Anda di halaman 1dari 28

TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN

INDUSTRI dan PERKEBUNAN


(1320213)

PERTEMUAN 3

PENYADAPAN TANAMAN KARET dan


PENGOLAHAN LATEKS

ellensasmita@gmail.com
DESKRIPSI

Pada pertemuan ke-3 ini akan dibahas


tentang:
Penyadapan
Pengolahan Lateks
KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang


penyadapan tanaman karet dan pengolahan lateks
PENYADAPAN TANAMAN KARET
PENYADAPAN

Merupakan salah satu kegiatan pokok dari pengusahaan tanaman


karet
Tujuan: membuka pembuluh lateks pada kulit pohon agar lateks
cepat mengalir
Penyadapan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak
kulit → jika terjadi kesalahan maka produksi lateks akan
berkurang
Penyadapan harus mengikuti aturan tertentu agar diperoleh
produksi yang tinggi, menguntungkan serta berkesinambungan
HARUS DIPERHATIKAN

Penggambaran Bidang Sadap

Peralatan Sadap Pelaksanaan Penyadapan

Penentuan Matang Sadap Upaya peningkatan produksi


lateks
1. PENENTUAN MATANG SADAP

Harus diketahui kesiapan atau kematangan pohon karet yang akan


disadap
Melihat umur dan mengukur lilit batang → umur hanya dijadikan
dasar, bukan patokan; pengukuran lilit batang merupakan cara
paling tepat untuk menentukan matang sadap
Pohon karet yang sudah siap sadap memiliki lingkar atau lilit
batang 45 cm
Kebun karet mulai disadap bila 55% pohonnya sudah menunjukkan
matang sadap
PENGUKURAN LILIT BATANG
2. PERALATAN SADAP
Nama Alat Keterangan
1. Mal sadap / Patron Membuat gambar sadapan yang pertama (menyangkut kemiringan
sadapannya)
2. Pisau sadap Pisau sadap atas (menyadap pada bidang sadap atas, ketinggian >130 cm),
Pisau sadap bawah (menyadap pada bidang sadap bawah, ketinggian mulai 130
cm ke arah bawah); harus tajam (kecepatan menyadap dan kerapihan sadapan)
3. Talang lateks Untuk mengalirkan cairan lateks dari irisan sadap ke mangkuk
(spout)
4. Mangkuk (cawan) Untuk menampung lateks dari bidang irisan melalui talang
5. Cincin mangkuk Sebagai tempat meletakkan mangkuk sadap atau cawan, dari kawat,
digantungkan pada tali cincin
6. Tali cincin Untuk menggantungkan cincin mangkuk
7. Meteran Untuk menentukan tinggi bidang sadap dan mengukur lilit batang pohon karet
8. Pisau mal Untuk menoreh kulit batang karet saat akan membuat gambar bidang sadap
9. Quadri / Sigmat Untuk mengukur tebalnya kulit yang disisakan pada saat penyadapan,
tujuannya agar penyadapan tidak sampai melukai kambium atau pembuluh
empulurnya
3. PENGGAMBARAN BIDANG SADAP

Sangat penting untuk diperhatikan


Kesalahan penggambaran mengakibatkan kesalahan pembuatan
bidang sadap nantinya
Langkahnya yaitu penentuan:
A. Tinggi bukaan sadap
B. Arah sadap yang benar
C. Bidang sadap
D. Panjang irisan sadap
PENGGAMBARAN BIDANG SADAP
A. TINGGI BUKAAN SADAP
Untuk sadapan bawah pada:
 Pohon asal biji, tinggi bukaan sadapan pertama adalah 100 cm dari
permukaan tanah sampai ujung atau titik terendah irisan sadapan
 Pohon asal okulasi, bukaan sadapan pertama dilakukan pada
ketinggian 130 cm dari batas pertautan bidang okulasi sampai titik
terendah sadapan
Untuk sadapan atas, baik pohon asal biji atau okulasi, bidang sadap
dilakukan sampai pada ketinggian sekitar 260 cm dari permukaan
tanah hingga titik terendah sadapan atas dengan jarak 10 cm dari titik
tertinggi sadapan bawah
B. ARAH SADAP YANG BENAR
Sadap bawah : dari kiri atas ke kanan
bawah
Sadap atas : dari kanan bawah ke
kiri atas

