PANEN KARET
Oleh :
Nazaruddin Margolang, S.IP.,M.Si
Widyaiswara Ahli Madya
NAZARUDDIN MARGOLANG, S.IP.,M.Si
Pendidikan Aktivitas :
1. SPP – SPMA RIAU 1. Pekerjaan : PNS, Jabatan Widyaiswara Ahli
Madya
2. IKIP BANDUNG : AKTA 3 2. Profesi lain (LINIER) : ASESOR Fasilitator
Pemberdayaan Masyarakat, Pengelola
3. UNIVERSITAS PADJADJARAN, Rumah Jamur BLPP Riau
BANDUNG : Diploma IV PGP-THP 3. Sosial : Pembina : Yayasan BAKAT, Koperasi
4. UNIVERSITAS TERBUKA : Sarjana PM, Komunitas Usaha Lele
ADM-NEGARA 4. Buku : UR Press, 1. Pemberdayaan, 2 Sayur
Eksport
5. UNIVERSITAS ANDALAS,
PADANG : MASTER PWD
Website : www.pakmargolang.com
Email : email@pakmargolang.com
HP : 0811 76 78 94
2
POKOK BAHASAN
1. PANEN KARET
PASCA PANEN KARE
ANEN KARET
PANEN
• Panen merupakan kegiatan mengakhiri dari proses budidaya
tanaman, tetapi merupakan awal dari kegiatan pascapanen
untuk pemanfaatan lebih lanjut.
Penyadapan harus
dilakukan dengan hati-hati
agar tidak merusak kulit
tersebut, jika terjadi
kesalahan dalam
penyadapan maka produksi
lateks akan berkurang
Panyadapan Tanaman Karet
PENENTUAN MATANG SADAP
Sigmat
Alat ini berfungsi untuk mengukur tinggi sadapan. Ketebalan ± 10 cm.
Sigmat ditempatkan pada bagian pohon yang akan diukur tebal
kulitnya, ditekan sampai terasa keras atau tidak dapat menembus kulit
lebih dalam lagi. Ketebalan kulit pohon diketahui degnan membaca
skala
. WAKTU PENYADAPAN
Penyadapan hendaknya dilakukan
pada pagi hari antara pukul 5.00
-6.00 pagi.
Sedangkan pengumpulan lateksnya
dilakukan antara pukul 8.00-10.00.
PEMULIHAN KULIT BIDANG SADAP
Pemulihan kulit pada bidang sadap perlu diperhatikan.
Salah dalam penentuan rumus sadap dan penyadapan
yang terlalu tebal atau dalam akan menyebabkan
pemulihan kulit bidang sadap tidak normal.
Dalam praktik, kulit pulihan bisa disadap kembali
setelah sembilan tahun untuk kulit pulihan pertama dan
setelah delapan tahun untuk kulit pulihan kedua.
Penentuan layak tidaknya kulit pulihan untuk disadap
kembali ditentukan oleh tebal kulit pulihan, minimum
sudah mencapai 7 mm.
KUENSI DAN INTENSITAS SADAPA
Frekuensi sadapan merupakan selang waktu penyadapan
dengan satuan waktu dalam hari (d), minggu (w), bulan (m),
dan tahun (y).
1. PANEN KARET
PASCA PANEN KARE
PASCA PANEN KARET
PASCA PANEN
• Kegiatan penanganan pascapanen tanaman
perkebunan merupakan suatu kegiatan
penanganan produk hasil perkebunan, sejak
pemanenan hingga siap menjadi bahan baku
atau produk akhir siap dikonsumsi, dimana
didalamnya juga termasuk distribusi dan
pemasarannya
CAKUPAN TEKNOLOGI PASCAPANEN
• Penanganan primer yang meliputi penanganan
komoditas hingga menjadi produk setengah jadi atau
produk siap olah, dimana perubahan/transformasi
produk hanya terjadi secara fisik
• Penanganan sekunder yaitu kegiatan lanjutan dari
penanganan primer, dimana pada tahap ini akan terjadi
perubahan bentuk fisik maupun komposisi kimiawi dari
produk akhir melalui suatu proses pengolahan
UNTUK MEMPEROLEH BAHAN OLAH KARET YANG
BERMUTU BAIK BEBERAPA PERSYARATAN TEKNIS
YANG HARUS DIIKUTI YAITU :
4. Pemanenan
UMP MANGKOK
Lateks Kebun Yang Dibiarkan
Menggumpal Secara Alamiah Dalam
Mangkok. Pada Musim Penghujan
Untuk Mempercepat Proses
Penggumpalan Lateks Dapat
Digunakan Asam Semut Yang
Ditambahkan Ke Dalam Mangkok
SLAB TIPIS
Dibuat Dari Lateks Atau Campuran
Lateks Dengan Lump Mangkok Yang
Dibekukan Dengan Asam Semut Di
Dalam Bak Pembeku Yang Berukuran
60 X 40 X 6 Cm, Tanpa Perlakuan
Penggilingan.
PROSES PEMBUATAN SLAB TIPIS
Proses pengolahan sit asap hampir sama dengan sit angin. Bedanya
terletak pada proses pengeringan, dimana pada sit asap dilakukan
pengasapan pada suhu yang bertahap antara 400 - 600 C selama 4 hari,
dengan pengaturan sebagai berikut :