Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN KINERJA

BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN


MEDAN
TAHUN 2017

BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN


(BBPPTP) MEDAN
Jl. Asrama No. 124 Sei Sikambing Medan (20126)
Phone: (061) 8466787, 8458008
website : www.ditjenbun.deptan.go.id/bbpptpmedan
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

KATA PENGANTAR

Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai


tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan, penjabaran
dari visi, misi dan strategi Instansi Pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
yang telah ditetapkan.

Pada bulan Januari 2017 telah disyahkan Perjanjian Kinerja (PK) yang
merupakan wujud nyata komitmen antara Direktur Jenderal Perkebunan dan
Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP)
Medan dalam rangka mewujudkan sasaran kegiatan yang ingin dicapai yaitu :
(1). Terlaksananya pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman
perkebunan dan penyiapan teknologi proteksi tanaman perkebunan,
(2). Menurunnya luas areal yang terserang OPT dan terfasilitasinya
pencegahan kebakaran lahan dan kebun, bencana alam, dampak perubahan
iklim dan gangguan/konflik usaha perkebunan.

Realisasi anggaran Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan dan


Kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan
Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan pada tahun anggaran 2017 adalah
Rp. 23.688.681.367,- dari total pagu anggaran sebesar Rp. 25.042.684.000,-
atau mencapai 94,59%. dengan capaian fisik sebesar 98,45%.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan kerjasamanya sehingga tugas tugas yang
dibebankan kepada Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan (BBPPTP) Medan dapat diselesaikann dengan baik. Semoga
laporan kinerja ini bermanfaat terutama terhadap peningkatan kinerja dan
perkembangan organisasi Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan (BBPPTP) Medan.

Medan, Januari 2018


Kepala BBPPTP Medan,

DR. Ir. Dwi Praptomo Sudjatmiko, M.S.


NIP 195912261983031002

Page | i
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman


Perkebunan (BBPPTP) Medan Tahun 2017 ini dibuat dalam rangka
perwujudan pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
serta kewenangan pengelolaan sumberdaya, kebijakan, dan program
dari unit kerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan (BBPPTP) Medan sebagaimana yang diamanatkan dalam
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/
OT.140/2/2008 tanggal 6 pebruari 2008. Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan
(BBPPTP) Medan.

Laporan ini disusun sesuai dengan Peraturan Presiden Republik


Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tanggal 21 April 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya
mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Perbenihan dan
Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan Tahun 2015-2019,
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP)
Medan mempunyai tujuan sebagai berikut :
1) Meningkatkan penggunaan benih unggul bermutu dan bersertifikat
dalam pembangunan perkebunan disetiap wilayah pengembangan.

Page | ii
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

2) Meningkatkan upaya pengawasan pelestarian plasma nutfah


nasional sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas
benih unggul dan pemanfaatan agens pengendali hayati.
3) Membangun kerjasama dengan pihak terkait dalam pengawasan
mutu benih dan peredarannya serta pemanfaatan agens
pengendali hayati dalam penerapan PHT.
4) Mengembangan metode uji adaptasi dan observasi pencarian dan
pelepasan varietas, pengawasan mutu benih dan teknik
pengendalian OPT spesifik lokasi yang berwawasan lingkungan.
5) Mengembangkan jejaring dan kerjasama antara laboratorium
pengujian mutu benih dan proteksi.
6) Menyusun dan menyempurnakan Standard Operasional Prosedure
(SOP) untuk penyediaan, pengawasan dan sertifikasi benih.
7) Menyusun Standard Operasional Prosedure (SOP) untuk proteksi
tanaman perkebunan.

Sedangkan Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan


perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan adalah :
1) Sumber Daya Manusia BBPPTP Medan yaitu Petugas Struktural,
fungsional PBT dan POPT meningkat kemampuannya secara
teknis dan non teknis
2) Meningkatnya Penggunaan benih bermutu disetiap wilayah
pengembangan tanaman perkebunan.
3) Terciptanya dan tersertifikasinya desa pertanian organik yang
berbasis komoditi perkebunan.
4) Menerapkan paket rakitan teknologi proteksi OPT perkebunan.
5) Pembangunan demplot pengendalian hama terpadu.

Page | iii
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

6) Lebih luasnya ruang lingkup laboratorium terintegrasi BBPPTP


Medan.
7) Tersedianya laboratorium perbenihan dan proteksi yang
terakreditasi.
8) Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait.
9) Ekplorasi komoditi benih unggul spesifik lokasi dalam rangka
proses pelepasan varietas.
10) Eksplorasi dan pengembangan musuh alami, agensia hayati, dan
pestisida nabati untuk PHT
11) Perbanyakan dan uji terap penggunaan musuh alami, agensia
hayati, dan pestisida nabati untuk pengendalian OPT di
laboratorium dan di lapangan.
12) Koleksi OPT Penting, musuh alami, agensia hayati, dan pestisida
nabati, hama vertebrata.
13) Telah dilakukan Analisa Residu pestisida pada beberapa produk
perkebunan yang akan diekspor.
14) Telah dianalisis beberapa jenis limbah dan kandungan pupuk.
15) Penyusunan data base dan pengembangan sistem informasi
perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan untuk wilayah kerja
BBPPTP Medan.

Sasaran strategis dalam Perjanjian Kinerja (PK) Balai Besar Perbenihan


dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan tahun 2017 yaitu
:
1. Terlaksananya pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman
perkebunan dan penyiapan teknologi proteksi tanaman perkebunan.

Page | iv
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

2. Menurunnya luas areal yang terserang OPT dan terfasilitasinya


pencegahan kebakaran lahan dan kebun, bencana alam, dampak
perubahan iklim dan gangguan/konflik usaha perkebunan.
Pada tahun anggaran 2017 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi
Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan mendapatkan alokasi
anggaran APBN sebesar Rp. 24.792.684.000,- tetapi karena adanya
APBN-P maka anggaran bertambah menjadi Rp. 25.042.684.000,-
yang dimanfaatkan untuk mendukung Program Peningkatan Produksi
Komoditas Perkebunan Berkelanjutan (Kegiatan Dukungan
Perlindungan Perkebunan dan Kegiatan Dukungan Pengujian dan
Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman
Perkebunan). Realisasi anggaran pada tahun 2017 adalah
Rp. 23.688.683.487,- (berdasarkan SP2D), tetapi karena adanya
pengembalian belanja sebesar Rp. 2.120 maka realisasi anggaran
menjadi Rp. 23.688.681.367 atau mencapai 94.59%, dengan capaian
fisik sebesar 98,45%.

Kinerja yang dicapai sesuai dengan target yang tertuang dalam


Perjanjian kinerja atas penggunaan anggaran pada tahun 2017, yaitu :
1. Sertifikasi dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan terealisasi
sebanyak 67.733.724 batang atau mencapai 96,76% dari target
sebanyak 70.000.000 batang.
2. Rakitan teknologi spesifik lokasi proteksi tanaman perkebunan,
terealisasi seluruhnya yaitu 3 Paket teknologi atau mencapai 100%
dari target.
3. Fasilitasi teknis dukungan pengawasan dan pengujian benih dan
teknologi proteksi tanaman perkebunan terealisasi seluruhnya yaitu
12 bulan atau mencapai 100% dari target.

Page | v
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

4. Pembinaan dan sertifikasi desa pertanian organik berbasis


komoditas perkebunan terealisasi seluruhnya yaitu 8 desa atau
mencapai 100% dari target.
5. Penanganan organisme pengganggu tanaman perkebunan
terealisasi seluruhnya yaitu 200 hektar atau mencapai 100% dari
target.

Untuk sertifikasi dan pengujian mutu benih mengalami penurunan


sebesar 3,18% jika dibandingkan dengan tahun 2014.

Page | vi
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor Perkebunan merupakan salah satu potensi strategis yang


secara ekonomi memberikan kontribusi yang besar terhadap
pereknomian nasional. Agar pembangunan perkebunan dapat
bermanfaat untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dari generasi
ke generasi maka pengelolaannya harus diselaraskan dengan upaya
pengelolaan sumberdaya alam dan pemeliharaan daya dukungnya.
Perkebunan adalah segala kegiatan pengelolaan sumber daya alam,
sumber daya manusia, sarana produksi, alat dan mesin, budidaya,
panen, pengolahan dan pemasaran terkait tanaman perkebunan.
Dengan pengertian yang luas tersebut, penyelenggaraan perkebunan
mengemban amanat dalam mendukung pembangunan nasional.
Keberpihakan serta dukungan yang diberikan Kementrian Pertanian
dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkebunan yang dalam
pengelolaannya telah membentuk unit unit pelayanan teknis pusat di
daerah agar program pembangunan perkebunan dapat menyentuh
seluruh daerah di Indonesia adalah merupakan salah satu amanah
yang harus diikuti dengan akuntabilitas yang tinggi oleh para aparatur
dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan perkebunan dan dalam
pengelolaan anggaran. Oleh karena itu dalam penyelenggaraan
program/kegiatan pembangunan perkebunan dituntut adanya
pengelolaan yang efisien, efektif, akuntabel, serta transparan sehingga
output dan outcome yang dihasilkan dapat benar benar dirasakan oleh
masyarakat khususnya masyarakat perkebunan.

Page | 1
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

Rangkaian proses restrukturisasi program dan kegiatan pembangunan


perkebunan tahun 2015 – 2019 diawali dari penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) Pembangunan Perkebunan, Rencana Kerja
(Renja), Perjanjian Kinerja (PK), dan diakhiri dengan penyusunan
Laporan Kinerja (LAKIN). Laporan Kinerja Balai Besar Perbenihan
dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan merupakan
bentuk pertanggung-jawaban dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan (BBPPTP) Medan atas penggunaan anggaran pada
tahun 2017.

Laporan Kinerja (LAKIN) ini disusun sesuai dengan Peraturan Presiden


Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tanggal 21 April 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam
penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014 tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sistematika laporan yang
dianjurkan adalah :
1) Bab I Pendahuluan
2) Bab II Perencanaan Kinerja
3) Bab III Akuntabilitas Kinerja
4) Bab IV Penutup
5) Lampiran

Page | 2
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

1.2. Organisasi

Dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/


OT.140/2/2008 tanggal 6 Pebruari 2008 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan
Medan, disebutkan bahwa Kedudukan dari Balai Besar Perbenihan dan
Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan adalah sebagai unit
pelaksana teknis Direktorat Jenderal Perkebunan, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perkebunan, pembinaan
teknis bidang perbenihan dilaksanakan oleh Direktur Perbenihan dan
bidang proteksi dilaksanakan oleh Direktur Perlindungan Perkebunan.

Tugas pokok dari BBPPTP Medan adalah: “melaksanakan


pengawasan, pengembangan pengujian mutu benih, dan analisis
teknis dan pengembangan proteksi tanaman perkebunan, serta
pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu
dan laboratorium”.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, BBPPTP


Medan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1) Pengawasan pelestarian plasma nutfah tingkat nasional;
2) Pelaksanaan pengujian mutu benih perkebunan introduksi, eks
impor, dan yang akan diekspor, serta rekayasa genetika;
3) Pelaksanaan pengujian adaptasi (observasi) benih perkebunan
dalam rangka pelepasan varietas;
4) Pelaksanaan penilaian pengujian manfaat dan kelayakan benih
perkebunan dalam rangka penarikan varietas;

Page | 3
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

5) Pelaksanaan pengujian mutu dan sertifikasi benih perkebunan


dalam rangka pemberian sertifikat layak edar;
6) Pelaksanaan pemantauan benih perkebunan yang beredar lintas
provinsi;
7) Pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian mutu
benih perkebunan dan uji acuan (refree test);
8) Pelaksanaan identifikasi organisme pengganggu tanaman (OPT)
perkebunan;
9) Pelaksanaan analisis data serangan dan perkembangan situasi
OPT serta faktor yang mempengaruhi;
10) Pelaksanaan analisis data gangguan usaha perkebunan dan
dampak anomali iklim serta faktor yang mempengaruhi;
11) Pengembangan teknik surveillance OPT penting;
12) Pelaksanaan pengembangan metode pengamatan, model
peramalan, taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT
perkebunan;
13) Pelaksanaan eksplorasi dan inventarisasi musuh alami OPT
perkebunan;
14) Pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan, penilaian
kualitas, dan pelepasan agens hayati OPT perkebunan;
15) Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi agens hayati OPT
perkebunan;
16) Pelaksanaan pengembangan teknologi proteksi perkebunan yang
berorientasi pada implementasi pengendalian hama terpadu;
17) Pelaksanaan pengujian dan analisis residu pestisida;
18) Pemberian pelayanan teknik kegiatan perbenihan dan proteksi
tanaman perkebunan;

Page | 4
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

19) Pengelolaan data dan informasi kegiatan perbenihan dan proteksi


tanaman perkebunan;
20) Pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu
dan manajemen laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman
perkebunan;
21) Pelaksanaan pengembangan jaringan dan kerjasama laboratorium
perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan;
22) Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan
rumah tangga Balai Besar.

BBPPTP Medan dipimpin oleh seorang Kepala Balai Besar (jabatan


struktural eselon II.b), dengan susunan organisasi sebagai berikut :
a. Subbagian Tata Usaha;
b. Bidang Perbenihan;
c. Bidang Proteksi;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.

BBPPTP Medan berlokasi di Jl Asrama No 124 Sei Sikambing,


Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara, dengan wilayah kerja
sebagai berikut :

• Bidang perbenihan: meliputi Provinsi NAD, Sumatera Utara, Riau,


Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera
Selatan, Lampung, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan, Kalimantan
Utara.

Page | 5
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

• Bidang Proteksi: meliputi Provinsi NAD, Sumatera Utara, Riau,


Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera
Selatan, Lampung, dan Sumatera Barat.

Page | 6
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) BBPPTP


Medan Tahun 2015-2019 adalah sebagai arahan dalam memberikan
pelayanan teknis dan administratif kepada semua stakeholders
(Pemangku kepentingan) terkait dan acuan dalam pelaksanaan tugas
pelayanan di bidang perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan
serta dalam berkoordinasi dengan unit internal dan pihak lain diluar
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP)
Medan. Dalam pelaksanaannya akan diadakan penyesuaian sesuai
perkembangan yang terjadi.

Alur pikir penyusunan Rencana Strategis dimulai dari penjabaran visi,


misi, dan tujuan (sejalan dengan tugas dan fungsi BBPPTP Medan
dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/
OT.140/2/2008 tanggal 6 Pebruari 2008), kemudian dengan
mencermati kondisi lingkungan internal dan eksternal, serta analisis
strategis maka ditentukan sasaran dan selanjutnya strategi dalam
bentuk kebijakan, program dan kegiatan pokok guna mencapai tujuan
BBPPTP Medan.

Rencana Strategis yang disiapkan oleh Balai Besar Perbenihan dan


Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan lebih difokuskan
kepada kewenangan pembangunan perkebunan yang berada di tingkat
pusat yang dikaitkan dengan tugas dan fungsi Balai Besar Perbenihan

Page | 7
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan, sedangkan


kewenangan yang lebih operasional disiapkan oleh jajaran perkebunan
di tingkat daerah. Lampiran Renstra yang terdiri dari : (1). Rencana
Kegiatan dan Target Kinerja BBPPTP Medan Tahun 2015 – 2019
disajikan pada Lampiran 1, (2). Kegiatan BBPPTP Medan Tahun
2015 – 2019 disajikan pada Lampiran 2.

2.1.1. Visi

Visi Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019 adalah : “Menjadi


Direktorat Jenderal yang profesional, dalam mewujudkan peningkatan
produksi komoditas perkebunan secara optimal, berdaya saing dan
bernilai tambah tinggi untuk kesejahteraan pekebun”. Sejalan dengan
tugas dan fungsi yang diemban, maka BBPPTP Medan mempunyai Visi
tahun 2015-2019 yaitu : ” Menjadi Balai Perbenihan dan Proteksi
Tanaman yang Handal dan Profesional dalam Pelayanan Kepada
Masyarakat Petani Pekebun dan Stakeholder lainnya diwilayah
kerjanya”.

2.1.2. Misi

Misi Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015 - 2019 adalah :


1) Mewujudkan peningkatan produksi tanaman perkebunan secara
berkelanjutan.
2) Mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas dibidang
manajemen dan kesekertariatan.

Page | 8
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

3) Mewujudkan peningkatan penyediaan teknologi dan penerapan


pasca panen dan pengolahan hasil perkebunan secara
berkelanjutan.
4) Menyediakan fasilitasi pembinaan dan penanganan usaha
perkebunan berkelanjutan serta penanganan gangguan usaha dan
konflik perkebunan.
5) Mewujudkan sistem perlindungan perkebunan dan penanganan
dampak perubahan iklim yang terpadu, terintegrasi, dan
berkelanjutan.
6) Mewujudkan integrasi antar pelaku usaha budidaya tanaman
perkebunan dengan pendekatan kawasan.
7) Mendorong upaya pemberdayaan petani dan penumbuhan
kelembagaan petani.
8) Mendorong upaya penerapan budidaya tanaman perkebunan
dengan baik dan berwawasan lingkungan.
9) Mewujudkan sistem pertanian bio-industry berbasis pengembangan
komoditas perkebunan.
10) Mendorong pengembangan pemasaran produk perkebunan di
tataran domestik dan internasional yang berkualitas dan berdaya
saing.
Mengacu pada misi Direktorat Jenderal Perkebunan, maka Balai Besar
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan
menetapkan misinya pada tahun 2015-2019 sebagai berikut :
1) Mengoptimalkan pengawasan pelestarian plasma nutfah nasional
sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas benih
unggul dan pemanfaatan agens pengendali hayati;
2) Mengoptimalkan pengawasan mutu benih dan peredarannya serta
pemanfaatan agens pengendali hayati;
Page | 9
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

3) Meningkatkan pelaksanaan uji adaptasi dan observasi dalam


rangka pencarian dan pelepasan varietas serta pemanfaatan
agens pengendali hayati;
4) Meningkatkan dan mengembangkan metode pengawasan mutu
benih dan penerapan PHT;
5) Mengembangkan teknik identifikasi dan pengendalian Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT);
6) Mengoptimalkan pengendalian OPT, Penanggulangan Gangguan
Usaha Perkebunan dan Dampak Anomali Iklim;
7) Meningkatkan pelayanan teknis pengawasan mutu benih dan
proteksi tanaman perkebunan;

2.1.3. Tujuan BBPPTP Medan

1) Meningkatkan penggunaan benih unggul bermutu dan bersertifikat


dalam pembangunan perkebunan disetiap wilayah pengembangan.
2) Meningkatkan upaya pengawasan pelestarian plasma nutfah
nasional sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas
benih unggul dan pemanfaatan agens pengendali hayati.
3) Membangun kerjasama dengan pihak terkait dalam pengawasan
mutu benih dan peredarannya serta pemanfaatan agens
pengendali hayati dalam penerapan PHT.
4) Mengembangan metode uji adaptasi dan observasi pencarian dan
pelepasan varietas, pengawasan mutu benih dan teknik
pengendalian OPT spesifik lokasi yang berwawasan lingkungan.
5) Mengembangkan jejaring dan kerjasama antara laboratorium
pengujian mutu benih dan proteksi.

Page | 10
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

6) Menyusun dan menyempurnakan Standard Operasional Prosedure


(SOP) untuk penyediaan, pengawasan dan sertifikasi benih
7) Menyusun Standard Operasional Prosedure (SOP) untuk proteksi
tanaman perkebunan

2.1.4. Sasaran BBPPTP Medan

1) Sumber Daya Manusia BBPPTP Medan yaitu Petugas Struktural,


fungsional PBT dan POPT meningkat kemampuannya secara
teknis dan non teknis.
2) Meningkatnya Penggunaan benih bermutu disetiap wilayah
pengembangan tanaman perkebunan.
3) Terciptanya dan tersertifikasinya desa pertanian organik yang
berbasis komoditi perkebunan.
4) Menerapkan paket rakitan teknologi proteksi OPT perkebunan.
5) Pembangunan demplot pengendalian hama terpadu.
6) Lebih luasnya ruang lingkup laboratorium terintegrasi BBPPTP
Medan.
7) Tersedianya laboratorium perbenihan dan proteksi yang
terakreditasi.
8) Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait.
9) Ekplorasi komoditi benih unggul spesifik lokasi dalam rangka
proses pelepasan varietas.
10) Eksplorasi dan pengembangan musuh alami, agensia hayati, dan
pestisida nabati untuk PHT
11) Perbanyakan dan uji terap penggunaan musuh alami, agensia
hayati, dan pestisida nabati untuk pengendalian OPT di
laboratorium dan di lapangan.

Page | 11
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

12) Koleksi OPT Penting, musuh alami, agensia hayati, dan pestisida
nabati, hama vertebrata.
13) Telah dilakukan Analisa Residu pestisida pada beberapa produk
perkebunan yang akan diekspor.
14) Telah dianalisis beberapa jenis limbah dan kandungan pupuk.
15) Penyusunan data base dan pengembangan sistem informasi
perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan untuk wilayah kerja
BBPPTP Medan.

2.1.5. Arah Kebijakan BBPPTP Medan

Kebijakan Umum BBPPTP Medan adalah : “Meningkatkan


kemampuan SDM, peranan laboratorium perbenihan dan proteksi
tanaman perkebunan, pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan, pengembangan kelembagaan dan sistem informasi
guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang
perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan”.
Kebijakan dasar tersebut dijabarkan dalam kebijakan teknis yaitu :
1) Kebijakan Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia
Perkebunan.
Peningkatan Sumber Daya Manusia menjadi lebih profesional
sehingga mampu melaksanakan pengembangan dan pengawasan
mutu benih serta pengembangan teknologi proteksi tanaman
perkebunan dan pemanfaatan agensia hayati dalam penerapan
PHT yang berwawasan lingkungan. Kebijakan ini dilaksanakan
melalui peningkatan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
(S2, S3), pelatihan, magang, studi banding bagi petugas serta
pendampingan bagi petani.

Page | 12
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

2) Kebijakan Pengembangan Kelembagaan.


Kebijakan ini dalam rangka mewujudkan kelembagaan balai besar
yang profesional dalam pengawasan, pengembangan perbenihan
dan proteksi tanaman perkebunan melalui pengembangan jejaring
dan kerjasama dengan pihak terkait serta penguatan sarana dan
prasarana balai besar.
3) Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup.
Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, untuk
pelestarian dan perkayaan sumber daya genetik, pengembangan
dan pengawasan mutu benih serta pengembangan teknologi
perlindungan tanaman perkebunan dan pemanfaatan agensia
hayati dalam penerapan PHT.
4) Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi.
Menyediakan pelayanan informasi perbenihan dan proteksi
tanaman perkebunan yang akurat, tepat dan cepat bagi semua
pihak yang membutuhkan. Dalam rangka pengembangan sistem
informasi ini upaya yang ditempuh adalah sebagai berikut:
 Peningkatan kemampuan SDM di bidang pengelolaan sistem
informasi.
 Pengembangan dan pemantapan data base perbenihan dan
proteksi.
 Pengembangan sarana internet kantor untuk pengelolaan dan
penyebaran informasi melalui web-site BBPPTP Medan.
 Pemanfaatan Teknologi GIS untuk pemetaan bidang perbenihan
dan proteksi.

Page | 13
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

2.1.6. Program dan Kegiatan BBPPTP Medan

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Perbenihan dan Proteksi


Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan merupakan penjabaran dari
program pembangunan perkebunan tahun 2015-2019 yang menjadi
tanggung jawab Direktorat Jenderal Perkebunan yaitu “Program
Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan”.
Berdasarkan hasil restrukturisasi program dan kegiatan sesuai dengan
Surat Edaran bersama Menteri Keuangan Nomor SE-1848/MK/2009
dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
No. : 0142/M.PPN/06/2009 tanggal 19 Juni 2009 yang mengamanatkan
bahwa setiap unit eselon I mempunyai satu program yang
mencerminkan nama Eselon I yang bersangkutan dan setiap unit
Eselon II hanya mempunyai dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian indikator kinerja yang harus
dipertanggung jawabkan oleh unit Eselon I adalah outcome dan
indikator kinerja yang harus dipertanggung jawabkan oleh unit Eselon II
adalah output.

Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP)


Medan yang merupakan salah satu unit Eselon II lingkup Direktorat
Jenderal Perkebunan pada tahun anggaran 2017 mempunyai tanggung
jawab untuk melaksanakan 2 (dua) kegiatan utama yang merupakan
cerminan dari tugas dan fungsinya yaitu: (1). Kegiatan Dukungan
Perlindungan Perkebunan, (2). Kegiatan Dukungan Pengujian dan
Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi
Tanaman Perkebunan.

Page | 14
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

2.1.7. Fokus Kegiatan BBPPTP Medan

Sasaran dari kegiatan dukungan pengujian dan pengawasan mutu


benih serta penyiapan teknologi proteksi tanaman perkebunan BBPPTP
Medan adalah terlaksananya pengawasan dan pengujian mutu
benih tanaman perkebunan dan penyiapan teknologi proteksi
tanaman perkebunan dengan fokus kegiatannya pada tahun 2015-
2019 adalah :
1. Sertifikasi dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan;
2. Pembangunan kebun contoh, uji demplot, dan uji koleksi tanaman
perkebunan;
3. Rakitan teknologi spesifik lokasi proteksi tanaman perkebunan;
4. Eksplorasi, pemanfaatan, pengembangan, pengujian agensia
pengendali hayati tanaman perkebunan;
5. Fasilitasi teknis dukungan pengawasan dan pengujian mutu benih
dan teknologi proteksi tanaman perkebunan.

2.1.8. Strategi BBPPTP Medan

1) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) balai antara


lain melalui pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (S2, S3),
pelatihan, magang, dan studi banding serta rekruitmen tenaga
teknis sesuai kebutuhan.
2) Melengkapi sarana dan prasarana yang ada pada BBPPTP Medan.
3) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait
dalam pengawasan dan pengembangan mutu benih serta
pengendalian OPT.
4) Mengoptimalkan petugas fungsional POPT, PBT, PMHP, dan
PPNS perkebunan.
Page | 15
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

5) Pengembangan dan pemantapan informasi perbenihan dan


perlindungan tanaman perkebunan.
6) Pengembangan jaringan dan kerjasama antar laboratorium
pengujian mutu benih dan proteksi.

2.2. Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017 BBPPTP Medan

Rencana Kerja Tahun 2017 menjabarkan target kinerja yang harus


dicapai dalam tahun 2017. Rencana Kerja adalah turunan dari Rencana
Strategis (Renstra) yang berjangka waktu satu tahun. Rencana Kerja
(Renja) digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Perjanjian Kinerja
(PK) dan pelaksanaan kinerja pembangunan perkebunan.

2.2.1. Program dan Kegiatan BBPPTP Medan Tahun 2017

Program pembangunan perkebunan yang menjadi tanggung jawab


Direktorat Jenderal Perkebunan pada tahun 2017 adalah “Program
Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan”.

Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP)


Medan pada tahun anggaran 2017 mempunyai tanggung jawab untuk
melaksanakan 2 (dua) kegiatan utama yaitu :
1. Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (1779)
1. Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman
Perkebunan.
2. Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditas
Perkebunan

Page | 16
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

2. Kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih


serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan
(1781)
1. Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan
2. Pengembangan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan
3. Fasilitasi Teknis Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu
Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan.
4. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
5. Layanan Internal (Overhead)
6. Layanan Perkantoran

2.2.2. Sasaran Program dan Kegiatan BBPPTP Medan Tahun 2017

1. Terlaksananya pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman


perkebunan dan penyiapan teknologi proteksi tanaman perkebunan.
2. Menurunnya luas areal yang terserang OPT dan terfasilitasinya
pencegahan kebakaran lahan dan kebun, bencana alam, dampak
perubahan iklim dan gangguan/konflik usaha perkebunan.

2.2.3. Tujuan Program dan Kegiatan BBPPTP Medan Tahun 2017

a. Meningkatkan penggunaan benih unggul bermutu dan bersertifikat


dalam pembangunan perkebunan di setiap wilayah pengembangan;
b. Meningkatkan pengawasan peredaran benih bersertifikat di wilayah
binaan.
c. Meningkatkan upaya pengawasan pelestarian plasma nutfah
nasional sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas
benih unggul dan pemanfaatan agens pengendali hayati;

Page | 17
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

d. Membangun kerjasama dengan pihak terkait dalam pengawasan


mutu benih dan peredarannya serta pemanfaatan agens pengendali
hayati dalam penerapan PHT;
e. Mengembangan metode uji adaptasi dan observasi pencarian dan
pelepasan varietas, pengawasan mutu benih dan teknik
pengendalian OPT spesifik lokasi yang berwawasan lingkungan;
f. Mengembangkan jejaring dan kerjasama antara laboratorium
pengujian mutu benih dan proteksi;
g. Menyusun dan menyempurnakan Standard Operational Procedure
(SOP) untuk penyediaan, pengawasan dan sertifikasi benih;
h. Menyusun Standard Operational Procedure (SOP) untuk proteksi
tanaman perkebunan.

