Kandungan protein jamur cukup tinggi, 100 gram jamur segar terkandung sekitar 3,2 gram
protein, jumlah ini akan meningkat menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering.
Selain itu, jamur juga mengandung kalsium yang relatif tinggi dan fosfor, 51 mg dan 223 mg,
dan mengandung 105 kalori kj, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 g.
Media tanam dalam hal ini diartikan sebagai media yang digunakan untuk tempat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Media tanam jamur merang antara lain yaitu jerami, onggok, bekatul, dolomite dan
kapas.
Penumpukan/ Penyusunan
Caranya, jerami disusun terlebih dahulu dengan tinggi sekitar 10-15 cm, kemudian
disiram air terlebih dahulu.
Di atas tumpukan tersebut ditambah kembali jerami kemudian disiram air terlebih
dahulu, lalu disusun onggok.
Penyusunan jerami dan onggok tersebut dilakukan hingga ketinggian media mencapai
1,5 meter dengan panjang 4 meter dan lebar 2,5 meter atau sampai media tanam habis.
Kemudian tumpukan jerami dan onggok tersebut ditutup dengan menggunakan plastik
agar suhu di dalamnya semakin tinggi dan proses pengomposan menjadi lebih cepat.
Perendaman Kapas
Kapas sebagai salah satu bahan media tanam jamur merang perlu direndam terlebih dahulu
selama 4-6 hari. Caranya, kapas direndam ke dalam air, kemudian dibolak-balik dua hari
sekali selama 2-3 kali. Biasanya, satu kumbung membutuhkan 8 kilogram kapas.
Proses penaburan antara dolomit dan katul dengan jerami dan onggok ini dilakukan setelah
penumpukan selama dua hari. Cara penaburannya adalah sebagai berikut:
Tumpukan jerami dan onggok disusun di sebelah susunan awal hingga tingginya
mencapai 15-20 cm, kemudian disiram terlebih dahulu dengan air. Setelah itu, ditaburi
dengan campuran dolomit dan katul di atas susunan jerami dan onggok tersebut. Cara
ini dilakukan hingga tumpukan jerami dan onggok habis;
Tumpukan jerami dan onggok yang telah ditaburi dengan dolomit dan katul tersebut
ditutup dengan rapat.
Pembalikan media tanam yang pertama dilakukan setelah diperam selama dua hari. Caranya,
media tanam (katul, dolomit, onggok, dan jerami) disusun di sebelah susunan awal dengan
ketinggian sekitar 20 cm, kemudian disiram dengan air secara merata. Cara tersebut
dilakukan sampai media tanam habis. Setelah selesai, tumpukan media tanam ditutup rapat
kembali.
Pembalikan media tanam yang kedua dilakukan setelah dua hari diperam, caranya sama
dengan pembalikan pertama. Begitu juga pembalikan yang ketiga, dilakukan dengan cara
yang sama. Pembalikan media tanam atau kompos ini dilakukan agar proses fermentasi dapat
merata.
Sebaiknya, keempat tahap proses pengomposan tersebut di atas dilakukan di tempat yang
bagian alasnya disemen atau diberi alas plastik/ terpal.
Setelah media tanam dibolak-balik selama tiga kali, kemudian diperam sekitar 1-2 hari dan
setelah itu baru dimasukkan ke dalam kumbung.
Ciri-ciri media tanam telah menjadi kompos dan siap digunakan adalah berwarna coklat tua
atau kehitaman, teksturnya lunak, dan kadar air 65-75%.
Media tanam (jerami, onggok, katul dan dolomit) dimasukkan ke kumbung dan
disusun di rak secara merata dan tidak menggumpal.
Untuk ketebalan, susunan pada rak paling bawah lebih tebal, terus semakin ke atas
semakin tipis.
Kumbung dibersihkan;
Sterilisasi
Setelah pemasukan, media kompos yang telah jadi selanjutnya disterilisasi (mengalirkan uap
panas ke dalam kumbung).
Cara Budidaya Jamur Merang yang
Mudah
Dewasa kini, langkah serta cara budidaya jamur merang memang cukup menjadi perhatian.
Selain jamur merang, jamur lain juga banyak dibudidayakan karena semakin banyak yang
mengolah jamur baik untuk konsumsi rumah tangga maupun menu di warung atau pun
restoran. Pasar penjualan jamur merang semakin bertambah karena rasanya yg enak serta
teksturnya yg kenal. Ada dua tipe budidaya jamur merang yg diterapkan di Indonesia, yakni
untuk skala rumah tangga serta skala industri yg lebih luas serta besar. serta untuk Anda yg
ingin membudidayakan jamur tersebut, kami akan paparkan tips serta langkah mudah
budidaya jamur merang dalam artikel tersebut. silakan disimak.
Blo
g Deni Cage
berbagi pengalaman dan info di internet
Beranda
Link Bagus
Download file
Jumat, 31 Mei 2013
Praktek sederhana budidaya jamur merang Jerami
Artikel berikut merupakan cara dan praktek membudidayakan jamur merang yang dilakukan secara
sederhana. Tehnik ini sudah umum dan bisa dilakukan dimana saja, asalkan suhu dan kelembaban
sesuai untuk pertumbuhan jamur. Pada umumnya jika suhu ruangan terasa membuat tubuh kita agak
gerah kemungkinan besar kita bisa menumbuhkan jamur berharga sangat ekonomis ini, idealnya
adalah sekitar 28 derajat celcius. Berikut adalah cara dan proses penanamannya :
1. Ambil jerami di sekitar lokasi penanaman padi, yang sudah dilakukan pemanenan oleh petani kira-
kira cukup untuk memenuhi isi kotak kayu ukuran 60 x 30 x 40 cm. Jerami yang baik untuk diambil
adalah tidak terlalu lama masa penyimpanannya dialam bebas misalnya sudah terkena air hujan dan
mengalami pelapukan. Diharapkan jerami tersebut mengering di dalam ruang yang aman dan dengan
sendirinya akan terlihat kekuningan.
