 5ml
+ 5ml + 1 lt. Minggu kedua naikkan menjadi 6ml + 6ml + 1lt. begitu seterusnya sampai tanaman siap
panen.

Jangan biarkan larutan nutrisi di botol bagian bawah kosong karena akan menyebabkan tanaman
mati kekeringan. Botol yang berisi larutan nutrisi rentan terkena lumut karena paparan sinar
matahari. Karena itu, kalau mau, lapisi botol bagian bawah dengan kertas warna gelap. Atau cat
dengan warna hitam. Tapi, karena saya menggunakan botol-botol ini tanpa pelapis, biasanya pada
saat pergantian nutrisi, saya bersihkan lumut-lumut yang menempel hingga bersih kembali.

Alternatif lain selain menggunakan botol bekas air mineral, sebenarnya kita bisa juga menggunakan
baskom atau tempat plastik lainnya. Tempat/ media menempatkan rockwool berisi tanaman bisa
menggunakan pot kecil atau bekas gelas air mineral yang dilubangi ujung bawahnya dan dipasangi
sumbu/kain flanel. Untuk menutup baskom/wadah plastiknya dapat menggunakan styrofoam yang
dilubangi sehingga pot-pot akan menggantung dan tidak menyentuh air. dengan cara seperti ini, kita
bisa menempatkan beberapa pot tanaman sekaligus.

Cara Membuat Tanaman Hidroponik


Kali ini kami akan berbagi ide cara membuat tanaman hidroponik di rumah. Bercocok tanam di
rumah sangat menyenangkan dan bermanfaat, selain bisa menghijaukan rumah kita juga bisa
mengambil manfaatnya buah atau sayur yang kita tanam. Hidroponik merupakan cara yang cocok
untuk bertanam tanaman sayuran di rumah. Tanaman hidroponik tidak memerlukan lahan dan
tempat yang luas. Cukup kreasikan ide kita. Contohnya kali ini kami akan memberikan ide cara
membuat tanaman hidroponik sederhana dari botol bekas dan contoh lainnya.

Cara Membuat Tanaman Hidroponik dan Contohnya

Cara menanam hidroponik yang relatif mudah dan sederhana adalah dengan sistem wick, untuk
konsep dasarnya silahkan di baca dulu di sini Cara Bertanam Hidroponik Sistem Wick. Cara ini bisa
kita kreasikan menggunakan wadah apapun yang bisa kita temui di sekitar kita di sekitar rumah kita.
Coba perhatikan gambar-gambar di bawah ini, dan sesuaikan dengan metode sistem wick.

Cara membuat tanaman hidroponik dengan sistem wick ini dianggap paling mudah dan sangat sesuai
untuk mereka yang baru belajar mulai melakukan hidroponik. Sistem ini tidak memerlukan peralatan
yang rumit karena cara membuat tanaman hidroponik dilakukan dengan mengalirkan nutrisi melalui
sumbu. Cara ini sangat sederhana dan sesuai untuk dilakukan di rumah dalam skala kecil.

Cara Membuat Tanaman Hidroponik - Persiapan Media Tanam dan Nutrisi Hidroponik

Sebelum melakukan cara membuat tanaman hidroponik, Anda harus terlebih dulu menyiapkan
nutrisi yang diperlukan. Untuk membuat larutan nutrisi, Anda memerlukan Urea sebanyak 1000
gram, KCL juga sebanyak 1000 gram, pupuk NPK sebanyak 100 gram dan pupuk daun atau gandasil
sebanyak 50 gram. Nantinya semua pupuk ini akan dilarutkan sebagai sumber nutrisi tanaman.
Ketersediaan nutrisi ini akan menjamin pertumbuhan tanaman yang dilakukan dengan cara
membuat tanaman hidroponik berlangsung maksimal. Jika tidak mau repot silahkan beli saja nutrisi
hidroponik di toko pertanian atau di tokopedia yang jual buanyak hehehe

Selain nutrisi, pilihan media sebagai cara membuat tanaman hidroponik juga tidak kalah penting.
Media tanaman hidroponik yang bisa digunakan untuk adalah arang, sekam, spons, rock wool hingga
pecahan batu bata. Media tanam dari batu kerikil pasir malang juga dapat digunakan untuk tanaman
hidroponik ini. Anda hanya perlu mencari media tanam yang paling mudah dan cukup murah di
dapatkan di sekitar Anda. Dengan demikian Anda tidak mengeluarkan banyak dana untuk
mempraktekkan cara membuat tanaman hidroponik.

Untuk wadah silahkan anda menyiapkan sendiri sesuai kreatifitas anda di bawah ini kami berikan
beberapa gambar yang dapat menjadi ide untuk anda. Ini hanya sebagian yang bisa kami share,
silahan googling jika informasi ini masih belum cukup. kami harap artikel tentang Cara
Membuat Tanaman Hidroponik ini bermanfaat untuk Anda semua.
Cara Membuat Tanaman Hidroponik dari Botol Bekas
0
inShare
Related Posts :

 Tanam Daun Bawang Dengan Media Hidroponik Sederhana Dan Murah Media
Hidroponik - Menanam tanaman hidroponik tidak harus mahal, kita bisa memanfaatkan
bahan yang ada di sekitar kita. Bahkan b… Read

 Benih atau Bibit Tanaman Hidroponik Perbedaan Benih atau Bibit Tanaman
Hidroponik Banyak masyarakat umumnya salah memahami benih dan bibit tanaman
hidroponik. Bahkan saat in… Read

 Hidroponik Sederhana di Rumah Kita Manfaat Hidroponik Sederhana Hidroponik


sederhana – Menanam tanaman baik itu sayur mayur atau buah-buahan terkadang
terkendala waktu dan … Read

 Contoh Tanaman Hidroponik - Mudah dan MurahCara menanam tanaman


hidroponik bisa di aplikasi pada banyak tanaman, contoh tanaman hidroponik yang mudah
dan sepat panen adalah sawi, sela… Read

 Tanaman Hidroponik - Manfaat dan Keunggulannya Contoh Tanaman Hidroponik


Mari mengenal tanaman hidroponik. Hidroponik merupakan metode bercocok tanam atau
budidaya tanaman tanpa meng… Read

Newer Post Older Post Home

Artikel Terbaru

 Teknik Menanam Hidroponik Sayuran


 Manfaat Daun Seledri Untuk Rambut Sehat Anda
 Manfaat Daun Seledri Untuk Kesehatan Ginjal Yang Harus Anda Ketahui
 Cara Menanam Tanaman Melon Hidroponik Sederhana
 Teknik Sederhana Cara Menanam Selada Hidroponik di Rumah

Artikel Pilihan

 Tips Mudah Cara Bertanam Hidroponik Untuk Pemula


 Cara Bertanam Hidroponik Sistem Wick
 Cara Menanam Hidroponik Sederhana di Pekarangan
 Cara menanam Hidroponik Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow / Flood and Drain)
 Teknik Sederhana Cara Menanam Selada Hidroponik di Rumah
Labels

 ebb and flow


 fertigasi
 Hidroponik
 hidroponik sederhana
 manfaat hidroponik
 nutrisi hidroponik
 rakit apung
 tanaman hidroponi

Anda mungkin juga menyukai