Ramuan Organik Tanaman (ROTAN) merupakan sekumpulan bakteri yang bermanfaat bagi
pertumbuhan tanaman yang bisa juga digunakan sebagai aktivator kompos. Ramuan ini
dipublikasikan oleh Ayah Manjel (Praktisi Organik).
Berikut bahan bahan dan cara pembuatan Ramuan Organik Tanaman (ROTAN):
Bahan:
Cara pembuatan:
1. Semua bahan 1 s/d 8 sterilkan dengan cara di rendam dalam air hangat (70 0C)
2. Semua wadah / peralatan di sterilkan dengan air panas / alkohol
3. Sterilkan tangan dengan alkohol
4. No 1 sampai 8 di blender sampai seperti jus
5. Gula kelapa di didihkan dengan air 5 liter, biarkan sampai benar2 dingin
6. Campurkan semua bahan, kemudian aduk2 sampai benar2 merata
7. Simpan dalam wadah yg terbuat dari tembikar/plastic ( jgn yg terbuat dari logam)
8. Fermentasi selama 14 hari dalam keadaan tertutup rapat, setiap 2 hari sekali aduk-aduk
/ digoyang goyangkan selama 5 menit. Untuk menghindari wadah menggelumbung
sebaiknya buatkan aerasi udara.
9. Ciri berhasil jika campuran berbau asam dan harum tape
10. Fermentasi selesai jika sudah tidak ada lagi gas yg terkandung
Dosis aplikasi 10 ml ROTAN dicampur dengan air 1 liter bisa dikocorkan ke tanaman atau
semprot. Atau bisa juga digunakan sebagai dekomposer untuk pembuatan kompos.
Cara membuat:
Bahan nomor 1,2 dan 3 dipanaskan, lalu setelah benar benar dingin campurkan dengan bahan
nomor 4 dan 5. Masukkan ke dalam wadah plastik dan tutup rapat selama 14 hari.
ROTAN 2
Kali ini kita akan bahas mengenai cara pembuatan bioaktivator dari cairan rume sapi. Jika pada
artikel terdahulu kita pernah bahas tentang Cara Membuat ROTAN, maka kali ini kita akan
kombinasikan ramuan ROTAN tersebut dengan bioaktivator dari cairan rume sapi yang akan
kita bahas kali ini. Biar gampang dalam penyebutannya, ramuan hasil dari kombinasi ROTAN
dan bioaktivator dari cairan rume sapi ini selanjutnya akan kita sebut sebagai ROTAN 2 atau
Rotan versi 2 dengan penambahan bakteri rumen.
Rumen merupakan isi dari usus sapi (kotoran sapi yang belum jadi 100 persen). Lapisan
pembungkus bagian dalamnya berbentuk seperti handuk.
Bahan Utama :
1. Cairan rumen (isi usus halus sapi/cairan hasil perasan isi usus besar sapi) = 2 liter
2. Air gula /tebu/tetes tebu/molasis = 2 liter
3. Air rebusan dedak/katul = 4 liter
Bahan Tambahan :
Cara Buat :
1. Campurkan katul 1 kg dengan 5 liter air, kemudian didihkan dan dinginkan kemudian
saring dan ambil airnya 4 liter.
2. Campurkan cairan rumen sebanyak 2 liter dengan air gula/tetes tebu/molases sebanyak
2 liter
3. Campurkan air rebusan katul sebanyak 4 liter kedalam larutan campuran nomer 2.
4. Campurkan 1 buah nanas yang telah dihancurkan/diparut/diblender.
5. Campurkan -1 ons trasi yang telah diencerkan dengan air secukupnya.
6. Tambahkan 2-3 butir ragi tape kedalam campuran larutan tersebut.
7. Tambahkan Urine sapi/kelinci/domba/kambing tadi
8. Masukan larutan bio aktivator tersebut pada botol/jerigen/ember yang terbuat dari
bahan plastik dan tutup rapat, kemudian simpan selama 2 minggu.
9. Jika sudah jadi campurkan dengan ROTAN 1 liter
Catatan :
Komposisi/kandungan microba dari campuran bioaktivator dengan ROTAN insyaallah
menjadi Probiotik yg bisa dikatakan SEMPURNA untuk proses pembuatan POC maupun
POP,Decomposer/Pengkomposan/
Microba yg terkandung : microba selulolitik (Bacteriodes succinogenes, Cillobacterium
cellulosolvens), microba Bakteri Hemiselulolitik (Butyrivibrio fibriosolven, Bacteriodes
ruminicola) microba Amilolitik (Bacteriodes amylophilus, Streptococcus bovis), microba
Ureolitik (Streptococcus sp), microba penambat N ( Azotobakter, Azospirillum (bakteri
penambat N2 yang tidak bersimbiosis dengan tanaman, Microba pelarut P (Aspergillus niger,
Bacillus subtilis, Bacillus polymixa (bakteri penghasil senyawa yang dapat melarutkan fosfat
tanahm Bacillus megatherium, pelarut phosphat dari ikatan phospor dengan mineral liat),
Acetobacter sp, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman.,
Actinomycetes sp, Azospirillum lipoverum, penambat N, pelarut P, penghasil vitamin dan
fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman, Bacillus mojavensis, bersama Streptomyces
meningkatkan kemampuan tanah memegang air dan hara, Lactobacillus sp, penghasil enzim
selulosa yang membantu penguraian bahan organic, Nitrosococcus sp, mengubah amonia
menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3), Nitrosomonas sp, mengubah amonia
menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3), Streptomyces sp, bersama Bacillus
mojavensis meningkatkan kemampuan tanah memegang air dan hara.
ROTAN 2+
Sebelumnya kita pernah bahas tentang Ramuan Organik Tanaman (ROTAN) atau bisa juga
kita sebut sebagai ROTAN1 yang kemudian kita lanjutkan mengenai penambahan bakteri
rumen pada rotan tersebut yang kita sebut sebagai ROTAN2.
Nah kali ini kita sambung lagi artikelnya dengan penyempurnaan lagi dari ramuan ROTAN2
yang sudah pernah kita bahas. Penambahan yang kita lakukan di sini adalah penambahan
bakteri yang terdapat pada tanah bawah kandang yaitu isolat bakteri nitrobacter dan
nitrosamonas (walau sebenarnya pseudomonas juga ada di tanah tersebut).
1. Ambil tiga genggam tanah dari bawah kandang ayam / kambing sekitar kedalaman
10-20 cm
2. Masukan ke dalam larutan rotan 1 liter
3. Berikan gula merah / pasir 10 sendok makan
4. Tutup wadah dengan kain (bekas kaos dalam/kerudung atau apa sajalah)
5. Biarkan selama 15 20 hari, setiap hari goyang2 kan / kocok2
6. Jika tidak tercium bau busuk artinya anda berhasil ..
Aplikasi :
100 ml tambahkan dengan 10 liter air, kocorkan pada tanah yg keras/gersang/kurang subur
Selamat mencoba
ROTAN 3
Sebelumnya kita pernah bahas tentan CARA MEMBUAT ROTAN (Ramuan Organik
Tanaman), kemudian berkembang dengan menambahkan bakteri rumen yang selanjutnya kita
sebut sebagai ROTAN 2, kemudian berkembang lagi dengan menambahkan bakteri yang
terdapat pada tanah bawah kandang kemudian kita sebut sebagai ROTAN2+. Nah kali ini kita
akan coba membuat istilah baru yaitu ROTAN 3.
ROTAN 3 ini adalah pengembangan dari versi sebelumnya. Pada rotan 3 ini terdapat gabungan
antara bakteri aerob dan bakteri anaerob serta jenis fungi atau jamur. Berikut komposisi
ROTAN 3:
Silahkan dibbuat sendiri, masing2 dah diajarkan cara buatnya tinggal di mix, soal jadi atau
tidak itu tergantung sebagaimana mendalami dan mengetahu urusan microbiologi.
Kalau tidak bisa mix nya ya tinggal aplikasikan masing-masing kan sama saja.
Cara buat :
Catatan :
Jika buah pinang tidak ada bisa diganti dengan Daun Kenikir
Ramuan tsb akan sangat efektif jika langsung diapliksikan.
Jika ingin bertahan lama tambahkan ROTAN 1 liter bisa disimpan sampai 6 bulan.
Pengalaman yg aneh tapi luar biasa, jika ingin hama tsb tidak balik lagi, ambil hama tsb
secukupnya.. hancurkan trs tambahkan ke ROMA dan fermentasikan selama sehari semalam.
1. Tembakau 100gr
2. Daun Kenikir 100gr
3. Batang sereh 100gr
4. Kemangi 100gr
5. Cabe rawit 100gr
6. Kunyit 100 gr
7. Bawang Putih 100gr
8. Air bersih/matang 1 liter
9. Rotan 5-10 ml
10. Gula pasir 2 sendok makan.
Cara Pembuatan :
1. Rotan / SR 100 ml
2. Gula. 100 gram
3. Air leri kental 2 liter
4. Alkohol 40% 100 ml
5. Cuka makan 100 ml
6. Jahe 1 ons
7. Lengkuas 1 ons
8. Kunyit 1 ons
9. Kencur 1 ons
10. Sereh 4 batang dgn akarnya
11. Bawang putih 10 siung
12. Bawang merah 10 siung
13. Daun mimba/mindi 1 kg
14. Daun babadotan 1 kg
15. Brotowali 10-15 cm
16. Daun sirsak 1/2 kg
Cara buat:
Selanjutnya kita akan coba kupas tentang Cara Mendapatkan ZPT Giberelin
Bahan :
Cara Pembuatan :
Dosis :
1. Pembelahan sel dan pembesaran sel. Sitokinin memegang peranan penting dalam
proses pembelahan dan pembesaran sel, sehingga akan memacu kecepatan
pertumbuhan tanaman.
2. Pematahan Dormansi biji. Sitokinin berfungsi untuk mematahkan dormansi (tidak
mau berkecambah) pada biji-bijian tanaman.
3. Pembentukkan tunas-tunas baru,turut dipacu dengan penggunaan Sitokinin.
4. Penundaan penuaan atau kerusakan pada hasil panenan sehingga lebih awet.
5. Menaikkan tingkat mobilitas unsur-unsur dalam tanaman.
6. Sintesis pembentukkan protein akan meningkat dengan pemberian Sitokinin.
Bahan :
Cara Pembuatan :
Dosis :
1. Perkecambahan biji. Auksin akan mematahkan dormansi biji (biji tidak mau
berkecambah) dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman
biji/benih dengan Auksin juga akan membantu menaikkan kuantitas hasil panen.
2. Pembentukkan akar. Auksin akan memacu proses terbentuknya akar serta
pertumbuhan akar dengan lebih baik.
3. Mendorong Partenokarpi. Partenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanaman berbuah
tanpa fertilisasi atau penyerbukan sehingga dapat menghasilkan buah tanpa biji.
4. Mengurangi gugurnya buah sebelum waktunya.
5. Mematahkan dominansi pucuk / apikal, yaitu suatu kondisi dimana pucuk tanaman
atau akar tidak mau berkembang.
Artikel berikutnya kita akan bahas tentang Cara Mendapatkan ZPT Auksin.
Bahan :
Cara Pembuatan :
Dosis :
Berikut adalah kandungan dari beberapa bahan-bahan organik di sekitar kita yang bisa kita
jadikan MOL (Mikro Organisme Lokal) sebagai bahan pupuk cair untuk tanaman. Jika ada
yang lebih murah, kenapa tidak?
MOL Nasi
Caranya:
Ambil nasinya 1 mangkuk, tambah terasi 1 jari, tambah gula 100 gram, air 2-3 liter.
Fermentasi wadah tertutup selama 14-21 hari.
Catatan :
3 tahun memakai organik secara benar, insyaallah tak perlu lagi mengenal yg namanya
PUPUK karena tanah dah bener2 sehat seperti tanah di hutan sana.
Keren kan ?
Murah meriah, trs napa mesti repot dan keluarin duit gede buat beli pupuk kimia yg besok
lusa mlh jadi hancurin unsur2 hara tanah
Bahan :
Cara buat :
1. Bambu yg 3 ruas di belah 2, ujung kiri dan kanan cukup 10 cm dari batas ruas tengah.
Jadi yg dipakai hanya ruas bagian tengah saja.
2. Buat lubang diantara batas ruas sebesar kelingking jari baik yg sisi kiri maupun kanan
3. Bersihkan ruas bambu, harus benar2 bersih, baiknya dalam air yg mengalir/kran, tapi
ingat jangan memakai air PDAM
4. Masukan nasi yg sudah basi (minimal sudah 1 hari 1 malam) kebagian belahan ruas
yg satu (di bagian tengah tentunya)
5. Tutup dengan bagian belahan yg lain / satukan, kemudian ikat erat dengan tali/karet
6. Kubur dalam tanah yg benar2 subur/berhumus ( hutan ) yg paling bagus di kubur di
bawah dapuran pohon bambu sedalam 7-10 cm, jangan lupa beri tanda biar ga lupa
1. Ambil kelapa yg sudah cukup tua, kemudian kupas, selanjutnya belah dua (msih
dengan tempurungnya)
2. Kubur dalam tanah/lahan yg mau kita tes dan diprediksi ada trichodermanya dengan
posisi telungkup sedalam 10 cm
3. Biarkan selama sehari semalam,
4. Bongkar kemudian lihat apakah daging kelapanya ada jamur berwarna kehijauan atau
tidak
5. Jika ya .. dilahan tersebut ada isolat trichoderma, silahkan ambil dgn teknik bambu
dan nasi basi, lihat cara mendapatkan isolat trichoderma
Bahan :
dedak 10 kg
gula Pasir 20 sdm
air secukupnya (3 l)
biakanTrichoderma 1 ruas bambu (maksudnya 1 ruas bambu hasil dari penangkapan
isolat seperti pada artikel sebelumnya)
Cara :
dedak dikukus terlebih dahulu untuk mensterilkan dedak dari berbagai jamur/bakteri).
Larutkan gula dalam air matang
biakanTrichoderma dikeluarkan dari bamboo dan dicampurkankan dengan dedak
Campuran dedak dan trichoderma ditaburi larutan gula hingga dedak bisa dikepal-
kepal (tidak terlalu kering dan basa)
Masukkan dalam wadah plastik dan tempatkan ditempat yang terhindar dari matahari
dan hujan langsung.
Biarkan selama 3 7 hari
Artikel selanjutnya kita akan bahas cara kedua untuk memperbanyak trichoderma sp.
Bahan:
Peralatan :
1. Plastic bening
2. Kompor Gas
3. Panci
4. Sendok
5. Wadah / nampan
6. Lilin
Cara buat :
PGPR (plant growth promoting rhizobacteria) adalah kelompok bakteri yang bermanfaat bagi
tumbuhan, khususnya pada bagian perakaran. Kelompok bakteri ini dapat memacu
perumbuhan tanaman, terutama pada bagian akar.
Bakteri PGPR banyak terdapat pada perakaran diantaranya yang sudah diketahui adalah akar
bambu, akar puttri malu dan akar kacang tanah. Untuk mendapatkan bakteri PGPR bisa
dengan cara sebagai berikut:
Bahan:
1. Akar bambu (sebaiknya tidak usah dibersihkan tanah yang menempel) sebanyak satu
kantong kresek (lebih banyak lebih bagus)
2. Akar kacang tanah satu ons (lebih banyak lebih bagus)
3. Akar putri malu satu ons (lebih banyak lebih bagus)
4. Air bersih 3 liter
5. Gula merah atau gula pasir 1/2 kg
6. Air kelapa 2 liter
Cara Membuat:
1. Untuk bahan 1,2,3 jika ada ketiganya tapi kalau tidak bisa ya cukup salah satunya,
tapi yang paling bagus adalah akar bambu
2. Potong kecil kecil semua akar
3. Campur dan masukkan semua bahan ke dalam wadah dan tutup rapat
4. Biarkan selama 2 -3 hari, kocok-kocok setiap hari
Dosis Aplikasi:
Dosis pemakaian PGPR 1:10 yaitu setiap satu liter biang PGPR yang sudah kita buat
dicampur dengan 10 liter air. Siram atau kocorkan pada lahan sebelum tanam dan seminggu
sekali setelah tanam sebanyak 3 4 kali
Cara Memperbanyak PGPR. Setelah pada artikel sebelumnya sudah dibahas tentang apa itu
PGPR dan Cara Membuat PGPR, kali ini kita akan bahas bagaimana caranya untuk
memperbanyak biang PGPR yang sudah kita buat untuk kapasitas 100 liter. Ok langsung saja.
1. Gula merah 3 kg
2. Dedak 3 kg
3. Terasi mentah 1 kg
4. Air kelapa 5 liter
5. Biang PGPR 1 liter
6. Air 100 liter
Cara membuat:
1. Gula merah, dedak dan terasi dididihkan dengan air 10 liter selama 30 menit,
kemudian biarkan sampai benar benar dingin.
2. Masukkan air kelapa, air 90 liter dan biang PGPR ke dalam wadah / drum
3. Tutup rapat dan biarkan selama 2 minggu dan sebaiknya gunakan selang aerator agar
gas yang terbentuk dari proses tersebut dap.at keluar
Cara mendapatkan bakteri corine
Bakteri Corine adalah jenis bakteri yang bermanfaat untuk menanggulangi penyakit hawar
daun bakteri atau penyakit kresek (blast) pada tanaman padi. Selain itu bakteri corine ini juga
efektif untuk membunuh nematoda.
Cara mengambil/menangkap bakteri corine bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Cara Mendapatkan
1. Ambil tanah di kebun jagung sekitar 10 kepal dari kedalaman 10-15 cm, lebih banyak
lebih bagus dan sebaiknya tidak dari satu titik
2. Cari larva / uret tanah / kuul (sunda) dari tegalan yang kira-kira ukran 2-3 cm yang
warnanya putih. Kalau bisa sekitar 10-20 ekor
3. Ambil toples warna bening/transparan, kemudian masukan tanah yang kita ambil dari
kebun jagung tersebut dan masukan juga larva/uret kedalamnya.
4. Tutup toples dengan kain kasa/koran
5. Biarkan selama 7 hari, jika larva terlihat mati dan warnanya berubah abu-abu lalu
kecoklatan dan akhirnya kehitam hitaman
Selamat anda sudah mendapatkan bakteri corine. Artikel selanjutnya kita akan bahas cara
memperbanyak bakteri corine yang sudah kita dapatkan.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Ambil larva yang sudah terinfeksi bakteri (lihat cara mendapatkan bakteri corine),
ingat sebaiknya pakai alat pinset. dan lakukan di tempat yangg bersih usahakan di
kamar yang tertutup.
2. Siapkan 3 toples yang ada tutupnya dan 1 botol aqua galon yg ada tutupnya juga,
selang sekitar 2 meter ukuran kecil, lem plastik bakar, PK (kalium permanganat) 1
sendok makan, glasswol, kentang 1/2 kg, airpump kecil (untuk aquarium)
3. Toples yg pertama isi dengan air 1 liter dan PK 1 sendok, usahakan toples yg bisa
nampung larutan tersebut dengan ketinggian 2/3 dari toples
4. Toples yang kedua isi dengan glasswoll
5. Toples yang ketiga isi dengan air bersih 2/3 nya
6. Aqua galon isi dengan kentang yang sudah kita rebus dulu sebelumnya dan kita
hancurkan/blender kemudian tambahkan air sampai galon terisi 2/3 nya, selanjutnya
masukan larva ke dlam nya
7. Posisi toples adalah : toples PK toples glasswol galon aqua toples air
8. Semua toples di hubungkan dengan selang kecil yg tertutup rapat, ilustrasinya : dari
airpump selang masukan ke dalam toples PK sampai dasar, kemudian selang yg kedua
dari botol PK masukan ke tples glasswol, selang kedua dari glasswol masukan ke
galon aqua sampai dasar, selang kedua dari aqua galon masuk ke toples air sampai
dasar terakhir selang kedua dari toples air biarkan keluar
9. Biarkan proses berlanjut selama 20 hari dan jangan sampai airpump mati ya
10. Selamat .. anda sudah mendapatkan sekitar 15 liter bakteri corine yang siap
diaplikasikan
Catatan:
Salah satu pupuk majemuk yang paling sering digunakan dalam pertanian adalah pupuk
NPK. Pupuk NPK merupakan pupuk gabungan dari tiga unsur yaitu unsur N (Nitrogen), P
(Phosfat) dan K (Kalium). Di pasaran biasanya pupuk NPK ini dijual secara tergabung
dengan perbandingan yang berbeda beda antara N, P dan K.
Kali ini kita akan membuat unsur-unsur tersebut secara terpisah antara unsur N, P dan K.
Untuk penggunaannya nanti bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan antara masa vegetatif
dan generatif.
Pupuk N
Bahan :
Dosis :
Pupuk P
Bahan :
Cara buat :
Dosis :
Pupuk K
Bahan :
Sabut Kelapa : 10 kg
Rotan : 1 liter
Gula / molases : 1 kg
Air : 30 liter
Cara buat :
Dosis :
Sebelumnya kita pernah bahas tentang pembuatan pupuk cair NPK dengan masing masing
unsur secara terpisah. Kali ini kita akan memanfaatkannya untuk meramu pupuk cair untuk
masa vegetatif.
Bahan :
Cara Buat :
Semua bahan di campur dan simpan dalam wadah tertutup, biarkan selama 24 jam
atau lebih
Aplikasi diberikan mulai tanam dan pada fase vegetatif atau pertumbuhan
Aplikasi bisa dikocorkan atau disemprotkan pada daun, jika disemprotkan sebaiknya
pada pagi pukul 6.00 9.00, jika sore hari jam 15.00 18.00
Aplikasi sebaiknya 1 minggu sekali pada tanaman jenis horti/sayuran sampai masa
akan masuk fase generatif / pembungaan
Dosis : 200 ml + air 14 liter ( 1 tangki)
Jika pada fase vegetatif kebutuhan NPK adalah 3:2:1 artinya, misalkan pupuk N 3 liter, P 2
liter dan K 1 liter, maka pada masa generatif kebutuhan NPK nya terbalik yaitu 1:2:3, misal
N 1 liter, P 2 liter dan K 3 liter.
Berikut bahan dan cara meramu pupuk tanaman pada fase generatif:
Bahan :
1. Pupuk N 1 liter
2. Pupuk P 2 liter
3. Pupuk K 3 liter
4. Mol Buah 1 liter
5. Rotan 100 ml
6. Gula 3-4 sendok
Cara Buat :
Semua bahan di campur dan simpan dalam wadah tertutup, biarkan selama 24 jam atau lebih
Aplikasi diberikan mulai tanam dan pada fase GENERATIF atau pembungaan
Aplikasi bisa dikocorkan atau disemprotkan pada daun, jika disemprotkan sebaiknya
pada pagi pukul 6.00 9.00, jika sore hari jam 15.00 18.00
Aplikasi sebaiknya 1 minggu sekali pada tanaman jenis horti/sayuran.
Untuk tanaman tahunan perlakuan 2 minggu sekali pada masa akan masuk generatif /
pembungaan
Dosis : 200 ml + air 14 liter ( 1 tangki)
Kali ini kita akan bahas lebih detail mengenai kebutuhan NPK pada tanaman pada masing-
masing fase dan dosis kebutuhan pemberian unsur NPK per tanaman.
Unsur N 60 gram/pohon/bulan
Unsur P 40 gram/pohon/bulan
Unsur K 30 gram/pohon/bulan
Unsur N 20 gram/pohon/bulan
Unsur P 50 gram/pohon/bulan
Unsur K 60 gram/pohon/bulan
Catatan :
Untuk tanaman hortikulkura yang sudah berbuah setelah 1 bulan maka selanjutnya dah
dianggap tanaman dewasa.
BAHAN :
1. Rumput laut 1 kg, jika tidak ada bisa diganti dengan azzola
2. Pisang 5 buah
3. Nanas 1 Buah
4. Kangkung air 1 ikat, diambil dengan batang dan akarnya
5. Yoghurt 1/2 liter
6. Yakult 5 botol
7. Usus ikan nila/mujair 100 gram
8. Gula merah 1 kg
9. Ragi tape 4 butir
10. Air kelapa 5 liter
11. kepiting batu 4-5 ekor
12. Ragi Roti 3 sendok makan
13. Air sumur 5 liter
CARA BUAT :
Rumput laut / azolla, pisang, kangkung air dan nenas di blender
usus ikan dan kepiting batu di cingcang (blender lebih baik)
gula merah didihkan dengan air 5 liter, biarkan sampai dingin
campurkan semua bahan, kemudian aduk2 selama 3-5 menit
fermentasikan selama 14 hari dlm wadah tertutup. Buat aerator agar aman.
catatan :
setiap 2 3 hari sekali dikocok selama 5 menit
dosis 10 ml + gula 3-4 sendol dicampur air 20 liter untuk fermentasi pakan / pembuatan
pelet
untuk kolam ukuran 34 m : 1 gelas + gula 2-3 sendok
catatan :
jika berbau busuk artinya gagal buang sj, jika berbau wangi tape artinya berhasil.
BAHAN :
1. Rumput laut 1 kg, jika tidak ada bisa diganti dengan azzola
2. Pisang 5 buah
3. Nanas 1 Buah
4. Yoghurt 1 liter
5. Yakult 10 botol
6. Usus ikan nila/mujair 100 gram
7. Gula merah 1 kg
8. Ragi tape 4 butir
9. Ragi Roti 2 sendok
10. Air kelapa 5 literCARA BUAT :
Rumput laut / azolla, pisang dan nenas di blender
usus ikan di cingcang (blender lebih baik)
gula merah didihkan dengan air 1 liter, biarkan sampai dingin
campurkan semua bahan, kemudian aduk2 selama 3-5 menit
fermentasikan selama 14 hari dlm wadah tertutup.
Catatan :
setiap 2 3 hari sekali dikocok selama 5 menit
dosis 10 ml dicampur air 20 liter dan gula 100 gram untuk fermentasi pakan / pembuatan
pelet
untuk minum unggas atau ternak 1 liter + gula 1 kg + air 400 liter
Caranya campurkan semua bahan setelah dingin, kemudian fermentasi selama 14 hari
catatan : jika berbau busuk artinya gagal buang sj, jika berbau wangi tape artinya berhasil.
Salah satu tips untuk meminimalisir bau yang dihasilkan pada proses fermentasi POC yaitu
dengan menggunaan usus ikan lele, dengan cara sebagai berikut:
Ambil usus ikan lele, tetapi jangan sampai tercampur dengan empedunya. Kemudian
cacah/hancurkan dan campur dengan gula dan ragi tape dengan perbandingan usus ikan 1
ons, gula 1 ons, ragi 3 butir (sesuaikan perbandingan sesuai dengan kebutuhan).
Fermentasikan, biarkan tertutup rapat selama 2 minggu, setelah itu campurkan dengan POC
yang kita buat.
Bahan :
1. Rotan 100 ml
2. Gula merah 1 kg (dicairkan dengan air panas 2 liter)
3. Terasi 1 ons (cairkan dengan air panas 1 liter)
4. Ekstrak tumbuhan daun (turi, gamal, lamtoro) 1-2 kg larutkan dengan air 1 liter
Cara membuat :
1. Buatlah ekstrak tumbuhan dengan cara menumbuk semua bahan lalu diperas airnya
sampai cukup
2. Masukkan semua bahan jadi satu dalam wadah tertutup, beri lubang sebesar jarum.
Hindarkan sinar matahari langsung selama proses fermentasi
3. Setelah proses fermentasi selama kira-kira 14 hari bahan dapat digunakan.
Cara penggunaan :
1. Dosis 5 ml dicampur 1 liter air kemudian disemprotkan pada tanaman setiap 2 minggu
sekali.
2. Jangan dicampur pestisida kimia
Insyaallah tanaman menjadi sehat dan daun menjadi kuat, khusus untuk tanaman sayuran
jenis daundaunan akan semakin menebalkan daun dan mempelebar daun.
Trichokompos ini bida dibuat dengan bahan kotoran hewan maupun dari dedaunan. Berikut
cara membuat trichokompos dengan bahan kotoran hewan dan juga dedaunan:
Cara buat :
Aplikasi Trichokompos:
1. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar dengan takaran 200-300 gr/lubang tanam untuk
tanaman sayuran buah.
2. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan dengan takaran 3 4 kg/m
Cara buat :
Aplikasi Trichokompos:
1. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar dengan takaran 200-300 gr/lubang tanam untuk
tanaman sayuran/buah/cabe/tomat dll
2. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan dengan takaran 3 4 kg/m
Catatan : Semua jenis bahan apapun baik limbah pasar dll bisa digunakan yg pentinng
tambahkan kotoran hewan.
Cara mendapatkan dan memperbanyak
Mikoriza
Mikoriza adalah jenis cendawan/jamur yang bersimbiosis pada korteks akar tanaman.
Mikoriza berfungsi membantu penyerapan unsur hara tanah oleh tanaman. Penelitian
menunjukkan adanya mikoriza dapat meningkatkan penyerapan unsur P sebesar 25%. Selain
itu mikoriza berfungsi untuk menghasilkan hormon dan zat pengatur tumbuh seperti auksin,
sitokinin dan giberelin.
