Nah, dengan mesin ini diperlukan biaya produksi untuk satu KG kotoran sapi hingga pengemasan Rp 50,- s/d Rp 75,-. Anda bisa konservatifkan menjadi Rp 100,-/KG. Artinya usaha ini adalah sebuah investasi yang cerdas dan ROI yang cepat. Jika anda sebelumnya sudah sebagai peternak besar dengan jumlah ternak ratusan hingga ribuan, maka ini adalah kesempatan emas untuk menjadi produsen pupuk organic skala provinsi atau bahkan nasional
===============
Bahan-bahan untuk ukuran 1000 kg bokashi : Jerami padi yang telah dihaluskan : 500 kg Kotoran hewan : 300 kg Jerami padi yang telah dihaluskan : 500 kg Dedak halus : 50 kg Sekam/arang sekam/arang kelapa : 100 kg Molase/gula pasir/gula merah : 1 liter/250 gram EM-4 : 1 liter Air secukupnya
2. Cara Pembuatan :
Membuat larutan gula dan EM-4. Pertama sediakan air dalam ember sebanyak 1 liter. Kemudian masukkan gula pasir/merah sebanyak 250 gram lalu aduk sampai rata. Setelah itu masukkan EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam larutan tadi dan aduk hingga rata Campur jerami, kotoran hewan, arang sekam dan dedak lalu aduk sampai merata. Siramkan larutan gula dan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan campuran bahan organik tadi secara merata sampai kandungan air adonan menjadi 30%. Atau apabila adonan dikepal dengan tangan air tidak menetes dan bila kepalan dilepas maka adonan masih menggumpal. Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm. Tutup dengan karung berpori (karung goni) selama 3-4 hari. Agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik perhatikan agar suhu tidak melebihi 50oC, bila suhunya lebih dari 50oC maka adonan harus dibolakbalik agar suhu turun.
Setelah 4-7 hari adonan telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.
=============
Sampah sampah organik termasuk daun kering, selain dimanfaatkan masyarakat menjadi produk kerajinan ternyata juga bisa di daur ulang menjadi produk pupuk kompos organic yang berpotensi menjadi peluang bisnis menguntungkan. Yang dimaksud dengan pupuk kompos adalah pupuk yang terbuat dari bahan bahan organic atau bahan alami yang ramah lingkungan. Pupuk yang berasal dari sampah daun dan sampah organic lainnya ini bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi tumbuhan yang dibudidayakan para petani maupun masyarakat lainnya. Selain menyuburkan tanaman, pupuk kompos juga tidak merusak unsur hara yang ada dalam tanah. Jadi penggunaan pupuk kompos lebih aman, jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan yang sering digunakan para petani saat ini. Selama ini para petani lebih memilih pupuk buatan, karena pengunaannya lebih praktis dan tidak perlu memproses sendiri dengan waktu yang cukup lama. Padahal dibalik sedikit keuntungan yang diberikan pupuk buatan, mereka tidak mengetahui bahwa ada banyak kerugian yang ditimbulkan dari pupuk buatan. Salah satunya yaitu merusak kesuburan tanah. Dengan munculnya ide pembuatan pupuk kompos organik, menjadi angin segar bagi para petani saat ini. Dengan memanfaatkan limbah daun sebagai pupuk kompos, sangat menguntungkan petani dan membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan sampah. Disamping banyaknya manfaat yang diperoleh dari pemakaian pupuk kompos, menjalankan bisnis pupuk kompos juga memberikan keuntungan yang cukup besar bagi para pelaku bisnisnya. Karena kebutuhan petani akan pupuk kompos, semakin hari semakin meningkat. Sehingga prospek bisnis ini menjadi potensi bisnis daerah yang banyak dikembangkan masyarakat khususnya di daerah pedesaan.
Pembuatan pupuk kompos terbilang sangatlah mudah, bagi pelaku bisnis rumahan pembuatan pupuk kompos secara manual dengan menggunakan alat sederhana. Sedangkan untuk pelaku bisnis skala industry, dapat menggunakan mesin yang dapat mempermudah pembuatan kompos dalam jumlah yang cukup banyak. Penggunaan teknologi tepat guna pada industry pupuk kompos, sangat membantu produsen dalam memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi. Permintaan pasar yang cukup tinggi, membuat para produsen menetapkan harga pupuk kompos untuk harga berkisar Rp 10.000,00 per kilonya. Sedangkan untuk pembelian dalam jumlah banyak, dihargai Rp 5.000,00 dengan minimal pembelian satu ton. Bagi Anda yang ingin mencoba potensi bisnis pupuk kompos, berikut kami berikan langkah langkah proses pembuatan pupuk kompos untuk skala industry rumahan. 1. Pengumpulan sampah organik Pertama kumpulkan sampah organic yang ada di sekitar Anda, misalnya saja sampah dedaunan, sampah sisa sayur serta sisa buah. Untuk sampah yang berukuran besar, potong potong terlebih dahulu menjadi ukuran yang lebih kecil. Ukuran sampah sebaiknya kecil, agar bisa masuk ke dalam kantong plastic. 2. Pemasukan sampah ke dalam kantong Setelah selesai dipotong, secara bertahap masukan sampah ke dalam kantong plastic hingga kurang lebih 10 cm dari dasar kantong. Selanjutnya siramkan larutan promi secara merata. Masukan kembali selapis sampah 10 cm, dan siramkan kembali larutan promi. Ulangi langkah tersebut sampai kantong plastic penuh. 3. Inkubasi Proses inkubasi dengan menutup rapat kantong plastic dengan tali plastic. Biarkan kurang lebih 3 6 minggu, hingga kompos matang. 4. Panen Kompos
Setelah kompos matang, bisa langsung digunakan. Namun untuk hasil lebih berkualitas, sebaiknya kompos matang perlu dikeringkan, dicacah dan diayak. Sehingga pupuk yang dihasilkan tidak berbau dan layak jual. Sangat mudah bukan?? Semoga informasi potensi bisnis pupuk kompos organik dapat bermanfaat dan dapat menjadi prospek bisnis yang dapat Anda coba dirumah. Salam sukses. Informasi Mesin Pencacah Sampah Organik diproduksi oleh : Aneka Mesin d/a : Jl. Baru Mulungan No. 15 Gondangan Penen Sendangadi Mlati Sleman, Yogyakarta Call Support : Senin Sabtu (Jam 08.00 16.00)
Phone : (0274) 6945 660 Phone : (0274) 4360 789 Telkomsel : 081-22-77-999-12 Indosat : 08574-33-666-88 XL : 0878-91-20-20-10
Boleh dibilang, setiap hari kita berhadapan dengan masalah sampah. Di lingkungan rumah tangga, tempat bekerja maupun di tempat-tempat umum sering kita jumpai sampah sebagai benda yang tidak digunakan lagi. Sampah dalam jumlah besar biasanya datang dari kegiatan industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya dari kegiatan pertambangan dan buangan pabrik (manufaktur).
Bila tidak dikelola dengan baik, sampah akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Seperti kita ketahui, tempat sampah sering menjadi tempat yang menyenangkan bagi hewan penyebar penyakit, seperti lalat, nyamuk, tikus, dan kecoa. Selain
itu, sampah yang dibuang sembarangan, misalnya ke dalam selokan atau sungai, akan menghambat jalannya aliran air. Sampah tersebut bertumpuk sehingga aliran air selokan atau sungai tersumbat. Ketika curah hujan tinggi dan berlangsung lama, akan mengakibatkan banjir. Dalam istilah lingkungan, sampah diartikan sebagai bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil kegiatan manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Namun, tidak semua sampah tidak berguna. Beberapa jenis sampah masih dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomi atau kegunaan lain bagi manusia. Untuk itu, kita perlu memiliki pemahaman tentang sampah dan bagaimana pemanfaatan sampah organik yang ada di lingkungan. Salah satu bentuk pengelolaan sampah adalah pembuatan pupuk kompos. Pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi masalah sampah sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah. Jenis Sampah Berdasarkan sifatnya, sampah dibagi menjadi :
Sampah organik : dapat diurai (degradable) Sampah anorganik : tidak terurai (undegradable)
Sampah alam Sampah manusia Sampah konsumsi /dapur Sampah nuklir Sampah industri Sampah pertambangan
memproduksi mesin-mesin pengolah sampah, baik sampah organik maupun anorganik. Mesin yang berkaitan dengan sampah ini adalah mesin pencacah kompos (organik) dan mesin pencacah sampah anorganik, seperti botol plastik ataupun plastik pembungkus. Selamat mengolah dan memanfaatkan sampah-sampah yang ada disekitar kita untuk kebaikan kita dan lingkungan kita. Mesin Terkait :