2. Setelah mengalami pengeringan biasanya sekitar 3-4 hari, potong jerami tersebut hanya pada
batas tangkainya saja atau sekitar 40 cm dan bulir padinya tidak terpakai.
Menurut para praktisi hanya pada tangkai yang bisa menumbuhkan jamur merang dan bisa
berkembang dengan baik.
3. Setelah potongan jerami terkumpul ikat jerami tersebut satu persatu seperti layaknya sapu lidi
dengan ketebalan 10 cm.
lalu masukan dalam wadah dan rendam dalam air bersih selama kurang lebih 1 jam. Jika melayang
dalam air dapat di tahan dengan alat bantu seperti disanggah dengan bambu atau kayu agar
terendam semuanya.
4. Setelah mengalami perendaman, tiriskan sebentar agar media tidak terlalu basah sekitar 1 jam.
5. Siapkan wadah kotak dan masukan tumpukan potongan jerami yang sudah direndam dengan
teratur dengan posisi saling silang. Pastikan media tanam tidak terlalu basah namun agak lembab.
Pada tahap ini sekaligus penanaman bibit jamur merang.
6. Setelah selesai tutup wadah dan selubungi dengan plastik agar kelembabannya terjaga selama
proses tanam. Biasanya sejak penanaman sampai panen akan berlangsung sekitar 10 hari, dan di hari
selanjutnya akan mengalami masa istirahat sekitar 4 - 5 hari yang mana buah jamur akan kembali
membesar dan siap panen. Dalam media yang sama jika penanaman dan pemupukannya bagus akan
mendapat hasil yang maksimal sekitar 1-2 kg jamur dalam jangka waktu 1 bulan lebih. Admin sendiri
belum bisa mencapai target seperti itu namun akan belajar lebih optimal lagi kedepannya :D.
Bahan pupuk
- NPK 15-15-15 : dilakukan penyemprotan dengan npk ketika ada serabut di sekitar media tanam atau
yang sering di sebut miselium.
Alat-alat
-Semprotan hand sprayer : untuk menyemprot dalam bentuk kabut sehingga tidak merusak media
tanam jamur yang mudah sekali rusak.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat, jika ada kekurangan dalam penulisan mohon maaf dan kiranya
saling berbagi agar bisa mendapat pencerahan lagi :).
9 komentar:
1.
Balas
2.
Balas
3.
Balas
4.
Balas
5.
Alamsyah Tour & Travel akan segera membuka Home Stay untuk fasilitas klien dari
luar kota......terletak di kawasan yang nyaman dan tenang, kami memberikan solusi
penginapan serasa dirumah pribadi anda dengan berbagai fasilitas kelas atas dan satu-
satunya home stay paling nyaman di pusat kota Banyuwangi.
http://rentalmobilalamsyah.blogspot.com/
Balas
6.
Balas
7.
@just for fun : terima kasih banyak kang komentarnya..sampai lupa di tulis.
Komposisinya campur isi 1 sprayer ukuran 300 ml dengan 1 sendok teh npk (bulat)
yang warnanya merah kang lalu semprot ke bibit jamur yang sudah kelihatan jaring-
jaring halus (warna putih).
Balas
8.
Balas
9.
@linda setiawan: bibit jamur merangnya beli di cirebon, di rumah pak enjo suharjo
mbak..
Balas
situs 3gp
Blog list
Mobil listrik super cepat - [image: lola-drayson-mobil-listri.jpg] Mobil listrik super Lola
Drayson B12/69EV memiliki desain racing dengan daya akselerasi yang sangat kencang 0-60
mil...
Google+ Badge
Cari Blog Ini
artikel terbaru
Pemancingan Telaga Wasiat
kategori
animasi (1)
Otomotif (6)
Perikanan (10)
Prestasi (2)
Profil (2)
Random post
Pengikut
Budidaya Bagus
Panduan Lengkap Berbudidaya dan Wirausaha
Home
Budidaya Burung
Budidaya Hewan
Budidaya Ikan
Budidaya Tanaman
Home Budidaya Tanaman Cara Budidaya Jamur Merang Mudah Modal Kecil
Siapkan Bahan
Tidak hanya dalam hal memasak saja, untuk memulai budidaya jamur merang anda juga harus
menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan selama masa budidaya. Bahan yang harus disiapkan
yaitu:
Jerami padi
Bibit
Bibit yang akan anda gunakan juga harus dipilih untuk menjaga kualitas dari jamur merang. Cara
pembibitan jamur merang yaitu:
Carilah bibit jamur merang yang sudah memiliki payung
Irislah bagian payung jamur kemudian masukkan payung tersebut dalam wadah lalu disiram
dengan air hangat. Tujuannya supaya jamur merang steril.
Aduk irisan jamur dan sekam dengan air bersih. Lalu tutup rapat dan taruhlah di tempat yang
teduh selama 2-4 hari.
Buka tutup jamur setelah 2-4 hari maka akan terlihat serabut putih seperti sarang laba-laba.
Jika tidak ada erabut putih, maka pembibitan belum berhasil. Teruslah mencoba hingga anda
berhasil.
Penanaman
Campur jerami padi, abu sekam padi dengan air kapur sirih, lalu diaduk hingga merata.
Kemudian diamkan, ini merupakan proses pembusukan atau menjadi kompos.
Buatlah badegan dari jerami padi yang sudah dibusukkan (kompos) kemudian diikat dan
ditumpuk saling melintang dua lapis di atas tanah. Anda bisa menggunkan batu sebagai
dasar alasnya dengan tinggi 20 cm.
