Sensus Pokok Dan Produksi

DHANISTHA
SURYA
NUSANTARA
MKE 8.
SENSUS POKOK DAN PRODUKSI
DHANISTHA
SURYA
NUSANTARA
#1
SENSUS DAN IDENTIFIKASI POKOK
DHANISTHA
SENSUS DAN IDENTIFIKASI POKOK SURYA
NUSANTARA
TUJUAN UMUM :
Mendapatkan data yang lengkap tentang

keadaan sebenarnya di lapangan yang
berhubungan dengan produktifitas
DHANISTHA
MANFAAT SENSUS : SURYA

NUSANTARA
MENGETAHUI :
1. Jumlah pokok, termasuk keperluan sisip
2. Pokok sakit/abnormal
3. Pokok mati/kosong
4. Data parit
5. Data sarana fisik (jalan, jembatan, titi panen, dll)
6. Pekerjaan pemupukan
7. Pengendalian hama dan penyakit
DHANISTHA
SURYA
ROTASI SENSUS POKOK NUSANTARA
UNTUK TBM = 2 KALI PER TAHUN, YAITU

1. Sensus I (umur 6 bulan) -----langsung sisip jika ada
pokok kosong/mati
2. Sensus II (umur 12 bulan) ----langsung disisip jika ada
pokok mati/kosong, pokok non valluer dibongkar
3. Sensus III (umur 18 bulan)---langsung disisip jika ada
pokok mati/kosong
4. Sensus IV (umur 24 bulan)--- langsung disisip jika ada
pokok mati/kosong,
UNTUK TM = 3 TAHUN SEKALI, PADA

BULAN NOVEMBER
DHANISTHA
Ketentuan Pembongkaran dan Penyisipan pada areal TM SURYA
NUSANTARA
• Penyisipan Areal TM dilakukan sampai pokok berumur 5

tahun atau TM ke-2
• Pada TM 2 jika ditemukan pokok non valluer dilakukan
pembongkaran dan penyisipan secepatnya
• Pada areal TM 3 sampai TM 5 dilakukan pembongkaran dan
penyisipan dengan mempertimbangkan efek naungan
DHANISTHA
PERSIAPAN SENSUS SURYA
NUSANTARA
• Kebutuhan Tenaga
• Mandor perawatan sebagai koordinator
• Satu tim terdiri dari 3 orang, dengan pembagian tugas:
– Membawa cat dan mencatat nomor teller
– Menghitung dan mencatat jumlah pokok
– Membuat administrasi lapangan
• Norma prestasi 5 – 7 ha/HK
DHANISTHA
PERSIAPAN SENSUS SURYA
NUSANTARA
• ALAT DAN BAHAN

• Hard cover, terbuat dari tripleks ukuran kuarto.
• Ballpoint 4 warna : hijau, biru, merah, hitam (biasanya merk
BIC)
• Formulir sensus pokok (4 lembar)
• Kotak penyimpanan hard cover (1 divisi 1 kotak)
• Rak penyimpanan file sensus, disekat-sekat per blok.
• Map penyimpanan file sensus setiap blok
• Cat
• Kuas (dari pelepah)
DHANISTHA
Tanda Sensus SURYA
NUSANTARA
• Tanda-tanda sensus di formulir sensus sebagai berikut:

• X (Silang) = pokok normal
• O (bulat) = pokok mati/kosong
• S (huruf S) = pokok sisipan
• O (bulat strip) = tidak bisa ditanam
DHANISTHA
Tanda Sensus/Nomor Teller SURYA
NUSANTARA
• Pada areal TBM, ditulis nomor baris saja pada pelepah bagian
bawah
• Pada areal TM, ditulis nomor baris, jumlah pokok
normal/hidup, dan pokok mati/kosong pada rumpang
5 Nomor baris
Rumpang
32 Pokok Normal/Hidup
1 Pokok Mati/Kosong
DHANISTHA
SURYA
NUSANTARA
PELAKSANAAN SENSUS
• Sensus dilaksanakan blok by blok

