Anda di halaman 1dari 2

KASUS 1.

DBD
Petugas surveilans Puskesmas Melati setiap minggu rajin melakukan PWS KLB dan selalu
sharing informasi dan data terkait beberapa penyakit Potensial KLB salah satunya adalah
suspek demam dengue yang di laporkan secara rutin ke SKDR melalui SMS.Wilayah kerja
puskesmas Melati terdiri dari 10 desa.Secara trend kasus suspek demam dengue 2 minggu
berturut turut mengalami peningkatan kasus di Puskesmas Melati. Bila dilihat perdesa
peningkatan kasus demam dengue meningkat di Desa Tiga, sedangkan desa lainnya tidak
mengalami peningkatan kasus. Hari ini Petugas Surveilans Puskesmas Melati menerima
informasi dari masyarakat di Desa Tiga ada 3 kasus DBD yang dirawat di salah satu RS
Sayang Ibu.

1. Menentukan jenis spesimen yang akan diambil


Darah

2. Menetukan APD, alat dan bahan bahan yang akan digunakan


a. APD: masker, handscoen, jas lab, sepatu
b. Alat
 Spuit 3 ml
 Torniquet
 Swabs alkohol 70%
 Tabung EDTA
c. Bahan
 Sampel darah

3. Mendiskusikan cara pengambilan dan penanganan spesimen


a. Pengambilan darah vena pada lipat siku (V. Fossa cubiti)
 Siapkan spuit disposible
 posisi pasien duduk atau berbaring dengan posisi lengan pasien harus lurus,
jangan membengkokkan siku. Pilih lengan yang banyak melakukan aktivitas .
 Pasien diminta untuk mengepalkan tangan
 Pasang torniquet ± 10 cm di atas lipat siku
 Pilih bagian vena mediana cubiti
 Besihkan kulit pada bagian yang akan diambil darahnya dengan alkohol 70%
 Tusuk bagian vena tadi dengan spuit, hisap darah dengan spuit tersebut sesuai
dengan kebutuhan. Selanjutnya lepas torniquet dan pasien diminta lepaskan
kepalan tangan.
 Letakkan kapas diatas tusukan jarum spuit
 Cabut spuit dari vena dengan hati-hati
 Pasien diminta melipat sikunya atau menekan kapas pada bekas tusukan beberapa
menit.
 Darah dipindahkan ke dalam wadah (tabung) sesuai dengan kebutuhan
 Buang spuit bekas ketempat yang telah disediakan
b. Penanganan Spesimen
Darah vena dengan antikoagulan EDTA untuk pemeriksaan hematologi (darah rutin)
pada pasien yang disertai pemeriksaan kimia klinik atau imunologi dalam waktu
bersamaan.
 Spesimen darah vena diambil sebanyak 2 ml dan dimasukkan kedalam tabung
vacum berisi EDTA kristal 2 mg sebagai antikoagulan yang telah disediakan oleh
laboratorium klinik.
 Spesimen darah dalam tabung vakum segera digoyang-goyangkan sampai kristal
EDTA larut semua.
 Spesimen darah harus segera diantarkan ke laboratoirum dalam waktu 30 menit
setelah pengambilan darah.

4. Mendiskusikan pengepakan dan pengiriman spesimen


Setelah pengambilan dan penanganan spesimen darah vena, spesimen siap dikirim untuk
pemeriksaan dengan cara:
a. Spesimen dikemas dalam kotak khusus untuk pengiriman dalam tiga lapisan dari
dalam keluar
 Wadah kedap air berisi spesimen
 Wadah kedap air dengan bantalan absorben untuk mengisi spesimen bila bocor
karena guncangan
 Wadah yang melindungi dari pengaruh luar
b. Spesimen dibuatkan berita acara dengan mencantumkan identitas spesimen berupa
nama, tanggal lahir, jenis kelamin, jenis spesimen (darah vena dengan antikoagulan
EDTA), tanggal, jam pengiriman, laboratorium yang dituju, jenis pemeriksaan yang
diminta (darah rutin, NS-1 atau IGM Dengue), serta tanda tangan petugas
laboratorium.
c. Pada bagian luar paket diberi peringatan “bahan infeksius”
d. Spesimen darah harus segera diantarkan ke laboratorium dalam waktu 30 menit
setelah pengambilan darah.

Anda mungkin juga menyukai