Setelah dua lapis, berilah sekam segar dan abu sekam diatas permukaan.
Taburkan bibit jamur pada tepi dan permukaan bedeng secara merata. Kemudian tutup
dengan sekam secara tipis.
Perawatan
Perawatan jamur merang cukup mudah, anda hanya menyiramnya seminggu pada pagi dan sore,
serta mengatur suhu supaya konstan dengan dua hari sekali.
Panen
Masa panen perdana jamur merang yakni 20 hari setelah proses penanaman. Setelah itu dapat anda
panen terus menerus selama 3 bulan hingga membutuhkan bibit baru lagi. Demikian cara budidaya
Jamur Merang yang sangat praktis. Tidak ada kata terlambat untuk mencoba.
Related Posts :
Cara Menanam Bunga Mawar Dalam Pot SederhanaLahan yang sempit bukanlah
menjadi halangan untuk menanam Bunga Mawar. Anda bisa menggunakan pot seb
Cara Budidaya Jamur Merang Mudah Modal KecilCara budidaya jamur merang
tidaklah sulit, namun harus dilakukan secara yang baik dan benar. Permint
Cara Sederhana Menanam Lidah Buaya Dalam PolybagCara menanam lidah buaya
dalam polybag dalam polybag merupakan salah satu solusi tidak tersedianya l
Panduan Budidaya
Cara Sederhana Menanam Lidah Buaya Dalam Polybag
Catatan IPA
Sistem Reproduksi Pria Penjelasan Singkat Lengkap
Translate
Diberdayakan oleh Terjemahan
BERANDA
DAFTAR ISI
SUMBER INFO
KONTAK
DISCLAIMER
Search
Bahkan dikota-kota besar sudah banyak pedagang yang memakai roda dipinggir jalan yang
menjual jamur krispi dengan berbagai rasa. Jamur tiram walaupun sering dijadikan menu
masakan tapi tidak sedikit juga jamur ini diolah menjadi makanan ringan.
Dengan tingginya minat masyarak Indonesia mengkonsumsi jamur tiram ini menyebabkan
kebutuhan akan jamur tiram menjadi meningkat, terutama bagi para penyaji kuliner yang
dimana daftar menunya selalu menghadirkan olahan jamur tiram.
Dengan keadaan seperti itu maka tidak heran banyak orang yang melirik cara budidaya
jamur tiram ini, dengan tujuan untuk membudidayakannya (home industry). Hal ini bisa
menjadi ladang usaha baru bagi siapapun yang ingin menekuni budidaya jamur tiram ini.
Namun bagi Anda yang akan memulai budidaya jamur tiram ini alangkah baiknya sebelum
memulai budidaya mengetahui terlebih dahulu apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana
caranya, supaya pada saat melakukan budidaya jamur tiram ini dapat meminimalisir
kegagalan, walaupun, kata sebagaian orang yang sudah pernah melakukan budidaya jamur
tiram, mereka berkata sangat simple dan mudah membudidayakan jamur tiram itu....
P. ostreatus jamur tiram ini memiliki warna putih, dan putih kekuningan.
Walaupun ada yang berpendapat bahwa budidaya jamur tiram cukup mudah namun untuk
pemilihan bibit ini tidak bisa dianggap mudah begitu saja karena tidak boleh asa-asalan harus
yang memiliki kualitas bagus supaya hasil budidaya nanti akan maksimal. Tidak jarang
diantara para petani jamur melakukan kesalahan atau tidak cermat dalam memilih bibit yang
akhirnya menyebabkan miselium tidak tumbuh, tubuh buah tidak optimal dan hasil panen pun
tidak maksimal.
Untuk menghindari bibit yang tidak berkualitas ada dua cara yang bisa kita lakukan, pertama,
kita membuat sendiri dengan membibitkan bibit murni dan mendapatkan bibit F1, atau yang
kedua, membeli bibit yang berkualiitas pada petani jamur atau beli di instansi penyedia bibit
yang dapat dipercaya.
Bagi anda yang ingin membeli bibit jamur tiram perhatikan hal-hal berikut
ini:
Pilih bibit yang telah teruji, cara mengetahuinya dari nilai BER (biological ratio)
jamur. Untuk jamur tiram BER nya sekitar 75%.
Membeli dari instansi ternama yang memiliki sertifikasi atau dilegalkan pemerintah.
Miselium berwarna putih telah tumbuh penuh dan merata di media tumbuhnya. Bila
tidak merata, dikhawatirkan pada bagian yang tidak ditumbuhi miselium mudah
terkontaminasi.
Media tanam yang biasa digunakan untuk jamur tiram terdiri dari beberapa bahan yang
dikombinasikan menjadi satu, apa saja bahan-bahan itu? Lihat di bawah ini:
Cara membuatnya:
Untuk membuat 100 kg media jamur tiram dibutuh kan 80 kg serbuk gergaji kayu, 10-15 kg
bekatul, dan 3 kg kapur semua bahan-bahan tersebut aduk sampai merata, kemudian
tambahkan air sekitar 60%. Untuk mengetahui media sudah tercampur dengan baik, cara
mengetesnya apabila digenggam tidak keluar air dan apabila dilepas tidak pecah. Ukuran
diatas cukup untuk 100 baglog.
Fermentasi media tanam penting dilakukan sebelum media digunakan untuk menanam jamur,
yakni dengan cara didiamkan selama 5-10 hari atau disesuaikan dengan kondisi bahan.
Tujuannya adalah agar terjadi proses pelapukan/pengomposan pada media. Selama proses
fermentasi, suhu media akan meningkat hingga mencapai 70C, dan selama itu pula
dilakukan pembalikan media setiap harinya agar proses pelapukan bisa merata disemua
bagian media. Selain mempercepat pelapukan, fermentasi juga bertujuan untuk mematikan
jamur liar yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Media yang siap digunakan
ditandai dengan berubahnya warna media menjadi cokelat atau kehitaman.
