PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Kerja Praktek
1.2.1 Tujuan Kerja Praktek
2
BAB ll
PROFIL PERUSAHAAN
3
2.2. Bagan Organisasi
4
BAB III
ANALISA LAPANGAN
Dua sumber utama dari solids(partikel) adalah bahan tambahan chemical dan
cutting dari formasi. Kebanyakan solids dari formasi dapat dipisahkan
dengan peralatan mekanis di permukaan.
5
Diameter
Material diameter screen mesh
ukuran untuk
(inches)
(microns) pemisahan
0.00004
Clay 1
0.00002
Colloidals 5
bentonite
0.00004-
0.0015
Silt 44-6 1,470-400
Barites
Debu
semen
halus
0.0015
pasir halus 44 325
0.002
53 270
0.003
74 200
0.004
Pasir API 105 140
0.006
145 100
0.02
Pasir kasar 500 35
0.04
1000 18
6
Metode lain dari solids control adalah dengan menggunakan peralatan mekanis
solids removal.Peralatan yang memisahkan solids secara mekanis dapat dibagi
menjadi 2 klasifikasi.
1. Screen devices
Peralatan screen identik dengan shale shaker, yang berisi satu atau lebih
screen yang bergetar di mana mud melewatinya pada saat sirkulasi keluar
dari dalam sumur.
2. Centrifugal separation device.
Sistem mekanis yang memanfaatkan gaya centrifugal untuk
memisahkan solids.
Shale shaker
Mud cleaner
Desander desilter (Hydrocyclone )
Centrifuge
Prinsip kerja
Memisahkan mud dengan solids melalui screen yang bergetar berdasarkan
ukuran fisik dari partikel
Shale shaker diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
7
A. circular/elliptical motion shaker.
Shaker ini menggunakan gerakan lingkaran-lingkaran
elliptical untuk menghasilkan getaran sehingga menghasilkan
solids removal yang lebih baik melalui screen. System kerjanya
Bergetar di tempat.
8
3. square screen
API Screen
D100 Separation (µ)
Number
9
> 69.0 to 82.5 API 200
4. PANDUAN OPERASIONAL
• Untuk double deck shaker, gunakan screen yang lebih kasar pada bagian
atas dan yang lebih halus dibawah. Screen yang kasar setidaknya harus 2
10
mesh lebih kasar. Tutupi 75% -80% permukaan screen yang bawah dengan
mud untuk memaksimalkan penggunaan screen area.
• Install dengan ruang yang cukup agar mudah pada saat melakukan
perawatan dan shaker skid harus level.
• Flow line harus masuk melaui dasar dari possum belly untuk mencegah
solids setling. Jika flow line masuk melalui atas possum belly, flow line
harus diperpanjang 10-12 inc. dari dasar possum belly.
• Instal untuk disatribusi solids dan fluid yang merata bila lebih dari satu
shaker digunakan. By pass untuk semen perlu diperhitungkan.
11
3.2.2. HYDROCYCLONE DESENDER-DESILTER
Mud masuk pada feed chamber secara tangensial pada kecepatan tinggi akibat
dari tekanan pompa. Bersamaan dengan putaran menurun melalui conical section,
gaya centrifugal dan inersia menyebabkan solids mengendap kearah dinding cone.
Kemudian solids turun sesuai dengan beratnya. Bersamaan dengan semakin
kecilnya cone, lapisan paling dalam dari fluid berputar kembali ke atas, overflow
menciptakan tekanan pusaran rendah pada pusat dari cone. Area tekanan rendah
menyebabkan udara terhisap dari underflow outlet.
12
2. Cone
13
Periksa impeler pompa untuk keausan dan ukuran yang benar. Periksa
keluaran dari pompa untuk memastikan kebenaran jalur pipa menuju
hanya ke satu hydrocyclone solids control unit. Periksa Kondisi packing
pompa dan jarak bebas impeler pompa. Pastikan suction pompa didasar
atau dibawah keluaran dari overflow penampungan sebelumnya.
b) hydrocyclone inlet buntu menghasilkan feed pressure yang tidak sesuai.
Buka hydrocyclone dan inspect, bersihkan dari objek yang membuat inlet
buntu. Jika kebuntuan ini sering terjadi, periksa bypass cutting shale
shaker dan screen dari kerusakan. Install suction screen pada centrifugal
pump. Jangan bypass shale shaker.
c) Vortex finder buntu, menghasilkan tekanan balik pada hydrocyclone.
Buka hydrocyclone dan periksa, bersihkan dari objek yang membuat
tabung vortex buntu. Jika hal ini sering terjadi, periksa bypass cutting
shale shaker dan screen dari kerusakan. Install suction screen pada
centrifugal pump. Jangan bypass shale haker.
d) Inlet nozzle aus, vortex finder atau hydrocyclone finder. Buka
hydrocyclone dan inspect untuk kerusakan. Ganti hydrocyclone jika
kondisinya meragukan.
e) Kesalahan instal Hydrocyclone. Buka dan inspect hydrocyclone dan
instal kembali sesuai dengan instruksi dari manufactur.
3. Hydrocyclone buntu.
a) Pangkal masukan(pangkal masukan hydrocyclone) buntu. Stop pompa,
buka victaulic clamp pada pangkal masukan dan bersihkan dari kotoran
yang mengganggu. Ganti gasket dan hidupkan kembali pompa setelah
memeriksa suction screen. Jangan bypass shale shaker.
b) Hydrocyclone overloaded(roping). Diperlukan lebih banyak kapasitas
solid control. Sistem pemisahan solids tidak mampu memproses drilling
rate dan atau muatan solids yang berlebihan.
14
4. Input tidak stabil.
a) Gangguan suction pompa. Periksa untuk kebuntuan, gas-cut mud atau
foam pada suction pompa. Periksa kondisi pompa dan line pipa secara
general.
3.2.4. CENTRIFUGE
Centripuge berfungsi untuk memisahkan partikel kecil dimana ukuran
screen yang sangat kecil atau sangat halus dari 2 sampai 10 micron.
Prinsip kerja dari centrifuge adalah percepatan pengendapan. Dengan
melibatkan tambahan G force untuk isi dari centrifuge, solids akan
mengendap lebih cepat.
Ada beberapa tipe centrifuge:
1. GBD ( gear box drive )
2. FHD (full hydrolic drive)
15
3. VFD (variable frequency drive)
System kerja centrifuge
A. unit centrifuge yang digunakan hanya untuk mebuang solids harus
digunakan untuk system low-density. Fungsi utamanya bukan
mengontrol total persen solids pada sistem, tetapi lebih kepada
memelihara penerimaan dan keinginan propertis flow pada sistem.
B. centrifuge operasi seri direkomendasikan untuk system:
. Membalik emulsi ( sintetik dan oil base sistem)
. High density, water base system
. Water base sistem dimana bahan dasar fluid mahal(brine)
. Close loop.
. Zero discharge.
Centrifuge pertama memisahkan barite dan kembali ke sistem. Unit ke
dua memproses overflow dari unit pertama, membuang solids dan
mengembalikan liquid ke sistem.
Centrifuge efisiensi dipengaruhi oleh berat lumpur dan viscositas.
Centrifuge biasanya digunakan untuk:
Memisahkan drill solids dari active mud sistem untuk
meminimalisasi dilution rate pada unweighted mud.
Untuk meminimalisasi limbah drilling pada weighted
muds(oil/water).
Control rheological properties dengan memisahkan LGS partikel
pada weighted drilling fluid.
16
Gambar 3.8 Centrifuge
17
Gambar Grafik pembuangan Cenrifuge
18
Centrifuge shut -Vibrasi switch trip -Reset switch,
down -overload clutch trip check
-overload relay trip penyebab
-Unplug
conveyor,
Reset clutch
-Reset, Check
penyebab
19
Hasil -Feed rate terlalu tinggi -Turunkan
proses
-Pond depth terlalu -Atur
(cuttings)
dalam
terlalu -Consultasi dengan teknisi
20
3.3.4. auger
berfungsi untuk mengalirkan atau mengantarkan cutting dari shale
shaker menuju ground pit dan cutting bag.
21
3.3.7. cutting drayer
berfungsi untuk memisahkan dan mengeringkan solid/cutting yang
berasal dari pemisahan shale shaker.
22
Gambar 3.17 Necz pump
3.3.11. Mixing
Berfungsi untuk mencampur chemical yang bertujuan untuk
menambah berat jenis lumpur dan klarifikasi air.
23
Gambar 3.19 Mixing
24
3.3.14. Mud cooler
Berfungsi untuk mendinginkan lumpur sebelum di injeksikan
kedalam sumur.
25
3.4. System aliran untuk solid control barite recovery
Tujuan barite recovery adalah untuk menjaga agar komposisi barite
dan chemical lumpur OBM (oil base mud ) tetap stabil tanpa adanya
dolution (tambahan).
Solid=barite Holding
26
3.5. Keuntungan penggunaan solids control
• Meningkatkan penetrasi
• Menghindari kerusakan yang berlebihan akibat pemakaian pada bit dan
pompa-pompa.
• Mengurangi biaya untuk pengolahan lumpur dan limbah hasil drilling.
• Mengurangi kerusakan formasi sumur.
• Meminimalisasi lost sirkulasi.
• Mengurangi tekanan anular.
• Menghindari pipa tersangkut.
• Mengurangi gaya gesek dan torsi sumur.
27
alat untuk Water Clarification
Water tank
water
Solid
28
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. PT.Scomi oil tools merupakan salah satu perusahaan yang menguasai
di bidang jasa minyak dan gas bumi dalam pengerjaan Solid control.
2. Solid control adalah proses pengendalian dari pembentukan Padatan
(solids) yang tidak diinginkan pada mud system karena dapat
menimbulkan efek yang buruk pada performa drilling fluid dan proses
drilling.
3. Pada operasi pemboran menggunakan Solid control dapat mengurangi
biaya untuk pengolahan lumpur dan limbah hasil drilling,
meningkatkan penetrasi, mengurangi kerusakan yang berlebihan akibat
pemakaian pada bit dan pompa-pompa.
29
4.2. Saran
Selaku mahasiswa praktek di PT. Scomi Oil Tools memberikan saran
untuk perusahaan dan saran untuk mahasiswa praktek agar dapat berguna
membangun kemajuan pada perusahaan maupun terhadap mahasiswa itu
sendiri.
4.2.1. Bagi Perusahaan
1. Terus berusaha meningkatkan kualitas dan pelayanan demi
mencapai kepuasan pelanggan.
2. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab atas pekerjaan.
3. Bagi para pekerja di workshop hendaknya tidak lupa memakai
peralatan PPE yang lengkap dan sesuai prosedur agar terhindar
dari bahaya
4.2.2. Bagi Mahasiswa
1. Dalam melaksanakan kerja praktek, sebelum terjun ke lapangan
kita harus memiliki bekal materi.
2. Kita harus aktif untuk memperoleh keterangan apa saja yang
masih belum diketahui dengan bertanya kepada pembimbing.
3. Selama kerja praktek hendaknya melaksanakan pekerjaan
dengan disiplin, tanggung jawab, ikhlas dan giat untuk
mencapai hasil yang memuaskan.
30