Peluang Usaha Jahe Merah ~ Siapa yang tak kenal dengan jahe ? tanaman ini sudah biasa
kita gunakan sebagai minuman atau bumbu masak. Rempah rempah satu ini sudah dikenal
sejak jaman kerajaan dulu. Tapi bagaimana dengan Jahe Merah ? mungkin anda baru
mendengar, atau pernah mendengar tapi belum pernah melihatnya. Memang jahe yang satu
ini sedang marak dibudidayakan oleh masyarakat. Bahkan ada salah satu produk minuman
terkenal yang mengunakan ekstrak dari tanaman ini.
Source : google
Sebenarnya saya agak pesimis dengan peluang bisnis dari jahe merah ini. Namun karena rasa
ingin tahu ahirnya saya bertanya kepada teman saya tentang budidaya dan prospek usaha
dari jahe merah. Dari hasil diskusi dengan teman saya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jahe merah dapat ditanam hampir di semua
tempat. Jika anda tinggal di rumah dengan pekarangan sempit, jahe merah bisa ditanam di polybag.
Peluang usaha rumahan jahe merah masih sangat luas, karena banyak yang membutuhkan
tanaman ini baik skala lokal maupun internasional.
Tidak perlu perawatan khusus untuk menanam jahe merah.
Modal
awal
yang
relatif
murah.Mulai
Bisnis
Jahe
Merah
Bibit Jahe merah bisa anda dapatkan dengan harga 3500 rupiah saja. Dari satu bibit dapat
menghasilkan 5 Kg
jika cara menanam anda benar. Berikut daftar harga secara rinci
Polybag
Budidaya Jahe Merah, Bisnis Mudah Prospek nya Cerah dengan Sistem Polybag
Cara Lengkap Budidaya jahe merah, mudahnya berbisnis jahe merah, budidaya jahe merah ini
sangat cocok buat siapa aja,, para ibu rumah tangga, bisa, para mahasiswa bisa, atau bagi para
karyawan yang sedang mencari usaha sampingan pun sangat bisa dan cocok sekali, karena
begitu mudahnya dan juga betapa menggiur kan potensi keuntungan yang bisa kita
dapat dari berbisnis budidaya jahe merah,, selain bisnis yang lain seperti Kisah Sukses
Pebisnis Muda Beromset Ratusan Juta dari Biji Mahoni
Bisnisnya mudah ? saya bilang budidaya jahe merah itu tergolong bisnis yang mudah,
karena perawatanya yang tidak terlalu sulit, gambaran besar nya kita menyiapkan lahan, tempat
penanaman, seperti pollybag, kemudian seperti menanam atau bertani tumbuh2an lainya,,
cukup mudah kan? Bisa di jadikan usaha sampingan, mengingat kita tidak usah repot2
menyempatkan waktu yang banyak untuk melakukan perawatan, hanya saja paling memberikan
pupuk dan pembasmi hama tanaman jahe merah ini,
Prospeknya cerah, Mengingat permintaan yang cukup tinggi baik nasional maupun
Internasional akan kebutuhan jahe merah ini, bisa di pastikan prospek ke depanya pun cukup
cerah,, betapa besar khasiat dan manfaat jahe merah bagi kesehatan menjadi salah satu faktor
beberapa perusahaan baik nasional maupun internasional memanfaatkan untuk bahan baku
obat2an atau jamu, bumbu masak dan minuman yang mereka produksi, sehingga pabrik pun
berlomba2 mendapatkan stok jahe merah terbaik dari para petani / pembudidaya jahe merah
tersebut
Nagh setelah tahu betapa mudahnya dan cerah nya prospek bisnis budidaya jahe merah lalu
kira kira seperti apa siyh proses dari awal penanaman sampai penjualan budidaya jahe merah
yang menggiurkan ini? Ayook kita simak bareng2,, cekidoot
Baca Juga : Kelebihan dan Kekurangan Menjalankan Budidaya dan Bisnis Jahe Merah
1.
