Anda di halaman 1dari 32

BUDIDAYA KARET

1. PENDAHULUAN
2. SYARAT TUMBUH KARET
3. KLON-KLON KARET
4. FISIOLOFI TANAMAN KARET
5. BAHAN TANAM/BIBIT
6. PERSIAPAN TANAM DAN PENANAMAN
7. PEMELIHARAAN TANAMAN
8. PANEN/PENYADAPAN
9. PEREMAJAAN KARET

1
8. PANEN / PENYADAPAN KARET

PENYADAPAN
1. Penyadapan mulai ketika lingkar batang
mencapai 50 cm (umur 66 bln), diukur 150
cm di atas sambungan
2. Penyadapan dimulai dari atas ke bawah
serong kanan 30-45o
3. Dilakukan 2 hari sekali (d/2)
4. Setahun konsumsi kulit + 250-280 mm
5. Jumlah hari sadap per tahun 120-160 hari
6. Dapat dilakukan selama 25-35 tahun,
tergantung
a. konsumsi kulit tiap sadap
b. Pemeliharaan
c. Adanya penyakit

2
DASAR PEMIKIRAN

a. Pada awalnya lateks akan mengalir cepat


kemudian lambat, hingga akhirnya berhenti
b. Terhentinya aliran lateks karena terjadi
penyumbatan pada ujung pembuluh lateks
karena gumpalan lateks (dpt dicegah dgn
ethrel)
c. Lateks akan mengalir bila lapisan sumbatan
dibuang dengan mengiris kulit pada sadapan
berikutnya
d. Irisan tipis cukup untuk membuang sumbatan
tersebut (semakin tipis semakin baik)
e. Lama sadap setengah lingkaran batang karet
3 adalah 8 tahun (jika irisan 1,5 – 2,0 mm)
SYARAT PENYADAPAN YANG BAIK

1. Menghasilkan lateks banyak


2. Biayanya rendah
3. Tidak mengganggu kesinambungan
produksi tanaman

4
. Laticifers
a. Are specialized cells or ducts that secrete latex
(is a thick fluid that is white, yellow, orange, or
red in color and consists of gums, proteins,
sugars, enzymes, oils, salts, alkaloid drugs, and
other substances).

b. Latex-secreting cells most common in phloem but


also occur throughout all parts of the plant

c. Important types of latex


1) Rubber and chicle (chewing gum)
2) Opium (from capsules of opium poppies)
• refined into morphine and heroin
A longitudenal section in a Euphorbia stem with lacticifers (latex-
secreting cells). Latex consists of gums, proteins, sugars, and
alkaloid drugs
A. MENENTUKAN MATANG SADAP

Matang Sadap Pohon


• Tanaman karet siap sadap bila sudah matang sadap pohon.
• Matang sadap pohon tercapai apabila sudah mampu diambil
lateksnya tanpa menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan
dan kesehatan tanaman.
• Kesanggupan tanaman untuk disadap dapat ditentukan
berdasarkan “umur dan lilit batang”.

Matang Sadap Kebun


o Apabila pada kebun, jumlah tanaman matang sadap sudah
mencapai >60%. Misalkan, jarak tanam: 6x3 m (555
pohon/ha), maka pohon matang sadapnya sudah mencapai
333 pohon/ha.
o Hal ini didasarkan pada produksi yang dihasilkan secara
ekonomis cukup menguntungkan untuk memproduksi
sejumlah pohon tersebut.
8
UMUR TANAMAN DAN PENGUKURAN LILIT
BATANG

• Penyadapan dapat dilakukan sekitar umur 4.5-6 tahun


tergantung pada klon dan lingkungan.
• Umur tersebut tidak dapat dijadikan pedoman baku untuk
menentukan matang sadap, pedoman untuk menentukan
matang sadap adalah dengan melakukan pengukuran lilit
batang.
• Pengukuran lilit batang terhadap pohon yang sudah masuk
matang sadap dapat dilakukan dengan:
1. Lilit batang 45 cm atau lebih
2. Ketinggian 100 cm dpo (di atas pertautan okulasi).