Media tanam yang telah difermentasi dapat dimasukkan ke dalam kantong plastic jenis
polipropilen. Media tersebut kemudian dipadatkan hingga berbentuk seperti botol (baglog).
Selanjutnya, pada bagian atas plastic (leher kantong plastic) dipasang ring, disumbat
menggunakan kapas, dan dipasang penutup baglog agar air tidak masuk ke dalam kantong
pada saat pengukuran.
Setelah baglog siap, proses sterilisasi dapat dilakukan, yakni dengan cara mengukusnya.
Wadah pengukus paling sederhana yang dapat digunakan adalah drum. Satu drum dapat
memuat sekitar 60 baglog. Prinsip kerja sterlisasi adalah memanfaatkan panas uap air pada
suhu 95-110C dalam waktu 8-10 jam. Ketika suhu pengukusan telah mencapai 100C,
pertahankan selama 5 jam. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 100C,
pertahankan selama 5 jam. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 100C adalah 3
jam, tergantung dari kestabilan api di tungku. Selanjutnya, wadah pengukus di buka dan
didiamkan selama 5 jam agar suhu media tanam dalam baglog kembali normal.
Inokulasi
Baglog yang telah disterilisasi sebaiknya dipindahkan ke tempat inokulasi dan didiamkan
selama 24 jam untuk mengembalikannya ke suhu normal. Ruangan inokulasi harus dalam ke
adaan steril dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Hal ini penting untuk meminimalisir
tercemarnya baglog dari spora pathogen atau bakteri. Berikut tahap-tahap pengisisan bibit ke
baglog.
Ambil botol bibit F3, lalu semprotkan alcohol ke botol tersebut. Panaskan sebentar
mulut botol diatas api spiritus hingga sebagian kapas terbakar, lalu matikan api yang
membakar kapas.
Setelah kapas penyumbat botol bibit dibuka, aduk-aduk menggunakan kawat yang
sudah disterilkan diatas api.
Masukkan binit dari botol ke baglog hingga leher baglog penuh, lalu tutup kembali
dengan kapas. Setiap balog diisi sekitar 10 g bibit.
Inkubasi
Inkubasi atau pemeraman bertujuan agar bibit yang telah diinokulasi segera ditumbuhi
miselium. Untuk menunjang pertumbuhan miselium. Untuk menunjang pertumbuhan
miselium pada jamur tiram, delanya ruang inkubasi memiliki suhu 24-29C, kelembapan 90-
100%, cahaya 500-1.000 lux, dan sirkulasi udara 1-2 jam. Setelah 15-30 hari masa inkubasi,
biasanya miselium sudah tumbuh hingga separuh bagiab baglog. Bila miselium telah
memenuhi baglog, pertanda baglog siap dipindahkan ke rumah kumbung untuk
dibudidayakan hingga proses pemanenan. Namun, bila dalam waktu 1 bulan dari masa
inkubasi baglog tidak ditumbuhi misellium, berarti proses inokulasi yang dilakuakn tidak
berhasil.
Bila baglog yang telah dipindahkan ke rumah kumbung telah dipenuhi misellium, lakukan
pelubangan pada ujung baglog, yakni dengan menggunakan silet yang telah dsterilkan.
Lubang tersebut nantinya akan menjadi tempat pertumbuhan tubuh buah jamur tiram.
Bila bibit jamur tiram yang dibeli adalah bibit F4, anda tidak perlu lagi melakukan tahapan
penyiapan media hingga masa inkubasi karena bibit F4 dalam baglog bisa langsung
ditempatkan di rumah kumbung. Biasanya, tubuh buah jamur akan terbentuk setelah 1-2
bulan dari penempatan baglog ke rumah kumbung.
Catatan di atas hanya rangkuman dari satu judul saja, untuk lebih lengkap dan terperinci
silahkan baca buku "Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga" yang disusun oleh
Yohana Ipuk Sunarmi & Cahyo Saparinto, di buku tersebut tidak hanya membahas
budidaya jamur tiram saja, jamur-jamur konsumsi lainya pun di bahas lebih jelas.
Sumber Buku: Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga, Penerbit: Penebar Swadaya
Sumber Gambar: http://lifesofcaphehfamily.blogspot.com/
Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google
plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima
kasih atas partisipasinya.
Budidaya Sayuran
Tips Memilih dan Membeli Bibit Jamur Tiram, Champignon, Merang, Kuping,
Shitake, Lingzhi
Panduan Budidaya Padi dan Cara Menanam Padi yang Baik dan Benar
Budidaya Bawang Bombay dan Cara Menanam Bawang Bombay Tahap Teknik
Menanam
Popular Posts
Jamur tiram dapat tumbuh dan berkembang dalam media yang terbuat dari serbuk
kayu yang dikemas dalam kantong plastic. Pertumbuhan jamur ti...
Panduan Budidaya Padi dan Cara Menanam Padi yang Baik dan Benar
PEMBIBITAN Ada beberapa tahapan untuk menanam padi maupun budidaya padi ,
langkah-langkanh tersebut perlu kita lakukan untuk mendapat hasi...
Pada postingan sebelumnya kita telah membahas cara menanam anggur di kebun ,
pada postingan kali ini akan dijelaskan bagaimana cara menanam...
Budidaya Tanaman
Budidaya
Blog Archive
2012 (55)
2013 (49)
2014 (27)
o January (2)
o February (4)
o March (2)
o April (7)
o June (1)
o July (4)
o August (2)
o September (5)
2015 (76)
Google+ Followers
Followers
Powered by Blogger.
