Anda di halaman 1dari 13

M O L

(MIKRO ORGANISME LOKAL)


MOL BONGGOL PISANG
a. Bahan:
 Bonggol pisang 5 Kg
 Gula merah 1/2 Kg atau buah maja 1 buah
 Air beras 10 liter

b. Cara Pembuatan:
 Bonggol pisang ditumbuk/dihaluskan, kemudian dimasukan
bersama air beras
 Masukan gula merah sambil diaduk rata. Simpan ditempat
drum/tong plastik
 Tutup dengan plastik, beri lubang udara dengan cara memasukan
slang plastik yang dihubungkan dengan botol yang sudah terisi
air
 Biarkan selama + 21 hari
c. Cara Pengunaan
Pengomposan; dapat digunakan sebagai
dekomposer dengan konsentrasi 1:5 (artinya 1
liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air
tawar), tambahkan gula merah 1 ons dan
aduk hingga rata, siramkan pada saat proses
pembuatan kompos
Penggunaan pada tanaman; semprotkan pada
berbagai jenis tanaman dengan konsentrasi
400 cc dicampur dengan 14 liter air tawar.
Pada tanaman padi, sejak fase vegetatif
hingga generatif pasca tanam yaitu hari ke
10, 20, 30 dan 40. Semprotkan pada pagi/sore
hari, hindari penyemprotan pada siang hari.
MOL DAUN GLIRICIDE
a. Bahan:
 Daun Gliricide/ Gamal 5 Kg
 Gula merah 1/2 Kg atau buah maja 1 buah
 Air beras 10 liter

b. Cara Pembuatan:
 Daun Gliricide/ Gamal ditumbuk/dihaluskan, kemudian
dimasukan bersama air beras
 Masukan gula merah sambil diaduk rata. Simpan
ditempat drum/tong plastik
 Tutup dengan plastik, beri lubang udara dengan cara
memasukan slang plastik yang dihubungkan dengan
botol yang sudah terisi air
 Biarkan selama + 21 hari
c. Cara Pengunaan

 Pengomposan; dapat digunakan sebagai


dekomposer dengan konsentrasi 1:5 (artinya 1
liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air
tawar), tambahkan gula merah 1 ons dan aduk
hingga rata, siramkan pada saat proses
pembuatan kompos
 Penggunaan pada tanaman; semprotkan pada
berbagai jenis tanaman dengan konsentrasi 400 cc
dicampur dengan 14 liter air tawar. Pada tanaman
padi, sejak fase vegetatif hingga generatif pasca
tanam yaitu hari ke 10, 20, 30 dan 40.
Semprotkan pada pagi/sore hari, hindari
penyemprotan pada siang hari.
MOL URINE SAPI
a. Bahan:
 Urine Sapi 10 liter
 Gula merah ½ kg atau buah maja 1 buah

b. Cara Pembuatan:
 Buah Maja dihaluskan dan campurkan bersama dengan
Urine Sapi
 Simpan ditempat drum/tong plastik
 Tutup dengan plastik, beri lubang udara dengan cara
memasukan slang plastik yang dihubungkan dengan
botol yang sudah terisi air
 Biarkan selama + 21 hari
c. Cara Pengunaan
Pengomposan; dapat digunakan sebagai
decomposer dengan konsentrasi 1:5 (artinya 1
liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air
tawar), tambahkan gula merah 1 ons dan aduk
hingga rata, siramkan pada saat proses
pembuatan kompos
Penggunaan pada tanaman; semprotkan pada
berbagai jenis tanaman dengan konsentrasi 400
cc dicampur dengan 14 liter air tawar. Pada
tanaman padi, sejak fase vegetatif hingga
generatif pasca tanam yaitu hari ke 10, 20, 30
dan 40
Semprotkan pada pagi/sore hari, hindari
penyemprotan pada siang hari.
MOL BUAH - BUAHAN
a. Bahan:
 Limbah buah-buahan yang tidak termakan: pepaya, pisang,
mangga, apel, dll sebanyak 10 Kg
 Gula merah 1 Kg
 10 liter air kelapa atau air leri

b. Cara Pembuatan:
 Buah-buahan yang disediakan tadi ditumbuk/ dihaluskan
 Masukan pada drum/ tong plastik
 Campurkan dengan air kelapa
 Masukan gula merah yang telah dicairkan
 Tutup dengan plastik, beri lubang udara dengan cara memasukan
slang plastik yang dihubungkan dengan botol yang sudah terisi
air
 Biarkan selama + 21 hari
c. Cara Penggunaan:
 Campurkan MOL buah-buahan yang telah
jadi dan air dengan komposisi 1:5 liter,
kemudian tambahkan gula 1 ons. Siramkan
pada bahan organik yang akan dikomposkan
 Penggunaan pada tanaman padi,
semprotkan pada tanaman dengan
konsentrasi larutan 400 cc dicampur dengan
air tawar sebanyak 14 liter. Waktu
penyemprotan dilakukan pada umur
tanaman akhir vegetatif (55-60 hari).
APLIKASI MOL
PADA TANAMAN PADI
 Umur Tanaman 10 hst : 9 tangki
 Umur Tanaman 20 hst : 13 tangki
 Umur Tanaman 30 hst : 17 tangki
 Umur Tanaman 40 hst : 21 tangki

 1 tangki : 2 gelas Akua


MOL SEBAGAI DEKOMPOSER

1 liter MOL + 100 gr Gula merah.


 RAPUH … itulah kata yang tepat untuk
disandingkan dengan tanah dan petani sebagai
ungkapan untuk menggambarkan kondisinya
saat ini. Kerapuhan alam pertanian ditandai
dengan semakin menurunnya kualitas tanah
dan semakin meningkatnya kehilangan hasil
akibat serangan organisme pengganggu
tanaman.
 Pada akhirnya, kepastian hasil semakin sulit
didapatkan apalagi peningkatannya. Disisi lain,
kerapuhan posisi petani semakin jelas nampak,
seperti terlihat pada sifat ketergantungan
mereka dengan fihak lain dalam
pengembangan usaha taninya.

Anda mungkin juga menyukai