9
B. PERSIAPAN BUKA SADAP
Alat-Alat Persiapan Buka Sadap
1) Meteran kain 150 cm, untuk mengukur lilit batang
2) Meteran kayu 100 cm, untuk menentukan ketinggian pengukuran lilit batang
3) Mal sadap
4) Sepotong kayu: panjang 130 cm
5) Plat seng dengan lebar 6 cm, panjang 50-60 cm dipakukan pada ujung kayu
dengan sudut 120°
6) Pisau mal, besi berujung runcing dan bertangkai untuk menoreh kulit waktu
menggambar bidang sadap
7) Talang sadap Seng: lebar 2.5 cm; panjang 8 cm Guna: Untuk mengalirkan
lateks ke mangkuk sadap
8) Tali cincin, yang terbuat dari ijuk, ban, plastik atau tali plastik. Guna: untuk
mencantolkan cincin mangkuk dengan mengikatkan tali ke batang karet
9) Cincin mangkuk, terbuat dari kawat yang digunakan untuk meletakkan mangkuk
sadap
10) Mangkuk sadap terbuat dari tanah, plastik, alumunium. Guna: untuk
menampung lateks
11) Pisau sadap Ada dua macam:
a. pisau sadap tarik
b. pisau sadap dorong.
10
C. TEKNIS PELAKSANAAN BUKA SADAP
Penggambaran Bidang Sadap
1) Ditetapkan berdasarkan:
a. Tinggi bukaan sadap
b. Arah dan sudut kemiringan irisan sadap
c. Panjang irisan sadap
d. Letak bidang sadap
2) Penggambaran bidang sadap:
a. Tanaman okulasi 130 cm dpo
b. Tanaman seedling 100 cm
c. Arah: dari kiri atas ke kanan bawah
Alasannya:
· Pembuluh lateks posisinya dari kanan atas ke kiri bawah membentuk
sudut 3.7° dengan bidang datar.
3) Sudut kemiringan sadap
a. Bidang sadap bawah: 30°-40° terhadap bidang datar.
b. Bidang sadap atas: 45°.

11
Kemiringan Irisan Sadap Berpengaruh pada
1) Jumlah pembuluh lateks yang terpotong
2) Aliran lateks ke arah mangkuk sadap (membeku, menyimpang
dari alur aliran lateks).

Panjang Irisan Sadap (pis) Berpengaruh pada


1) Produksi dan pertumbuhan
2) Konsumsi kulit
3) Keseimbangan produksi jangka panjang
4) Kesehatan tanaman. Anjuran pis: ½ S (irisan miring sepanjang
½ spiral (lingkaran))
5) Letak bidang sadap
6) Arah Timur Barat (pada jarak antar tanaman yang sempit).
Tujuannya: pelaksanaan penyadapan cepat dan mudah
dikontrol.

12
7m

Bidang sadap

3m

Panjang sadap =
½ spiral

13
Pemasangan Talang Sadap dan Mangkuk Sadap
1) Setelah penggambaran bidang sadap
2) Diletakkan di bawah ujung irisan sadap bagian bawah,
tujuannya:
a. Agar tidak mengganggu penyadapan
b. Lateks dapat mengalir dengan baik
c. Tidak banyak meninggalkan bekuan.
3) Mangkuk sadap diletakkan di atas cincin mangkuk dan
diikat dengan tali ke batang.

