Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

“PESTISIDA ORGANIK DAUN PAITAN(Tithonia


diversiffolia) KOMBINASI EM-5 DAN FERMENTASI
BAKTERI Bacillus thuringiensis

Kelompok : 10
Anggota : Siti Jahro Salsabila
Ihsan Hari Sofyan
Retha Ayuning Tyas
Kelas : XII MIPA 6

SMA NEGERI 1 JALANCAGAK


2019/20
A. Latar belakang
Pestisida merupakan senyawa kimia yang disusun untuk mengendalikan hama
dan penyakit yang menyerang tanaman. Di Indonesia pestisida sering digunakan
untuk mengendalikan ham dan penyakit yang menyerang tanaman tetapi pada saat ini
pestisida banyak ditemukan residu khususnya di tanaman dan tanah sehingga
menyebabkan pencemaran lingkungan terutama pestisida kimia. Pada dasarnya
pestisida dibagi menjadi 2 menurut jenisnya yaitu pestisida kimia dan pestisida alami
atau nabati. Pestisida kimia merupakan pestisida yang dibuat dari bahan kimia oleh
manusia yang berguna dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman. Pestisida ini
sering memiliki residu kimia yang tinggi baik di dalam tanaman maupun didalam
tanah sehingga mengganggu lingkungan. Banyaknya terjadi gangguan lingkungan
akibat pestisida kimia sehingga memunculkan suatu ide yaitu penegndalian hama
terpadu (PHT) yang salah satu tujuannya adalah mengendalikan hama dengan
menggunakan musuh alami dan penggunaan pestisida nabati.
Pestisida nabati merupakan pestisida yang digunakan untuk pengendalian
hama dan penyakit bagi tanaman yang terbuat dari bahan alami seperti organ
tanaman, atau minyak yang dihasilkan oleh tanaman. Pestisida nabati memiliki
beberapa keunggulan seperti mudah terurai oleh cahaya matahari, tidak menyebabkan
gangguan lingkungan dan lain-lain sedangkan untuk kerugian bagi penggunaan
pestisida nabati ini yaitu cara aplikasiannya harus berulang kali karena mudah terurai
oleh sinar matahari, harganya terjangkau oleh petani karena pembuatan pestisida ini
menggunakan bahan dari alam yang memiliki stok yang tidak mencukupi bagi
pembuatan pestisida nabati secara masal. Pestisida memiliki beberapa jenis menurut
hama yang akan dikendalikan yaitu insektisida, nematisida, bakterisida dan lain-lain.
Kandungan kimia yang terdapat pada ekstrak etanol daun tumbuhan paitan adalah
senyawa flavonoid dan beberapa golongan sesquiterpen.data yang didapat
menyebutkan bahwa kandungan yang terbanyak pada daun adalah α-pinene sebesar
32,9%.
Menurut Jamal dan Agusta (1995), daun paitan diketahui mengandung 38
komponen dengan komposisi utama yaitu asam palmitat; 9-pentadekadien-1-ol;
benzyl benzoate; steraldehida; metilamina; 1,2,3,5-sikloheksantetrol serta dua
senyawa yang tidak teridentifikasi,dimana menurut Were (1978) benzyl benzoate
bersifat repellent (penolak). Senyawa asam palmitat bersifat repellent (penolak
serangga) serta berpengaruh terhadap saraf dan metabolisme serangga. Senyawa yang
terkandung dalam tanaman ini berfungsi sebagai penolak serangga untuk makan
sehingga menyebabkan serangga akan mati kelaparan.cara masuk ke dalam tubuh
serangga dari pestisida ini dapat secara kontak maupun perut (oral) (Rejessus an
Morello, 1983). Kematian larva Plutella xylostella akibat ekstrak daun paitan diduga
disebabkan pengaruh dari ekstrak daun paitan yang masuk ke dalam tubuh larva
melalui pakan sehingga menyebabkan larva menolak atau tidak mau makan dan hama
kelamaan mati. Penolakan tersebut disebabkan aroma dari ekstrak daun paitan yang
membuat larva tidak mau makan (Prarifitriya, 2006). Penambahan EM-5 dan bakteri
Bacillus thuringiensis juga sangat membantu dalam membasmi hama tanaman.
Sehingga pestisida yang dihasilkan sangat ampuh.
B. Tujuan
1. Untuk Mengetahui cara membuat pestisida organik.
2. Untuk mengetahui apakah produk ini dapat digunakan sebagai alternative
pengganti pestisida kimia.
3. Untuk mengetahui apakah produk ini dapat menciptakan peluang usaha dan
bermanfaat bagi masyarakat luas.
C. Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari praktikum “PESTISIDA ORGANIK DAUN
PAITAN YANG RAMAH LINGKUNGAN KOMBINASI EM-5 DAN
FERMENTASI BAKTERI Bacillus thuringiensis adalah terciptanya pestisida organik
ramah lingkungan yang dihasilkan dari daun paitan.
D. Manfaat
1. Memberikan inovasi produk.
2. Memberikan solusi permasalahan pengetahuan tentang pertanian yang ramah
lingkungan.
3. Memunculkan motivasi bagi siswa untuk selalu berkarya dengan
memanfaatkan sumber daya alam.
4. Pengembangan jiwa enterpreneur.
E. Waktu Dan Tempat Praktikum
Dilaksanakan pada tanggal 1-29 februari 2020 dan bertempat di SMAN 1 Jalancagak
dan Kp. Nagrak Ds. Nagrak RT/RW 08/04 Kec. Ciater-Subang.
F. Teknik