D. PANJANG IRISAN SADAP


S/2: setengah lingkaran batang pohon
S/4: seperempat lingkaran batang
pohon
S/3: sepertiga lingkaran batang pohon
S : satu lingkaran batang pohon
C. BIDANG SADAP

Berkas pembuluh lateks membentuk


sudut dari arah kiri bawah ke kanan
atas berpola spiral terhadap bidang
vertikal

Sehingga penyadapan harus


dilakukan dari kiri atas ke kanan
bawah yang membentuk sudut 30o –
45o terhadap garis horisontal,
menghasilkan bentuk sadapan yang
paling banyak memotong atau
melukai pembuluh lateks
4. PELAKSANAAN PENYADAPAN

Kulit karet yang akan disadap harus dibersihkan dulu agar


pengotoran lateks dapat dicegah sedini mungkin

Hal yang harus diperhatikan:


A. Ketebalan irisan sadap
B. Kedalaman irisan sadap
C. Waktu penyadapan
D. Pemulihan kulit bidang sadap
A. KETEBALAN IRISAN SADAP

Pengirisan kulit tidak perlu tebal → pemborosan → masa produksi


singkat

Tebal irisan yang dianjurkan 1,5 – 2 mm

Konsumsi kulit per bulan atau per tahun ditentukan oleh rumus
sadap yang digunakan
Contoh: S/2, d/2; S, d/4; S/2, d/3

Kesimpulan: semakin sering disadap, konsumsi kulit semakin banyak


KONSUMSI KULIT
KONSUMSI KULIT
RUMUS SADAP Per sadap Per bulan Per tahun
(mm) (cm) (cm)
S/2, d/2 (1/2, 2d) 1,5 mm 2,25 cm 27 cm
S/2, d/3 (1/2, 3d) 1,5 mm 1,5 cm 18 cm
S, d/4 (1, 4d) 1,75 mm ??? ???
S/3, d/3 (1/3, 3d) 2 mm ??? ???
PENAMPANG MELINTANG BATANG
B. KEDALAMAN IRISAN SADAP

Berpengaruh pada jumlah berkas pembuluh lateks yang terpotong

Semakin dalam irisannya, semakin banyak berkas pembuluh lateks


yang terpotong

Sebaiknya penyadapan sedalam mungkin, tetapi jangan sampai


menyentuh lapisan kambiumnya

Kedalaman irisan yang dianjurkan 1-1,5 mm dari lapisan kambium


PENAMPANG MEMBUJUR KULIT BATANG KARET
C. WAKTU PENYADAPAN

Harus dilakukan sepagi mungkin agar diperoleh hasil lateks yang


tinggi, pengumpulan lateks dilakukan antara pukul 08.00 – 10.00

Pada pagi hari, tekanan turgor pembuluh lateks masih tinggi, turun
naiknya tekanan turgor dipengaruhi oleh waktu

Lateks bisa mengalir keluar dari pembuluh lateks akibat adanya


turgor sel (tekanan pada dinding sel oleh isi sel)
D. PEMULIHAN KULIT BIDANG SADAP

Perlu diperhatikan

Kesalahan dalam penentuan rumus sadap dan penyadapan yang


terlalu tebal atau dalam menyebabkan pemulihan kulit bidang sadap
tidak normal

Kulit pulihan bisa disadap kembali setelah 6 tahun (untuk kulit


pulihan pertama) dan setelah delapan tahun (untuk kulit pulihan
kedua

Penentuan layak tidaknya kulit pulihan untuk disadap kembali


ditentukan oleh tebal kulit pulihan, minimal mencapai 7 mm
5. UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI LATEKS

Dengan pemberian rangsangan → stimulan

Dapat dilakukan pada pohon karet yang telah berumur > 15 tahun

Pemberian rangsangan pada tanaman muda tidak dianjurkan

Bahan perangsang lateks yang biasa dipakai adalah berbahan aktif


Ethepon dengan merek dagang Ethrel, ELS dan Cepha

Dioleskan pada alur sadapan


PENYADAPAN:
https://www.youtube.com/watch?v
=mPZfUcRmPqQ
PENGOLAHAN LATEKS
PENGOLAHAN

Lateks segar yang dikumpulkan dari kebun dibawa ke pabrik


pengolahan
Prinsip pengolahan jenis karet ini adalah mengubah lateks segar
menjadi lembaran-lembaran sheet lewat proses penyaringan,
pengenceran, pembekuan, penggilingan, dan pengasapan
Proses pengolahan lateks di pabrik RSS Ngobo-PTPN 9
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai