Anda di halaman 1dari 8

Budidaya Jahe Merah Dengan Media Polybag Serta Manfaatnya

Sabtu, Juni 28, 2014

Peluang Usaha Jahe Merah ~ Siapa yang tak kenal dengan jahe ? tanaman ini sudah biasa
kita gunakan sebagai minuman atau bumbu masak. Rempah rempah satu ini sudah dikenal
sejak jaman kerajaan dulu. Tapi bagaimana dengan Jahe Merah ? mungkin anda baru
mendengar, atau pernah mendengar tapi belum pernah melihatnya. Memang jahe yang satu
ini sedang marak dibudidayakan oleh masyarakat. Bahkan ada salah satu produk minuman
terkenal yang mengunakan ekstrak dari tanaman ini.

Source : google

Sekilas Mengenai Jahe Merah


Jahe merah ( Zingiber officinale var.rubrum ) Dibanding jahe lain kandungan minyak asirinya
jauh lebih banyak. Sedangkan dari segi bentuk rimpang jahe merah berstruktur kecil dengan
ruas rata, berwarna kecoklatan dan kulitnya kemerahan. Untuk asal dari tanaman ini terdapat
perbedaan pendapat. Yang pertama menyebutkan dari india sedangkan lainya percaya kalau
jahe merah berasal dari tiongkok.
Manfaat jahe merah secara umum adalah untuk menghangatkan badan. Namun karena
kandungan minyak asirinya yang banyak tanaman ini dapat digunakan sebagai obat asma.
Beberapa penelitian bahkan menyebutkan jahe merah dapat menangkal radikal bebas.
Alasan Membudidayakan Jahe Merah

Sebenarnya saya agak pesimis dengan peluang bisnis dari jahe merah ini. Namun karena rasa
ingin tahu ahirnya saya bertanya kepada teman saya tentang budidaya dan prospek usaha
dari jahe merah. Dari hasil diskusi dengan teman saya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jahe merah dapat ditanam hampir di semua
tempat. Jika anda tinggal di rumah dengan pekarangan sempit, jahe merah bisa ditanam di polybag.

Peluang usaha rumahan jahe merah masih sangat luas, karena banyak yang membutuhkan
tanaman ini baik skala lokal maupun internasional.
Tidak perlu perawatan khusus untuk menanam jahe merah.

Modal

awal

yang

relatif

murah.Mulai

Bisnis

Jahe

Merah

Bibit Jahe merah bisa anda dapatkan dengan harga 3500 rupiah saja. Dari satu bibit dapat
menghasilkan 5 Kg

jika cara menanam anda benar. Berikut daftar harga secara rinci

Polybag

Bibit Jahe : 100 x 3500

Lain lain = Rp. 300.000

: 4 x Rp 25.000 (@ isi 29 ) = Rp. 100.000.= Rp. 350.000.-

Total biaya Rp. 750.000


Biaya diatas tidak pasti karena harga bisa berubah setiap saat. Setelah semua bahan sudah lengkap
tahap selanjutnya adalah penanaman. Pertama yang harus dilakukan adalah penyemaian bibit
kurang lebih selama 5-6 hari sampai mengeluarkan tunas. Kemudian tunas jahe merah dipindahkan
kedalam polybag. Untuk setiap polybag cukup didisi dengan dua tunas jahe merah. Yang setiap
polybag sudah diisi campuran tanah dan bokashi dengan perbandingan 3:1. Pada minggu pertama
usahakan menyiramnya setiap pagi dan sore agar tunas baru tidak layu. Umur 2 bulanan jika muncul
rimpang di permukaan timbun dengan campuran tanah dan bokashi. Hal ini dilakukan sampai jahe
siap panen diumur 8 bulan keatas yang ditandai daun mengering. Agar hasil yang di dapatkan lebih
optimal anda dapat menambahkan pupuk organik cair.
Dari 100 bibit jika anda menghasilkan minimal 50 Kg Jahe merah, keuntungan bersih sebesar Rp
250.000.- . Dengan harga per kilogram sebesar 20 ribu. Padahal menurut teman saya 1 bibit bisa
menghasilkan 5 Kg Jahe merah dan harga pasaran berkisar 20 35 ribu rupiah. Kalau anda benar
benar serius menekuni usaha ini, dalam waktu delapan bulan, anda dapat panen dengan keuntungan
bersih sebesar 3 Jutaan perbulanya.

Budidaya Jahe Merah, Bisnis Mudah Prospek nya Cerah dengan Sistem Polybag

Cara Lengkap Budidaya jahe merah, mudahnya berbisnis jahe merah, budidaya jahe merah ini
sangat cocok buat siapa aja,, para ibu rumah tangga, bisa, para mahasiswa bisa, atau bagi para
karyawan yang sedang mencari usaha sampingan pun sangat bisa dan cocok sekali, karena
begitu mudahnya dan juga betapa menggiur kan potensi keuntungan yang bisa kita
dapat dari berbisnis budidaya jahe merah,, selain bisnis yang lain seperti Kisah Sukses
Pebisnis Muda Beromset Ratusan Juta dari Biji Mahoni
Bisnisnya mudah ? saya bilang budidaya jahe merah itu tergolong bisnis yang mudah,
karena perawatanya yang tidak terlalu sulit, gambaran besar nya kita menyiapkan lahan, tempat
penanaman, seperti pollybag, kemudian seperti menanam atau bertani tumbuh2an lainya,,
cukup mudah kan? Bisa di jadikan usaha sampingan, mengingat kita tidak usah repot2
menyempatkan waktu yang banyak untuk melakukan perawatan, hanya saja paling memberikan
pupuk dan pembasmi hama tanaman jahe merah ini,
Prospeknya cerah, Mengingat permintaan yang cukup tinggi baik nasional maupun
Internasional akan kebutuhan jahe merah ini, bisa di pastikan prospek ke depanya pun cukup
cerah,, betapa besar khasiat dan manfaat jahe merah bagi kesehatan menjadi salah satu faktor
beberapa perusahaan baik nasional maupun internasional memanfaatkan untuk bahan baku
obat2an atau jamu, bumbu masak dan minuman yang mereka produksi, sehingga pabrik pun
berlomba2 mendapatkan stok jahe merah terbaik dari para petani / pembudidaya jahe merah
tersebut
Nagh setelah tahu betapa mudahnya dan cerah nya prospek bisnis budidaya jahe merah lalu
kira kira seperti apa siyh proses dari awal penanaman sampai penjualan budidaya jahe merah
yang menggiurkan ini? Ayook kita simak bareng2,, cekidoot
Baca Juga : Kelebihan dan Kekurangan Menjalankan Budidaya dan Bisnis Jahe Merah

Penanaman Budidaya Jahe Merah


Penanaman jahe merah bisa dilakukan seperti penanaman biasa,, apabila sobat ingn
mempelajari lebih detil, silahkan download file ini, Cara Budidaya Jahe Merah Lengkap
Hanya bedanya disni agar memberikan hasil panen yang lebih masksimal makan media tanam
menggunakan polybag atau karung, atau bisa juga dengan plastik

1.

Penanaman Budidaya Jahe Merah

Siapkan polybag / Kantong plastik hitam berukuran 60 x 60 cm atau bisa juga dengan karung,
kemudian di tekuk melebar, untuk mempermudah memasukan media tanam, masukkan media
tanam yang telah disiapkan yaitu yang berupa tanah campur kompos atau pupuk kandang..
seleksi bibit dipersemaian pilih yang sehat dan bongsor, kalau bisa ambil yang segar dari kebun,

jangan membeli dari pasar karena akan mempengaruhi kualitas panen nantinya, kemudian di
rimpang menjadi beberapa bagian setelah itu tanam di media tanam yang telah di sediakan,
Kemudian ditata rapi di lahan yang di sediakan, usahakan lahanya pun telah tumbuh pohon2
lebat, karena jahe merah tumbuh baik di sinar matahari 70%

2.

Perawatan Budidaya Jahe Merah

Penyiraman dilakukan setiap 2 3 minggu dan dengan waktu yang sama siram air di campur
pupuk organik, semprot insektisida atau fungisida organik pada media tanamnya untuk
membasmi aatau menjaga bila ada hama dan penyakit yang menyerang. Setiap 25 hari sejak
umur pertumbuhan jahe merah tambahkan tanah yang telah di campur kompos tadi setinggi 10
cm dan jangan lupa bersihkan gulma di sekitar tanaman.

3.

Harapan Panen Jahe Merah

Panen rimpang jahe merah dengan kualitas terbaik, didapat ketika masuk usia 9 sampai 10
bulan. Dengan cara sobek bagian tepi hingga tanah keluar, lalu pegang batang tanaman dan
goyang-goyangkan pelan hingga tanah yang menempel di rimpang luruh. Pisahkan rimpang
utama yang baik/super dengan rimpang pocelan/ jelek, untuk menghindari penurunan kualitas
jangan memotong memakai pisau atau benda logam, cukup pakai tangan dengan lembut.
perhitungan sederhana setiap polibag, minimal bisa menghasilkan rimpang jahe sekitar 10 kg
sampai 25 kg

4.