Bahan :

1. Daun paitan
2. EM-4
3. Air cucian beras
4. Gula
5. Alkohol 40%
6. Asam cuka
7. Air
Alat :
1. Alat pengekstrak
2. Jerigen plastik
3. Gelas ukur
4. Galon
5. Ember
G. Tahap Pekerjaan

1. Pengekstrakan daun paitan kemudian didiamkan selama 15 hari


2. Pencampuran larutan gula, air sumur, alkohol 30%-50%, EM-4, asam
cuka kemudian ditutup rapat selama 15 hari
3. Fermentasi air cucian beras dan ditutup rapat selama 15 hari
4. Pencampuran, kemudian didiamkan dalam keadaan tertutup selama 5
hari
a. Pengektrakan daun paitan
 Pencucian daun paitan sebelum diekstrak.
 Mencampurkan air dan daun paitan dengan perbandingan massa
1:2 (1 kg air : 2 kg daun paitan).
 Memasukkan ke dalam alat pengekstrakan .
 Pengambilan ekstrak daun paitan.
 Larutan hasil ekstrak didiamkan dalam wadah plastik tertutup
selama 15 hari.
b. Pembuatan EM-5
 Mencampurkan molasses (larutan gula 5 ons dilarutkan dalam 1
liter) dengan air hingga larut 3 liter air sumur. Bisa juga digunakan
air hangat untuk mempercepat molasses larut.
 Menambahkan asam cuka 650 ml dan alkohol 30%-50% sebanyak
650 ml, disusul dengan EM-4 650 ml.
 Menuangkan larutan campuran ke dalam botol plastik (galon) yang
dapat ditutup dengan rapat (jangan gunakan botol gelas) dan
disimpan selama 15 hari.
 Mengeluarkan kelebihan udara dari botol plastik untuk memelihara
kondisi anaerobic.
 Menyimpan botol plastik yang telah diisi di tempat yang hangat
(20°-35°C) tetapi terhindar dari sinar matahari langsung.
c. Pengembangbiakan bakteri Bacillus thuringiensis
 Menyiapkan air leri (cucian beras) sebanyak 5 liter.
 Ditutup dalam botol plastik selama 15 hari.
d. Pencampuran
 Larutan hasil ekstrak daun paitan + EM-5 + air leri yang
mengandung Bacillus thuringiensis.
 Ditutup dalam wadah tertutup selama 5 hari.
H. Quality Control
Menguji apakah pestisida organik yang dihasilkan sesuai dengan yang
diharapkan atau tidak.
I. Anggaran Dana

No. Bahan yang digunakan Satuan Harga


1. Daun Paitan 500 gram Rp. 20.000
2. EM-4 1 liter Rp. 30.000
3. Air cucian beras Rp. 0
4. Gula pasir 1 kg Rp. 6.000
5. Alkohol 650 ml Rp. 50.000
6. Asam cuka 650ml Rp. 15.000
7. Air Rp. 0
8. jerigen 5 Rp. 25.000
Jumlah Rp. 146.000
J. Penutup
Dengan ini menyatakan bahwa usulan praktikum kami yang berjudul :
Pestisida Daun Paitan (Tithonia diversifolia) Kombinasi EM-5 dan bacillus
thuringiensis yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020 untuk memenuhi dan
menyelesaikan tugas mata pelajaran kimia. Demikian proposal ini kami buat untuk
pengajuan alat dan bahan yang dibutuhkan. Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai