Abstrak
Jagung merupkan komoitas penting setelah padi. Kebutuhan jagung terus meningkat setiap tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu dilakukan peningkatan produksi dan produksivitas,
salah satunya melalui penggunaann varietas unggul hibrida dan pengaturan populasi (jarak tanam)
yang optimal. Penelitian dilakukan di lahan sawah pada bulan Juni sampai September 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh varietas dan jarak tanam terhadap
pertumbuhan dan hasil (produktivitas) jagung. Disain percobaan menggunakan rancangan petak
terpisah dengan tiga ulangan. Petak utama adalah varietas yang terdiri atas dua aras ; V1 (Bima-
19l), dan V2 (Bima-20), dan anak petak adalah jarak tanam yang terdiri atas enam aras ;J1 (100 -
50 cm x 40 cm), J2 (90 - 50 cm x 40 cm), J3 (80 - 50 cm x 40 cm), J4 ( 80 - 40 cm x 40 cm), J5
(70 cm x 40 cm). dan J6 (70 cm x 20 cm), yang diulang sebanyak tiga kali. Varietas berpengaruh
nyata terhadap pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, tinggi tongkol) tetapi tidak berbeda nyata
terhadap hasil biji kering jagung. Jarak tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil
biji kering jagung. Jarak tanam J3 (80 - 50 cm x 40 cm) yang ditata dengan sistem double row,
menunjukkan hasil biji kering tertinggi sebesar 10,64 t/ha. Kombinasi varietas dan jarak tanam
terbaik adalah Bima-20 dengan jarak tanam J3 (80 - 50 cm x 40 cm) yang ditata dengan sistem
double row, memberikan hasil biji kering tertinggi sebesar 11,17 t/ha. Kombinasi perlakuan ini
dapat dijadikan rekomendasi untuk pengembangan jagung khususnya di Kecamatan Utan
Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pendahuluan
Jagung merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang dapat mengambil peran dalam
pembangunan sektor pertanian. Di Indonesia jagung merupakan komoditas pangan kedua setelah
padi. Kebutuhan jagung terus meningkat dari tahun ketahun sejalan dengan peningkatan taraf
hidup ekonomi masyarakat dan kemajuan industri pakan ternak sehingga perlu upaya peningkatan
produksi.
Sumbawa merupakan salah satu kabupaten sentra produksii jagung di Nusa Tenggara Barat
(NTB). Rata-rata produktivitas jagung di wilayah ini pada tahun 2012 sebesar 54,92 kw/Ha, dan
pada tahun 2013 meningkat sebesar 2,31 kw/ha sehingga menjadi 57,23 Kw/ha (BPS, 2013).
Produktivitas ini masih rendah jika dibandingkan dengan Kabupaten lain yang ada di Provinsi
NTB seperti Kabupaten Lombok Timur sebesar 61,12 kw/ha. Untuk itu perlu adaya upaya dalam
peningkatan produktivitas.
Peningkatan produksi dan produktivitas jagung selain melalui perluasan areal tanam,
dapat dilakukan melalui ekstensifikasi, khususnya dari aspek teknologi budidaya, antara lain
penggunaan varietas unggul dan pengaturan populasi tanaman. Penggunaan varietas saat ini lebih
ditekankan pada pengembangan jagung hibrida karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan
dengan benih jagung biasa, keunggulan tersebut antara lain, masa panen lebih cepat, lebih tahan
Metodologi
Penelitian dilakukan di lahan petani pada agroekosistem lahan sawah di Desa Pukat
Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggra Barat, pada bulan Juni sampai
September 2015. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah, yaitu varietas (V) sebagai
Jumlah
Hasil biji Panjang Diameter Jumlah biji Bobot
baris per
Perlakuan kering tongkol tongkol per tongkol 100 biji
tongkol
(t/ha) (cm) (mm) (butir) (gram)
(baris)
Varietas (V)
V1 (Bima-19) 9.15 a 16.13 a 4.65 a 14.42 a 538.28 a 31.89 b
V2 (Bima-20) 9.45 a 16.53 a 4.71 a 14.42 a 507.78 b 33.47 a
Kombinasi (V x J )
V1J1 7.61 fg 16.31 bcd 4.55 c 14.27 ab 525.67 ab 30.370 d
V1J2 8.56 cdefg 16.80 abc 4.59 bc 14.13 ab 543.67 ab 29.910 d
V1J3 10.11 abcd 16.27 bcd 4.77 abc 15.07 a 581.00 a 35.30 a
V1J4 10.36 abc 15.85 cd 4.68 abc 14.80 ab 516.00 abc 34.15 abc
V1J5 8.46 defg 15.61 cd 4.62 abc 14.27 ab 539.33 ab 30.96 cd
Tabel 2. Rata-rata pertumbuhan tanaman jagung pada perlakuan varietas dan jarak tanam.
Kombinasi (V x J )
V1J1 186.77 ef 101.22 c 39.00 bc 38.67 bcd
V1J2 200.11 de 108.11 c 36.67 c 37.67 cd
V1J3 177.22 f 85.11 d 47.00 a 43.33 abc
V1J4 204.78 cd 113.00 bc 38.67 bc 41.00 abcd
V1J5 199.67 de 112.88 bc 38.33 bc 38.33 cd
V1J6 198.44 de 110.11 bc 45.33 a 46.33 a
V2J1 209.27 bcd 113.20 bc 44.00 ab 43.67 abc
V2J2 217.87 abc 121.60 ab 46.00 a 44.33 abc
V2J3 222.73 ab 129.73 a 46.00 a 45.67 ab
V2J4 225.07 ab 130.27 a 41.00 abc 40.33 abcd
V2J5 222.73 ab 125.80 a 38.00 bc 38.00 cd
V2J6 228.67 a 128.22 a 35.00 c 35.00 d
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama, pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada
taraf 0,05 uji Duncan.
Kesimpulan :
1. Varietas berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman tetapi tidak berpengaruh
nyata terhadap bobot biji kering jagung.
2. Jarak tanam J3 (80 – 50 x 40 cm) yang ditata dengan sistem double row memiliki hasil
tertinggi sebesar 10,64 t/ha, berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil biji
kering tanaman jagung. Sistem double row memiliki potensi meningkatkan
produktivitas tanaman jagung.
Daftar Pustaka
BPS. 2013. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa. Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Fitter, A. H. & R. K. M. Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman ( Terjemahan Andani, S. dan
S. D. Purbayanti). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Gardner, F. P., R. B. Pearce & R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya (Terjemahan
Herawati Susilo). UI- Press, Jakarta.
Hatta, M. 1999. daya gabung beberapa galur jagung (Zea mays L.) Jurnal Agrista 3: 67 - 74.
Irfan, M. 1999. Respons tanaman jagung (Zea mays L.) terhadap pengelolaan tanah dan kerapatan
tanam pada tanah Andisol. Tesis Program Pasca Sarjana USU, Medan. p. 13-74.
Ismon L. Syafei dan Jefri. 1998. Pengaruh populasi tanaman dan tingkat pemupukan NPK
terhadap pertumbuhan dan hasil jagung. Risalah Seminar Ballittan Sukarani III:51-59.
Rambitan, V.M.M 2005. Pertumbuhan dan hasil empat kultivar jagung semi (baby corn) dengan
berbagai populasi tanaman pada Inceptisols Jatinangor. Agroland J. 11(1):11-17.
Sitompul, S. M. & B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Sitompul, S.M. dan B. Guritno. 1995. Analisis pertumbuhan tanaman. Gajah Mada University
Press, Yogyakarta. p. 68-217.
Sutoro, Soelaiman Y, dan Iskandar. 1997. Budidaya tanaman jagung dalam Subandi, M. Syam,
dan Widjono (Eds.). Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman
Pangan,Bogor.
Sutoro, Soelaeman, Y. & Iskandar. 1988. Budidaya Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman
Pangan, Bogor
Yulisma (2011).Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung pada Berbagai Jarak
Tanam.Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Vol.3 No.2. 2011
FORM PERTANYAAN