Analisa Ekonomi Budidaya Tanaman Jahe merah

Analisa Pengeluaran dan Pemasukan Mulai dari modal awal, biaya pemeliharaan sampai
dengan target pemasukan berdasarkan hasil penjualan tanaman jahe dengan rencana
penanaman pada 500 karung media tanam.
1.

Biaya yang di keluarkan meliputi :

Karung : 500 karung x Rp. 1000,- = Rp. 500.000, Pupuk kompos + media : 500 karung x Rp. 3.500- = Rp. 1.750.000, Pupuk NPK : 500 karung x Rp. 2.000,- = Rp. 500.000, Bibit Jahe : 3 tunas/karung = 1500 x Rp. 1.000,- = Rp. 1.500.000, Pupuk Cair / MOL : Rp.100.000, Lain-lain : = Rp.500.000,TOTAL Perkiraan Biaya akan di keluarkan adalah = Rp.4.850.000,2.

Hasil Penjualan Jahe Merah

Berdasarkan pengalaman dari berbagai petani dan informasi dari petani jahe merah yang sudah
berjalan. Rata-rata hasil panen jahe merah per karung atau polybag dengan cara di atas dapat
mencapai 15-25 kg/karung.
Jadi asumsi perkiraan total hasil panen 500 karung x 20 kg = 10.000 kg
Harga per kg Jahe Merah memang fluktuatif dikisaran Rp.10.000 Rp.15.000,- tergantung
pembeli dan kualitas dari jahe merah tsb. tentunya. harga jual yang akan kita peroleh anggap

saja rendah yaitu Rp. 8.000,-/kg (berdasar informasi pengepul minimal Rp.8.000,-/kg).
Hasil penjualan : 10.000 kg x Rp. 8.000 = Rp. 80.000.000,Keuntungan atau laba : Rp. 80.000.000,- Rp. 4.850.000,- = Rp.
75.250.000,-

Penjualan
Mungkin setelah kita bisa menanam dan berhasil panen jahe merah agak sedikit bingung
bagaimana penjualan atau pemasaranya, apalagi apabila kita melakukan budidaya yang relatif
berskala kecil,
Sebaiknya sebelum melakukan panen beberapa bulan sebelumnya kita melaukan perencanaan
penjualan,, kira2 berapa kg yang bisa di hasilkan dari budidaya jahe merah kita, akan lebih baik
kalau kita berdiskusi dengan pebisnis jahe merah di lingkungan kita,, bisa melalui komunitas
para petani / budidaya jahe merah di sekitar kita, atau jika belum ada komunitasnya bisa
kita berdiskusi secara online dengan para petani atau komunitas budidaya jahe
merah di sosial media, bisa di grup facebook, google plus atau yang lainya,, sering2
mencari informasi dan berdiskusi untuk hasil yang maksimal,
Atau kalau skala budidaya jahe merah kita cukup kecil coba saja tawarkan pada pedagang pasar
langsung,, kira2 bisa nggak,, agar bisa di hargai sesuai dengan harga yang wajar dan terbaik,
Untuk keuntungan maksimal bisa saja kita olah dulu jahe merah tersebut, misal menjadi serbuk
jahe, untuk kemudian di jual, mungkin akan lebih mudah dan efektif karena harga nya bisa saja
melambung lebih baik, dan lebih mudah penjualnaya karena produk serbuk akan lebih awet,
sehingga bisa di pasarkan ke seluruh penjuru dunia sekalipun , hehe
Kita bisa jual secara online, bisa di forum jual beli, di penyedia toko online, atau penyedia lapak
online, bisa juga jual lewat grup di facebook.. waah pokoknya untuk urusan produk laris
kayaknya gak terlalu susah ,, yang penting di coba dan di praktekan,, toh nanti bakal ketemu
jalanya,, hehe
Oke mungkin segitu dulu ya, terimakasih udah mampir di ambyaberbagi.com dan
membaca Budidaya Jahe Merah, Bisnis Mudah Prospek nya Cerah dengan Sistem
Polybag
semoga bisa menjadi inspirasi para pebisnis2 muda lainya untuk melakukan bisnis atau memulai
usaha dari usaha2 sederhada namun prospeknya sangat menjanjikan jangan lupa baca
juga Kelebihan dan Kekurangan Menjalankan Budidaya dan Bisnis Jahe Merah
Salam sukses pebisnis muda Indonesia,,
Refferensi : https://bp4kgresik,wordpress.com/

MENGENAL TANAMAN JAHE


Jahe merupakan salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang ada di Indonesia. Komoditas
ini dikenal sejak jaman panjajahan Belanda, konon alasan negeri Belanda datang ke
Indonesia karena tanaman jahe. Rimpang jahe banyak dicari karena memiliki kelebihan
dalam hal kesehatan, kesegaran, dan campuran untuk membuat masakan.
Indonesia sebagai negara tropis merupakan daerah yang cocok untuk tanaman jahe. Namun
pada kenyataannya tidak mudah untuk mendapatkan jahe dengan kualitas dan kuantitas yang
dibutuhkan, baik kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan tanaman rempah yang dimanfaatkan sebagai
minuman atau campuran pada berbagai bahan pangan. Rasa jahe yang pedas bila dibuat
minuman bisa memberikan sensasi sebagai pelega dan penyegar tenggorokan, juga bisa
memberikan rasa hangat pada tubuh.
Selain sebagai penyedap makanan dan minuman, rimpang jahe juga berkhasiat sebagai obatobatan. Dewasa ini jahe banyak dimanfaatkan untuk asupan makanan, industri
makanan/minuman, atau bahan obat. Oleh karena itu, rimpang jahe juga banyak dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Jahe (Zingiber officinale Rosc) termasuk kedalam kelas Monocotyledon yaitu tanaman
berkeping satu dan famili Zingiberaceae atau famili temu-temuan. Tanaman ini merupakan
salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang telah lama tumbuh di Indonesia. Bahkan
bangsa asing mencoba mencari dan mendatangi negara Indonesia beberapa abad silam karena
tanaman ini.
Asal Tanaman Jahe
Nama Zingiber merupakan nama latin yang berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu singibera,
yang mempunyai makna berbentuk tanduk. Hal itu dikarenakan percabangan rimpang jahe
memiliki bentuk yang menyerupai tanduk rusa. Biasanya tanaman ini banyak tumbuh di
pekarangan rumah maupun di kebun. Bahkan sekarang tanaman jahe banyak dibudidayakan
di daerah tegalan.
Sejak jaman dahulu, tanaman jahe sudah dikenal dan dibutuhkan banyak orang. Namun
sayangnya pada saat itu merka belum mengenal cara budidaya jahe yang baik dan benar
sehingga hasil panen waktu itu tidak maksimal. Tanaman jahe diperkirakan berasal dari India
dan Cina yang terkenal sebagai negara yang memanfaatkan jahe untuk obat-obatan. Bangsa
Yunani dan Romawi memperoleh jahe dari para pedagang Arab yang membawa jahe dari
India. Sementara itu orang-orang Jamaica mulai mengenal jahe sekitar tahun 1952 yang
kemudian dibawa oleh orang-orang Karibia.
Klasifikasi Jahe
Jahe adalah tanaman rimpang yang sudah sangat dikenal sebagai rempah-rempah dan bahan
obat. Rimpang jahe ada yang berbentuk seperti jemari. Adanya rasa pedas yang sangat
dominan dalam rimpang jahe disebabkan oleh senyawa keton zingeron. Klasifikasi tanaman
jahe digolongkan sebagai berikut :
Filum : Plantae
Divisi : Spermatophyta

Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale
Deskripsi Tanaman Jahe
Akar tanaman jahe keluar dari garis lingkaran sisik rimpang, berwarna putih sampai cokelat,
berbentuk bulat ramping serta berserat. Akar tumbuh mendatar dekat perpukaan tanan dan
bercabang. Jahe merupakan tanaman berbatang semu, berbentuk silindris dengan tinggi
tanaman berkisar antara 30-100 cm. Tanaman jahe memiliki rimpang berwarna putih, putih
kekuningan, dan jingga.
Daun berpasangan berbentuk menyerupai pedang, dan tersusun berseling-seling secara teratur
dengan panjang 15 23 cm, lebar 1 3 cm, dengan panjang tangkai daun berkisar 24 mm.
Tulang daun tersusun sejajar serta permukaan daun bagian atas berbulu putih. Ujung daun
berbentuk runcing yang membulat pada bagian pangkal. Daun terdiri atas upih dan helaian,
pada setiap buku terdapat dua daun.
Bunga tanaman jahe tersusun dalam rangkaian malai atau bulir yang berbentuk silinder
seperti jagung. Bunga tersebut tumbuh dari rimpang yang keluar dari permukaan tanah
diantara batang tanaman dan terpisah dari batang dan daunnya. Bunga tersebut berbentuk
seperti tongkat, tetapi kadang-kadang keluar juga bunga dengan bentuk bulat telur. Panjang
malai sekitar 4-7 cm dengan lebar 1,52,5 cm. Setiap bunga dilindungi oleh daun pelindung
(bractea) berwarna hijau cerah berbentuk bulat telur (ovatus) atau jorong(elliptic). Di dalam
daun pelindung terdapat 1-8 bunga jahe yang memiliki mahkota berbentuk tabung dengan
helaian agak sempit berwarna kuning kehijauan. Bibir mahkota bunga berwarna ungu gelap
dan berbintik-bintik putih kekuningan. Bunga tanaman jahe memiliki benang sari semu
(staminodium) yang menyerupai mahkota bunga. Tangkai putiknya berjumlah dua buah
dengan kepala sari berwarna ungu berkukuran 9 mm. Kepala putik berada di atas kepala sari
sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi penyerbukan sendiri. Namun peluang untuk terjadi
penyerbukan buatan masih terbuka.
Jenis Tanaman Jahe
Secara umum terdapat tiga jenis tanaman jahe yang dapat dibedakan dari aroma, warna,
bentuk, dan besar rimpang. Ketiga jenis tanaman jahe tersebut adalah jahe putih besar, jahe
putih kecil, dan jahe merah. Jahe putih besar biasa disebut juga dengan jahe gajah atau jahe
badak, hal itu dikarenakan jahe putih besar memiliki ukuran rimpang yang lebih besar dengan
bentuk yang gemuk.
Jahe Putih Besar
Jahe putih besar memiliki rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih
menggembung dari kedua varietas lainnya. Rimpang jahe ini berwarna putih kekuningan.
Jahe putih besar bisa dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan. Rasa rimpang jahe gajah tidak begitu pedas dibanding jahe

putih kecil dan jahe merah. Jahe ini memiliki kandungan minyak atsiri sekitar 0,18-1,66%
dari berat kering.
Jahe Putih Kecil
Jahe putih kecil atau disebut juga jahe emprit memiliki ruas kecil dengan warna rimpang
putih. Bentuknya agak pipih dan berserat lembut. Saat ini telah diciptakan varietas unggul
jahe putih kecil atau jahe emprit, yaitu JPK 3 dan JPK 6 yang mampu berproduksi hingga 16
ton/ha. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan
dan memiliki kandungan minyak atsiri yang tinggi yaitu 1,7-3,8% berat kering dan kadar
oleoresin 2,39-8,87%.
Jahe Merah
Jahe merah yang memiliki nama latin Zingiber offocinale var. rubrum biasa disebut juga
dengan nama jahe sunti. Jahe merah memiliki rasa yang sangat pedas dengan aroma yang
sangat tajam sehingga sering dimanfaatkan untuk pembuatan minyak jahe dan bahan obatobatan. Jahe merah memiliki rimpang yang berwarna kemerahan dan lebih kecil jika
dibandingkan dengan jahe putih kecil atau sama dengan jahe kecil dengan serat yang kasar.
Jahe ini memiliki kandungan minyak atsiri sekitar 2,58-3,90% dari berat kering.
Kebutuhan Jahe
Kebutuhan permintaan jahe dari Indonesia ke negara pengimpor jahe beberapa tahun terakhir
ini cukup meningkat. Volume permintaan dalam negeri juga terus meningkat seiring dengan
semakin berkembangnya industri makanan dan minuman yang menggunakan bahan baku
jahe. Sayangnya, adanya peningkatan permintaan jahe belum dapat diimbangi dengan
peningkatan produksi jahe.
Adapun negara tujuan jahe dari Indonesia antara lain Jepang, Arab Saudi, serta Malaysia
dalam bentuk jahe segar, jahe kering, dan jahe olahan. Komoditas ekspor olahan seperti
asinan (jahe putih besar), jahe kering (jahe putih besar, jahe putih kecil, dan jahe merah),
maupun minyak atsiri dari jahe putih kecil dan jahe merah.
Berdasarkan hal tersebut di atas, jahe layak dijadikan sebagai salah satu komoditas unggulan
dalam usaha mengembangan agribisnis dan agroindustri. Selain itu, jahe juga memiliki
peluang cukup besar untuk dikembangkan. Hal itu dikarenakan selain iklim, kondisi tanah,
dan letak geografis, Indonesia sangat cocok untuk bertanam jahe. Dengan demikian Indonesia
bisa menjadi salah satu negara penyuplai jahe terbesar di dunia.
http://carapetunjukbudidaya.blogspot.co.id/2013/04/mengenal-tanaman-jahe.html

Anda mungkin juga menyukai