14
D. PELAKSANAAN PENYADAPAN
Kedalaman Irisan Sadap
1. Kedalaman irisan sadap dianjurkan 1–1.5 mm dari kambium
2. Dasar pemikiran:
1) Di dalam kulit batang terdapat pembuluh lateks, semakin ke dalam
semakin banyak
2) Jangan sampai terjadi kerusakan kambium agar kulit pulihan
dapat terbentuk dengan baik
3) Lamanya penyadapan 25–30 tahun

15
Frekuensi Penyadapan
1) Frekuensi penyadapan: jumlah penyadapan yang dilakukan dalam jangka
waktu tertentu
2) Penentuan frekuensi penyadapan berkaitan dengan panjang irisan dan
intensitas penyadapan
3) Panjang irisan: ½ S (spiral)
4) Frekuensi penyadapan:
2 tahun pertama: d/3 (3 hari sekali)
tahun selanjutnya: d/2 (2 hari sekali)
panjang irisan dan frekuensi penyadapan bebas.
16
Waktu Penyadapan
• Sebaiknya penyadapan dilakukan Jam 5.00-7.30 pagi hari,
dengan dasar pemikirannya:
a. Jumlah lateks yang keluar dan kecepatan aliran lateks
dipengaruhi oleh tekanan turgor sel
b. Tekanan turgor mencapai maksimum pada saat
menjelang fajar, kemudian menurun bila hari semakin
siang
c. Pelaksanaan penyadapan dapat dilakukan dengan baik
bila hari sudah cukup terang.

17
E. SISTEM EKSPLOITASI

1) Kemampuan tanaman karet dalam menghasilkan


lateks berubah dari waktu ke waktu
2) Aturan penyadapan harus disesuaikan. Cara
penyadapan menurut aturan-aturan tertentu yang
dilakukan pada suatu periode, tersusun dalam
suatu sistem disebut SISTEM SADAP
3) Beberapa sistem sadap dirangkai dan dilakukan
secara berurutan. sepanjang waktu produksi
tanaman.

18
19
F. LAMA SADAP

 Dipengaruhi skill penyadap, semakin tipis


semakin sedikit konsumsi kulit per tahun
 Jadwal Penyadapan
 Kulit sisi pertama (dari ½ spiral batang) habis disadap
selama 4-5 tahun
 Kulit sisi kedua habis disadap selama 4-5 tahun
 Pengulangan sadap pada kulit pulihan 10 tahun
 Satu pohon habis disadap (2 periode) selama 20-25
tahun.
 Jika mulai disadap umur 6 tahun, maka tanaman karet
harus diremajakan setelah 25-30 tahun

20
JADWAL HARIAN PENYADAP

• Penyadapan mulai jam 06.00 pagi ketika


turgor / laju aliran lateks tertinggi
• Menyadap 500 pohon sampai jam 09.30
o Diberi anti koagulan tiap mangkuk sadap
o Lateks mengalir selama 3-4 jam
• Pengumpulan lateks mulai jam 11.00

PRODUKSI KARET
 Bibit dari biji (seedling) 300-450 kh/ha
 Bibit unggul/okulasi (pemuliaan 3 generasi ~
100 thn)
 700-2000 kg/ha

21
DESKRIPSI SISTEM PENYADAPAN

 Kode Internasional
 Model sadap : spiral S
 Panjang sadap : setengah spiral ½S
 Jumlah sayatan : satu 1
 Arah sadap: kebawah (from left to right) ↓
 Intensitas sadap :
 setiap 2 hari sekali d/2
 Jumlah Bulan sadap per tahun 12m/12
 Jumlah pohon per ha 400

Kalkulasi Intensitas sadap =


= jumlah sayatan x panjang sadap x intensitas sadap harian x
jumlah bulan disadap dalam setahun x jumlah pohon =

1 x ½ S x ½ x 12/12 x 400 = 100%


22
CONTOH SISTEM SADAP PETANI
KALIMANTAN SUKU RAS KALBAR

Type of tapping Cut : spiral S


Lenght of cut : an half spiral ½S
Number of cut : one 1
Tapping direction: downward (from left to right) ↓
Tapping frequency : Every 3 days d/3
10 months per year 10m/12