Siapkan polybag / Kantong plastik hitam berukuran 60 x 60 cm atau bisa juga dengan karung,
kemudian di tekuk melebar, untuk mempermudah memasukan media tanam, masukkan media
tanam yang telah disiapkan yaitu yang berupa tanah campur kompos atau pupuk kandang..
seleksi bibit dipersemaian pilih yang sehat dan bongsor, kalau bisa ambil yang segar dari kebun,
jangan membeli dari pasar karena akan mempengaruhi kualitas panen nantinya, kemudian di
rimpang menjadi beberapa bagian setelah itu tanam di media tanam yang telah di sediakan,
Kemudian ditata rapi di lahan yang di sediakan, usahakan lahanya pun telah tumbuh pohon2
lebat, karena jahe merah tumbuh baik di sinar matahari 70%
2.
Penyiraman dilakukan setiap 2 3 minggu dan dengan waktu yang sama siram air di campur
pupuk organik, semprot insektisida atau fungisida organik pada media tanamnya untuk
membasmi aatau menjaga bila ada hama dan penyakit yang menyerang. Setiap 25 hari sejak
umur pertumbuhan jahe merah tambahkan tanah yang telah di campur kompos tadi setinggi 10
cm dan jangan lupa bersihkan gulma di sekitar tanaman.
3.
Panen rimpang jahe merah dengan kualitas terbaik, didapat ketika masuk usia 9 sampai 10
bulan. Dengan cara sobek bagian tepi hingga tanah keluar, lalu pegang batang tanaman dan
goyang-goyangkan pelan hingga tanah yang menempel di rimpang luruh. Pisahkan rimpang
utama yang baik/super dengan rimpang pocelan/ jelek, untuk menghindari penurunan kualitas
jangan memotong memakai pisau atau benda logam, cukup pakai tangan dengan lembut.
perhitungan sederhana setiap polibag, minimal bisa menghasilkan rimpang jahe sekitar 10 kg
sampai 25 kg
4.
Analisa Pengeluaran dan Pemasukan Mulai dari modal awal, biaya pemeliharaan sampai
dengan target pemasukan berdasarkan hasil penjualan tanaman jahe dengan rencana
penanaman pada 500 karung media tanam.
1.
Karung : 500 karung x Rp. 1000,- = Rp. 500.000, Pupuk kompos + media : 500 karung x Rp. 3.500- = Rp. 1.750.000, Pupuk NPK : 500 karung x Rp. 2.000,- = Rp. 500.000, Bibit Jahe : 3 tunas/karung = 1500 x Rp. 1.000,- = Rp. 1.500.000, Pupuk Cair / MOL : Rp.100.000, Lain-lain : = Rp.500.000,TOTAL Perkiraan Biaya akan di keluarkan adalah = Rp.4.850.000,2.
Berdasarkan pengalaman dari berbagai petani dan informasi dari petani jahe merah yang sudah
berjalan. Rata-rata hasil panen jahe merah per karung atau polybag dengan cara di atas dapat
mencapai 15-25 kg/karung.
Jadi asumsi perkiraan total hasil panen 500 karung x 20 kg = 10.000 kg
Harga per kg Jahe Merah memang fluktuatif dikisaran Rp.10.000 Rp.15.000,- tergantung
pembeli dan kualitas dari jahe merah tsb. tentunya. harga jual yang akan kita peroleh anggap
saja rendah yaitu Rp. 8.000,-/kg (berdasar informasi pengepul minimal Rp.8.000,-/kg).
Hasil penjualan : 10.000 kg x Rp. 8.000 = Rp. 80.000.000,Keuntungan atau laba : Rp. 80.000.000,- Rp. 4.850.000,- = Rp.
