PENDAHULUAN
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan praktikum mengenai pembuatan Mikro
Organisme Lokal yang sangat baik bagi pertumbuhan dan produksi tanaman
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Kesuburan Tanah dengan judul pembuatan MOL (Mikro
Organisme Lokal) adalah untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan dan manfaat MOL bagi
tanaman.
1.3 Manfaat
Sedangkan kegunaan dari praktikum ini yaitu sebagai bahan informasi kepada praktikan
maupun kepada pembaca akan cara pembuatan MOL dan manfaat dari MOL tersebut bagi
tanaman.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme local (MOL) berupa larutan yang merupakan hasil fermentasi berbahan dasar dari
berbagai sumber daya yang tersedia. Larutan MOL ini mengandung bakteri dan jamur yang
berpotensi sebagai perombak bahan organic. Keunggulan penggunaan MOL yang paling utama
adalah murah, bahkan tanpa biaya karena memanfaatkan bahan-bahan yang sudah busuk dan
terbuang, limbah ternak ataupun limbah rumah tangga, serta mudah dalam proses pembuatannya
dan bersifat aplikatif (nurhaita. Dkk, 2014).
Menurut Rimbulam (2008) menyatakan bahwa terdapat beberapa bahan utama dalam pembuatan
mol. Bahan-bahan utama dalam pembuatan MOL tersebut terdiri dari tiga jenis komponen dasar,
yaitu:
1. karbohidrat: komponen karbohidrat dapat diperoleh dari air cucian beras (tajin), nasi bekas
(basi), singkong, kentang, gandum, tapai, dan bahan-bahan lainnya.
2. Glukosa: komponen glukosa dapat diperoleh dari gula merah yang diencerkan dengan air
atau dihancurkan sampai halus, cairan gula pasir, gula batu dicairkan, air kelapa, air gula.
3. Sumber bakteri: komponen bakteri dapat diperoleh dari keong. Kulit buah-buahan
(misalnya tomat, papaya dan lain-lain), sayuran hijauan (caisin, petsai, dan lain-lain), air
kencing hewan atau apapun yang mengandung bakteri lainnya.
Babat sapi merupakan sebagian daging yang terdapat dalam lambung sapi. Babat sapi itu sendiri
tebagi menjadi tiga bagian selaputnya yaitu: rumen (selimut atau flat atau babat halus), retikum
(saku babat atau sarang lebah), dan omasum (babat daun).
BAB 3
METODOLOGI
4.1 Hasil
NO GAMBAR KETERANGAN
1. Penyiapan alat dan bahan.
4.2 Pembahasan
Dalam kegiatan uji kompetensi Politeknik Negeri Jember , Produksi Tanaman Hortikultura tentang
pembuatan MOL telah diperoleh hasil di atas.
Pembuatan Mol dimulai dari pembuatan media PDA, media yang digunakan sebagai tempat
perkembangbiakan mikroorganisme. Media terbuat dari bahan-bahan yang mengandung
karbohidrat, glukosa, dan sumber bakteri. Karbohidrat dibutuhkan bakteri sebagai energy,begitu
juga dengan glukosa. Namun glukosa bersifat lebih spontan dan mudah diserap/dimakan oleh
bakteri. Dalam pembuatan media PDA ada hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah
dalam mencampur bekatul jagung dengan larutan terasi+molase dan ekstrak kentang harus sampai
homogen, pastikan tidak ada bekatul yang menggumpal. Karena hal tersebut mempengaruhi
tingkat keberhasilan dalam pembuatan MOL. PDA selanjutnya didiamkan selama satu malam
Karena jika PDA dalam keadaan panas dan langsung dicampur dengan babat sapi maka akan
mematikan organisme yang ada di dalam babat sapi.
Pada hari kedua, siapkan babat sapi dan bersihkan daging yang masih menempel dengan
menggunakan pisau, dalam pembersihannya harus cepat karena jika babat sapi berada di ruang
terbuka selama lebih dari tiga jam maka babat sapi akan tercemar dan bakteri yang berbahaya akan
mengontaminasi babat sapi (mikroorganisme di dalamnya). Daging yang menempel pun
diusahakan sebersih mungkin, supaya hasilnya lebih maksimal.
Babat sapi yang sudah dicampur dengan PDA harus segera ditutup rapat, supaya tidak
terkontaminasi, dalam penempatannya juga harus diperhatikan. Jika MOL terkena panas matahari
maka organisme yang ada di dalam babat sapi bisa mati karena tidak bisa beradaptasi.
MOL yang berhasil ditandai dengan munculnya spora, dan bau yang khas (seperti tape), semakin
banyak spora maka kualitas MOL yang dihasilkan semakin baik. Sedangkan MOL yang tidak
berhasil ditandai dengan bau yang busuk dan tidak munculnya spora. Ciri-ciri yang lain pada saat
PDA dan babat sapi dicampur serta sudah ditutup rapat selang beberapa menit tutup dari timba
tida mampu menahan tekanan dari dalam dan akhirnya meledak, hal ini disebabkan oleh reaksi
mikroorganisme dengan PDA dan menghasilkan udara yang menekan tutup timba
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
MOL adalah cairan hasil fermentasi yang mengandung mikroorganisme hasil produksi
sendiri dari bahan-bahan alami yang tersedia disekeliling kita.
Berdasarkan hasil pembuatan MOL yang telah dilakukan kami mendapatkan hasil yang
cukup memuaskan, karena terdapatnya spora yang cukup banyak setelah didiamkan selama 21
hari.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam pencampuran pda dilakukan secara hati-hati serta teliti dan proses
pengadukan dilaukan secara merata agar bahan mol tercampur.