Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN SPESIMEN

PENYAKIT MENULAR
POTENSIAL WABAH DAN KLB
OLEH:
KELOMPOK 1
PENINGKATAN KASUS DBD
◦ 1. jenis spesimen yang akan diambil
Untuk pemeriksaan serologi seperti NS1 dan IgG IgM Rapid menggunakan sampel
serum tanpa antikoagulan
Untuk pemeriksaan Hematologi (Darah Lengkap) menggunakan sampel darah vena
dengan antikoagulan EDTA

◦ 2. Menentukan APD, Alat dan dan bahan yang akan digunakan


◦ APD yang digunakan dalam pengambilan darah yaitu : Jas laboratorium, Sarung
tangan disposable, Masker disposable, Tutup kepala, Face Shield dan Sepatu
tertutup
◦ Alat dan bahan : jarum, kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), plester,
tabung vakum
◦ 3. Cara Pengambilan dan Penanganan Spesimen
Cara pengambilan Spesimen darah :
Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya diambil dari vena median
cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan
kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar.
Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :
Lengan pada sisi mastectomy
b. Daerah edema
c. Hematoma
d. Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
e. Daerah bekas luka
f. Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
Ada dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara manual dan cara vakum. Cara manual
dilakukan dengan menggunakan alat suntik (syring), sedangkan cara vakum dengan
menggunakan tabung vakum (vacutainer)
Prosedur pengambilan darah vena meliputi beberapa tahap yang telah di rekomendasikan sesuai dengan SOP dalam
labboratorium
a. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : jarum, kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), plester, tabung vakum.
b. Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.
c. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien senyaman mungkin.
d. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
e. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
f. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
g. Minta pasien mengepalkan tangan.
h. Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
i. Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba
seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal.
j. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan
jangan dipegang lagi
k. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Masukkan tabung ke dalam holder dan dorong
sehingga jarum bagian posterior tertancap pada tabung, maka darah akan mengalir masuk ke dalam tabung. Tunggu
sampai darah berhenti mengalir.
l. Lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum
atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
m. Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa sat lalu plester selama kira-kira
15 menit. Jangan menarik jarum sebelum turniket dibuka.
4. Pengepakan dan Pengiriman Spesimen
◦ Pengepakan
Pengiriman spesimen pada transportasi sampel internal cukup dimasukkan ke dalam baki atau troli.
Jika pengiriman melalui jalur yang panjang dan melalui tempat umum, sebaiknya spesimen
dimasukkan ke dalam wadah plastik.
Bahan pemeriksaan dikemas dengan menggunakan tiga lapis wadah. Lapisan pertama berupa
wadah kedap air yang diisi spesimen. Wadah pertama dimasukkan ke dalam wadah kedap air kedua
dan diisi bantalan absorben untuk mengisap cairan jika terjadi tumpahan. Kemudian, wadah tersebut
dimasukkan kembali ke dalam kotak wadah transpor untuk menghindari pengaruh dari luar
Pada surat pengantar/formulir pemeriksaan laboratorium sebaiknya memuat secara lengkap :
Tanggal permintaan, Tanggal dan jam pengambilan specimen, Identitas pasien, Identitas pengirim,
Nomor laboratorium, Diagnosis/keterangan klinik, Obat-obatan yang telah diberikan dan lama
pemberian, Pemeriksaan laboratorium yang diminta, Jenis specimen, Lokasi pengambilan specimen,
Volume specimen, Nama pengambil specimen, Inform concern
 Label wadah spesimen yang akan dikirim atau diambil ke laboratorium harus memuat :
1.Tanggal pengambilan spesimen
2.Nama dan nomor pasien
3.Jenis spesimen
◦ Pengiriman
1. Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium lain (dirujuk),sebaiknya dikirim dalam
bentuk yang relatif stabil.
2. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen
3. Tidak terkena sinar matahari langsung
4. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboraturium termasuk
pemberian label yang bertuliskan “Bahan Pemeriksaan Infeksius” atau “Bahan
Pemeriksaan Berbahaya”
5. Suhu pengiriman dilakukan pada suhu 2-8° C

Anda mungkin juga menyukai