Copyright 2011
Budidaya Tanaman | Powered by Blogger
Home
Herbal
Kesehatan
Daftar Isi
Teknik dan Cara Budidaya Jamur Tiram - Usaha budidaya jamur tiram seringkali
mengalami kegagalan karena teknik dan cara budidaya yang kurang benar. Meskipun
gampang, perlu diperhatikan faktor-faktor seperti lingkungan, kebersihan, serta konsistensi
selama perawatan. Jika faktor-faktor tersebut tidak bisa dipenuhi dengan baik maka hasilnya
pun kurang optimal bahkan besar kemungkinan berpotensi mendatangkan kegagalan
budidaya.
JAMUR TIRAM
Jamur tiram putih berwarna putih agak krem dengan diameter tubuh 3-14 cm. Jamur tiram
memiliki miselium. Tubuh buah jamur inilah yang bernilai ekonomis tinggi serta menjadi
tujuan dari budidaya. Teknik budidaya jamur tiram mulai dari persiapan hingga pasca panen
sangat perlu diperhatikan agar pelaku usaha budidaya benar-benar memahami sehingga lebih
menguasai dalam pemeliharaan maupun pengendalian hama jamur tiram.
Pada dataran rendah, modifikasi bahan media jamur tiram serta takarannya dapat
mengoptimalkan hasil, caranya yakni mengurangi atau menambah takaran tiap-tiap bahan
dari standar umumnya. Pada usaha budidaya skala kecil, perlu juga dilakukan eksperimen
atau percobaan dalam menentukan takaran bahan media agar takarannya tepat. Hal ini perlu
dilakukan mengingat jamur tiram yang dibudidayakan di lingkungan tumbuh yang berbeda
tentu membutuhkan nutrisi maupun media yang berbeda pula tergantung kondisi lingkungan
setempat. Hingga saat ini belum ada standar komposisi media untuk budidaya jamur tiram di
dataran rendah, sehingga petani memodifikasi media serta lingkungan berdasarkan
pengalaman dan kondisi masing-masing.
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup untuk melangsungkan setiap proses
kehidupannya, tak terkecuali jamur tiram. Pada budidaya jamur tiram, jamur memperoleh
nutrisi dari serbuk gergaji, dimana serbuk gergaji ini berfungsi sebagai media tempat tumbuh.
Bahan serbuk gergaji yang baik dapat diperoleh dari bahan kayu keras karena serbuk gergaji
kayu jenis tersebut sangat berpotensi dalam meningkatkan hasil panen. Dalam kayu keras
mengandung selulose dalam jumlah banyak dimana solusose ini sangat dibutuhkan oleh
jamur tiram. Beberapa jenis kayu keras yang bisa dimanfaatkan sebagai media tanam antara
lain dari kayu sengon, kayu kampung, atau kayu mahoni. Serbuk gergaji sebagai media
tumbuh jamur tiram dapat diperoleh dari tempat penggergajian kayu. Sebelum digunakan
sebagai media, perlu dilakukan pengomposan terlebih dahulu pada serbuk gergaji agar dapat
terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga tersedia serta mudah dicerna oleh
jamur tiram. Proses pengomposan serbuk gergaji kayu ini dapat dilakukan dengan cara
menutup serbuk gergaji kayu menggunakan plastik atau terpal selama kurang lebih 1 sampai
2 hari. Jika terjadi kenaikan suhu sekitar 50C berarti pengomposan telah berlangsung baik.
Media tanam jamur tiram sebenarnya tidak hanya berasal dari serbuk gergaji kayu saja,
melainkan ada berbagai alternatif pilihan bahan sebagai pengganti serbuk kayu, antara
lainnya dapat berasal dari berbagai macam ampas, seperti misalnya ampas kopi, ampas
kertas, ampas tebu, atau ampas teh. Meskipun demikian, media yang baik untuk budidaya
jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu.
Selain serbuk gergaji kayu, media tempat tumbuh juga terdiri dari bekatul (dedak) halus,
tepung jagung, kompos, kapur dan air. Media berupa dedak/bekatul dan tepung jagung
berfungsi sebagai substrat serta penghasil kalori untuk pertumbuhan jamur. Pastikan bekatul
atau dedak maupun tepung jagung masih baru agar media dalam keadaan steril. Penggunaan
bahan media yang sudah lama dikhawatirkan pada bahan tersebut sudah terjadi fermentasi
yang dapat berakibat tumbuhnya jenis jamur lain yang tidak dikehendaki (terkontaminasi).
Substrat dedak/bekatul atau tepung jagung sebenarnya berfungsi sama sehingga jika bahan
yang dibutuhkan sulit diperoleh dapat dipilih salah satunya saja. Berdasarkan hasil penelitian,
penggunaan dedak maupun tepung jagung memberikan kualitas hasil jamur tiram yang sama
karena kandungan nutrisi kedua bahan tersebut hampir sama. Akan tetapi penggunaan dedak
dirasa lebih efisien. Penggunaan dedak (bekatul) dapat menekan biaya produksi, selain
harganya lebih murah juga mudah didapat karena selama ini dedak masih banyak
dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Pemberian kapur (CaCo3) pada media selain berfungsi untuk mengatur keasaman media
tanam juga berfungsi sebagai sumber mineral. Keasaman yang sebabkan oleh miselium jamur
ini dapat dinetralisir oleh kalsium dalam kapur, sehingga pemberian kapur pada media tanam
sangat diperlukan untuk mengoptimalkan hasil panen. Adapun komposisi media semai jamur
tiram terdiri dari serbuk gergaji 100 kg; tepung jagung 10 kg; dedak halus atau bekatul 10kg;
kompos 0,5kg; kapur (CaCo3) 0,5kg; serta air 50-60%. Media tanam kemudian diletakkan
dalam kantong plastik bening tanah panas (PE 0,002) berukuran 20cm x 30cm.