75.250.000,-
Penjualan
Mungkin setelah kita bisa menanam dan berhasil panen jahe merah agak sedikit bingung
bagaimana penjualan atau pemasaranya, apalagi apabila kita melakukan budidaya yang relatif
berskala kecil,
Sebaiknya sebelum melakukan panen beberapa bulan sebelumnya kita melaukan perencanaan
penjualan,, kira2 berapa kg yang bisa di hasilkan dari budidaya jahe merah kita, akan lebih baik
kalau kita berdiskusi dengan pebisnis jahe merah di lingkungan kita,, bisa melalui komunitas
para petani / budidaya jahe merah di sekitar kita, atau jika belum ada komunitasnya bisa
kita berdiskusi secara online dengan para petani atau komunitas budidaya jahe
merah di sosial media, bisa di grup facebook, google plus atau yang lainya,, sering2
mencari informasi dan berdiskusi untuk hasil yang maksimal,
Atau kalau skala budidaya jahe merah kita cukup kecil coba saja tawarkan pada pedagang pasar
langsung,, kira2 bisa nggak,, agar bisa di hargai sesuai dengan harga yang wajar dan terbaik,
Untuk keuntungan maksimal bisa saja kita olah dulu jahe merah tersebut, misal menjadi serbuk
jahe, untuk kemudian di jual, mungkin akan lebih mudah dan efektif karena harga nya bisa saja
melambung lebih baik, dan lebih mudah penjualnaya karena produk serbuk akan lebih awet,
sehingga bisa di pasarkan ke seluruh penjuru dunia sekalipun , hehe
Kita bisa jual secara online, bisa di forum jual beli, di penyedia toko online, atau penyedia lapak
online, bisa juga jual lewat grup di facebook.. waah pokoknya untuk urusan produk laris
kayaknya gak terlalu susah ,, yang penting di coba dan di praktekan,, toh nanti bakal ketemu
jalanya,, hehe
Oke mungkin segitu dulu ya, terimakasih udah mampir di ambyaberbagi.com dan
membaca Budidaya Jahe Merah, Bisnis Mudah Prospek nya Cerah dengan Sistem
Polybag
semoga bisa menjadi inspirasi para pebisnis2 muda lainya untuk melakukan bisnis atau memulai
usaha dari usaha2 sederhada namun prospeknya sangat menjanjikan jangan lupa baca
juga Kelebihan dan Kekurangan Menjalankan Budidaya dan Bisnis Jahe Merah
Salam sukses pebisnis muda Indonesia,,
Refferensi : https://bp4kgresik,wordpress.com/
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale
Deskripsi Tanaman Jahe
Akar tanaman jahe keluar dari garis lingkaran sisik rimpang, berwarna putih sampai cokelat,
berbentuk bulat ramping serta berserat. Akar tumbuh mendatar dekat perpukaan tanan dan
bercabang. Jahe merupakan tanaman berbatang semu, berbentuk silindris dengan tinggi
tanaman berkisar antara 30-100 cm. Tanaman jahe memiliki rimpang berwarna putih, putih
kekuningan, dan jingga.
Daun berpasangan berbentuk menyerupai pedang, dan tersusun berseling-seling secara teratur
dengan panjang 15 23 cm, lebar 1 3 cm, dengan panjang tangkai daun berkisar 24 mm.
Tulang daun tersusun sejajar serta permukaan daun bagian atas berbulu putih. Ujung daun
berbentuk runcing yang membulat pada bagian pangkal. Daun terdiri atas upih dan helaian,
pada setiap buku terdapat dua daun.
Bunga tanaman jahe tersusun dalam rangkaian malai atau bulir yang berbentuk silinder
seperti jagung. Bunga tersebut tumbuh dari rimpang yang keluar dari permukaan tanah
diantara batang tanaman dan terpisah dari batang dan daunnya. Bunga tersebut berbentuk
seperti tongkat, tetapi kadang-kadang keluar juga bunga dengan bentuk bulat telur. Panjang
malai sekitar 4-7 cm dengan lebar 1,52,5 cm. Setiap bunga dilindungi oleh daun pelindung
(bractea) berwarna hijau cerah berbentuk bulat telur (ovatus) atau jorong(elliptic). Di dalam
daun pelindung terdapat 1-8 bunga jahe yang memiliki mahkota berbentuk tabung dengan
helaian agak sempit berwarna kuning kehijauan. Bibir mahkota bunga berwarna ungu gelap
dan berbintik-bintik putih kekuningan. Bunga tanaman jahe memiliki benang sari semu
(staminodium) yang menyerupai mahkota bunga. Tangkai putiknya berjumlah dua buah
dengan kepala sari berwarna ungu berkukuran 9 mm. Kepala putik berada di atas kepala sari
sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi penyerbukan sendiri. Namun peluang untuk terjadi
penyerbukan buatan masih terbuka.