2.2.4. Perjanjian Kinerja BBPPTP Medan Tahun 2017

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan


dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang
lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai
dengan indikator kinerja. Melalui Perjanjian Kinerja, terwujudlah
komitmen dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas
kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumberdaya yang tersedia.
Setelah menerima Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang
ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dan Pimpinan Unit
Organisasi yang dalam hal ini Menteri Pertanian, maka Pejabat Eselon I
dan II lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan berkewajiban menyusun
Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja (PK) ditandatangani oleh Direktur
Jenderal Perkebunan dan Kepala BBPPTP Medan.

Page | 18
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

Dokumen Perjanjian Kinerja mencantumkan sasaran strategis, Indikator


Kinerja, target kinerja dan anggaran. Dokumen Penetapan Kinerja
tersebut dimanfaatkan oleh setiap pimpinan instansi pemerintah untuk :
1) Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi;
2) Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Kinerja;
3) Menilai keberhasilan organisasi.

Pada bulan Januari 2017 Perjanjian Kinerja (PK) Balai Besar


Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan telah
disyahkan dan ditandatangani. Kemudian pada bulan Agustus tahun
2017 Perjanjian Kinerja (PK) direvisi akibat perubahan pagu
anggaran yaitu dari Rp. 24.792.684.000,- bertambah menjadi
Rp. 25.042.684.000,-.karena adanya APBN-P.

Sasaran strategis, Indikator Kinerja Kegiatan, dan Target Balai Besar


Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan
disusun dalam bentuk Lampiran Perjanjian Kinerja (PK) yaitu sebagai
berikut :

Page | 19
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

Tabel 1. Lampiran Perjanjian Kinerja (PK) BBPPTP Medan


T.A. 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017


BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBP2TP)
MEDAN

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target

1 Terlaksananya pengawasan 1. Sertifikasi dan pengujian mutu benih 70.000.000 batang


dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan
tanaman perkebunan dan
2. Rakitan teknologi spesifik lokasi 3 paket teknologi
penyiapan teknologi proteksi
proteksi tanaman perkebunan
tanaman perkebunan
3. Fasilitasi teknis dukungan 12 bulan
pengawasan dan pengujian benih dan
teknologi proteksi tanaman
perkebunan
2 Menurunnya luas areal yang
terserang OPT dan 1. Pembinaan dan sertfikasi desa 8 desa
terfasilitasinya pencegahan pertanian organik berbasis komoditas
kebakaran lahan dan kebun, perkebunan
bencana alam, dampak
perubahan iklim dan
gangguan/konflik usaha 2. Penanganan organisme pengganggu 200 hektar
perkebunan tanaman perkebunan

Kegiatan Anggaran
1 Dukungan Pengujian dan pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan Teknologi Rp. 25.042.684.000
Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Medan

Jakarta, Agustus 2017


Direktur Jenderal, Kepala Balai

Ir. Bambang, M.M. Dr. Ir. Dwi Praptomo Sudjatmiko, M.S.

Page | 20
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja terhadap Sasaran Kegiatan BBPPTP


Medan

Pengukuran merupakan proses menghasilkan suatu nilai capaian


kinerja untuk setiap indikator kinerja yang dilakukan dengan cara
membandingkan antara data realisasi dengan data target yang telah
direncanakan sebelumnya.

Pengukuran kinerja dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran yaitu


setelah berakhirnya semua kegiatan untuk mengetahui pencapaian
sasaran kegiatan berdasarkan indikator kinerja kegiatan atau target
kinerja yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja (PK).
Sasaran Kegiatan BBPPTP Medan pada tahun 2017 adalah :
1. Terlaksananya pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman
perkebunan dan penyiapan teknologi proteksi tanaman perkebunan.
2. Menurunnya luas areal yang terserang OPT dan terfasilitasinya
pencegahan kebakaran lahan dan kebun, bencana alam, dampak
perubahan iklim dan gangguan/konflik usaha perkebunan.

Pengukuran kinerja terhadap sasaran kegiatan BBPPTP Medan tahun


2017 dilakukan dengan membandingkan antara data realisasi kinerja
dengan data target Indikator Kinerja Kegaiatan (IKK) dalam Rencana
Strategis 2015-2019, Perjanjian Kinerja tahun 2017, dan data realisasi
kinerja beberapa tahun sebelumnya.

Page | 21
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

3.2. Evaluasi Kinerja BBPPTP Medan


3.2.1. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Strategis BBPPTP Medan

Capaian Kinerja tahun 2017 jika dibandingkan dengan rencana


kegiatan dan target kinerja BBPPTP Medan dalam Rencana Strategis
(Renstra) tahun 2015-2019 disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Capaian Kinerja BBPPTP Medan Tahun 2017


dibandingkan dengan target Renstra Tahun 2015-2019
Target Renstra Realisasi Capaian
No. IKK Tahun Kinerja Tahun s/d %
2015-2019 Tahun 2017

1. Sertifikasi dan pengujian mutu 470.000.000 232.144.382 49,39


benih tanaman perkebunan
(batang)
2. Pembangunan kebun contoh, 7 7 100,00
uji demplot, dan uji koleksi
tanaman perkebunan (Ha)
3. Rakitan teknologi spesifik 19 13 68,42
lokasi proteksi tanaman
perkebunan (paket teknologi)
4. Eksplorasi, pemanfaatan, 6 5 83,33
pengembangan, pengujian
agensia pengendali hayati
tanaman perkebunan (jenis)
5. Fasilitasi teknis dukungan 12 12 100,00
pengawasan dan pengujian
mutu benih dan teknologi
proteksi tanaman perkebunan
(bulan)

Jika dibandingkan dengan taget renstra tahun 2015-2019 maka pada


tahun 2017 Indikator kinerja kegiatan Sertifikasi, pengawasan, dan
pengujian mutu benih realisasinya masih mencapai 49,39%. Hal ini
dikarenakan berkurangnya permintaan bibit/benih dari konsumen ke

Page | 22
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

sumber benih/ produsen benih sehingga permohonan sertifikasi dari


produsen benih/sumber benih ke BBPPTP Medan juga berkurang.

Realisasi capaian kinerja dari Indikator kinerja kegiatan Pembangunan


kebun contoh, uji demplot, dan uji koleksi tanaman perkebunan (Ha)
pada tahun 2017 sudah mencapai 100% dari target renstra 2015-2019.

Indikator kinerja kegiatan Rakitan teknologi spesifik lokasi proteksi


tanaman perkebunan (paket teknologi), realisasi kinerjanya pada tahun
2017 mencapai 68,42% dari target renstra 2015-2019.

Capaian kinerja dari Indikator Kinerja Kegiatan Eksplorasi,


Pemanfaatan, Pengembangan, Pengujian Agensia Pengendali Hayati
Tanaman Perkebunan mencapai angka 83,33% dari target renstra
2015-2019.

Indikator kinerja kegiatan Fasilitasi teknis dukungan pengawasan dan


pengujian mutu benih dan teknologi proteksi tanaman perkebunan
(bulan), capaian realisasi kinerjanya pada tahun 2017 mencapai 100%
dari target dalam renstra.

3.2.2. Capaian Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja


Capaian kinerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan Medan (BBPPTP) Medan untuk setiap Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK) yang tertuang di dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK)
Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Page | 23
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan BBPPTP Medan


terhadap Perjanjian Kinerja T.A. 2017

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

1. Terlaksananya 1. Sertifikasi dan pengujian 70.000.000 67.733.724 96,76


pengawasan dan mutu benih tanaman batang batang
pengujian mutu perkebunan
benih tanaman
2. Rakitan teknologi spesifik 3 paket 3 paket 100,00
perkebunan dan
lokasi proteksi tanaman teknologi teknologi
penyiapan
perkebunan
teknologi proteksi
tanaman 3. Fasilitasi teknis dukungan 12 bulan 12 bulan 100,00
perkebunan pengawasan dan pengujian
benih dan teknologi proteksi
tanaman perkebunan

2.Menurunnya luas 1. Pembinaan dan sertfikasi 8 desa 8 desa 100,00


areal yang desa pertanian organik
terserang OPT dan berbasis komoditas
terfasilitasinya perkebunan
pencegahan
kebakaran lahan 2. Penanganan organisme 200 hektar 200 hektar 100,00
dan kebun, pengganggu tanaman
bencana alam, perkebunan
dampak perubahan
iklim dan
gangguan/konflik
usaha perkebunan

Evaluasi capaian kinerja terhadap Perjanjian Kinerja BBPPTP Medan


Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. Sertifikasi dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan


Jumlah sertifikasi dan pengujian mutu benih dengan target 70.000.000
batang terealisasi sebanyak 67.733.724 batang atau mencapai 96,76%,
dengan rincian realisasi sebagai berikut :

Page | 24
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

(1) Jumlah bibit yang tersertifikasi :


Realisasi sertifikasi untuk bibit kakao sebanyak 452.519 batang,
Karet sebanyak 953.915 batang, Kopi sebanyak 765.625 batang,
Kelapa Sawit siap tanam sebanyak 1.761.396 batang, Nilam tidak
ada sertifikasi, Kelapa Dalam sebanyak 2.442 batang, Lada
sebanyak 37.700 batang, Aren tidak ada sertifikasi, Pala sebanyak
1.500 batang, Kecambah Kelapa Sawit/Sumber Benih sebanyak
44.493.632 butir.
(2). Jumlah benih yang tersertifikasi melalui uji Laboratorium
Realisasi sertifikasi benih Kakao sebanyak 654.495 butir, Karet
sebanyak 12.369.000 butir, Kopi sebanyak 6.241.500 butir.