Fungsi lain mikoriza adalah menghasilkan zat antibiotik yang melindungi tanaman dari
pathogen akar. Mikoriza juga bisa merangsang aktivitas mikroorganisme tanah yang
menguntungkan dan memperbaiki struktur dan agregasi tanah. Selain itu mikoriza berfungsi
untuk membangun tanaman agar lebih tahan terhadap kekeringan dengan menginfeksi akar
dan memperpanjang hyfa dalam mencari air dalam tanah
Ambil akar tanaman (boleh apa saja) yg sudah terkontaminasi Micoriza. Biasanya
banyak terdapat di lahan yg gersang/tandus/miskin unsur hara. Yang paling bak
sewaktu musim kemarau panjang. Gali sedalam 30-40 cm, lebih dalam lebih bagus.
Ciri2 akar yg terkontaminasi Micoriza akar diselimuti hypa jamur dan akarnya
panjang
Jika sudah dapat sebaiknya Biang Micoriza tsb di masukan dalam wadah/tempat yg
terhindar dari sinar matahari langsung.
Caranya yaitu dengan membuat lubang tanam sedalam 5-10 cm, kemudian
mengambil tanahnya dan mencampurnya dengan mikoriza.
Untuk lahan yg cukup luas bisa langsung di campurkan dengan lahan sewaktu
pengolahan tanah ( seminggu sebelum tanam
Dosis yang disarankan minimal 15 20 gram/bibit atau untuk 1 m2
Aplikasi sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari (pukul 16.00 18.00 WIB).
Catatan :
Sebaiknya pembiakan dibuat sebanyak mungkin disesuaikan dengan lahan yg akan di tanami.
Aplikaasi hanya sekali untuk seumur hidup, selama tidak memakai pestisida kimia.
ROTER 2
Jika pada artikel sebelumnya kita sudah bahas tentang ROTER generasi pertama, Kali ini kita
bahas tentang ROTER generasi kedua, atau bisa juga kita sebut sebagai ROTER 2.
Roter 2 ini juga merupakan racikan lama sebelum keluar racikan ROTER yang dipisah secara
khusus yaitu ROTER untuk perikanan dan ROTER untuk Peternakan dan Unggas. Berikut
bahan dan cara pembuatannya:
Bahan :
1. Roter 1 1ltr
2. Kepiting batu / pinggir pantai 1/2 kg
3. Madu asli (wajib asli ya) 100 ml
4. Yogurt 250 ml
5. Yakult 2 btl
6. Usus kambing/sapi 100 gram (jgn dikeluarkan isinya)
7. Gula merah 1kg
8. Air kelapa 1 liter (1 butir yg masih muda)
Cara pembuatan:
Kepiting batu di tumbuk sampai halus, usus kambing di cincang sampai halus dan campurkan
semua bahan lalu fermentasi selama 5-7 hari
Kali ini kita akan bahas bagaimana cara memperbanyak ROTER tersebut:
1. Ambil 1 liter ramuan ROTER
2. Gula 2 kg
3. Air leri beras 5 liter
4. Air kelapa 5 liter
5. Air (mata air/sumur) 10 liter (didihkan dulu)
6. Susu murni 2 liter
7. Dedak 1 kg
8. Terasi matang 1/4 kg
catatan : jika berbau busuk artinya gagal buang saja, jika berbau wangi tape artinya berhasil,
panen bisa dilakukan setiap minggu sekali. Artinya ambil 2-3 liter tiap minggu nya untuk
keperluan kemudan ganti/tambah air kelapa dan gula 1 kg sebanyak yang diambil, bisa
bertahan sampai 1 thn.
Bahan:
1. Kunyit 1 ons
2. Jahe 1 ons
3. Temulawak 1 ons
4. Temugiring 1 ons
5. Kencur 1 ons
6. Daun mengkudu 20 lmbr
7. Buah mengkudu 2 bh yang sdh masak
8. Daun pepaya tua 2 lbr
9. Gula merah 1/2 kg
10. Yakult 2 btl
11. Air 10 ltr
Cara buat :
Semua bahan dihaluskan, tambahkan gula yang sudah dididihkan, campur semua, fermentasi
7 hari.
Aplikasi untuk 10 m2 1 liter / minggu Insyaallah ikan/ lele sehat dan cepat besar
cara aplikasi disiramkan, tapi jangan lupa aplikasi Roter juga selisih 2-3 hari bergantian,
pengalaman ga ganti air sampai panen