• Penyensus bergerak dari nomor barisan yang
terkecil menuju ke besar
• Setiap penyensus membawa satu pasar rintis (dua
barisan tanaman) bergerak dari CR ke CR
berikutnya, kemudian berbalik dan pindah ke pasar
rintis berikutnya, demikian seterusnya sampai
barisan terakhir sesuai dengan nomor yang ada di
formulir sensus
DHANISTHA
SURYA
NUSANTARA
PELAKSANAAN SENSUS
• Apabila ada blok-blok yang bentuk dan ukurannya
berbeda dari standar, agar asisten/mantri
sensus/mandor I mengatur sesuai dengan bentuk
dan ukuran blok tersebut atau menggunakan
formulir yang lebih besar.
• Apabila di depan blok ditemukan
sungai/alur/parit/cekungan agar diberi tanda garis
biru, bila di depan pokok ditemukan daerah
hutan/semak agar diberi garis merah
• Selesai sensus, hasilnya dimasukkan ke dalam
kotak dan dibawa ke kantor afdeling
DHANISTHA
HASIL SENSUS SURYA
NUSANTARA
• Cross check dilakukan oleh asisten afdeling

• Petugas sensus wajib membawa perlengkapan untuk
memperlancar pekerjaan.
• Data rekapitulasi sensus dibuat rangkap 2 oleh mandor
perawatan, kemudian diparaf dan diketahui oleh asisten
afdeling
DHANISTHA
SURYA
HASIL SENSUS NUSANTARA
• Data hasil sensus diperiksa oleh mantri

sensus dan dikumpulkan dengan
rekapitulasi per afdeling
• Hasil rekapitulasi dikirim ke kantor
kebun dan diperiksa oleh mantri
tanaman
• Data sensus disimpan di kantor afdeling
untuk setiap blok dalam map dan
disusun di rak sensus afdeling
DHANISTHA
IDENTIFIKASI POKOK SURYA
NUSANTARA
• PENDAHULUAN :
• Pokok-pokok kelapa sawit non-valuer di lapangan harus
segera ditumbang karena biaya pemeliharaannya tinggi, non
produktif bahkan merugikan tanaman sawit yang ada
disekitarnya yang produktif.
DHANISTHA
MACAM-MACAM POKOK NON VALUER SURYA
NUSANTARA
• Pokok dengan anak daun berwarna putih kekuningan

• Twisted front
• Pokok ganda (Doubleton)
• Pokok dengan daun sempit (Narrow Leaves)
• Pokok Flat top
• Pokok jantan (steril)
• Pokok Gajah
• Pokok bertunas atau bercabang
• Pokok kerdil
• Pokok dengan pelepah tegak ( erected)
• Pokok dengan penyakit tajuk (Crown disease) yang berat
DHANISTHA
Pembongkaran Pokok Abnormal SURYA
NUSANTARA
• Pembongkaran pokok abnormal harus dilakukan sesegera

mungkin
• Asisten harus benar-benar memastikan bahwa pokok tersebut
non valluer
• Pada areal TM, sebelum dilakukan pembongkaran dilakukan
peracunan pokok
DHANISTHA
Form Sensus Pokok SURYA
NUSANTARA
DHANISTHA
Rekapitulasi Sensus Pokok SURYA
NUSANTARA
REKAPITULASI SENSUS POKOK

Kebun : Blok : Blok :
Afdeling : Luas : Luas :
Tanggal Sensus : Tahun Tanam : Tahun Tanam :
o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o 35
U
o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o 35
Status Pokok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135
X (pokok
normal)
O (pokok
mati/kosong)
S (pokok
sisipan)
f (tidak bisa
ditanam)
DHANISTHA
SURYA
NUSANTARA
#2
SENSUS BBC
20
DHANISTHA
TBM  TM SURYA
NUSANTARA
• Suatu areal TBM dengan kondisi normal dapat

dimasukkan dalam kategori TM apabila :
– pokok yang telah berusia 26 - 30 bulan setelah
penanaman
– Angka Kerapatan Panen > 20%
– Umumnya BJR > 2,5 kg
– Pada areal TM dengan kondisi tidak normal (banyak
sisipan) apabila tidak memenuhi ke-3 syarat tersebut
maka dapat dilakukan panen dengan persetujuan
Management.
21
DHANISTHA
Sensus BBC (Black Bunch Count) SURYA
NUSANTARA
Hasil sensus BBC yang diperoleh dapat menjadi