Jenis Tanaman Jahe
Secara umum terdapat tiga jenis tanaman jahe yang dapat dibedakan dari aroma, warna,
bentuk, dan besar rimpang. Ketiga jenis tanaman jahe tersebut adalah jahe putih besar, jahe
putih kecil, dan jahe merah. Jahe putih besar biasa disebut juga dengan jahe gajah atau jahe
badak, hal itu dikarenakan jahe putih besar memiliki ukuran rimpang yang lebih besar dengan
bentuk yang gemuk.
Jahe Putih Besar
Jahe putih besar memiliki rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih
menggembung dari kedua varietas lainnya. Rimpang jahe ini berwarna putih kekuningan.
Jahe putih besar bisa dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan. Rasa rimpang jahe gajah tidak begitu pedas dibanding jahe
putih kecil dan jahe merah. Jahe ini memiliki kandungan minyak atsiri sekitar 0,18-1,66%
dari berat kering.
Jahe Putih Kecil
Jahe putih kecil atau disebut juga jahe emprit memiliki ruas kecil dengan warna rimpang
putih. Bentuknya agak pipih dan berserat lembut. Saat ini telah diciptakan varietas unggul
jahe putih kecil atau jahe emprit, yaitu JPK 3 dan JPK 6 yang mampu berproduksi hingga 16
ton/ha. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan
dan memiliki kandungan minyak atsiri yang tinggi yaitu 1,7-3,8% berat kering dan kadar
oleoresin 2,39-8,87%.
Jahe Merah
Jahe merah yang memiliki nama latin Zingiber offocinale var. rubrum biasa disebut juga
dengan nama jahe sunti. Jahe merah memiliki rasa yang sangat pedas dengan aroma yang
sangat tajam sehingga sering dimanfaatkan untuk pembuatan minyak jahe dan bahan obatobatan. Jahe merah memiliki rimpang yang berwarna kemerahan dan lebih kecil jika
dibandingkan dengan jahe putih kecil atau sama dengan jahe kecil dengan serat yang kasar.
Jahe ini memiliki kandungan minyak atsiri sekitar 2,58-3,90% dari berat kering.
Kebutuhan Jahe
Kebutuhan permintaan jahe dari Indonesia ke negara pengimpor jahe beberapa tahun terakhir
ini cukup meningkat. Volume permintaan dalam negeri juga terus meningkat seiring dengan
semakin berkembangnya industri makanan dan minuman yang menggunakan bahan baku
jahe. Sayangnya, adanya peningkatan permintaan jahe belum dapat diimbangi dengan
peningkatan produksi jahe.
Adapun negara tujuan jahe dari Indonesia antara lain Jepang, Arab Saudi, serta Malaysia
dalam bentuk jahe segar, jahe kering, dan jahe olahan. Komoditas ekspor olahan seperti
asinan (jahe putih besar), jahe kering (jahe putih besar, jahe putih kecil, dan jahe merah),
maupun minyak atsiri dari jahe putih kecil dan jahe merah.
Berdasarkan hal tersebut di atas, jahe layak dijadikan sebagai salah satu komoditas unggulan
dalam usaha mengembangan agribisnis dan agroindustri. Selain itu, jahe juga memiliki
peluang cukup besar untuk dikembangkan. Hal itu dikarenakan selain iklim, kondisi tanah,
dan letak geografis, Indonesia sangat cocok untuk bertanam jahe. Dengan demikian Indonesia
bisa menjadi salah satu negara penyuplai jahe terbesar di dunia.
http://carapetunjukbudidaya.blogspot.co.id/2013/04/mengenal-tanaman-jahe.html