PRODUKTIVITAS
TANAMAN TAHUNAN
PEDOMAN TEKNIS
PENGEMBANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT
TAHUN 2015
(REVISI)
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Sasaran Nasional 3
C. Tujuan 4
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 5
A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan 6
Kegiatan
B. Spesifikasi Teknis 9
III. PELAKSANAAN KEGIATAN 10
A. Ruang Lingkup Kegiatan 10
B. Pelaksana Kegiatan 14
C. Lokasi, Jenis dan Volume 16
D. Simpul Kritis 17
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN 18
BANTUAN
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, 19
PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 19
VII. PEMBIAYAAN 22
VIII. PENUTUP 22
LAMPIRAN 24
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lokasi dan volume kegiatan 24
Perluasan Tanaman Kelapa Sawit
Tahun 2015
Lampiran 2 Lokasi dan volume kegiatan 25
Pemeliharaan Pengembangan
Model- Model Peremajaan
Kelapa Sawit Tahun 2015
Lampiran 3 Lokasi dan volume kegiatan 26
Perluasan Tanaman Kelapa Sawit
Tahun 2015 (APBN-P)
Lampiran 4 Lokasi, Jenis dan Volume 27
Kegiatan Sosialisasi Penggunaan
Benih Kelapa Sawit Unggul
Bermutu Bersertifikat Tahun
2015 (APBN-P)
Lampiran 5 Form Berita Acara Pemusnahan 29
Benih Kelapa Sawit Ilegal
Lampiran 6 Form Inventarisasi Calon 30
Penerima Benih Kelapa Sawit
Lampiran 7 Form Surat Pernyataan 31
Penerimaan Benih Kelapa Sawit
Lampiran 8 Form Surat Pernyataan Benih 32
Ilegal yang tidak bersertifikat
Lampiran 9 Form Surat Pernyataan 33
Kepemilikan Lahan
Lampiran 10 Form Berita Acara Penyerahan
Benih Kelapa Sawit Siap Tanam 34
35
iii
Lamipra 11 Laporan Perkembangan Kegiatan
Pengembangan Tanaman Kelapa
Sawit Tahun 2015
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komoditi perkebunan sebagian besar
merupakan perkebunan rakyat, perjalanan
sejarah pengembangannya antara usaha
perkebunan rakyat dan perkebunan besar,
berjalan sendiri-sendiri, tanpa ada kaitan
kegiatan operasionalnya. Untuk
pengembangan kelapa sawit, dengan
maksud dapat secara langsung
menerapkan praktek pertanian yang baik,
maka pendekatan pengembangannya
ditempuh melalui pengembangan
perkebunan rakyat sebagai kebun plasma
pola PIR.
Melalui pendekatan tersebut, ternyata
selain perkebunan kelapa sawit menjadi
berkembang, sekaligus terbukti bahwa
pengembangan kelapa sawit berdampak
terhadap penanggulangan kemiskinan,
penggangguran dan pengembangan
wilayah.
Sebagai dampak keberhasilan yang
dimaksud, maka berkembang dengan
pesat gairah pengembangan kelapa sawit,
baik dalam pertumbuhan maupun
B. Sasaran Nasional
Sasaran kegiatan pengembangan tanaman
kelapa sawit adalah terfasilitasinya
pengembangan perkebunan rakyat kelapa
sawit, khususnya peningkatan
kesejahteraan petani di wilayah khusus
dan dalam mencari teknologi alternatif
peremajaan perkebunan rakyat kelapa
C. Tujuan
Pengembangan tanaman kelapa sawit
tahun 2015 yang meliputi kegiatan
perluasan, pemeliharaan demplot model
peremajaan kelapa sawit, dan sosialisasi
penggunaan benih unggul bersertifikat
memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Perluasan tanaman kelapa sawit,
dilaksanakan sebagai upaya
pemberdayaan masyarakat kelapa
sawit pada wilayah khusus yaitu
perbatasan baru;
b. Pemeliharaan demplot model
peremajaan kelapa sawit bertujuan
untuk memperoleh konsep teknologi
alternatif peremajaan perkebunan
rakyat kelapa sawit yang paling sesuai
pada wilayah demplot;
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015
4
c. Sosialisasi penggunaan benih kelapa
sawit unggul bermutu bersertifikat
bertujuan untuk :
- menyediakan benih kelapa sawit
unggul bermutu bersertifikat siap
tanam untuk mengganti benih tidak
bersertifikat milik petani untuk
dimusnahkan;
- mensosialisasikan dan demonstrasi
bentuk penegasan pemberantasan
penggunaan benih kelapa sawit
tidak bersertifikat;
- menanamkan kesadaran masyarakat
tentang bahaya penggunaan benih
kelapa sawit tidak bersertifikat
(ilegal).
B. Spesifikasi Teknis
2. Kegiatan Provinsi
a. Menetapkan Tim Teknis Provinsi,
melalui surat Keputusan Kepala Dinas
yang membidangi perkebunan;
B. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana langsung kegiatan perluasan,
pemeliharaan model-model peremajaan
dan sosialisasi penggunaan benih kelapa
sawit unggul bermutu bersertifikat adalah
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,
PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN
1. Jenis pelaporan
a. SIMONEV yang meliputi:
Kemajuan pelaksanaan kegiatan
sesuai indikator kinerja;
Perkembangan kelompok sasaran
dalam pengelolaan kegiatan
lapangan berikut realisasi fisik dan
keuangan;
Permasalahan yang dihadapi dan
upaya penyelesaian di tingkat
Kabupaten dan Provinsi;
Format laporan menggunakan
format yang telah ditentukan
seperti pada lampiran;
b. Laporan perkembangan fisik yang
sesuai tahapan pelaksanaan kegiatan
dengan materi meliputi: nama
petani/kelompok tani, desa/
kecamatan/kabupaten, luas areal
(target dan realisasi), waktu
pelaksanaan, perkembangan, kendala
dan permasalahan, upaya pemecahan
masalah;
VII. PEMBIAYAAN
VIII. PENUTUP
Pedoman teknis ini disusun sebagai salah
satu acuan penyelenggaraan pelaksanaan
kegiatan pengembangan tanaman kelapa
sawit (Perluasan, Pemeliharaan Model-
Model Peremajaan dan Sosialisasi
Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul
Bermutu Bersertifikat), baik tingkat pusat,
provinsi dan kabupaten serta pihak-pihak
terkait lainnya dari perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, monitoring
dan pelaporan.
JUMLAH 400
JUMLAH 2 Pkt
JUMLAH 2.940
Jumlah 4.850Ha
Dibuat di :
Pada Tanggal :
Pelaksana Pembakaran :
Ka. UPTD Pengawasan Benih Pengawas Benih Tanaman
Provinsi...........
.................................... ...................................
NIP. NIP.
Saksi:
Ka. Dinas Perkebunan
Provinsi/Kabupaten...........
....................................
NIP.
SURAT PERNYATAAN
……………………..2015
Mengetahui Ketua Kelompok
Kepala Dinas Perkebunan Tani
Provinsi/Kabupaten/Kota..........
Materai 6.000
Nama (……………………)
Nip...............
SURAT PERNYATAAN
………………..2015
Mengetahui Yang membuat
Kepala Dinas Perkebunan pernyataan
Provinsi/Kabupaten/Kota
.........................................
Materai 6.000
(........................................) (……………………)
Nip.................................
……………………..2015
Yang membuat
pernyataan
Materai 6.000
(……………………)
…………………………………2015
Kepala Dinas……………………
Provinsi/Kabupaten
(………………………………………)
Nip…………………………………