dasar dalam strategi panen
Dari Data Sensus, dapat diketahui :
1. Estimasi Produksi 3-6 bulan kedepan
2. Kebutuhan Tenaga Kerja
3. Kebutuhan Transport
4. Losses di Lapangan
22
DHANISTHA
Waktu pelaksanaan Sensus BBC SURYA
NUSANTARA
• Sensus sensus BBC dilaksanakan setahun 4 (Empat) kali,

dengan periode pelaksanaan sebagai berikut:
– Sensus di bulan Desember untuk estimasi produksi bulan Januari –
April di tahun berikutnya
– Sensus di bulan Maret untuk estimasi produksi bulan April – Juli pada
tahun tersebut
– Sensus di bulan Juni untuk estimasi produksi bulan Juli – Oktober
pada tahun tersebut
– Sensus di bulan September untuk estimasi produksi bulan Oktober –
Januari pada tahun tersebut
• Waktu sensus adalah minggu ke-3 pada bulan sensus
23
DHANISTHA
Jalur Sensus BBC SURYA
NUSANTARA
• Sampel pokok yang diambil adalah ± 5% dari total populasi

tanaman dalam satu blok.
• Sama dengan jalur sensus hama penyakit
a. Pada Areal Datar dan Bergelombang
– Jalur ke-1 sensus BBC (R1) adalah baris tanaman ke-5 dari pinggir
jalan, dimulai dari blok paling luar (Utara – Barat) dilanjutkan ke blok
selanjutnya (lurus dengan jalur sebelumnya) sampai batas blok
terakhir dari afdeling tersebut
– Jalur sensus berikutnya (R2) adalah baris tanaman ke-25 (bergeser 20
baris tanaman dari jalur sensus sebelumnya)
24
DHANISTHA
Jalur Sensus pada Areal Datar & Bergelombang SURYA
NUSANTARA
25
DHANISTHA
Jalur Sensus BBC (Black Bunch Count) SURYA
NUSANTARA
b. Pada Areal Teras dan Berbukit

– Dikerjakan per sub blok. Tiap sub blok diambil 5% sampel dari total
pokok
– 5% pokok yang akan dijadikan sampel boleh dari teras manapun,
tetapi bukan teras paling atas dan paling pendek dari sub blok
– Tidak ada batasan jumlah teras yang akan dijadikan sampel. Apabila
jumlah pokok pada teras tersebut belum mencukupi 5% maka bisa
ditambah lagi dari teras berikutnya sampai jumlah pokoknya
mencukup
26
DHANISTHA
Jalur Sensus pada Areal Teras & Berbukit SURYA
NUSANTARA
27
DHANISTHA
Penomoran Jalur Sensus BBC SURYA
NUSANTARA
• Penomoran pokok jalur sensus menggunakan cat warna kuning untuk dasar dan warna hitam
untuk tulisan keterangan nomor jalur pokok
• Bentuk penomoran jalur sensus produksi seragam yaitu segitiga sama sisi dengan ukuran 20
cm x 20 cm x 20 cm (TM > 5) sedangkan pada TM 1-5 menggunakan seng yang dicat kuning
ukuran 20 cm x 20 cm kemudian di patok di dekat pokok.
• Bahan penomoran jalur sensus
• TM 1-5
– Cat minyak warna kuning (untuk dasar)
– Cat minyak warna hitam (untuk tulisan)
20 cm
– Kuas cat ukuran 50 mm (untuk dasar)
– Kuas cat ukuran 15 mm (untuk tulisan)
– Seng ukuran 20 cm x 20 cm yg dipasang pada patok kayu setinggi 1 m
• TM > 5
– Cat minyak warna kuning (untuk dasar)
– Cat minyak warna hitam (untuk tulisan)
– Kuas cat ukuran 50 mm (untuk dasar)
– Kuas cat ukuran 15 mm (untuk tulisan)
– Mal dari pipa paralon ukuran 8” (diameter dalam ±20 cm) yg dipotong
• Ukuran tulisan dan dasar tulisan disesuaikan dengan kondisi pokok. Hal yang harus
diperhatikan adalah tulisan harus jelas terlihat.
28
DHANISTHA
NUSANTARA
3. 1. Penomoran jalur sensus di area datar dan bergelombang

• Penomoran dimulai dari jalur ke-1. Pada pokok pertama ditulis Nama blok, Nomor Jalur
dan Nomor pokok.
Keterangan:
A1 : nama Blok A.1
R1 : row 1 (jalur sensus BBC ke-1)
1 : nomor pokok ke-1
• Untuk pokok ke-2 dan seterusnya hingga ke jalur berikutnya, penomorannya hanya
berisi nomor jalur dan Nomor pokok.
Keterangan:
R1 : row 1 (jalur sensus BBC ke-1)
Keterangan
R3 : row 3 (jalur sensus BBC ke 3)
29
DHANISTHA
NUSANTARA
3. 2. Penomoran jalur sensus di area berbukit dan teras

• Penomoran jalur Sensus di teras penomoran jalur Sensus di teras dimulai dari pokok paling luar
• Pada pokok jalur sensus BBC ditulis nama sub blok nomor teras (T) dan Nomor Pokok seperti contoh
dibawah ini
Keterangan:
A1 : nama Blok A.1 sub a
T3 : row 3 (jalur sensus BBC teras ke-3)
• Untuk pokok ke-2 dan seterusnya sampai terakhir penomoran hanya mencantumkan nomor teras dan
Nomor Pokok
Keterangan:
• Apabila sensus sensus BBC pindah ke teras lainnya maka penomorannya mengulang dari awal lagi untuk
pokok pertama dari pinggir jalan
Keterangan
A1 : nama Blok A.1 sub a
30
DHANISTHA
NUSANTARA
3. 3. Penomoran jalur sensus di TM 1-5

• Penomoran dimulai dari jalur ke-1. Pada pokok pertama ditulis Nama blok, Nomor Jalur dan Nomor
pokok.
Keterangan
A1 : nama Blok A.1
R1 : row 1 (jalur 1)
• Untuk pokok ke-2 dan seterusnya hingga ke jalur berikutnya, penomorannya hanya berisi nomor
jalur dan Nomor pokok.
Keterangan
Keterangan
31
DHANISTHA
Penomoran Jalur Sensus Produksi SURYA
NUSANTARA
PENOMORAN SENSUS PADA TM 1 - 5 PENOMORAN SENSUS PADA TM > 5
32
DHANISTHA
Persiapan Alat Kerja Sensus BCC SURYA
NUSANTARA
1. Format Sensus BCC

2. Papan Jalan yang dilengkapi
dengan cover plastik dan tali
3. Pena
4. Spidol merah
5. Tongkat sensus terbuat dari kayu
atau bambu, panjang 3 m, dan
dilengkapi dengan pengait
33
DHANISTHA
Pelaksanaan Sensus BBC SURYA
NUSANTARA
• Sensus dilakukan pada semua pokok yang ada di jalur

sensus
• Pekerja memulai sensus dari dari jalur ke 1 pada blok paling
awal (utara-barat) sampai batas terakhir dari blok yang ada
di afdeling tersebut
• Kriteria buah/bunga yang dihitung adalah buah umur 2
bulan sampai dengan buah hitam yang berumur sampai 5
bulan. Buah masak/matang tidak dimasukkan dalam sensus.
• Identifikasi fisiologi tandan berdasarkan kondisi umur.
• Untuk memudahkan menghitung dapat dibantu dengan
tongkat sensus yang diberi pengait. Tongkat tersebut
dikaitkan pada buah pertama dihitung dengan demikian
tidak akan terjadi penghitungan dua kali.
• Jumlah bunga/buah yang disensus dituliskan di pelepah
Tinggi angka masing-masing 3 cm
pokok yang disensus dengan posisi 90° menghadap ke arah
Pasar pikul dengan menggunakan spidol warna merah.
• Jumlah bunga/buah yang terhitung dari pokok ke-satu 7
dimasukkan ke Form Sensus BBC.
3 - 17
• Data sensus buah diinput ke dalam form rekap sensus BBC Jumlah Janjang
per afdeling dan per kebun sehingga diperoleh penaksiran
produksi per afdeling dan per kebun.
Bulan Sensus Tahun Sensus
34
DHANISTHA
Fisiologi Tandan Berdasarkan Umur SURYA
NUSANTARA
Umur Tandan Gambar Kondisi dan Warna Tandan

Tandan Umur 2 Bulan warna hitam, tandan didominasi
duri warna hijau dikenal dengan
sebutan buah kopi
Tandan Umur 3 Bulan warna buah hitam, warna duri

dominan hijau keabuan
Tandan Umur 4 Bulan warna buah hitam, dengan ukuran

agak besar dan umumnya warna
duri keabuan
Tandan Umur 5 Bulan warna buah sudah mulai agak

kemerahan dengan warna duri
kecoklatan dikenal juga dengan
sebutan buah mengkal
35
DHANISTHA
BJR timbang lapangan SURYA
NUSANTARA
• Untuk perhitungan forecast produksi, data Berat Janjang Rata-rata (BJR)

yang digunakan adalah BJR timbang lapangan. Dengan Ketentuan sebagai
berikut:
• TPH yang dapat mewakili sebagai sampel sesuai variasi kondisi areal 20 %
dari total TPH, misal nomor TPH 1,5,9,13,17,21,25,29 dan seterusnya.
• Petugas menimbang TBS yang ada di TPH dengan ketentuan janjang yang
ditimbang minimal 20% dari total janjang yang dipanen.
• Apabila setelah penimbangan dilakukan, hasil jumlah janjang sampel yang
ditimbang kurang dari 20% maka dapat dilakukan penimbangan pada
nomor TPH tambahan (ditentukan oleh Asisten).
• Penimbangan BJR dilakukan mengikuti blok-blok yang akan dipanen
setelah ± 3/4 dari jumlah TPH sampel terisi janjang panen haris tersebut.
• Seluruh janjang yang dipanen dari satu blok dihitung secara detil.
• Tidak boleh bercampur dengan TBS blok lain.
36
DHANISTHA
Formulir Sensus BBC SURYA
NUSANTARA
• Formulir Sensus BBC
37
DHANISTHA
NUSANTARA
• Formulir Rekapitulasi Sensus BBC per Afdeling
38
DHANISTHA
NUSANTARA
• Formulir Rekapitulasi Sensus BBC per Kebun
39
DHANISTHA
SURYA
NUSANTARA
Terima Kasih

Sensus Pokok Dan Produksi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Sensus Pokok Dan Produksi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DHANISTHA

Mendapatkan data yang lengkap tentang

MANFAAT SENSUS : SURYA

ROTASI SENSUS POKOK NUSANTARA

UNTUK TBM = 2 KALI PER TAHUN, YAITU

UNTUK TM = 3 TAHUN SEKALI, PADA

• Penyisipan Areal TM dilakukan sampai pokok berumur 5

• ALAT DAN BAHAN

• Tanda-tanda sensus di formulir sensus sebagai berikut:

• Sensus dilaksanakan blok by blok

• Cross check dilakukan oleh asisten afdeling

HASIL SENSUS NUSANTARA

• Data hasil sensus diperiksa oleh mantri

• Pokok dengan anak daun berwarna putih kekuningan

• Pembongkaran pokok abnormal harus dilakukan sesegera

REKAPITULASI SENSUS POKOK

• Suatu areal TBM dengan kondisi normal dapat

Hasil sensus BBC yang diperoleh dapat menjadi

Dari Data Sensus, dapat diketahui :

1. Estimasi Produksi 3-6 bulan kedepan

2. Kebutuhan Tenaga Kerja

• Sensus sensus BBC dilaksanakan setahun 4 (Empat) kali,

• Sampel pokok yang diambil adalah ± 5% dari total populasi

b. Pada Areal Teras dan Berbukit

3. 1. Penomoran jalur sensus di area datar dan bergelombang

3. 2. Penomoran jalur sensus di area berbukit dan teras

3. 3. Penomoran jalur sensus di TM 1-5

PENOMORAN SENSUS PADA TM 1 - 5 PENOMORAN SENSUS PADA TM > 5

1. Format Sensus BCC

• Sensus dilakukan pada semua pokok yang ada di jalur

Umur Tandan Gambar Kondisi dan Warna Tandan

Tandan Umur 3 Bulan warna buah hitam, warna duri

Tandan Umur 4 Bulan warna buah hitam, dengan ukuran

Tandan Umur 5 Bulan warna buah sudah mulai agak

• Untuk perhitungan forecast produksi, data Berat Janjang Rata-rata (BJR)

• Formulir Sensus BBC

• Formulir Rekapitulasi Sensus BBC per Afdeling

• Formulir Rekapitulasi Sensus BBC per Kebun

Anda mungkin juga menyukai