Setelah media tanam siap diisi media, langkah selanjutnya sebelum melakukan penanaman
bibit jamur tiram, perlu dilakukan sterilisasi bahan maupun sterilisasi baglog. Mengingat
budidaya jamur tiram sangat rentan akan serangan hama penyakit sehingga sterilisasi mutlak
diperhatikan oleh pelaku usaha budidaya jamur. Hal terburuk, serangan hama penyakit yang
tidak terkendali dapat menggagalkan panen.
Setelah dilakukan sterilisasi bahan, proses sterilisasi media tanam selanjutnya adalah
sterilisasi baglog. Sterilisasi baglog pada budidaya ini dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu sterilisasi baglog menggunakan autoclave atau pemanas/Steamer dan sterilisasi
menggunakan drum minyak. Cara sterilisasi dapat disesuaikan kondisi masing-masing,
masing-masing metode memiliki kelebihan maupun kelemahan sendiri-sendiri. Secara
prinsip, kedua cara ini dapat menciptakan lingkungan kondusif untuk pertumbuhan jamur
tiram.
PENDINGINAN
Setelah melakukan proses sterilisasi, baik sterilisasi bahan maupun sterilisasi baglog, langkah
selanjutnya adalah proses pendinginan. Pada poses ini, baglog yang sudah disterilisasi tadi,
yaitu selama 15 menit untuk sterilisasi menggunakan autoclave atau pemanas/steamer dan 8
jam untuk sterilisasi menggunakan drum, baglog harus didinginkan sebelum dilakukan
penanaman. Pastikan baglog sudah menjadi dingin terlebih dahulu sebelum melakukan
penanaman, baru setelah benar-benar dingin kemudian dilakukan penanaman bibit jamur
tiram.
Ulat
Hama utama jamur tiram adalah hama ulat. Hama ini muncul ketika kelembaban udara tinggi,
kebersihan lingkungan tidak terjaga, serta akibat kotoran dari sisa pangkal/bonggol atau
tangkai jamur maupun jamur yang tidak terpanen. Pencegahan hama ulat dilakukan dengan
mengatur sirkulasi udara untuk mengatur kelembaban, pemanenan lebih hati-hati sehingga
tidak banyak pangkal atau batang maupun jamur tiram yang tidak terpanen, serta menjaga
kebersihan lokasi kumbung. Pengendalian secara kimiawi dengan melakukan penyemprotan
formalin di sekitar lokasi rumah kumbung.
Pengendalian hama kleket, semut dan laba-laba dapat dilakukan dengan dua cara, baik secara
mekanis maupun kimiawi. Secara mekanis, pengendalian hama semut dan laba-laba dapat
dengan melakukan pembongkaran pada sarangnya, kemudian disiram menggunakan minyak
tanah. Sedangkan hama kleket seringkali dijumpai pada mulut baglog cukup diambing
menggunakan tangan. Secara kimiawi, hama tersebut dapat dikendalikan dengan
penyemprotan insektisida untuk semut dan laba-laba serta pemberian molustisida untuk hama
kleket. Namun, pengendalian kimiawi hendaknya dijadikan alternatif terakhir karena produk
jamur tiram merupakan produk organik. Selain ramah lingkungan, pengendalian hama kleket,
semut maupun laba-laba secara mekanis juga menekan biaya produksi.
Jamur Parasit
Seperti telah berulangkali dibahas sebelumnya, bahwa kebersihan merupakan kunci utama
keberhasilan budidaya. Rumah kumbung maupun peralatan yang digunakan selama proses
produksi harus selalu dalam keadaan steril untuk mengurangi kontaminasi mikroorganisme
pengganggu yang tidak diinginkan, bahkan dapat menggagalkan budidaya jamur. Jika
kebersihan maupun faktor lingkungan (suhu, kelembaban, dll) kurang mendukung, biasanya
sering terjadi pada baglog banyak ditumbuhi penyakit cendawan maupun jamur lain yang
tumbuh seiring pertumbuhannya. Missellium cendawan atau jamur parasit tersebut saling
berebut untuk melakukan pertumbuhan sehingga sering mengakibatkan pertumbuhan menjadi
terhambat, bahkan terkadang menyebabkan tidak tumbuh. Jamur parasit ini berisifat patogen,
gejalanya ditandai munculnya miselium berwarna kuning, hijau, hitam, disertai lendir pada
substrat. Jamur parasit yang biasa menyerang selama proses budidaya adalah Penicillium sp.,
Rhizopus sp., Aspergillus sp., serta Mucor sp.. Jamur ini menyerang substrat atau baglog
dengan cara tumbuh bersaing dengan tanaman pokok. Penyakit ini menyerang baglog tertutup
maupun terbuka. Pengendalian jamur penganggu dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan
yang berhubungan dengan proses budidaya (baik kumbung, baglog, peralatan, maupun tenaga
kerja), musnahkan baglog terserang jamur parasit dengan cara dibakar, serta mengatur
kelembanan udara di sekitar lokasi kumbung.
Penyakit tangkai jamur memanjang merupakan penyakit fisiologis yang sering dijumpai
selama prses budidaya, ditandai tangkai jamur tiram memanjang dengan tubuh jamur kecil
tidak dapat berkembang maksimal. Penyakit tangkai memanjang disebabkan karena
kelebihan CO2 akibat ventilasi udara kurang sempurna. Pencegahan penyakit tangkai
memanjang adalah mengatur ventilasi seoptimal mungkin pada rumah kumbung sehingga
sirkulasi udara berjalan sempurna sesuai kebutuhan pertumbuhannya.
Pencucian
Penggunaan pestisida dalam budidaya jamur tiram mungkin belum bisa dihindari oleh para
petani baik petani hortikultura maupun petani jamur tiram. Hal ini sangat dimaklumi karena
kesadaran masyarakat kita masih sangat rendah baik di tingkat konsumen maupun petani,
ditambah perekonomian masyarakat juga masih sangat rendah. Mayoritas konsumen di
Indonesia menginginkan produksi pertanian berkualitas super bahkan organik tetapi dengan
harga murah, sedangkan para petani menginginkan produktivitas tinggi dengan sedikit resiko
karena harga jualnya juga rendah sehingga mereka tetap berorientasi mencari laba atau
keuntungan. Suatu masalah yang sangat bertolak belakang, dan perlu dicarikan titik temu.
Namun, bagi para petani jamur tiram, ada cara untuk meminimalisir hasil panen dari residu
pestisida, yaitu melakukan pencucian menggunakan air bersih sehabis panen, kemudian
pangkal jamur dipisahkan dari tubuhnya. Biasanya residu pestisida mengendap pada pangkal
batang ini, sedangkan pada tubuh buah jamur tiram residu pestisida diminimalisir oleh
pencucian tersebut.
Setelah dilakukan pencucian, langkah selanjutnya pada proses pascapanen adalah penyortiran
atau sortasi. Keseragaman hasil merupakan syarat utama untuk pemasaran agribisnis modern,
baik keperluan ekspor maupun supermarket. Sortasi atau penyortiran dilakukan dengan
memisahkan bentuk maupun ukuran tertentu. Biasanya masing-masing pasar menentukan
standar ukuran berbeda-beda, disesuaikan tingkat kebutuhan konsumen setempat.
Demikian artikel mengenai teknik dan cara budidaya jamur tiram, semoga dapat membantu
menyelesaikan masalah-masalah para petani atau pelaku usaha budidaya jamur. Dapatkan
dukungan teknis dari partner kami, semoga bermanfaat. Salam Tanijogonegoro!
Budidaya Jamur
Budidaya Jamur memang sedang marak akhir-akhir ini. Disamping teknik budidayanya
mudah, kegiatan budidaya jamur juga dapat dilakukan di rumah, misalnya di salah satu
ruangan. Oleh karena itulah budidaya jamur menjadi berkembang begitu pesat. Tak
mengherankan jika budaya jamur, terutama jamur tiram terus mengalami pertumbuhan,
bahkan bukan tidak mungkin jika di kemudian hari kegiatan budidaya jamur mampu
memberikan sumbangsih besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan pertimbangan
fenomena tersebut, maka pemerintah melalui instansi terkai, terus melakukan pembinaan dan
penyuluhan kepada para petani budidaya jamur. Banyak pilihan varietas jamur yang bisa
dibudidayakan, seperti jamur tiram, jamur kuping, dll. Diantara varietas-varietas tersebut,
jamur tiram merupakan komoditas yang paling banyak dibudidayakan. Disamping lebih
mudah dan tahan penyakit, cita rasa jamur tiram juga banyak digemari di berbagai kalangan.
Jamur Tiram
Seperti telah dibahan di muka, bahwa jamur tiram merupakan jenis jamur yang sangat
populer, baik di kalangan pembudidaya maupun konsumen. Cita rasa jamur tiram yang lezat
memang menjadi salah satu faktor sehingga jamur tiram lebih disukai dibanding jenis jamur
lain. Selain itu, jamur tiram juga mudah dibudidayakan, sehingga pasokan pasar tersedia dan
tidak terbatas. Banyaknya pasokan jamur tiram tentu menjadikan harga komoditas ini
semakin terjangau. Dengan permintaan yang tinggi, sehingga bisa dikatakan bahwa harga
jamur tiram sangat stabil. Oleh karena itulah para pembudidaya jamur banyak yang memilih
jenis jamur tiram sebagai komoditas utamanya.
ARTIKEL MENARIK
Budidaya Anggrek
Budidaya Belut
Budidaya Buah Naga
Budidaya Cabe
Budidaya Durian
Budidaya Jagung
Budidaya Jahe
Budidaya Jeruk
Budidaya Kambing
Budidaya Kelinci
Budidaya Lele
Budidaya Melon
Budidaya Padi
Budidaya Pepaya
Budidaya Sapi
Budidaya Semangka
Budidaya Tomat
Burung Kenari
Hama Thrips
Hama Tungau
Hormon Tumbuhan
Manfaat Alpukat
Manfaat Anggur
Manfaat Apel
Manfaat Azola
Manfaat Belimbing
Manfaat Cabe
Manfaat Delima
Manfaat Jeruk
Manfaat Kelapa
Manfaat Kopi
Manfaat Kurma
Manfaat Mangga
Manfaat Manggis
Manfaat Markisa
Manfaat Nanas
Manfaat Nangka
Manfaat Pepaya
Manfaat Pisang
Manfaat Salak
Manfaat Sawo
Manfaat Sirsak
Manfaat Srikaya
Manfaat Strawberry
Manfaat Sukun
Manfaat Timun
Manfaat Tomat
Morfologi Cabai
Perlakuan Benih Pada Tanaman Cabai, Tomat, dan Tanaman Hortikultura Lain
Pupuk Hijau
Pupuk Mikroba
Pupuk Organik
Pupuk Urea
Blog Archive
2012 (20)
2013 (245)
o January (8)
o February (8)
o March (5)
o April (12)
BUDIDAYA SEMANGKA
o May (8)
o June (18)
o July (14)
o August (17)
o September (95)
o October (37)
o November (22)
o December (1)
2014 (20)
2015 (13)
Pulau Tidung
Pulau Seribu
Pantai Sawarna
My Blog List
CALYA WISATA
Tempat Wisata Desa Trunyan Bali - Desa Trunyan adalah salah satu dari tiga desa
adat di Bali, berada di kawasan Batur Global Geopark, tepatnya terletak di tepi
sebelah timur Danau Batur. Da...
PENGINAPAN DIENG
Homestay Murah di Sikunir - Nama Sikunir memang sedang naik daun. Hadir dalam
dunia pariwisata dengan pesona Golden Sunrise yang sangat mempesona. Bagi Anda
yang sedang mencari pengin...
Paket Open Trip DCF (Dieng Culture Festival) 2016 - Dieng Culture Festival
merupakan satu moment yang paling dinanti-nantikan oleh wisatawan dari berbagai
penjuru. Tak hanya wisatawan domestik saja, namun ju...
SEJARAH DIENG - Dieng merupakan kawasan yang menyimpan berjuta daya tarik
dan menawarkan pesona alam yang menakjubkan. Memang, tak hanya keelokan
panoramanya yang menjadi ...
KATEGORI
ANGGREK
BIOETANOL
BISNIS
BLOG
BUAH NAGA
Budidaya Pertanian
CABE
GADGET
HARGA HP
HORTIKULTURA
IKAN GURAMI
INTERNET
JAGUNG
JAHE
JAMUR
KELINCI
KOMODITAS
KOMPUTER
LAIN-LAIN
LELE
MANFAAT
MANGGA
MOBIL
MOTOR
MUTIARA
OPT
OTOMOTIF
PENGOLAHAN
PERIKANAN
PESTISIDA
PETERNAKAN
pH TANAH
PUPUK
WISATA
ARTIKEL POPULER
Cara Masuk Facebook (Membuat Facebook Baru) - Hampir setiap orang sudah
mengenal yang namanya facebook. Jejaring sosial ini sangat memasyar...
Berikut ini kami sajikan informasi mengenai bahan aktif pestisida, untuk
memudahkan para petani dalam membeli pestisida dengan mengenal baha...
STEK TANAMAN
Stek tanaman merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman menggunakan teknik
perbanyakan vegetatif dengan cara menanam bagian tanaman tert...
Budidaya Jamur Kuping - Jamur merupakan makanan yang telah lama dikenal oleh
manusia. Bahkan semenjak abada ke XIV, saat dinasti Ming berkua...
BUDIDAYA SEMANGKA
Bagi petani, budidaya semangka mampu memberikan keuntungan cukup besar karena
produktivitas tanaman semangka tinggi, apalagi masa budidaya b...
KANDUNGAN DAN MANFAAT BUAH DAN SAYUR
Buah dan sayur memiliki banyak kandungan nutrisi atau zat kimia penting sangat
bermanfaat untuk menopang kesehatan tubuh manusia. Seperti k...
Teknik dan Cara Budidaya Jamur Tiram - Usaha budidaya jamur tiram seringkali
mengalami kegagalan karena teknik dan cara budidaya yang kuran...
Kesuksesan akan segera datang setelah Anda memutuskan untuk berbagi dengan yang lain.
Sedekah 20% dari penghasilan Anda akan membantu mewujudkan pemerataan dan keadilan
sosial. Tetapkan impian, dan raih masa depan. Salam sukses!
Hal pertama yg harus Anda ketahui adalah habitat yg cocok untuk tanaman jenis merang.
Jamur hidup di tempat yg berasal dari makhluk hidup yg mengalami pembusukan serta
pelapukan. Untuk itu, Anda juga perlu menyediakan lokasi tersebut sebagai tempat hidup
jamur Anda. Caranya adalah dgn mencampurkan jerami dengan kapas dengan perbandingan 1
: 1. Kemudian masukkan juga kapur pertanian dengan ukuran sebesar 2 % dari berat jerami
setelah digabung dengan kapas. Lalu 1 % urea serta 10 % bekatul. Dengan campuran
tersebut, media tanam merang akan lebih mudah didapatkan.
Langkah fermentasi
Langkah kedua adalah fermentasi. Di sini terjadi pelapukan media tanam merang hingga di
fermentasi dengan langkah memotong jerami sepanjang 10 hingga 15 centimeter. Campur
jerami dengan kapas serta kapur. Setelah tercampur, Anda bisa merendam campuran tersebut
selama 24 jam. Setelah itu, Anda bisa mengangkatnya serta meletakkannya di lantai yg
berukuran 1,5 m x 1,5 m x 1,5 m. Di atas tumpukan itu letakkan plastik dan biarkan selama 4
hingga 6 hari lamanya. Anda harus membalik media tanam dalam tips mudah budidaya
tanaman jamur jenis merang tersebut setiap 2 hingga 3 hari sekali. Baru setelah itu, Anda bisa
menambahkan kapur pertanian, superprospat, juga dedak, masing-masing 1%, 1%, juga 10%.
Ketika media tanam sudah jadi, Anda tinggal meletakkannya di rak tanam yg disiapkan di
dalam kumbung jamur. Sebaiknya, media dibuat dengan ketebalan mencapai 15 hingga 20
cm. Setelah diletakkan, tutup kumbung jamur dan jangan lupa untuk menguapinya
menggunakan uap panas. Pastikan bahwa uap dalam ruangan menjadi 70 derajat celcius.
Biasanya dibutuhkan 2 hingga 4 jam untuk mendapatkan suhu tersebut. Setelah suhu
didapatkan, Anda bisa mendiamkan kumbung selama 24 jam lamanya sehingga suhunya
turun sampai 32 atau 35 derajat celcius. Baca juga Cara Budidaya Ikan Patin
Penanaman bibit
Selanjutnya, Anda bisa bisnis rumahan dengan menanam bibit menggunakan teknik yg
mudah, yakni melalui menebarkannya secara langsung pada media tanam yg sudah steril.
Inkubasi
Dalam tips mudah budidaya tanaman jamur merang tersebut, sebaiknya Anda memanen saat
kuncupnya belum mekar. Karena jika sudah mekar, biasanya nilainya akan turun terlebih lagi
pasar kurang suka.