Tapping intensity :
1 x ½ S x 1/3 x 10/12 x 400 = 56%

KESIMPULAN,
 Sistem sadap kelompok tani tersebut tidak intensif
 Petani hanya memanfaatkan 56% kapasitas pohon
 Untuk meningkatkan produksi lateks, petani disarankan meningkatkan
intensitas sadap
23
HASIL PENELITIAN INTENSITAS SADAP
DI KALIMANTAN
Village tapping systems
Embaong Kopar Trimulia
(DAYAK) (SUKU DAYAK LAIN) (TRANS JAWA)
S S S
1/2 S 1/2 S 1/2 S
1 1 1
↓ ↓ ↓
d/4 d/3 d/2
10m/12 9m/12 11m/12
42% 50% 92%

KESIMPULAN :
Perbedaan antara Dayaks’ farmers, in Kopar and Embaong, and Javaneses’
farmers in Trimulia
o Javaneses’ farmers “Trimulia” bekerja lebih baik dan lebih keras
o Tiap penyadap memiliki skil dan metode menyadap yang bervariasi
24
TAPPING QUALITY

This graph shows that the quality of tapping depends on principally of these 2
factors: (1) bark consumtion (konsumsi sadap) dan (2) depth from cambium (jarak
dari kambium)
25
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. a good bark thick, (Konsumsi Kulit)


 Irisan sadap yang tipis dengan rekomendasi 1,5 mm) akan
meningkatkan umur sadap
 Satu sisi spiral kulit karet habis disadap 5 tahun
 Setelah satu sisi selesai disadap, pindah sisi lain
 Sisi lain habis 5 tahun, pindah sisi pulihan I (5 thn)
 Sisi pulihan I habis, pindah sisi pulihan II (5 thn)
 Peremajaan = umur TBM + 5 + 5 + 5 + 5 = 25 tahun
2. the cut with a good depth from the cambium (Jarak sadapan dari
cambium)
Rekomendasi jarak irisan dari cambium 1,25 mm.
 Terlalu jauh >> 1,25 mm aliran lateks berkurang
 Terkena kambium, pulihan kulit lebih lama dan tipis

26
KONSUMSI KULIT PER BULAN

BC = BARK CUT (cm)


Tap= intensitas sadap per bulan (kali)

27
KONSUMSI KULIT PER TAHUN

• Penggunaan kulit per hari: 2 mm


• Rekomendasi: 250 mm / 180 hari = 1,4 mm
28
Gambar Konsumsi kulit petani dayak setelah 2 tahun sadap
• Konsumsi kulit terlalu tebal yaitu 160 cm selama 2 tahun
• Petani telah menyadap bidang sadap B, yang mestinya baru akan
disadap pada tahun ke 6
• Umur sadap tanaman menjadi lebih singkat, yaitu setengah dari normal

29
Pak Sarjoko (petani transmigran):
Konsumsi kulit dua tahun sadap : 52 cm

Intensitas sadap : 15/month


Kedalaman sadap : 2 mm dari Cambium.
Konsumsi kulit per sadap : 2 mm thickness.
Umur ekonomis karet : 25 tahun.
30
Low-cost rubber tapping method By IRR India

• Background:
· Produksi lateks India sangat tinggi, yaitu 1600 kg / ha
· Permasalahan:
• biaya sadap sangat tinggi yaitu mencapai 60% dari
biaya produksi karena
– Terbatasnya penyadap
– Upah tenaga mahal
• Tujuan Penelitian:
· Mencari metode sadap yang murah

31
• Hasil Penelitian:
1. Penyadapan karet 1 x seminggu dengan penggunaan stimulan aliran
lateks (ethepon) hasilnya sama dengan jika disadap 3 hari sekali
2. Ethepon diaplikasikan tiap 14 hari sekali pada 2 tahun pertama
sadar, setelahnya sekali sebulan
3. Namun aplikasi ethepon melebihi dosis akan menyebabkan
kerusakan kulit
4. Jumlah lateks meningkat setiap kali sadap
5. Lateks mengalir dalam waktu lebih lama, direkomendasikan lateks
diambil 2 kali sehari selama 6 bulan pertama
6. Alur lateks perlu dilindungi dari hujan

32

Anda mungkin juga menyukai