Anda di halaman 1dari 30

Ramuan Organik Tanaman (ROTAN)

Ramuan Organik Tanaman (ROTAN) merupakan sekumpulan bakteri yang bermanfaat bagi
pertumbuhan tanaman yang bisa juga digunakan sebagai aktivator kompos. Ramuan ini
dipublikasikan oleh Ayah Manjel (Praktisi Organik).
Berikut bahan bahan dan cara pembuatan Ramuan Organik Tanaman (ROTAN):

Bahan:

1. Buah pisang, 5 buah


2. Buah pepaya 1 buah
3. Buah nanas 1 buah
4. Buah mangga 2 buah
5. Buah melon / semangka 1 buah
6. Kangkung air 3 ikat (batang dan akarnya)
7. Kacang panjang 3 ikat
8. Jagung muda 2 buah
9. Ragi tape 3-5 butir
10. Air kelapa 5 liter
11. Air leri (bekas cucian beras) 3 liter
12. Gula kelapa 1 kg
13. Usus ikan nila 1 ons (jangan sampai terkena empedunya)

Cara pembuatan:

1. Semua bahan 1 s/d 8 sterilkan dengan cara di rendam dalam air hangat (70 0C)
2. Semua wadah / peralatan di sterilkan dengan air panas / alkohol
3. Sterilkan tangan dengan alkohol
4. No 1 sampai 8 di blender sampai seperti jus
5. Gula kelapa di didihkan dengan air 5 liter, biarkan sampai benar2 dingin
6. Campurkan semua bahan, kemudian aduk2 sampai benar2 merata
7. Simpan dalam wadah yg terbuat dari tembikar/plastic ( jgn yg terbuat dari logam)
8. Fermentasi selama 14 hari dalam keadaan tertutup rapat, setiap 2 hari sekali aduk-aduk
/ digoyang goyangkan selama 5 menit. Untuk menghindari wadah menggelumbung
sebaiknya buatkan aerasi udara.
9. Ciri berhasil jika campuran berbau asam dan harum tape
10. Fermentasi selesai jika sudah tidak ada lagi gas yg terkandung

Dosis aplikasi 10 ml ROTAN dicampur dengan air 1 liter bisa dikocorkan ke tanaman atau
semprot. Atau bisa juga digunakan sebagai dekomposer untuk pembuatan kompos.

Demikian semoga bermanfaat.

Cara memperbanyak ROTAN (Ramuan


Organik Tanaman)
Pada artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai apa itu ROTAN dan bagaimana cara
pembuatannya. Nah kali ini akan dibahas mengenai pengembangbiakan bakteri yang ada
dalam ramuan tersebut. Dengan melakukan pembiakkan bakteri sendiri ini akan sangat
menguntungkan daripada kita membuatnya dari awal dengan bahan bahan yang disebutkan
pada artikell sebelumnya. Dengan hanya bermodalkan ROTAN 1 liter yang sudah kita buat,
kita akan mendapatkan 15 liter dengan kualitas yang sama.

Berikut bahan bahan yang dibutuhkan dan cara memperbanyaknya:

1. Air jernih (sumur / mata air) sebanyak 10 liter


2. Dedak 1 kg
3. Gula kelapa 0.5 kg
4. ROTAN 1 liter
5. Air Kelapa 5 liter

Cara membuat:

Bahan nomor 1,2 dan 3 dipanaskan, lalu setelah benar benar dingin campurkan dengan bahan
nomor 4 dan 5. Masukkan ke dalam wadah plastik dan tutup rapat selama 14 hari.
ROTAN 2

Kali ini kita akan bahas mengenai cara pembuatan bioaktivator dari cairan rume sapi. Jika pada
artikel terdahulu kita pernah bahas tentang Cara Membuat ROTAN, maka kali ini kita akan
kombinasikan ramuan ROTAN tersebut dengan bioaktivator dari cairan rume sapi yang akan
kita bahas kali ini. Biar gampang dalam penyebutannya, ramuan hasil dari kombinasi ROTAN
dan bioaktivator dari cairan rume sapi ini selanjutnya akan kita sebut sebagai ROTAN 2 atau
Rotan versi 2 dengan penambahan bakteri rumen.

Rumen merupakan isi dari usus sapi (kotoran sapi yang belum jadi 100 persen). Lapisan
pembungkus bagian dalamnya berbentuk seperti handuk.
Bahan Utama :

1. Cairan rumen (isi usus halus sapi/cairan hasil perasan isi usus besar sapi) = 2 liter
2. Air gula /tebu/tetes tebu/molasis = 2 liter
3. Air rebusan dedak/katul = 4 liter

Bahan Tambahan :

1. Ragi tape = 2-3 butir


2. Trasi = -1 ons
3. Buah nanas = 1 buah
4. Urine (boleh sapi/kelinci/domba/kambing) yang sudah diendapkan selama 1 minggu.:
4 liter

Cara Buat :

1. Campurkan katul 1 kg dengan 5 liter air, kemudian didihkan dan dinginkan kemudian
saring dan ambil airnya 4 liter.
2. Campurkan cairan rumen sebanyak 2 liter dengan air gula/tetes tebu/molases sebanyak
2 liter
3. Campurkan air rebusan katul sebanyak 4 liter kedalam larutan campuran nomer 2.
4. Campurkan 1 buah nanas yang telah dihancurkan/diparut/diblender.
5. Campurkan -1 ons trasi yang telah diencerkan dengan air secukupnya.
6. Tambahkan 2-3 butir ragi tape kedalam campuran larutan tersebut.
7. Tambahkan Urine sapi/kelinci/domba/kambing tadi
8. Masukan larutan bio aktivator tersebut pada botol/jerigen/ember yang terbuat dari
bahan plastik dan tutup rapat, kemudian simpan selama 2 minggu.
9. Jika sudah jadi campurkan dengan ROTAN 1 liter

Ciri ciri bioaktivator yang sudah jadi :

1. Bio aktifator yang sudah jadi berbau khas fermentasi/harum.


2. Berwarna kuning kecoklatan.
3. Tidak keruh dan tidak ada jamur berwarna coklat/abu abu/hitam.

Ciri ciri bioaktivator yang gagal :

1. Banyak mikro organisme didalam larutan yang mati.


2. Dicirikan larutan berwarna coklat kehitaman, berbau busuk dan terdapat banyak jamur
berwarna coklat/abu abu/hitam.

Catatan :
Komposisi/kandungan microba dari campuran bioaktivator dengan ROTAN insyaallah
menjadi Probiotik yg bisa dikatakan SEMPURNA untuk proses pembuatan POC maupun
POP,Decomposer/Pengkomposan/
Microba yg terkandung : microba selulolitik (Bacteriodes succinogenes, Cillobacterium
cellulosolvens), microba Bakteri Hemiselulolitik (Butyrivibrio fibriosolven, Bacteriodes
ruminicola) microba Amilolitik (Bacteriodes amylophilus, Streptococcus bovis), microba
Ureolitik (Streptococcus sp), microba penambat N ( Azotobakter, Azospirillum (bakteri
penambat N2 yang tidak bersimbiosis dengan tanaman, Microba pelarut P (Aspergillus niger,
Bacillus subtilis, Bacillus polymixa (bakteri penghasil senyawa yang dapat melarutkan fosfat
tanahm Bacillus megatherium, pelarut phosphat dari ikatan phospor dengan mineral liat),
Acetobacter sp, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman.,
Actinomycetes sp, Azospirillum lipoverum, penambat N, pelarut P, penghasil vitamin dan
fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman, Bacillus mojavensis, bersama Streptomyces
meningkatkan kemampuan tanah memegang air dan hara, Lactobacillus sp, penghasil enzim
selulosa yang membantu penguraian bahan organic, Nitrosococcus sp, mengubah amonia
menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3), Nitrosomonas sp, mengubah amonia
menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3), Streptomyces sp, bersama Bacillus
mojavensis meningkatkan kemampuan tanah memegang air dan hara.

ROTAN 2+
Sebelumnya kita pernah bahas tentang Ramuan Organik Tanaman (ROTAN) atau bisa juga
kita sebut sebagai ROTAN1 yang kemudian kita lanjutkan mengenai penambahan bakteri
rumen pada rotan tersebut yang kita sebut sebagai ROTAN2.

Nah kali ini kita sambung lagi artikelnya dengan penyempurnaan lagi dari ramuan ROTAN2
yang sudah pernah kita bahas. Penambahan yang kita lakukan di sini adalah penambahan
bakteri yang terdapat pada tanah bawah kandang yaitu isolat bakteri nitrobacter dan
nitrosamonas (walau sebenarnya pseudomonas juga ada di tanah tersebut).

1. Ambil tiga genggam tanah dari bawah kandang ayam / kambing sekitar kedalaman
10-20 cm
2. Masukan ke dalam larutan rotan 1 liter
3. Berikan gula merah / pasir 10 sendok makan
4. Tutup wadah dengan kain (bekas kaos dalam/kerudung atau apa sajalah)
5. Biarkan selama 15 20 hari, setiap hari goyang2 kan / kocok2
6. Jika tidak tercium bau busuk artinya anda berhasil ..

Aplikasi :
100 ml tambahkan dengan 10 liter air, kocorkan pada tanah yg keras/gersang/kurang subur

Lihat 2-3 hari kemudian dan perhatikan spt apa efeknya ..

Selamat mencoba
ROTAN 3
Sebelumnya kita pernah bahas tentan CARA MEMBUAT ROTAN (Ramuan Organik
Tanaman), kemudian berkembang dengan menambahkan bakteri rumen yang selanjutnya kita
sebut sebagai ROTAN 2, kemudian berkembang lagi dengan menambahkan bakteri yang
terdapat pada tanah bawah kandang kemudian kita sebut sebagai ROTAN2+. Nah kali ini kita
akan coba membuat istilah baru yaitu ROTAN 3.

ROTAN 3 ini adalah pengembangan dari versi sebelumnya. Pada rotan 3 ini terdapat gabungan
antara bakteri aerob dan bakteri anaerob serta jenis fungi atau jamur. Berikut komposisi
ROTAN 3:

Komposisinya ROTAN2 + trichoderma + micoriza + Bakteri nitrifikasi

Silahkan dibbuat sendiri, masing2 dah diajarkan cara buatnya tinggal di mix, soal jadi atau
tidak itu tergantung sebagaimana mendalami dan mengetahu urusan microbiologi.

Kalau tidak bisa mix nya ya tinggal aplikasikan masing-masing kan sama saja.

Membuat Ramuan Organik Hama


(ROMA)
Bahan :

1. Buah pinang yg cukup tua tapi belum kuning/kenikir 1 kg


2. Daun sirsak 1 kg
3. Batang serai kg
4. Daun sirih kg
5. Bawang putih kg
6. Cabe rawit merah kg
7. Daun tembakau / tembakau yg sudah jadi kg
8. Air bersih 20 liter

Cara buat :

1. Buah pinang tumbuk sampai halus (semuanya baik kulit/bjinya)


2. Daun sirsakbatang serai, daun sirih, bawang putih, cabe rawit, daun
tembakau tumbuk / blender
3. Campur semua bahan dengan air bersih
4. Simpan selama 1 hari semalam
Dosis untuk 20 ml ditambah 1 liter air atau 1 gelas ditambah air 10 liter, aplikasi sebaiknya
setiap semingu sekali. Ramuan ini cukup efektif untuk hama ulat/trip/kutu
daun/belalang/wereng/walangsangit. Perlakuan yang kontinu dan teratur akan membuat
tanaman tidak terkena fungi juga virus

Catatan :
Jika buah pinang tidak ada bisa diganti dengan Daun Kenikir
Ramuan tsb akan sangat efektif jika langsung diapliksikan.
Jika ingin bertahan lama tambahkan ROTAN 1 liter bisa disimpan sampai 6 bulan.

Proses pem blenderan bayam duri

Pengalaman yg aneh tapi luar biasa, jika ingin hama tsb tidak balik lagi, ambil hama tsb
secukupnya.. hancurkan trs tambahkan ke ROMA dan fermentasikan selama sehari semalam.

Ramuan Organik Hama (ROMA 2)


Berikut bahan bahannya:

1. Tembakau 100gr
2. Daun Kenikir 100gr
3. Batang sereh 100gr
4. Kemangi 100gr
5. Cabe rawit 100gr
6. Kunyit 100 gr
7. Bawang Putih 100gr
8. Air bersih/matang 1 liter
9. Rotan 5-10 ml
10. Gula pasir 2 sendok makan.

Cara Pembuatan :

1. Semua bahan di blender dan di tambah 1lt air bersih/matang


2. Masukkan ke dalam wadah yang steril
3. Tambahkan gula pasir 2 sdm
4. Tambahkan Rotan 5-10 ml
5. Tutup dan biarkan 1 minggu supaya terjadi fermentasi
6. Kemudian di saring.
7. Siap dipergunakan

Aplikasi /dosis pemakaian:

60 ml untuk 1 lt air + perekat seperti telur


Disemprotkan ke tanaman yang terkena hama pada daun dan batangnya
1 minggu 1 kali (jika dipandang perlu boleh 2x seminggu)
Pencairan 1 lt harus habis 1 kali pemakaian.

Catatan : sebaiknya perekat dari telur/lidah buaya


Pestisida Nabati ROMA 3
Bahan :

1. Rotan / SR 100 ml
2. Gula. 100 gram
3. Air leri kental 2 liter
4. Alkohol 40% 100 ml
5. Cuka makan 100 ml
6. Jahe 1 ons
7. Lengkuas 1 ons
8. Kunyit 1 ons
9. Kencur 1 ons
10. Sereh 4 batang dgn akarnya
11. Bawang putih 10 siung
12. Bawang merah 10 siung
13. Daun mimba/mindi 1 kg
14. Daun babadotan 1 kg
15. Brotowali 10-15 cm
16. Daun sirsak 1/2 kg

Cara buat:

1. Semua bahan haluskan,


2. Masukan air leri
3. Masukan cuka makan
4. Masukan alkohol
5. Masukan air gula
6. Masukan rotan
7. Fermentasi tertutup 2 minggu
8. Buka kemudian biarkan 5-7 hari

Dosis 2cc/ liter

Giberelin Zat Pengatur Tumbuh


Giberelin Zat Pengatur Tumbuh, disebut juga Asam Giberelat merupakan salah satu
hormon yang banyak digunakan pada masa generatif pada tanaman.
Berikut beberapa fungsi dari hormon giberelin:

1. Mematahkan dormansi atau hambatan pertumbuhan tanaman sehingga tanaman dapat


tumbuh normal (tidak kerdil) dengan cara mempercepat proses pembelahan sel.
2. Meningkatkan pembungaan.
3. Memacu proses perkecambahan biji. Salah satu efek giberelin adalah mendorong
terjadinya sintesis enzim dalam biji seperti amilase, protease dan lipase dimana enzim
tersebut akan merombak dinding sel endosperm biji dan menghidrolisis pati dan
protein yang akan memberikan energi bagi perkembangan embrio diantaranya adalah
radikula yang akan mendobrak endosperm, kulit biji atau kulit buah yang membatasi
pertumbuhan/perkecambahan biji sehingga biji berkecambah.
4. Berperan pada pemanjangan sel.
5. Berperan pada proses partenokarpi. pada beberapa kasus pembentukan buah dapat
terjadi tanpa adanya fertilisasi atau pembuahan, proses ini dinamai partenokarpi.

Selanjutnya kita akan coba kupas tentang Cara Mendapatkan ZPT Giberelin

Berikut bahan dan cara mendapatkan ZPT Giberelin:

Bahan :

1. 1 Kg rebung bambu atau bisa juga menggunakan buah sawo


2. 5 Lt air,
3. 1 Kg gula/tetes tebu,
4. 1 gelas ROTAN

Cara Pembuatan :

1. Kupas rebung bambu/buah sawo (ga perlu dikupas)


2. Cacah kecil-kecil/blender
3. Campur dengan semua bahan lainnya.
4. Aduk sampai rata,
5. Masukkan dalam wadah kemudian tutup denga plastik dan ikat memakai karet.
6. Simpan dan diamkan selama 12-15 hari pada tempat yang teduh.

Dosis :

1 gelas untuk 1 tangki (14 liter)

Sitokinin Zat Pengatur Tumbuh


Hormon SITOKININ berperan dalam pembelahan sel pada tumbuhan.

Berikut beberapa fungsi dari sitokinin:

1. Pembelahan sel dan pembesaran sel. Sitokinin memegang peranan penting dalam
proses pembelahan dan pembesaran sel, sehingga akan memacu kecepatan
pertumbuhan tanaman.
2. Pematahan Dormansi biji. Sitokinin berfungsi untuk mematahkan dormansi (tidak
mau berkecambah) pada biji-bijian tanaman.
3. Pembentukkan tunas-tunas baru,turut dipacu dengan penggunaan Sitokinin.
4. Penundaan penuaan atau kerusakan pada hasil panenan sehingga lebih awet.
5. Menaikkan tingkat mobilitas unsur-unsur dalam tanaman.
6. Sintesis pembentukkan protein akan meningkat dengan pemberian Sitokinin.

Artikel selanjutnya akan dibahas bagaimana Cara Mendapatkan ZPT Sitokinin


Berikut bahan-bahan dan cara mendapatkan hormon SITOKININ:

Bahan :

1. Bonggol pisang 1 kg,


2. Air 5 liter,
3. Gula/tetes tebu 1 kg
4. ROTAN 1 gelas

Cara Pembuatan :

1. Bonggol pisang dicacah atau diblender


2. campur dengan semua bahan.
3. Aduk sampai rata,
4. masukkan dalam wadah kemudian tutup dengan plastik dan ikat memakai karet.
5. Simpan dan diamkan selama 12-15 hari pada tempat yang teduh.

Dosis :

1 gelas untuk 1 tangki (14 liter)

Auksin Zat Pengatur Tumbuh


Hormon Auksin merupakan salah satu hormon yang dapat memicu perpanjangan sel pada
tanaman.

Berikut beberapa fungsi dari hormon auksin:

1. Perkecambahan biji. Auksin akan mematahkan dormansi biji (biji tidak mau
berkecambah) dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman
biji/benih dengan Auksin juga akan membantu menaikkan kuantitas hasil panen.
2. Pembentukkan akar. Auksin akan memacu proses terbentuknya akar serta
pertumbuhan akar dengan lebih baik.
3. Mendorong Partenokarpi. Partenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanaman berbuah
tanpa fertilisasi atau penyerbukan sehingga dapat menghasilkan buah tanpa biji.
4. Mengurangi gugurnya buah sebelum waktunya.
5. Mematahkan dominansi pucuk / apikal, yaitu suatu kondisi dimana pucuk tanaman
atau akar tidak mau berkembang.

Artikel berikutnya kita akan bahas tentang Cara Mendapatkan ZPT Auksin.

Berikut bahan-bahan yang harus disiapkan dan cara pembuatannya:

Bahan :

1. Keong mas / Bekicot / Tauge 1 kg


2. Air 5 liter,
3. Gula / Tetes tebu 1 kg
4. ROTAN 1 gelas

Cara Pembuatan :

1. Keong mas/bekicot direbus dengan air sampai mendidih kemudian diambil


dagingnya, cangkang dibuang. Untuk Tauge langsung saja di blender
2. Setelah dingin, masukkan ROTAN, aduk dan campur sampai rata.
3. Masukkan dalam wadah, tutup dengan plastik lalu ikat dengan karet.
4. Simpan dan letakkan pada tempat yang teduhm biarkan selama 12-15 hari.

Dosis :

1 gelas untuk 1 tangki (14 liter)

Kandungan MOL dan Kegunaannya


Kandungan MOL dan Kegunaannya.

Berikut adalah kandungan dari beberapa bahan-bahan organik di sekitar kita yang bisa kita
jadikan MOL (Mikro Organisme Lokal) sebagai bahan pupuk cair untuk tanaman. Jika ada
yang lebih murah, kenapa tidak?

MOL Nasi

Mengandung bakteri Sacharomycees dan lactobacillus


Mengandung mikroorganisme pengurai dan penyubur tanaman.
Untuk pengomposan dosis 1 liter + 5 liter air + gula 100 gram
Untuk POC dosis 1 liter + 15 liter air

Caranya:
Ambil nasinya 1 mangkuk, tambah terasi 1 jari, tambah gula 100 gram, air 2-3 liter.
Fermentasi wadah tertutup selama 14-21 hari.

MOL Sabut Kelapa + Jerami

Manfaat dan kandungan:

Kaya akan unsur K (Kalium)


Bermanfaat sebagai pestisida nabati

Untuk POC dosis 1 liter + 20 liter air


MOL Aneka Buah

Manfaat dan kandungan:

Sebagai perangsang bunga dan buah


Meningkatkan kualitas buah seperti daya tahan dan menambah rasa manis buah
Sebagai pengurai bahan organik atau pembuat kompos
o Untuk POC dosis 1 liter + 15 liter air
o Untuk decomposer kompos dosis 1 liter + air 4-5 liter + gula 100 gram
o Jangan diberikan pada masa vegetatif, karena akan menghambat pertumbuhan.
o Berikan pada masa generatif saat tanaman mulai berbunga

MOL Aneka Sayur

Manfaat dan kandungan:

Mengandung mikroorganisme pengurai dan penyubur tanaman.


Mengandung Sitokinin, karbohidrat, Pseudomonas, Aspergilus dan Lactobacillus
Untuk POC dosis 1 liter + 15 liter air

MOL buah maja/berenuk

Manfaat dan kandungan:

Mengandung ZPT tinggi, glukosa dan toxine serta Nitrogen


Untuk POC dosis 1 liter + 15 liter air

MOL Rebung Bambu

Manfaat dan kandungan:

Mengandungan C Organik, Giberellin, Azotobacter dan Azospirillium yang tinggi


untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara cepat
Untuk POC dosis 1 liter + 15 liter air

MOL Keong Mas

Manfaat dan kandungan:

Mengandung Auksin dan Enzim, Protein, Azotobacter, Azospirillium, Mikroba


pelarut Phospat, Staphylococcus, Pseudomonas
Untuk hortikultura dapat melebatkan dan memperbesar buahnya.
Untuk POC dosis 1 liter + 15 liter air
MOL Boggol Pisang

Mengandung Giberellin dan Sitokinin


Mengandung Bakeri Azospirillium, Azotobacter, Bacillus, Aeromonas,
Aspergillus, mikroba pelarut phospat dan mikroba selulotik
Untuk POC dosis 1 liter + 15 liter air
Untuk decomposer kompos dosis 1 liter + 4 liter air

Catatan :

Bisa diaplikasikan untuk semua tanaman

3 tahun memakai organik secara benar, insyaallah tak perlu lagi mengenal yg namanya
PUPUK karena tanah dah bener2 sehat seperti tanah di hutan sana.

Keren kan ?

Ingat .. !! biar ga bikin lagi sebelum diaplikasikan biakan dulu.

Murah meriah, trs napa mesti repot dan keluarin duit gede buat beli pupuk kimia yg besok
lusa mlh jadi hancurin unsur2 hara tanah

Cara mendapatkan jamur trichoderma sp


Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan
biofungisida adalah jamur Trichoderma, sp, mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah
yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Trichoderma, sp disamping sebagai
organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan
tanaman. Trichoderma, sp dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur
penyebab penyakit bagi tanaman seperti cendawan Rigdiforus lignosus, Fusarium
oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan
Sclerotium rilfisil. Penggunaan pupuk biologis dan agen hayati Trichoderma, sp sangat
efektif mencegah penyakit busuk pangkal batang, busuk akar yang menyebabkan tanaman
layu, dan penyakit jamur akar putih pada tanaman karet.(Sumber: Deptan).

Untuk mendapatkan jamur/fungi trichoderma sp sebenarnya gampang kita buat sendiri.


Berikut cara dan langkah-langkah untuk mendapatkan jamur trichoderma sp:

Bahan :

1. Nasi basi ukuran silahkan sesuaikan dengan kebutuhan (1 mangkuk cukup).


2. Bambu 3 ruas, yg lebih bagus yg baru di tebang
3. Tali / karet untuk pengikat

Cara buat :
1. Bambu yg 3 ruas di belah 2, ujung kiri dan kanan cukup 10 cm dari batas ruas tengah.
Jadi yg dipakai hanya ruas bagian tengah saja.
2. Buat lubang diantara batas ruas sebesar kelingking jari baik yg sisi kiri maupun kanan
3. Bersihkan ruas bambu, harus benar2 bersih, baiknya dalam air yg mengalir/kran, tapi
ingat jangan memakai air PDAM
4. Masukan nasi yg sudah basi (minimal sudah 1 hari 1 malam) kebagian belahan ruas
yg satu (di bagian tengah tentunya)
5. Tutup dengan bagian belahan yg lain / satukan, kemudian ikat erat dengan tali/karet
6. Kubur dalam tanah yg benar2 subur/berhumus ( hutan ) yg paling bagus di kubur di
bawah dapuran pohon bambu sedalam 7-10 cm, jangan lupa beri tanda biar ga lupa

dimana kita kubur


7. Biarkan selama 7-10 hari,
8. Apabila ruas bambu dibuka kemudian didapati jamur putih seperti kapas.. selamat
anda sudah mendapatkan trichoderma.sp

Moga berhasil !!!!

Tips mencari tanah yang mengandung


isolat trichoderma
Pada artikel terdahulu kita pernah bahas tentang bagaimana cara mendapatkan isolat
trichoderma. Salah satu langkahnya yaitu dengan mengubur ruas bambu yang beriasi nasi
basi ke dalam tanah yang berhumus atau di bawah rumpun bambu karena di tempat tempat
tersebut diyakini terdapat isolat trichoderma yang akan kita ambil. Namun, untuk lebih
memastikan ada tidaknya isolat trichoderma pada tanah tersebut, kita akan menguji dengan
menggunakan buah kelapa.

Berikut tips mencari tanah yang mengandung isolat trichoderma:

1. Ambil kelapa yg sudah cukup tua, kemudian kupas, selanjutnya belah dua (msih
dengan tempurungnya)
2. Kubur dalam tanah/lahan yg mau kita tes dan diprediksi ada trichodermanya dengan
posisi telungkup sedalam 10 cm
3. Biarkan selama sehari semalam,
4. Bongkar kemudian lihat apakah daging kelapanya ada jamur berwarna kehijauan atau
tidak
5. Jika ya .. dilahan tersebut ada isolat trichoderma, silahkan ambil dgn teknik bambu
dan nasi basi, lihat cara mendapatkan isolat trichoderma

Boleh dibongkar setelah 3 hari .. tapi jangan lebih

Moga manfaat !!!

Cara Memperbanyak Trichoderma sp


admin 09/30/2014 No Comments on Cara Memperbanyak Trichoderma sp
Setelah sebelumnya kita bahas tentang cara mendapatkan isolat trichoderma sp, kali ini kita
akan bahas bagaimana cara untuk mengembangbiakkan trichoderma tersebut. Ada dua cara
yang akan kita lakukan untuk mengembangkan isolat trichoderma sp, kita bahas cara pertama
dulu sebagai berikut:

Bahan :

dedak 10 kg
gula Pasir 20 sdm
air secukupnya (3 l)
biakanTrichoderma 1 ruas bambu (maksudnya 1 ruas bambu hasil dari penangkapan
isolat seperti pada artikel sebelumnya)

Cara :

dedak dikukus terlebih dahulu untuk mensterilkan dedak dari berbagai jamur/bakteri).
Larutkan gula dalam air matang
biakanTrichoderma dikeluarkan dari bamboo dan dicampurkankan dengan dedak
Campuran dedak dan trichoderma ditaburi larutan gula hingga dedak bisa dikepal-
kepal (tidak terlalu kering dan basa)
Masukkan dalam wadah plastik dan tempatkan ditempat yang terhindar dari matahari
dan hujan langsung.
Biarkan selama 3 7 hari

Artikel selanjutnya kita akan bahas cara kedua untuk memperbanyak trichoderma sp.

Cara Memperbanyak Isolat Trichoderma


sp bag. 2
Lanjut cara kedua tentang perbanyakan agen hayati trichoderma sp. Yang belum sempat
menyimak, silahkan simak dulu artikel sebelumnya tentang cara mendapatkan trichoderma sp
dan cara perbanyakan trichoderma sp bagian pertama. Langsung saja berikut bahan dan cara
perbanyakan trichoderma sp dengan cara yang kedua.

Bahan:

1. Jamur induk Trichoderma (F0) saru ruas bambu


2. Beras (sesuaikan dengan keinginan)
3. Air murni / air dari mata air / kalau kepepet ga ada pake air matang yg sudah direbus
dulu
4. Alcohol 70% (untuk pensterilan alat2)

Peralatan :

1. Plastic bening
2. Kompor Gas
3. Panci
4. Sendok
5. Wadah / nampan
6. Lilin

Cara buat :

1. Beras dimasak menjadi 1/3 masak (selama 10 menit), (sunda: ngagigihan)


2. Setelah beras menjadi 1/3 masak dinginkan pada wadah nampan yang telah
disediakan.
3. Setelah itu masukan beras yang telah didinginkan tersebut kedalam plastic bening.
Setiap plastic diisi dg beras 10 sendok makan.
4. Kemudian beras yang telah selesai di masukkan ke dalam plastic dilakukan proses
pengukusan kembali selama 10 menit.
5. Selanjutnya dinginkan lagi pada wadah nampan hingga benar-benar dingin.
6. Sendok yang akan digunakan harus disterilkan dengan menggunakan alcohol, begitu
juga dengan tangan kita.
7. Sendok tersebut dekatkan dengan api lilin secara sekilas saja, hal ini untuk bertujuan
mensterilkan sendok dari bakteri-bakteri di udara.
8. Gunakan sendok yang telah disterilkan tersebut untuk mengambil bahan induk jamur
trichoderma
9. Setiap 1 kantong plastic yang berisi beras yang telah dikukuskan tadi akan kita isi
dengan bahan induk jamur trichoderma sebanyak 1/3 sendok.
10. Kocokkan agar jamur trichoderma merata tercampur dengan media beras yang telah
kita kukuskan tadi.
11. Kemudian setelah itu streples ujung plastic yang terbuka agar tidak ada celah binatang
kecil seperti semut dsb masuk ke dalam plastic tersebut.
12. simpan selama 14 hari.

Demikian, mudah mudahan bermanfaat.

Cara Membuat PGPR


admin 09/16/2014 7 Comments on Cara Membuat PGPR

PGPR (plant growth promoting rhizobacteria) adalah kelompok bakteri yang bermanfaat bagi
tumbuhan, khususnya pada bagian perakaran. Kelompok bakteri ini dapat memacu
perumbuhan tanaman, terutama pada bagian akar.

Bakteri PGPR banyak terdapat pada perakaran diantaranya yang sudah diketahui adalah akar
bambu, akar puttri malu dan akar kacang tanah. Untuk mendapatkan bakteri PGPR bisa
dengan cara sebagai berikut:

Bahan:

1. Akar bambu (sebaiknya tidak usah dibersihkan tanah yang menempel) sebanyak satu
kantong kresek (lebih banyak lebih bagus)
2. Akar kacang tanah satu ons (lebih banyak lebih bagus)
3. Akar putri malu satu ons (lebih banyak lebih bagus)
4. Air bersih 3 liter
5. Gula merah atau gula pasir 1/2 kg
6. Air kelapa 2 liter

Cara Membuat:

1. Untuk bahan 1,2,3 jika ada ketiganya tapi kalau tidak bisa ya cukup salah satunya,
tapi yang paling bagus adalah akar bambu
2. Potong kecil kecil semua akar
3. Campur dan masukkan semua bahan ke dalam wadah dan tutup rapat
4. Biarkan selama 2 -3 hari, kocok-kocok setiap hari

Dosis Aplikasi:

Dosis pemakaian PGPR 1:10 yaitu setiap satu liter biang PGPR yang sudah kita buat
dicampur dengan 10 liter air. Siram atau kocorkan pada lahan sebelum tanam dan seminggu
sekali setelah tanam sebanyak 3 4 kali

Cara Memperbanyak PGPR


admin 09/16/2014 No Comments on Cara Memperbanyak PGPR

Cara Memperbanyak PGPR. Setelah pada artikel sebelumnya sudah dibahas tentang apa itu
PGPR dan Cara Membuat PGPR, kali ini kita akan bahas bagaimana caranya untuk
memperbanyak biang PGPR yang sudah kita buat untuk kapasitas 100 liter. Ok langsung saja.

Sebelumnya kita siapkan bahan bahan sebagai berikut:

1. Gula merah 3 kg
2. Dedak 3 kg
3. Terasi mentah 1 kg
4. Air kelapa 5 liter
5. Biang PGPR 1 liter
6. Air 100 liter

Cara membuat:

1. Gula merah, dedak dan terasi dididihkan dengan air 10 liter selama 30 menit,
kemudian biarkan sampai benar benar dingin.
2. Masukkan air kelapa, air 90 liter dan biang PGPR ke dalam wadah / drum
3. Tutup rapat dan biarkan selama 2 minggu dan sebaiknya gunakan selang aerator agar
gas yang terbentuk dari proses tersebut dap.at keluar
Cara mendapatkan bakteri corine

Bakteri Corine adalah jenis bakteri yang bermanfaat untuk menanggulangi penyakit hawar
daun bakteri atau penyakit kresek (blast) pada tanaman padi. Selain itu bakteri corine ini juga
efektif untuk membunuh nematoda.

Cara mengambil/menangkap bakteri corine bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Cara Mendapatkan

1. Ambil tanah di kebun jagung sekitar 10 kepal dari kedalaman 10-15 cm, lebih banyak
lebih bagus dan sebaiknya tidak dari satu titik
2. Cari larva / uret tanah / kuul (sunda) dari tegalan yang kira-kira ukran 2-3 cm yang
warnanya putih. Kalau bisa sekitar 10-20 ekor
3. Ambil toples warna bening/transparan, kemudian masukan tanah yang kita ambil dari
kebun jagung tersebut dan masukan juga larva/uret kedalamnya.
4. Tutup toples dengan kain kasa/koran
5. Biarkan selama 7 hari, jika larva terlihat mati dan warnanya berubah abu-abu lalu
kecoklatan dan akhirnya kehitam hitaman

Selamat anda sudah mendapatkan bakteri corine. Artikel selanjutnya kita akan bahas cara
memperbanyak bakteri corine yang sudah kita dapatkan.

Cara membiakkan bakteri corine


Pada artikel sebelumnya kita sudah bahas tentang bagaimana cara mendapatkan bakteri
corine. Kali ini kita lanjutkan lagi tentang cara membiakkan bakteri corine yang sudah kita
dapatkan.

Berikut langkah-langkahnya:

1. Ambil larva yang sudah terinfeksi bakteri (lihat cara mendapatkan bakteri corine),
ingat sebaiknya pakai alat pinset. dan lakukan di tempat yangg bersih usahakan di
kamar yang tertutup.
2. Siapkan 3 toples yang ada tutupnya dan 1 botol aqua galon yg ada tutupnya juga,
selang sekitar 2 meter ukuran kecil, lem plastik bakar, PK (kalium permanganat) 1
sendok makan, glasswol, kentang 1/2 kg, airpump kecil (untuk aquarium)
3. Toples yg pertama isi dengan air 1 liter dan PK 1 sendok, usahakan toples yg bisa
nampung larutan tersebut dengan ketinggian 2/3 dari toples
4. Toples yang kedua isi dengan glasswoll
5. Toples yang ketiga isi dengan air bersih 2/3 nya
6. Aqua galon isi dengan kentang yang sudah kita rebus dulu sebelumnya dan kita
hancurkan/blender kemudian tambahkan air sampai galon terisi 2/3 nya, selanjutnya
masukan larva ke dlam nya
7. Posisi toples adalah : toples PK toples glasswol galon aqua toples air
8. Semua toples di hubungkan dengan selang kecil yg tertutup rapat, ilustrasinya : dari
airpump selang masukan ke dalam toples PK sampai dasar, kemudian selang yg kedua
dari botol PK masukan ke tples glasswol, selang kedua dari glasswol masukan ke
galon aqua sampai dasar, selang kedua dari aqua galon masuk ke toples air sampai
dasar terakhir selang kedua dari toples air biarkan keluar
9. Biarkan proses berlanjut selama 20 hari dan jangan sampai airpump mati ya
10. Selamat .. anda sudah mendapatkan sekitar 15 liter bakteri corine yang siap
diaplikasikan

Catatan:

Aplikasi 200-250 ml campur dengan air 14 liter


Efektif untuk menanggulangi nematoda/hawar daun/blast pada pada
Sebaiknya ulat / larva yang ada di tanah/lahan/kebun
Disarankan larva cukup besar yang nantinya bakal jadi kumbang .. kuul (sunda)
Dari 30 lahan/kebun jagung dari berbagai tempat dan daerah .. 29 positif didapatkan
bakteri corine .. kesimpulannya di kebun jagung banyak ditemukan isolat corine
Kalium Ermanganat (PK) biasa dipakai untuk desinfektan, warnanya merah keungu
unguan kalau dah dicampur air, biasa dulu dipake ngerendem waktu abis sunatan
kkkkkkkkkkk
Kalau pingin lahan sehat. tanaman apapun sebaiknya lahan di aplikasikan bakteri
tersebut
Efektif membunuh nematoda
Jika sudah 3 minggu, simpan dalam wadah tertutup rapat.. insyaallah masih efektif
sampai bertahun tahun
Kuncinya satu wadah/tempat/tangan harus steril

Membuat pupuk cair NPK


admin 10/20/2014 7 Comments on Membuat pupuk cair NPK

Salah satu pupuk majemuk yang paling sering digunakan dalam pertanian adalah pupuk
NPK. Pupuk NPK merupakan pupuk gabungan dari tiga unsur yaitu unsur N (Nitrogen), P
(Phosfat) dan K (Kalium). Di pasaran biasanya pupuk NPK ini dijual secara tergabung
dengan perbandingan yang berbeda beda antara N, P dan K.

Kali ini kita akan membuat unsur-unsur tersebut secara terpisah antara unsur N, P dan K.
Untuk penggunaannya nanti bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan antara masa vegetatif
dan generatif.

Pupuk N

Bahan :

Urine hewan : 10 liter


Kohe halus : 1/2 karung
Daun daunan hijau (daun gamal, kacang-kacangan, wedusan dll) : 1 karung
Rotan : 1 liter
Gula / molases : 1 kg
Air : 20 liter
Cara buat :

Daun daunan dicacah halus


Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
Fermentasi selama 2 minggu

Dosis :

1 liter + 10 liter air

Pupuk P

Bahan :

Batang pisang : 1 pohon


Kohe guano/puyuh : 5 kg
Rotan : 1 liter
Gula / molases : 1 kg
Air : 30 liter

Cara buat :

Batang pisang dicacah halus


Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
Fermentasi selama 2 minggu

Dosis :

1 liter + 10 liter air

Pupuk K

Bahan :

Sabut Kelapa : 10 kg
Rotan : 1 liter
Gula / molases : 1 kg
Air : 30 liter

Cara buat :

Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata


Fermentasi selama 2 minggu

Dosis :

1 liter + 10 liter air


Membuat POC Vegetatif
Masa vegetatif adalah masa di mana tanaman dalam masa pertumbuhan, yaitu dari masa
setelah tanam sampai dengan tenaman menjelang berbunga. Setelah masa vegetatif berakhir
maka akan masuk ke masa generatif. Pemupukan pada masa vegetatif lebih banyak diberikan
untuk pertumbuhan tanaman.

Sebelumnya kita pernah bahas tentang pembuatan pupuk cair NPK dengan masing masing
unsur secara terpisah. Kali ini kita akan memanfaatkannya untuk meramu pupuk cair untuk
masa vegetatif.

Bahan :

Pupuk N : 3 liter ( lihat file pembuatan pupuk N, P, K)


Pupuk P : 2 liter ( lihat file pembuatan pupuk N, P, K)
Pupuk K : 1 liter ( lihat file pembuatan pupuk N, P, K)
PGPR : 1 liter
Rotan : 100 ml
Gula : 3-4 sendok

Cara Buat :

Semua bahan di campur dan simpan dalam wadah tertutup, biarkan selama 24 jam
atau lebih

Aplikasi & Dosis :

Aplikasi diberikan mulai tanam dan pada fase vegetatif atau pertumbuhan
Aplikasi bisa dikocorkan atau disemprotkan pada daun, jika disemprotkan sebaiknya
pada pagi pukul 6.00 9.00, jika sore hari jam 15.00 18.00
Aplikasi sebaiknya 1 minggu sekali pada tanaman jenis horti/sayuran sampai masa
akan masuk fase generatif / pembungaan
Dosis : 200 ml + air 14 liter ( 1 tangki)

Membuat POC Generatif


Membuat POC Generatif. Pada artikel sebelumnya sudah kita bahas tentan fase tanaman yang
terdiri dari fase vegetatif atau pertumbuhan dan fase generatif atau masa berbuah dan sudah
kita bahas tentang Pembuatan POC Vegetatif. Nah kali ini kita akan bahas mengenai fase
Generatif pada tanaman.
Fase generatif adalah masa di mana tanaman menjelang berbunga sampai berbuah. Nutrisi-
nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman pada masa generatif tentu berbeda perbandingannya
dengan tanaman pada masa vegetatif karena pada masa generatif nutrisi banyak disalurkan ke
buah atau bakal buah, sedangkan pada tanaman masa vegetatif nutrisi banyak digunakan
untuk pertumbuhan.

Jika pada fase vegetatif kebutuhan NPK adalah 3:2:1 artinya, misalkan pupuk N 3 liter, P 2
liter dan K 1 liter, maka pada masa generatif kebutuhan NPK nya terbalik yaitu 1:2:3, misal
N 1 liter, P 2 liter dan K 3 liter.

Berikut bahan dan cara meramu pupuk tanaman pada fase generatif:
Bahan :

1. Pupuk N 1 liter
2. Pupuk P 2 liter
3. Pupuk K 3 liter
4. Mol Buah 1 liter
5. Rotan 100 ml
6. Gula 3-4 sendok

Cara Buat :
Semua bahan di campur dan simpan dalam wadah tertutup, biarkan selama 24 jam atau lebih

Aplikasi & Dosis :

Aplikasi diberikan mulai tanam dan pada fase GENERATIF atau pembungaan
Aplikasi bisa dikocorkan atau disemprotkan pada daun, jika disemprotkan sebaiknya
pada pagi pukul 6.00 9.00, jika sore hari jam 15.00 18.00
Aplikasi sebaiknya 1 minggu sekali pada tanaman jenis horti/sayuran.
Untuk tanaman tahunan perlakuan 2 minggu sekali pada masa akan masuk generatif /
pembungaan
Dosis : 200 ml + air 14 liter ( 1 tangki)

Kandungan NPK yang dibutuhkan oleh


tanaman
Kandungan NPK yang dibutuhkan oleh tanaman. Pada artikel sebelumnya kita pernah bahas
tentang Cara membuat pupuk cair NPK dan sedikit disinggung tentang dosis perbandingan
antara masa vegetatif dan masa generatif.

Kali ini kita akan bahas lebih detail mengenai kebutuhan NPK pada tanaman pada masing-
masing fase dan dosis kebutuhan pemberian unsur NPK per tanaman.

Kebutuhan pupuk untuk tanaman secara umum (N:P:K=1:1:1)

Umur 0 2 bulan : 20 gram/tanaman/bulan.


Umur 3 5 bulan : 50 gram/tanaman/bulan.
Umur 6 12 bulan : 100 gram/tanaman/bulan.
Umur > 12 bulan : 130 gram/tanaman/bulan.

Kebutuhan pupuk untuk tanaman dewasa masa Vegetatif

Unsur N 60 gram/pohon/bulan
Unsur P 40 gram/pohon/bulan
Unsur K 30 gram/pohon/bulan

Kebutuhan pupuk untuk tanaman dewasa masa Generatif

Unsur N 20 gram/pohon/bulan
Unsur P 50 gram/pohon/bulan
Unsur K 60 gram/pohon/bulan

Catatan :

Untuk tanaman hortikulkura yang sudah berbuah setelah 1 bulan maka selanjutnya dah
dianggap tanaman dewasa.

Umur tanaman muda adalah :


Umur 0 3 bulan : 20 gram/tanaman/bulan.
Umur 4 6 bulan : 50 gram/tanaman/bulan.
Umur > 7 bulan : 100 gram/tanaman/bulan.

Ramuan Organik Perikanan


Pada artikel sebelumnya kita sudah bahas tentang ramuan organik ternak untuk
ternak/unggas. Nah kali ini tema kita masih seputar ramuan organik ternak (ROTER), namun
khusus untuk perikanan. Langsung saja kita kupas bahan bahan dan cara pembuatannya
sebagai berikut

BAHAN :

1. Rumput laut 1 kg, jika tidak ada bisa diganti dengan azzola
2. Pisang 5 buah
3. Nanas 1 Buah
4. Kangkung air 1 ikat, diambil dengan batang dan akarnya
5. Yoghurt 1/2 liter
6. Yakult 5 botol
7. Usus ikan nila/mujair 100 gram
8. Gula merah 1 kg
9. Ragi tape 4 butir
10. Air kelapa 5 liter
11. kepiting batu 4-5 ekor
12. Ragi Roti 3 sendok makan
13. Air sumur 5 liter

CARA BUAT :
Rumput laut / azolla, pisang, kangkung air dan nenas di blender
usus ikan dan kepiting batu di cingcang (blender lebih baik)
gula merah didihkan dengan air 5 liter, biarkan sampai dingin
campurkan semua bahan, kemudian aduk2 selama 3-5 menit
fermentasikan selama 14 hari dlm wadah tertutup. Buat aerator agar aman.

catatan :
setiap 2 3 hari sekali dikocok selama 5 menit
dosis 10 ml + gula 3-4 sendol dicampur air 20 liter untuk fermentasi pakan / pembuatan
pelet
untuk kolam ukuran 34 m : 1 gelas + gula 2-3 sendok

Jika ingin memperbanyak caranya :

1. Ambil 1 liter ramuan ROTER IKAN


2. Gula Kelapa1 kg (didihkan dulu)
3. Air kelapa 5 liter
4. Air (mata air/sumur) 10 liter (didihkan dulu)
5. Susu murni/yakult 2 liter/5 botol
6. Dedak 2-3 kg (didihkan ambil air nya saja)
7. Terasi 1 ons (dididihkan/dibakar)

Caranya campurkan semua bahan kemudian fermentasi selama 14 hari

catatan :

jika berbau busuk artinya gagal buang sj, jika berbau wangi tape artinya berhasil.

Ramuan Organik Ternak Untuk


Ternak/Unggas
Kalau dalam sistem pertanian kita pernah bahas mengenai ROTAN, maka dalam peternakan
kita akan bahas tentang ramuan organik untuk peternakan / unggas (ROTER Ternak /
Unggas). Ramuan ini berfungsi sebagai probiotik

BAHAN :

1. Rumput laut 1 kg, jika tidak ada bisa diganti dengan azzola
2. Pisang 5 buah
3. Nanas 1 Buah
4. Yoghurt 1 liter
5. Yakult 10 botol
6. Usus ikan nila/mujair 100 gram
7. Gula merah 1 kg
8. Ragi tape 4 butir
9. Ragi Roti 2 sendok
10. Air kelapa 5 literCARA BUAT :
Rumput laut / azolla, pisang dan nenas di blender
usus ikan di cingcang (blender lebih baik)
gula merah didihkan dengan air 1 liter, biarkan sampai dingin
campurkan semua bahan, kemudian aduk2 selama 3-5 menit
fermentasikan selama 14 hari dlm wadah tertutup.

Catatan :
setiap 2 3 hari sekali dikocok selama 5 menit
dosis 10 ml dicampur air 20 liter dan gula 100 gram untuk fermentasi pakan / pembuatan
pelet
untuk minum unggas atau ternak 1 liter + gula 1 kg + air 400 liter

Jika ingin memperbanyak carnya :


Ambil 1 liter ramuan ROTER
Gula Kelapa1 kg (didihkan dulu)
Air (mata air/sumur) 10 liter (didihkan dulu)
Susu murni/yakult 2 liter/5 botol
terasi matang 100 gram (diseduh air panas/dibakar)
dedak 2-3 kg (didihkan ambil air nya saja)

Caranya campurkan semua bahan setelah dingin, kemudian fermentasi selama 14 hari

catatan : jika berbau busuk artinya gagal buang sj, jika berbau wangi tape artinya berhasil.

Tips menghilangkan bau POC


Tips menghilangkan bau POC. Salah satu masalah yang timbul dalam pembuatan POC
(Pupuk Organik Cair) adalah mengenai bau kurang sedap yang ditimbulkan, sehingga jika
kita membuat di lingkungan yang padat penduduk maka akan mengganggu tetangga di
sekitarnya.

Salah satu tips untuk meminimalisir bau yang dihasilkan pada proses fermentasi POC yaitu
dengan menggunaan usus ikan lele, dengan cara sebagai berikut:

Ambil usus ikan lele, tetapi jangan sampai tercampur dengan empedunya. Kemudian
cacah/hancurkan dan campur dengan gula dan ragi tape dengan perbandingan usus ikan 1
ons, gula 1 ons, ragi 3 butir (sesuaikan perbandingan sesuai dengan kebutuhan).
Fermentasikan, biarkan tertutup rapat selama 2 minggu, setelah itu campurkan dengan POC
yang kita buat.

Selamat mencoba, semoga berhasil.


Bio tonik Rotan dan pupuk daun
Bio tonik Rotan dan pupuk daun yang mengandung mikroorganisme menguntungkan bagi
tanaman karena dapat meningkatkan proses fotosintesis tanaman.

Bahan :

1. Rotan 100 ml
2. Gula merah 1 kg (dicairkan dengan air panas 2 liter)
3. Terasi 1 ons (cairkan dengan air panas 1 liter)
4. Ekstrak tumbuhan daun (turi, gamal, lamtoro) 1-2 kg larutkan dengan air 1 liter

Cara membuat :

1. Buatlah ekstrak tumbuhan dengan cara menumbuk semua bahan lalu diperas airnya
sampai cukup
2. Masukkan semua bahan jadi satu dalam wadah tertutup, beri lubang sebesar jarum.
Hindarkan sinar matahari langsung selama proses fermentasi
3. Setelah proses fermentasi selama kira-kira 14 hari bahan dapat digunakan.

Cara penggunaan :

1. Dosis 5 ml dicampur 1 liter air kemudian disemprotkan pada tanaman setiap 2 minggu
sekali.
2. Jangan dicampur pestisida kimia

Insyaallah tanaman menjadi sehat dan daun menjadi kuat, khusus untuk tanaman sayuran
jenis daundaunan akan semakin menebalkan daun dan mempelebar daun.

TRICHOKOMPOS Kompos dengan


Trichoderma
TRICHOKOMPOS Kompos dengan Trichoderma. Membuat kompos menjadi multifungsi
tujuannya tidak hanya untuk kompos tapi juga untuk anti fungi (fusarium dll), anti bakteri
juga menguraikan unsur hara yang terikat dalam tanah. Inti dari trichokompos adalah
perbnyakan tricho nya .. plus efek pengkomposan juga. Kalau campur dengan rotan
perkembangan tricho kurang begitu maksimal karena media keburu terurai oleh rotan. Jadi
rotan di berikan setelah trichokompos selesai saja. Jadi hasil akhir semua jadi maksimal.

Trichokompos ini bida dibuat dengan bahan kotoran hewan maupun dari dedaunan. Berikut
cara membuat trichokompos dengan bahan kotoran hewan dan juga dedaunan:

Bahan dasar Kotoran Ternak (sapi/kambing/ayam/kuda dll) Bahan :

1. Kotoran ternak : 5 karung


2. Arang sekam : 1 karung
3. Trichoderma padat : 500 gram atau cair : 500 ml
4. Air secukupnya

Cara buat :

1. Campurkan kotoran ternak,arang sekam dan Trichoderma


2. Aduk hingga rata dan lembabkan dengan air secukupnya.
3. Tutup dengan plastik hitam/karung
4. inkubasi 7-10 hari
5. Trichokompos siap diaplikasikan.

Aplikasi Trichokompos:

1. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar dengan takaran 200-300 gr/lubang tanam untuk
tanaman sayuran buah.
2. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan dengan takaran 3 4 kg/m

Bahan dasar Rumput / Gulma / Daun-daunan Bahan :

1. Rumput/gulma/alang2/daun-daunan dll : 1 kubik


2. Kotoran ternak (apa saja) : 1 karung
3. Trichoderma padat : 1/2 kg atau cair : 500 ml
4. air secukupnya

Cara buat :

1. Tumpuk bahan 1 setinggi 10 cm trs siram dengan Trichoderma kemudian hamparkan


kotoran ternak di atasnya selanjutnya siram dengan trchoderma lagi, demikian
seterusnya di susun tumpuk sampai habis
2. lembabkan dengan air secukupnya.
3. Tutup dengan plastik hitam/karung
4. inkubasi 10 20 hari
5. Trichokompos siap diaplikasikan.

Aplikasi Trichokompos:

1. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar dengan takaran 200-300 gr/lubang tanam untuk
tanaman sayuran/buah/cabe/tomat dll
2. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan dengan takaran 3 4 kg/m

Catatan : Semua jenis bahan apapun baik limbah pasar dll bisa digunakan yg pentinng
tambahkan kotoran hewan.
Cara mendapatkan dan memperbanyak
Mikoriza
Mikoriza adalah jenis cendawan/jamur yang bersimbiosis pada korteks akar tanaman.
Mikoriza berfungsi membantu penyerapan unsur hara tanah oleh tanaman. Penelitian
menunjukkan adanya mikoriza dapat meningkatkan penyerapan unsur P sebesar 25%. Selain
itu mikoriza berfungsi untuk menghasilkan hormon dan zat pengatur tumbuh seperti auksin,
sitokinin dan giberelin.

Fungsi lain mikoriza adalah menghasilkan zat antibiotik yang melindungi tanaman dari
pathogen akar. Mikoriza juga bisa merangsang aktivitas mikroorganisme tanah yang
menguntungkan dan memperbaiki struktur dan agregasi tanah. Selain itu mikoriza berfungsi
untuk membangun tanaman agar lebih tahan terhadap kekeringan dengan menginfeksi akar
dan memperpanjang hyfa dalam mencari air dalam tanah

Langkah membuat stater/isolat Mikoriza :

Ambil akar tanaman (boleh apa saja) yg sudah terkontaminasi Micoriza. Biasanya
banyak terdapat di lahan yg gersang/tandus/miskin unsur hara. Yang paling bak
sewaktu musim kemarau panjang. Gali sedalam 30-40 cm, lebih dalam lebih bagus.
Ciri2 akar yg terkontaminasi Micoriza akar diselimuti hypa jamur dan akarnya
panjang
Jika sudah dapat sebaiknya Biang Micoriza tsb di masukan dalam wadah/tempat yg
terhindar dari sinar matahari langsung.

Cara memperbanyak/membiakan Micoriza

pasir/tanah/arang sekam dipanaskan selama 1 2 jam, maksudnya biar steril dan


miskin unsur hara
masukkan ke dalam pot/polibag/bak plastik sampai volumenya
siapkan benih (apa saja, boleh jagung/cabe/tomat dll) yg sekiranya akarnya panjang,
bagusnya yg sudah berkecambah atau tumbuh 2-3 daun
Biarkan benih tumbuh sampai berumur 2 minggu dengan melakukan penyiraman
secara teratur tmbahkan pupuk organik sedikit
masukkan starter/isolat mikoriza yang berupa akar yang bermikoriza/spora MVA di
sekitar perakaran sebanyak 0,5 1 gram .
Pelihara slama 2 bulan, sambil di siram dan boleh diberi pupuk cair yg berkadar P
rendah
Masuk bulan ke 3 hentikan penyiraman selama 1 bulan
Simpan semua biakan/pot/polybag di tempat yg terkena sinar matahari penuh
Potong tumbuhan inang nya, sisakan batangnya saja kurang lebih 1/3 nya
2-3 minggu kemudian Micoriza dan siap di panen.
Pemanenan dilakukan dengan cara membongkar tanaman inang dan mengambil
bagian akarnya. Akar lalu dipotong kecil-kecil ( 0,5 cm) dan dicampur dengan media
tanamnya. Masukan dalam kantong plastik.
Jika tidak langsung di aplikasikan simpan di tempat yg teduh, lebih bagus di lemari
es.
Cara aplikasi ke lahan:

Caranya yaitu dengan membuat lubang tanam sedalam 5-10 cm, kemudian
mengambil tanahnya dan mencampurnya dengan mikoriza.
Untuk lahan yg cukup luas bisa langsung di campurkan dengan lahan sewaktu
pengolahan tanah ( seminggu sebelum tanam
Dosis yang disarankan minimal 15 20 gram/bibit atau untuk 1 m2
Aplikasi sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari (pukul 16.00 18.00 WIB).

Catatan :

Sebaiknya pembiakan dibuat sebanyak mungkin disesuaikan dengan lahan yg akan di tanami.

Aplikaasi hanya sekali untuk seumur hidup, selama tidak memakai pestisida kimia.

ROTER 2
Jika pada artikel sebelumnya kita sudah bahas tentang ROTER generasi pertama, Kali ini kita
bahas tentang ROTER generasi kedua, atau bisa juga kita sebut sebagai ROTER 2.

Roter 2 ini juga merupakan racikan lama sebelum keluar racikan ROTER yang dipisah secara
khusus yaitu ROTER untuk perikanan dan ROTER untuk Peternakan dan Unggas. Berikut
bahan dan cara pembuatannya:

Bahan :

1. Roter 1 1ltr
2. Kepiting batu / pinggir pantai 1/2 kg
3. Madu asli (wajib asli ya) 100 ml
4. Yogurt 250 ml
5. Yakult 2 btl
6. Usus kambing/sapi 100 gram (jgn dikeluarkan isinya)
7. Gula merah 1kg
8. Air kelapa 1 liter (1 butir yg masih muda)

Cara pembuatan:

Kepiting batu di tumbuk sampai halus, usus kambing di cincang sampai halus dan campurkan
semua bahan lalu fermentasi selama 5-7 hari

Cara Perbanyakan ROTER


Pada artikel sebelumnya kita pernah bahas tentang cara pembuatan ROTER (Ramuan
Organik Ternak) generasi pertama sebelum sekarang dipisah secara khusus menjadi ROTER
untuk perikanan dan ROTER untuk Peternakan dan Unggas.

Kali ini kita akan bahas bagaimana cara memperbanyak ROTER tersebut:
1. Ambil 1 liter ramuan ROTER
2. Gula 2 kg
3. Air leri beras 5 liter
4. Air kelapa 5 liter
5. Air (mata air/sumur) 10 liter (didihkan dulu)
6. Susu murni 2 liter
7. Dedak 1 kg
8. Terasi matang 1/4 kg

Caranya, campurkan semua bahan kemudian fermentasi sela 7 hari

catatan : jika berbau busuk artinya gagal buang saja, jika berbau wangi tape artinya berhasil,
panen bisa dilakukan setiap minggu sekali. Artinya ambil 2-3 liter tiap minggu nya untuk
keperluan kemudan ganti/tambah air kelapa dan gula 1 kg sebanyak yang diambil, bisa
bertahan sampai 1 thn.

Begitu seterusnya .. biar ga bikin lagi kan.. Irit bin enteng

Cara membuat jamu herbal ikan


Membuat jamu untuk ikan khususnya lele. Berikut sedikit tips buat herbal ikan / lele
By. Ayah manjel

Bahan:

1. Kunyit 1 ons
2. Jahe 1 ons
3. Temulawak 1 ons
4. Temugiring 1 ons
5. Kencur 1 ons
6. Daun mengkudu 20 lmbr
7. Buah mengkudu 2 bh yang sdh masak
8. Daun pepaya tua 2 lbr
9. Gula merah 1/2 kg
10. Yakult 2 btl
11. Air 10 ltr

Cara buat :
Semua bahan dihaluskan, tambahkan gula yang sudah dididihkan, campur semua, fermentasi
7 hari.
Aplikasi untuk 10 m2 1 liter / minggu Insyaallah ikan/ lele sehat dan cepat besar
cara aplikasi disiramkan, tapi jangan lupa aplikasi Roter juga selisih 2-3 hari bergantian,
pengalaman ga ganti air sampai panen

Anda mungkin juga menyukai