2. Rakitan Teknologi Spesifik Lokasi Proteksi Tanaman


Perkebunan
Rakitan Teknologi Spesifik Lokasi Proteksi Tanaman Perkebunan dari
target sebanyak 3 paket teknologi terealisasi seluruhnya atau mencapai
100% dari target Perjanjian Kinerja (PK). dengan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
(1). Kaji Terap Pengembangan Model Penghitungan Kehilangan
Hasil Akibat Serangan OPT pada Tanaman Kakao.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk melanjutkan kegiatan
pengembangan model penghitungan kehilangan hasil akibat
serangan OPT tanaman kakao yang sudah dilakukan pada tahun
2016. Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium Integrasi Balai Besar
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, mulai
bulan Februari sampai dengan Desember 2017. Lokasi
pengambilan sampel tersebar di 4 (empat) kabupaten sentra kakao

Page | 25
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

se-Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Asahan, Deli Serdang,


Simalungun dan Toba Samosir.
Hasil kegiatan adalah : (1) Pengambilan sampel dilakukan di 22
lokasi yang tersebar di 4 kabupaten, yaitu Deli Serdang, Asahan,
Toba Samosir dan Simalungun, (2) Intensitas serangan OPT
tertinggi terjadi pada PBK, yaitu rerata intensitasnya mencapai
40.733%, selanjutnya Busuk Buah Antraknose (29.43%) dan
Antraknose Daun (25.57%), (3) Dari 9 jenis OPT yang dilibatkan
dalam analisis hanya PBK yang secara signifikan mempengaruhi
kehilangan hasil, (4) Model penghitungan kehilangan hasil akibat
serangan OPT pada tanaman kakao adalah:
√Y’ = 0.444 + 0.8 (√X) ± 1.05
dan (5) Model regresi yang di dapat telah memenuhi Uji Asumsi
Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Multikolinieritas,
Heteroskedastisitas, Autokorelasi dan Linieritas sehingga model ini
dapat digunakan untuk menghitung kehilangan hasil akibat
serangan OPT pada tanaman kakao.

(2). Surveilance OPT Kopi di Wilayah Kerja

Tujuan kegiatan yaitu untuk membuat daftar OPT (pest list),


lembaran data OPT (pest data sheet) yang menyerang
pertanaman kopi di Propinsi Sumatera Utara. Kegiatan
dilaksanakan pada bulan Januari s/d Desember 2017. Survei
dilakukan di wilayah kerja Propinsi Sumatera Utara pada delapan
kabupaten sentra pertanaman kopi yakni Kabupaten Simalungun,
Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Samosir, Toba Samosir,
Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan.

Page | 26
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

Hasil kegiatan : (1) Telah ditemukan 16 (enam belas) jenis OPT


Kopi di wilayah Sumatera Utara, (2) Terdapat 4 (empat) jenis OPT
yang ditemukan di seluruh lokasi survey, (3) Diketahuinya lokasi
terjadinya intensitas penyakit tertinggi dan tingkat serangan hama
tertinggi, (4) Dihasilkannya koleksi OPT kopi di laboratorium.

(3). Isolasi, Identifikasi dan Pemurnian Vesicular Arbuscular


Mycorrhiza (VAM)

Tujuan dari kajian ini adalah untuk; 1) mengetahui spesies-spesies


VAM yang bersimbiosis dengan akar tanaman kelapa sawit, dan 2)
mendapatkan beberapa jenis/spesies VAM yang sesuai untuk
tanaman kelapa sawit. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret
sampai dengan Desember 2017. Ada beberapa tahapan kegiatan,
yaitu : (1) Trapping dilakukan di pada bulan Maret –Juni 2017.
Sumber inokulum berasal dari kebun kelapa sawit yang terdapat
pada wilayah kerja UPPT Selesai, tepatnya pada Desa Mancang,
Kabupaten Langkat Sumut. Pengambilan sumber inokulum
dilakukan pada bulan Maret 2017. Kegiatan trapping dilakukan di
rumah kasa BBPPTP Medan, (2) Isolasi spora dilakukan di
laboratorium Integrasi BBPPTP Medan pada bulan Juni 2017, (3)
Pemurnian dilakukan di laboratorium Integrasi dan rumah kasa
BBPPTP Medan pada bulan Juni s/d September 2017, dan (4)
Identifikasi VAM, dilakukan dengan mengirimkan sampel ke Pusat
Biologi-LIPI Bidang Botani dan IPB. Kegiatan ini dilaksanakan
pada bulan September s/d Oktober 2017.

Hasil kegiatan yaitu : (1) Hasil pengamatan terhadap jumlah spora


dan persentase kolonisasi akar pada kegiatan Trapping adalah

Page | 27
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

770,5 spora/50 gr media dan 81% (tinggi), (2) Keanekaragaman


jenis VAM isolat kelapa sawit yang terbanyak dijumpai dari genus
Glomus, dan (3) Hasil identifikasi spora pada kegiatan trapping
dan kultur spora tunggal didapat genus Glomus yang dominan
dijumpai. Hal ini menunjukkan bahwa Glomus mempunyai tingkat
adaptasi yang cukup tinggi.

3. Fasilitasi Teknis Dukungan Pengawasan dan Pengujian Benih


dan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan.
Fasilitasi Teknis Dukungan Pengawasan dan Pengujian Benih dan
Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan dari target sebanyak 12 bulan
terealisasi seluruhnya atau mencapai 100% dari target Perjanjian
Kinerja (PK). Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
pencapaian indikator kinerja diatas adalah :
(1). Pengadaan Bahan Kimia Laboratorium Terintegrasi Alat
Pendukung Kegiatan
(2). Akreditasi Laboratorium
(3). Persiapan Nursery (P)

4. Pembinaan dan Sertifikasi Desa Pertanian Organik Berbasis


Komoditas Perkebunan

Pembinaan dan Sertifikasi Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditas


Perkebunan dari target sebanyak 8 desa terealisasi seluruhnya atau
mencapai 100% dari target Perjanjian Kinerja (PK).

Tujuan kegiatan Pengembangan dan Sertifikasi Desa Organik Berbasis


Komoditi Perkebunan yaitu : (1) Mengetahui perkembangan kegiatan

Page | 28
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

pengembangan dan sertifikasi desa organik yang terjadi baik di Propinsi


Sumatera Utara dan proponsi di wilayah kerja BBPPTP Medan sampai
periode akhir Desember 2017, (2) Mengetahui berbagai permasalahan
riil lapangan yang dihadapi oleh masing-masing pelaksana kegiatan di
lapangan, dan (3) mendiskusikan solusi yang paling baik untuk
mencapai tujuan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan
Desember 2017. Kegiatan dilaksanakan pada 8 (delapan) desa atau
kelompok tani yang tersebar di 5 (lima) kabupaten yaitu :

Tabel 4. Data Kelompok Tani Peserta, Komoditi, dan Lokasi


Kegiatan Pengembangan dan Sertifikasi Desa Organik
Berbasis Komoditi Perkebunan

No. Kelompok Tani Komoditi Lokasi


1. Subur Tani Kopi Desa Sukanalu Kec.
Barusjahe Kab. Karo
2. Juma Lengat Karang Kopi Desa Bulanjahe Kec.
Pulo Barusjahe Kab. Karo
3. Lestari Kakao Desa Sangga Lima Kec.
Gebang Kab. Langkat
4. Cempaka Dua Kakao Desa Pergajahan Kahan Kec.
Bintang Bayu Kab. Serdang
Bedagai
5. Lestari Jaya Kakao Desa Lubuk Palas Kec. Silau
Laut Kab. Asahan
6. Gerak Maju (Sepakat) Kakao Desa Silau Bonto Kec. Silau
Laut Kab. Asahan
7. 7 Pamukka Kopi Desa Batang Miha Kec.
Sipirok Kab. Tapanuli Selatan
8. Parsamaan Kakao Desa Huraba Kec. Marancar
Kab. Tapanuli Selatan

Page | 29
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

Hasil kegiatan adalah : (1) Pengadaan input sarana/prasarana berupa


2 unit mesin pemotong rumput untuk setiap kelompok tani, (2) Pelatihan
Sistem Pertanian Organik pada tanggal 26 April sampai dengan 04 Mei
2017, (3) Pelatihan Pendampingan Sistem Pertanian Organik pada
tanggal 21 Agustus sampai dengan 04 September 2017, (4) Pelatihan
Pra-Assesment Pertanian Organik pada tanggal 27 s/d 30 Nopember
2017, (5) Penyusunan Dokumen Panduan Mutu Sistem Pertanian
Organik, ICS dan dokumen pendukung lainnya, dan (6) Pendampingan
kelompok tani dalam penerapan sistem pertanian organik.

5. Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan


(1). Demfarm Penerapan PHT Tanaman Pala di Provinsi Aceh

Tujuan kegiatan Demfarm Penerapan PHT Tanaman Pala di provinsi


Aceh adalah : (1) memberikan percontohan penerapan pengendalian
hama terpadu kepada petani sehingga petani mau dan mampu
melanjutkan secara mandiri, dan (2) memberdayakan petani untuk
memperbanyak APH secara mandiri. Kegiatan ini dilaksanakan pada
bulan Januari sampai dengan Desember 2017. Kegiatan dilaksanakan
pada 8 (delapan) lokasi atau kelompok tani pala di Kabupaten Aceh
Selatan, yaitu :
1. Kelompok Tani HARI TUO, Desa Panton Pawoh Kecamatan
Labuhan Haji Barat,
2. Kelompok Tani USAHA SAMBIL BERDOA, Desa Gunung Rotan
Kecamatan Labuhan Haji Timur,
3. Kelompok Tani MAJU BERSAMA, Desa Blang Tengouh Kecamatan
Meukek,
4. Kelompok Tani SIMPANG IE JEURNEUH, Desa Jambo Papeun
Kecamatan Meukek,

Page | 30
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
5. Kelompok Tani SEROJA, Desa Ujung Batee Kecamatan Pasie Raja,
6. Kelompok Tani BUNGONG JEUMPA, Desa Panton Luas Kecamatan
Sawang,
7. Kelompok Tani GUNUNG MAS, Desa Gunung Ketek Kecamatan
Samadua, dan
8. Kelompok Tani LUBUK ARANG, Desa Air Pinang Kecamatan Tapak
Tuan.

Hasil kegiatan adalah : (1) Telah dilaksanakan sosialisasi kegiatan


Demfarm Penerapan PHT Tanaman Pala di Propinsi Aceh dan
pelatihan petani tentang praktek perbanyakan Metabolit Sekunder APH
pada kelompok tani peserta kegiatan Demfarm PHT Pala pada tanggal
10 s/d 11 Juli 2017, (2) Pelaksanaan demfarm penerapan PHT
tanaman pala pada areal perkebunan pala rakyat seluas 200 hektar
yang tersebar di 8 (delapan) lokasi (kelompok tani) dengan
menggunakan teknologi hayati dan kultur teknis. Teknologi
pengendalian hayati yang digunakan yaitu pemanfaatan metabolit
sekunder APH Trichoderma, Beauveria bassiana dan Pseudomonas,
dan APH Trichoderma. Sedangkan kegiatan kultur teknis berupa
sanitasi kebun dan pemupukan dengan pupuk organik, dan (3)
Meningkatnya kesehatan tanaman akibat berkurangnya tingkat
serangan penyakit pada tanaman pala.

Berdasarkan tingkat keberhasilan dari nilai capaian kinerja setiap


indikator kinerja kegiatan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
sasaran kegiatan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2017 telah tercapai.

Pengukuran kinerja berdasarkan capaian sasaran kegiatan (outputs)


dapat dilihat pada formulir Pengukuran Kinerja tahun 2017
(Lampiran 3)

Page | 31
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

3.1.1. Capaian Kinerja Terhadap Capaian Tahun sebelumnya

1. Sertifikasi dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan


Pada tahun 2017 jumlah sertifikasi dan pengujian mutu benih terealisasi
sebanyak 67.733.724 batang atau 96,76% dari target sebanyak
70.000.000 batang, sedangkan pada tahun 2016 dari target sebanyak
130.000.000 batang terealisasi 73.030.258 batang atau 56,18%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2016 terjadi penurunan jumlah sertifikasi
sebanyak 5.296.534 batang. Walaupun dari sisi persentase realisasi
mengalami kenaikan dikarenakan jumlah target tahun 2017 turun
dibandingkan dengan target tahun 2016.

2. Rakitan Teknologi Spesifik Lokasi Proteksi Tanaman


Perkebunan
Pada tahun 2017 indikator kinerja kegiatan Rakitan Teknologi Spesifik
Lokasi Proteksi Tanaman Perkebunan terealisasi sebanyak 3 paket
teknologi atau mencapai 100% dari target, sedangkan pada tahun 2016
dengan jumlah target sebanyak 5 paket teknologi juga terealisasi
seluruhnya atau mencapai 100% dari target yang diharapkan dalam
perjanjian kinerja.

3. Fasilitasi Teknis Dukungan Pengawasan dan Pengujian Benih


dan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan
Pada tahun 2017 indikator kinerja kegiatan Fasilitasi Teknis Dukungan
Pengawasan dan Pengujian Benih dan Teknologi Proteksi Tanaman
Perkebunan terealisasi sebanyak 12 bulan atau mencapai 100% dari
target, dan pada tahun 2016 dengan jumlah target yang sama yaitu

Page | 32
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

12 bulan juga terealisasi seluruhnya atau mencapai 100% dari target


yang diharapkan dalam perjanjian kinerja.

4. Pembinaan dan Sertifikasi Desa Pertanian Organik Berbasis


Komoditas Perkebunan
Pada tahun 2017 dan tahun 2016 untuk indikator kinerja kegiatan
Pembinaan dan Sertifikasi Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditas
Perkebunan sama sama terealisasi seluruhnya atau mencapai 100%
dari target sebanyak 8 desa.

5. Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan


Pada tahun 2017 indikator kinerja kegiatan Penanganan Organisme
Pengganggu Tanaman Perkebunan terealisasi seluruhnya atau
mencapai 100% dari target sebanyak 200 hektar. Kegiatan ini tidak
dapat dibandingkan dengan tahun 2016 karena tidak ada dalam
perjanjian kinerja tahun 2016.

3.2. Akuntabilitas Keuangan


3.2.1. Akuntabilitas Terhadap Target Serapan
Untuk mewujudkan sasaran kegiatan organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja maka pada tahun 2017 Balai Besar
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan
mendapatkan dukungan alokasi anggaran dari APBN sebesar
Rp. 24.792.684.000,- tetapi karena adanya APBN-P maka anggaran
bertambah menjadi Rp. 25.042.684.000,-. Anggaran ini digunakan
untuk melaksanakan Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan
dan Kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta

Page | 33
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan. Dari total pagu


anggaran tersebut diatas realisasinya adalah sebesar
Rp. 23.688.683.487,- (berdasarkan SP2D), tetapi karena adanya
pengembalian belanja sebesar Rp. 2.120 maka realisasi anggaran
menjadi Rp. 23.688.681.367 atau mencapai 94.59%.

Tabel 5. Realisasi Anggaran BBPPTP Medan T. A. 2017 (per output)


KEUANGAN Fisik
KODE KEGIATAN/OUTPUT PAGU REALISASI
% Volume %
(Rp.) (Rp.)

018.05.08 Program Peningkatan


Produksi Komoditas
Perkebunan Berkelanjutan 25.042.684.000 23.688.681.367 94,59 98,45
1779 Dukungan Perlindungan
Perkebunan 1.510.980.000 1.484.456.450 98,24 100,00
1779.001 Penanganan Organisme
Pengganggu Tumbuhan
(OPT) Tanaman Perkebunan 520.400.000 510.884.900 98,17 200 Hektar 100,00
1779.003 Pengembangan Desa
Pertanian Organik Berbasis
Komoditas Perkebunan 990.580.000 973.571.550 98,28 8 Desa 100,00

1781 Dukungan Pengujian dan


Pengawasan Mutu Benih
serta Penyiapan Teknologi
Proteksi Tanaman
Perkebunan 23.531.704.000 22.204.224.917 94,36 98,35
1781.001 Pengawasan dan Pengujian
Mutu Benih Tanaman 67.733.724
Perkebunan 845.010.000 800.433.050 94,72 Batang 96,76
1781.002 Pengembangan Teknologi
Proteksi Tanaman 3 Paket
Perkebunan 408.969.000 398.011.365 97,32 Teknologi 100,00
1781.003 Fasilitasi Teknis Dukungan
Pengujian dan Pengawasan
Mutu Benih serta Penyiapan
Teknologi Proteksi Tanaman
Perkebunan 427.870.000 373.214.505 87,23 12 Bulan 100,00
1781.950 Layanan Dukungan
Manajemen Eselon I 1.886.944.000 1.852.267.297 98,16 1 Layanan 100,00
1781.951 Layanan Internal (Overhead) 818.414.00 806.154.700 98,50 1 Layanan 100,00
1781.994 Layanan Perkantoran 19.144.497.000 17.974.144.000 93,89 12 Bulan 100,00

Page | 34
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

Realisasi tertinggi dicapai oleh komponen kegiatan Layanan Internal


(Overhead) sebesar 98,50%, sedangkan realisasi terendah adalah
pada komponen kegiatan Fasilitasi Teknis Dukungan Pengujian dan
Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman
Perkebunan yaitu sebesar 87,23%.

3.2.2. Akuntabilitas Terhadap Capaian Fisik

Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa hanya kegiatan pengawasan dan


pengujian mutu benih tanaman perkebunan yang capaian volume fisik
nya tidak mencapai target yaitu sebanyak 67.733.724 batang atau
96,76% dari target 70.000.000 batang. Tidak tercapainya target fisik
pada output pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman
perkebunan ini dikarenakan berkurangnya permintaan bibit/benih dari
konsumen ke sumber benih/ produsen benih. Pada prinsipnya BBPPTP
Medan melaksanakan sertifikasi dan pengujian berdasarkan
permohonan dari produsen benih/sumber benih, jadi ketika jumlah
permintaan konsumen berkurang maka permohonan sertifikasi dari
produsen benih/sumber benih ke BBPPTP Medan juga berkurang.
Untuk kegiatan kegiatan lainnya capaian fisiknya memenuhi target yaitu
sebesar 100%.

Dengan realisasi anggaran sebesar 94,59% dan fisik kegiatan


mencapai 98,45%, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan kegiatan
yang menjadi tanggung jawab Balai Besar Perbenihan dan Proteksi
Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan pada Tahun Anggaran 2017
terlaksana dengan baik dan tidak mengalami hambatan yang berarti.

Page | 35
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

3.4. Permasalahan, Upaya Penyelesaian dan Rencana Aksi


3.4.1. Permasalahan, Hambatan, dan Kendala
1. Tidak tercapainya target fisik pada output pengawasan dan
pengujian mutu benih tanaman perkebunan yaitu sebanyak
67.733.724 batang atau 96,76% dari target 70.000.000 batang
disebabkan karena berkurangnya permintaan bibit/benih dari
konsumen ke sumber benih/ produsen benih. Jadi ketika jumlah
permintaan konsumen berkurang maka permohonan sertifikasi dari
produsen benih/sumber benih ke BBPPTP Medan juga berkurang.
2. Petugas Lapangan dan anggota kelompok tani belum seluruhnya
mengenal dan mengetahui jenis-jenis OPT pala dan perbedaan
antara hama dengan penyakit pada tanaman pala.
3. Belum secara keseluruhan anggota kelompok tani konsisten dalam
melaksanakan Demfarm Penerapan PHT Pala sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan.
4. Belum maksimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi baik oleh
Direktorat Perlindungan Perkebunan, BBPPTP Medan, UPTD
BPTP Dinas Pertanian dan Perkebunan Propinsi Aceh, dan Dinas
Pertanian Kabupaten Aceh Selatan.
5. Pada Pengembangan dan Sertifikasi Desa Organik Berbasis
Komoditi Perkebunan, permasalahan yang dihadapi adalah :
luasan lahan yang terus menyusut dan beralih ke komoditi lain,
areal terendam air laut (tergenang) karena kesalahan PU dalam
membangun pintu air, dan rendahnya volume produk yang
dihasilkan.

Page | 36
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

6. Kelompok tani yang terlibat dalam pengembangan desa organik


belum semua memahami konsep kegiatan desa organik secara
utuh.
7. Kurangnya semangat masyarakat petani organik untuk
melaksanakan pertanian organik karena harga komoditi yang
berkualitas organik belum mendapatkan harga yang premium.
8. Jumlah POPT yang tersebar di wilayah kerja belum mencukupi dan
belum merata sesuai dengan kebutuhan.
9. Fasilitas transportasi petugas yang sebagian sudah rusak
(pengadaan tahun 1988/1989).
10. Implementasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) belum berjalan
sebagaimana yang diharapkan, karena masih kurangnya
pemahaman, keterampilan dan faktor sosial-budaya petani yang
kurang mendukung dalam penerapan PHT. Petani/pekebun belum
menganggap kebunnya sebagai sumber pendapatan utama,
sehingga mereka masih mengandalkan usaha diluar kebunnya
untuk memenuhi kebutuhan hidup akibatnya kebun umumnya
kurang terpelihara dan menjadi terlantar.
11. Produktivitas tanaman belum optimal karena pengaruh dampak
anomaly iklim dan masih adanya penggunaan benih yang tidak
bersertifikat.
12. Penanganan kasus untuk benih palsu yang masih beredar belum
berjalan secara optimal karena kerjasama antara PPNS
perkebunan dengan korwas belum berjalan dengan baik.

Page | 37
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

3.4.2. Upaya Tindak Lanjut


1. Menyediakan Formulir dan Petunjuk Pengisian Formulir
Pengamatan, serta menjelaskan cara-cara pelaksanaan
pengamatan OPT pala bagi petugas lapangan dan kelompok tani.
2. Telah dilaksanakannya sosialisasi dan pelatihan petani tentang
pelaksanaan kegiatan dan perbanyakan Metabolit Sekunder,
menyusun Juklak/Juknis dan menetapkan jadwal pelaksanaan.
3. Pada Pengembangan dan Sertifikasi Desa Organik Berbasis
Komoditi Perkebunan, upaya tindak lanjut atas permasalahan yang
ada adalah : Menggabungkan dengan kelompok tani lain di desa
sekitar dan menanam tanaman baru, Audiensi ke Pemda (PU
Kabupaten), koordinasi dengan SKPD dan membuat laporan ke
SKPD, dan Ada rehabilitasi tanaman dan menambah ruang lingkup
sesuai kondisi lokasi.
4. Menambah pengetahuan petani tentang pertanian organik melalui
pelatihan dan pendampingan.
5. Menambah dan melakukan pemerataan jumlah petugas POPT
sesuai dengan kebutuhan.
6. Melengkapi, memperbaiki, dan memperbaharui sarana dan
prasarana BBPPTP Medan untuk mengoptimalkan pelaksanaan
tugas sehari hari.
7. Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam implementasi
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) kepada petani, memberikan
kesadaran kepada petani untuk mencintai kebunnya dan
menjadikannya sebagai sumber pendapatan utama.
8. Sosialisasi tentang teknologi perlindungan tanaman perkebunan
dan penggunaan benih bermutu/berlabel/bersertifikat.

Page | 38
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

9. PPNS Perkebunan lebih memaksimalkan kerjasama dengan pihak


Korwas Kepolisian dalam penanganan benih palsu.

3.4.3. Rencana Aksi Tahun 2018


Dalam rangka mengatasi permasalahan yang terjadi pada tahun 2017,
maka pada tahun 2018 BBPPTP Medan akan segera melakukan
rencana aksi dalam mewujudkan upaya upaya tindak lanjut seperti yang
telah disebutkan diatas, melakukan percepatan pelaksanaan kegiatan
kegiatan pada tahun 2018 guna meningkatkan kinerja BBPPTP Medan,
melakukan perbaikan dan melengkapi fasilitas pendukung kegiatan dan
meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia terkait kegiatan
BBPPTP Medan dalam rangka pencapaian sasaran. Rencana aksi
yang akan dilakukan oleh BBPPTP Medan pada tahun 2018 akan tetap
mengacu pada DIPA BBPPTP Medan pada tahun anggaran 2018.

Page | 39
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP)
Medan pada tahun 2017 mempunyai tanggung jawab untuk
melaksanakan 2 (dua) kegiatan yaitu Kegiatan Dukungan Perlindungan
Perkebunan dan Kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu
Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan.
Dukungan alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
tersebut sebesar sebesar Rp. 24.792.684.000,- tetapi karena adanya
APBN-P maka anggaran bertambah menjadi Rp. 25.042.684.000,-.
Realisasi anggaran adalah sebesar Rp. 23.688.681.367 atau mencapai
94.59%, dengan capaian fisik sebesar 98,45%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa secara umum kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
oleh Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan
(BBPPTP) Medan pada tahun anggaran 2017 terlaksana dengan baik.

Pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan untuk setiap


indikator kinerja yang didukung oleh anggaran tersebut diatas adalah :
1. Sertifikasi dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan terealisasi
sebanyak 67.733.724 batang atau mencapai 96,76% dari target
sebanyak 70.000.000 batang.
2. Rakitan teknologi spesifik lokasi proteksi tanaman perkebunan,
terealisasi seluruhnya yaitu 3 Paket teknologi atau mencapai 100%
dari target.

Page | 40
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

3. Fasilitasi teknis dukungan pengawasan dan pengujian benih dan


teknologi proteksi tanaman perkebunan terealisasi seluruhnya yaitu
12 bulan atau mencapai 100% dari target.
4. Pembinaan dan sertifikasi desa pertanian organik berbasis
komoditas perkebunan terealisasi seluruhnya yaitu 8 desa atau
mencapai 100% dari target.
5. Penanganan organisme pengganggu tanaman perkebunan
terealisasi seluruhnya yaitu 200 hektar atau mencapai 100% dari
target.

Berdasarkan tingkat keberhasilan dari nilai capaian kinerja setiap


indikator kinerja diatas maka dapat disimpulkan bahwa sasaran
kegiatan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2017 telah tercapai.

4.2. Saran dan Rekomendasi

1. Pendampingan yang lebih intensif dari petugas lapang baik PPL,


Mantri Tani maupun petugas pengamat OPT Perkebunan bagi
kelompok tani.
2. Saran dan rekomendasi untuk kegiatan Pengembangan dan
Sertifikasi Desa Organik Berbasis Komoditi Perkebunan adalah :
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (petugas
pendamping dan petani) di bidang pertanian organik melalui
pelatihan-pelatihan, menambah tanaman baru, merehabilitasi/
mengganti pintu air yang sudah dibangun oleh PU, menyiapkan/
melengkapi dokumen ICS untuk penambahan ruang lingkup
3. Perlu dilakukan pelatihan tentang pengenalan, pengamatan dan
pengendalian hama dan penyakit pada tanaman pala bagi petugas

Page | 41
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2017
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012

lapangan dan petani, serta SL-PHT Tanaman Pala bagi kelompok


tani di Kabupaten Aceh Selatan.
4. Untuk masa yang akan datang, sebaiknya kegiatan Demfarm
dilaksanakan oleh Dinas Propinsi atau Dinas Kabupaten dan
daerah menyediakan dana pendampingan untuk kegiatan.

Page | 42
L A K IN - BBPPTP Medan Tahun 2017

Lampiran 1

RENCANA KEGIATAN DAN TARGET KINERJA BBPPTP MEDAN


TAHUN 2015-2019

TAHUN
No. IKK
2015 2016 2017 2018 2019
1. Sertifikasi dan pengujian 130,000,000 130,000,000 70,000,000 70,000,000 70,000,000
mutu benih tanaman
perkebunan (juta batang)
2. Pembangunan kebun contoh, - 7 - - -
uji demplot, dan uji koleksi
tanaman perkebunan (Ha)
3. Rakitan teknologi spesifik 5 5 3 3 3
lokasi proteksi tanaman
perkebunan (paket teknologi)

4. Eksplorasi, pemanfaatan, 3 3 - - -
pengembangan,
pengujian agensia pengendali
hayati tanaman
perkebunan (jenis)
5. Fasilitasi teknis dukungan 12 12 12 12 12
pengawasan dan
pengujian mutu benih dan
teknologi proteksi
tanaman perkebunan (Bulan)

Page 43
L A K IN - BBPPTP Medan Tahun 2017

Lampiran 2

KEGIATAN BBPPTP MEDAN TAHUN 2015 - 2019

No. KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019


Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih
1. Serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman √ √ √ √ √
Perkebunan
2. Dukungan Perlindungan Perkebunan √ √ √

Page 44
L A K IN - BBPPTP Medan Tahun 2017

Lampiran 3
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2017
(Berdasarkan Capaian Sasaran Kegiatan/Outputs)

Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan


Unit Organisasi Eselon II : Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan
Program : Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
Kode Anggaran (Rp. 000)
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target Realisasi % Program/ Program/Kegiatan
Pagu Realisasi %
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1. Terlaksananya pengawasan 1). Sertifikasi dan pengujian 018.05.08 Peningkatan Produksi Komoditas
dan pengujian mutu benih mutu benih tanaman Perkebunan Berkelanjutan 25,042,684 23,688,681 94.59
tanaman perkebunan dan perkebunan (batang) 70,000,000 67,733,724 96.76 1779 Dukungan Perlindungan
penyiapan teknologi proteksi Perkebunan 1,510,980 1,484,456 98.24
tanaman perkebunan 2). Rakitan teknologi 1779.001 Penanganan Organisme
spesifik lokasi proteksi Pengganggu Tumbuhan (OPT)
tanaman perkebunan Tanaman Perkebunan 520,400 510,885 98.17
(paket teknologi) 3 3 100.00 1779.003 Pengembangan Desa Pertanian
Organik Berbasis Komoditas
3). Fasilitasi teknis dukungan Perkebunan 990,580 973,572 98.28
pengawasan dan pengujian
benih dan teknologi proteksi
tanaman perkebunan
L A K IN - BBPPTP Medan Tahun 2017

Kode Anggaran (Rp. 000)


No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program/ Program/Kegiatan
Pagu Realisasi %
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

2. Menurunnya luas areal 1). Pembinaan dan sertifikasi 1781 Dukungan Pengujian dan
yang terserang OPT dan desa pertanian organik Pengawasan Mutu Benih serta
terfasilitasinya pencegahan berbasis komoditas Penyiapan Teknologi Proteksi
kebakaran lahan dan kebun, perkebunan (desa) 8 8 100.00 Tanaman Perkebunan 23,531,704 22,204,225 94.36
bencana alam, dampak 1781.001 Pengawasan & Pengujian Mutu
perubahan iklim dan 2). Penanganan organisme Benih Tanaman Perkebunan 845,010 800,433 94.72
gangguan/konflik usaha pengganggu tanaman 1781.002 Pengembangan Teknologi
perkebunan perkebunan (hektar) 200 200 100.00 Proteksi Tanaman Perkebunan 408,969 398,011 97.32
1781.003 Fasilitasi Teknis Dukungan
Pengujian dan Pengawasan
Mutu Benih Serta Penyiapan
Teknologi Proteksi Tanaman
Perkebunan 427,870 373,215 87.23
1781.950 Layanan Dukungan Manajemen
Eselon I 1,886,944 1,852,267 98.16
1781.951 Layanan Internal (Overhead) 818,414 806,155 98.50
1781.994 Layanan Perkantoran 19,144,497 17,974,144 93.89
L A K IN - BBPPTP Medan Tahun 2017

ANALISIS PERMASALAHAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN Lampiran 4


BBPPTP MEDAN TAHUN 2017

PENANGGUNG
No. PERMASALAHAN PENYEBAB DAMPAK UPAYA YANG DILAKUKAN SARAN/ REKOMENDASI
JAWAB
1 Tidak tercapainya target fisik pada output berkurangnya permintaan bibit/benih dari jumlah benih yang disertifikasi - - -
pengawasan dan pengujian mutu benih konsumen ke sumber benih/ produsen benih. tidak mencapai target
tanaman perkebunan yaitu sebanyak Jadi ketika jumlah permintaan konsumen 70.000.000 batang
67.733.724 batang atau 96,76% dari berkurang maka permohonan sertifikasi dari
target 70.000.000 batang produsen benih/sumber benih ke BBPPTP
Medan juga berkurang.
2 Petugas Lapangan dan anggota Tingkat pendidikan yang beragam, kurangnya Pengisian Formulir Pengamatan Menyediakan Formulir dan Perlu dilakukan pelatihan tentang
kelompok tani belum seluruhnya pengetahuan dan keterbatasan petani dan tidak sesuai dengan kebutuhan Petunjuk Pengisian Formulir pengenalan, pengamatan,
mengenal dan mengetahui jenis-jenis petugas lapangan tentang jenis-jenis OPT pala analisis data yang diharapkan Pengamatan, serta pengendalian hama, dan penyakit
OPT pala dan perbedaan antara hama dan perbedaan antara hama dengan penyakit sehingga menyebabkan menjelaskan cara-cara pada tanaman pala bagi petugas
dengan penyakit pada tanaman pala. pada tanaman pala. kesulitan dalam pengolahan pelaksanaan pengamatan OPT lapangandan petani, serta SL-PHT
data hasil pengamatan. pala bagi petugas lapangan Tanaman Pala bagi kelompok tani
dan kelompok tani. di Kabupaten Aceh Selatan.

3 Belum secara keseluruhan anggota Lokasi kebun yang sangat jauh dan berada Pelaksanaan kegiatan tidak Telah dilaksanakannya Pendampingan yang lebih intensif
kelompok tani konsisten dalam pada topografi yang curam(terjal). sesuai dengan jadwal yang telah sosialisasi dan pelatihan petani dari petugas lapang baik PPL,
melaksanakan Demfarm Penerapan PHT ditetapkan. tentang pelaksanaan kegiatan Mantri Tani maupun petugas
Pala sesuai dengan jadwal yang telah dan perbanyakan Metabolit pengamat OPT Perkebunan bagi
ditetapkan. Sekunder, menyusun kelompok tani untuk keberlanjutan
Juklak/Juknis dan menetapkan keg. demfarm penerapan PHT
jadwal pelaksanaan tanaman pala.
L A K IN - BBPPTP Medan Tahun 2017

PENANGGUNG
No. PERMASALAHAN PENYEBAB DAMPAK UPAYA YANG DILAKUKAN SARAN/ REKOMENDASI
JAWAB
4 Belum maksimalnya pelaksanaan Kurangnya anggaran dan tidak tersedianya Monitoring dan evaluasi Menyurati Dinas Pertanian Untuk masa yang akan datang, -
monitoring dan evaluasi baik oleh dana pendampingan baik dari Dinas Pertanian kegiatan tidak dapat dilakukan Kabupaten Aceh Selatan untuk sebaiknya kegiatan Demfarm ini
Direktorat Perlindungan Perkebunan, dan Perkebunan PropinsiAceh maupun Dinas dengan intensif. menyediakan sharing dana dilaksanakan oleh Dinas Propinsi
BBPPTP Medan, UPTD BPTP Dinas Pertanian Kabupaten aceh Selatan. bagi kegiatan upah kerja. atau Dinas Kabupaten dan daerah
Pertanian dan Perkebunan Propinsi Aceh, menyediakan dana pendampingan
dan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh untuk kegiatan.
Selatan.
5 Pada Pengembangan dan Sertifikasi Saat assesmen awal tidak cukup waktu untuk Syarat minimal lahan setiap Menggabungkan dengan Menambah tanaman baru,
Desa Organik Berbasis Komoditi mengecek luas areal kebun milik setiap kelompok tani tidak dapat kelompok tani lain di desa merehabilitasi/mengganti pintu air
Perkebunan, permasalahan yang anggota, kesalahan membangun pintu air, terpenuhi dan belum sesuai sekitar dan menanam tanaman yang sudah dibangun oleh PU,
dihadapi adalah : luasan lahan yang terus tanaman andalan (kakao) sudah berumur tua syarat (Pedoman Umum), baru, audiensi ke Pemda (PU menyiapkan/melengkapi dokumen
menyusut dan beralih ke komoditi lain, dan model penanaman polikultur (tumpang tanaman kakao mati sehingga Kabupaten), koordinasi dengan ICS untuk penambahan ruang
areal terendam air laut (tergenang) sari). areal tanaman berkurang, SKPD dan membuat laporan lingkup.
karena kesalahan PU dalam membangun proses pemasaran bersama ke SKPD, ada rehabilitasi
pintu air, dan rendahnya volume produk belum ekonomis dan form isian tanaman dan menambah ruang
yang dihasilkan. ICS belum diaplikasikan. lingkup sesuai kondisi lokasi.
6 Kelompok tani yang terlibat dalam Kemampuan SDM Petani dan Pendamping Penerapan pertanian organik Menambah pengetahuan Meningkatkan kemampuan SDM
pengembangan desa organik belum belum memadai belum optimal petani melalui pelatihan dan (petugas pendamping dan petani)
semua memahami konsep kegiatan desa pendampingan di bidang pertanian organik melalui
organik secara utuh pelatihan-pelatihan.
BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN
Jl. Asrama No. 124 Sei Sikambing Medan (20126)
Phone: (061) 8466787, 8458008
website : www.ditjenbun.deptan.go.id/bbpptpmedan

Anda mungkin juga menyukai