Anda di halaman 1dari 70

Pelatihan Penanggulangan KLB dan

Wabah untuk Tim Gerak Cepat


(TGC) di Puskesmas

KAMIS, 22 SEPTEMBER 2022


UPTD. BAPELKESMAS DINAS KESEHATAN PROV. BALI
Pengelolaan
Spesimen Penyakit Menular
Potensi KLB dan Wabah
NI WAYAN PURNIWIRATHI, S.Si., M.Si.
Tujuan Pembelajaran:

Mampu Melakukan
Peserta mampu persiapan pengambilan
spesimen
melakukan pengelolaan
spesimen penyakit Mampu Melakukan
penatalaksanaan spesimen
menular potensi KLB mulai dari pengambilan
dan Wabah sesuai penyimpanan, pengepakan dan
pengiriman spesimen
Standar Operasional
Prosedur (SOP). Mampu Melakukan teknik
penanganan sampel
makanan/minuman dan spesimen
korban KLB Keracunan Pangan
Pokok Bahasan
1. Persiapan Pengambilan Spesimen:
• Prinsip-Prinsip Biosafety dan
Biosekuriti penanganan spesimen
• Bahan Pengambilan dan Jenis
Spesimen
• Penggunaan APD
2. Penatalaksanaan Spesimen
• Pengambilan Spesimen
• Pengisian Formulir
• Pemberian Label
3. Managemen penanganan,
pengepakan dan pengiriman
spesimen
4. Teknik penanganan sampel
makanan/minuman dan
spesimen korban KLB
Keracunan Pangan
Pendahuluan
1. Pengelolaan spesimen bertujuan:
• Mendapatkan spesimen dengan kualitas
baik dan kuantitas cukup.
• Mencegah spesimen rusak selama proses
pengiriman dan memberikan hasil
pemeriksaan yang akurat.
2. Pemeriksaan specimen untuk :
• penetapan diagnosa.

3. Dasar Pengelolaan Spesimen:


• Pengambilansesuai jenis spesimen dan prosedur operasional standar (POB)
• Penanganansesuai jenis spesimen dan POB
• Penyimpanansecepatnya dikirim atau disimpan sesuai POB bahan
• Pengirimanpelabelan dan pengemasan
5.1. Persiapan Pengambilan Spesimen

8
a. Prinsip – prinsip Biosafety dan Biosecurity

Bahaya/risiko di laboratorium
Biosafety (WHO) :
Prinsip penyimpanan, teknologi dan
praktek yg dilaksanakan dlm rangka
melindungi pekerja laboratorium dari
paparan bahan-2 berbahaya potensial
(patogen & toxin) serta tidak mencemari
lingkungan sekitarnya

Biosecurity :
Upaya perlindungan perorangan dan
institusi (laboratorium) thd usaha
pencurian, penyalahgunaan, pengalihan,
pelepasan dengan sengaja dari bahan
biologi berbahaya (patogen & toxin) dan
sabotage
Prinsip – prinsip Biosafety dan Biosecurity

• Penilaian Resiko
Bahaya Kehilangan
Timbulnya 1 1
Agent Mikroba
Aerosol

Bahaya Tertelan atau BIOSAFETY Pencurian


masuknya patogen ke 2 2
dalam tubuh
Agent Mikroba

Bahaya Tertusuk dan Penyalahgunaan


3 3
terinfeksi patogen Mikroba
BIOSECURITY
Bahaya Kontaminasi Pelepasan
penanganan 4 4 Mikroba secara
spesimen infeksius sengaja
Akses Terbatas
Kewaspadaan Universal

Pengertian:
Tindakan pengendalian infeksi yang
Mencuci Tangan,
dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan Penggunaan
untuk mengurangi resiko penyebaran APD
infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa
darah dan cairan tubuh dapat berpotensi Kegiatan
Pengelolaan
menularkan penyakit, baik berasal dari Pokokny alat
pasien maupun petugas kesehatan. a kesehatan :
Sterilitas alat,
Prinsipnya : Menjaga hygiene sanitasi Dekontaminasi
individu, hygiene sanitasi ruangan, Pengelolaan
serta sterilisasi peralatan
Benda Tajam :
Jarum suntik
Dalam pengelolan spesimen yang pertama dan yang paling utama :
CUCI TANGAN !
Prinsip dasar kewaspadaan
Universal (Biosafety
&Biosecurity)

⚫ Penggunaan APD yang cukup


□Jas laboratorium
□Sarung tangan disposable
□Masker disposable
□Goggle (pelindung mata)
□Tutup kepala
□Sepatu tertutup

⚫ Desinfektasi
□Mencuci tangan denga
desinfektan sebelum dan
sesudah
□Menjaga kebersihan ruangan
dengan desinfektan
b. Bahan Pengambilan dan Jenis Spesimen

Penentuan Bahan Pengambilan dan jenis spesimen

• Identifikasi jenis pemeriksaan dan bahan yang akan digunakan


• Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengambilan spesimen
harus sesuai dengan jenis parameter pemeriksaan dan diagnosis
penyakit potensi wabah sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan
• Spesimen untuk pemeriksaan bakteriologi dan virologi harus diambil
secara aseptis : Wadah dan alat yang digunakan harus steril
• Tipe spesimen, Medium Transport, waktu dan teknik pengambilan harus
menjadi hal yang diperhatikan.
• Kecukupan jumlah atau volume spesimen juga menjadi pertimbangan

17
JENIS SPESIMEN UNTUK
PEMERIKSAAN
• Spesimen Darah
• Spesimen luka, jaringan, abses,
• Spesimen Tinja/ Rectal swab
• Spesimen Cerebrospinal fluid
• Spesimen Saluran pernapasan
• Spesimen dahak / sputum
• Spesimen urin
• Spesimen lingkungan,
Makanan, Minuman
19
Jenis Spesimen Pemeriksaan Laboratorium Penyakit Potensi Wabah
Difteri Pertusis Legionella

Swab Nasopharing; Swab Nasopharing; Swab Nasopharing;


Swab Tenggorok, Swab Tenggorok, Swab Tenggorok, BAL
dalam medium Amies dalam medium amies Sampel Lingkungan

Anthrax Leptospira Demam tifoid

Usap kulit, Usap dubur,


Tinja, Sputum, Darah 3- 5 mL /Serum 1 Darah (Non EDTA &EDTA),
Bakteriologi Darah/Serum mL , Darah kultur,

Diare Kolera Keracunan Pangan

Feses, rectal Swab


dalam medium Carry Feses, rectal Swab
Tinja 2-3 gr , rectal medium Carry &
Swab dalam carry &blair , Muntahan,
&blair atau medium Sampel Lingkungan, blair, Muntahan,
Hanks, Muntahan Makanan Sampel Lingkungan,
Makanan
Jenis Spesimen Pemeriksaan Laboratorium Penyakit Potensi
Wabah
HFMD (Penyakit Kuku
Polio dan Mulut Campak/Rubella

Faeses dan Usap Dubur, usap Serum 1-2 mL, Swab


Tinja selang 24 jam tenggorok, usap vesikel Tenggorok dalam hanks,
dalam medium hanks Urine 50 mL

Chikunga/Dengue/
Zika Hepatitis A Flu Burung

Virologi Darah 3- 5 mL /Serum 1 mL , Swab Hidung; Swab


Darah 3-5 mL (non EDTA , sampel lingkungan air, swab
&EDTA ) Tenggorok dalam Hanks,
dubur (hanks ) serum, BAL

MERS-Cov EBOLA COVID-19

Swab Hidung; Swab Swab Nasopharing; Swab


Tenggorok dalam medium Darah dalam Vaccutainer Tenggorok dalam VTM
hanks , & Dahak Sputum, Faeses
Transport Medium
Transport Virus Vs Transport Bakteri
Medium Transport Virologi Medium Transport Bakteriologi

Steril Steril

Mengandung Anti Bakteri & Anti Mengandung Zat diperkaya


Fungal (Enrichment Media)

Berupa Cairan (VTM) Biasanya berupa Gel (Agar-agar)


atau Slicagel packed
Selalu disimpan dalam kondisi Sebaiknya disimpan dalam kondisi
Dingin Dingin
Hanks BSS, Virocult, dll Amies, Silica Gel Packed 🡪 Difteri
Carry and Blair 🡪 Swab Dubur
c. Penggunaan APD
Pengertian APD
4 unsur yang harus dipatuhi terkait Penggunaan APD
Prinsip yang harus dipenuhi dalam pemilihan (APD) antara lain :
CARA MENGGUNAKAN DAN MELEPASKAN APD

16
5.2. Penatalaksanaan Spesimen

29
a. Pengambilan Spesimen

Pengambilan Darah
•Anak (2-5ml), Dewasa (7-10ml)
•Desinfektasi
•Hindari darah lisis
Penanganan
•Untuk Pemeriksaan Bakteri: Darah dimasukkan ke dalam botol-botol
kultur yang berisi media pengaya dengan segera (sebelum membeku)
dan dikirim ke laboratorium tanpa didinginkan atau dibekukan.
•Untuk isolasi virus dan pemeriksaan serologi, darah disentifugasi
untuk mendapatkan serum (minimal 1.5 cc), dikirim dalam suhu
dingin (2-80C), dalam cool box dengan dry ice
Pengambilan Darah Vena

1 2 6

9 7

5 3
4
8
PEMISAHAN SERUM

2000 rpm (6) selama 10 menit

Simpan dalam 2-8 OC, bila tidak


dikirim langsung
SPESIMEN DARAH
• Terbagi menjadi komponen: serum, plasma, whole blood dan
sediaan darah.
• Pemilihan komponen darah yang diambil tergantung dari jenis
penyakit yang akan diperiksa.
• Contoh:
1. penyakit malaria dengan apus darah dan sediaan darah dry blood
spot,
2. demam berdarah dengue (DBD) whole blood, serum,
pneumonia, demam tifoid, hepatitis, chikungunya (serum), flu
burung (serum), campak (serum), antraks (whole blood, serum),
leptospirosis, meningitis.
PENGAMBILAN SPESIMEN : COVID
19
WAKTU
PENGAMBILAN

• Waktu pengambilan dan gejala klinis yang menyertai


pasien sangat penting untuk menentukan jenis
spesimen COVID-19 yang perlu diambil.
• Untuk meningkatkan performa Pemeriksaan Metode
RDT-Ag, maka pemeriksaan dilakukan pada fase
akut (dalam waktu 7 hari pertama sejak onset
gejala). Performa RDT-Ag semakin menurun setelah
fase akut dilalui.
Perkiraan masa infeksi dan keberadaan virus maupun antibodi pada infeksi
• Deteksi antibody memungkinkan setelah minggu SARS-CoV-2 Sumber: Sethuraman et al., 2020

kedua
JENIS
SPESIMEN
PERSIAPAN PENGAMBILAN
SPESIMEN

Sebelum melakukan pengambilan


spesimen, harus memperhatikan
universal precaution atau
kewaspadaan universal
1.Menggunakan APD
2.Mencuci tangan dengan
desinfektan sebelum dan
sesudah tindakan
PERSIAPAN PENGAMBILAN
SPESIMEN
Alat dan Bahan
1.Dokumen : Formulir Form COVID-19 1 2 3

2.Peralatan Pelindung diri (APD)


3.Peralatan Pengambilan Spesimen Saluran
Pernafasan
4 5 6 7
a.Medium VTM
b.Swab Dacron atau Flocked
Swab
c.Tongue Spatel
d.Marker atau Label

Swab :
•Tidak terbuat dari
kapas/cotton
•Batang swab tidak berbahan
kayu
•Tidak mengandung Calcium
Alginat
Lokasi Pengambilan Specimen Swab Naso-orofaring
Usap Nasofaring

Usap Tenggorok
SPESIMEN RECTAL SWAB

Cara Pengambilan
•Persiapkan tabung berisi media yang sudah ditempeli
stiker ID pasien dan diberi selotip.
•Persiapkan pasien dalam posisi membungkuk atau tidur
miring, paha bagian atas ditekuk ke depan
•Kapas lidi terlebih dahulu dicelupkan ke dalam agar Cary
Blair/PBS. --untuk bakteri
•Kapas lidi dimasukkan perlahan ke dalam dubur, setelah
masuk dubur lidi ditekan sedikit lagi sampai memasuki
anus (sekitar 2-3 cm), sampai kapas tidak kelihatan.
•Lidi diputar searah jarum jam sampai satu putaran penuh
(360o), lidi dicabut kembali sambil diputar ke kanan.
•Setelah lidi keluar, langsung dimasukkan ke dalam tabung
Cary Blair/ PBS, lidi ditekan sampai dasar tabung hingga
seluruh bagian lidi yang terbalut kapas terendam
dalam media.
•Lilit tabung dengan parafilm.
5.b. PENYIMPANAN, PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN
Peraturan internasional transportasi agen
yang infeksius
UNCETDG ICAO
IATA

TRANSPORT OF
INFECTIOUS
SUBSTANCES
Scientific background to the 13th
revised edition of the UN Model
Regulations regarding the
requirements for transporting
infectious substances

International International
Civil Air Transport
United Nations Committee of Aviation Association
Experts on the Transport of Organization
Dangerous Good
Regulasi Pengiriman Kategori Bahan Infeksius

Transportasi Agen menular


Sesuai dengan Regulasi (IATA) • Kategori A
(Infectious Substances) tunduk • Kategori B
• Kategori A, adalah
pada peraturan nasional dan Bahan yang dapat
internasional : menyebabkan kecacatan • Kategori B, adalah agen
1. Penggunaan yang permanen, mengancam
infeksius yang tidak
tepat dari bahan kesehatan atau
menyebabkan penyakit memenuhi kriteria
kemasan yang fatal pada manusia pada kategori A.
2. Label yang tepat, maupun hewan. • Merupakan Bahan
Notifikasi • Diberi tanda UN 2814 jika Biologis (Biological
Kepatuhan: menyebabkan penyakit Substances) yang tidak
3. Mengurangi pada manusia atau masuk dalam kategori
kemungkinan paket hewan. A
pengiriman rusak • Diberi tanda UN 2900 • Dianggap mempunyai
4. Meminimalkan jika menyebabkan risiko lebih
paparan penyakit pada hewan rendah.
5. Meningkatkan efisiensi saja • Diberi tanda UN 3373
operator dan
7
SPESIMEN NOVEL CORONAVIRUS = KATEGORI ????

9
• Pengangkutan spesimen dalam
batas negara (Lokal) harus sesuai
dengan peraturan nasional yang
berlaku.
• Pengangkutan spesimen internasional
yang mungkin mengandung SARS-
CoV-2 harus mengikuti United Nations
Model Regulations, Biological
Substance, Category B (UN 3373) , dan
peraturan lain yang berlaku
tergantung pada moda
transportasinya.

10
PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN

• Spesimen pasien harus dilakukan tatalaksana sebagai UN3373,


"Substansi Biologis, Kategori B", ketika akan
diangkut/ditransportasikan dengan tujuan diagnostik atau
investigasi.
• Semua spesimen harus dikemas untuk mencegah kerusakan dan
tumpahan. Adapun system yang digunakan adalah dengan
menggunakan tiga lapis (Three Layer Pacakging) sesuai dengan
pedoman dari WHO dan International Air Transport Association
(IATA).

12
13
Penyimpanan Sementara

1. Pastikan label kode spesimen sesuai


dengan kode yang terdapat pada
formulir
2. Tube VTM dililit dengan parafilm
3. Simpan spesimen pada s u h u 2-8°C
sebelum dikirim. J a n g a n dibekukan
dalam freezer
4. Setelah spesimen diambil jaga
selalu s uh unya .

14
Cara Pengepakan Spesimen

Wadah Primer (Primary Receptacle)


1. Siapkan plastik klip/wadah anti bocor
2. Siapkan tissue lalu
gulung/bungkus tube VTM . Tissue
a kan berfungsi sebagai absorben
bila terjadi tumpah atau bocor
3. Spesimen dimasukkan ke dalam
plastik klip yang didalamnya s ud a h
terdapat tissue sebagai absorbennya.
Cara Pengepakan Spesimen

Wadah Kedua (Secondary Packaging)


• M asu k kan spesimen yang telah
dimasukkan ke dalam plastik
klip/wadah container ke dalam
plastik klip yang lebih besar.

Wadah Terluar (Outer Packaging)


1. Ma su k ka n seluruh spesimen ke
dalam cool box atau stereoform
2. Tempatkan ice packs/ice gel
pada sisi kiri dan
kanan di dalam cool box.
3. J a n g a n lupa m a su k ka n juga
formulir kuisioner yang telah diisi
dan diberi label ke dalam cool box
dengan terlebih dahulu
dimasukkan dalam wadah plastik
Cara Pengepakan Spesimen

Ke dalam cool box juga bisa dimasukkan kertas pengganjal (bisa berupa
kertas koran yang diremas remas). Kemudian ditutup.

Tutup Cool box dengan selotip dan beri label pada sisi kanan dan atau kiri cool box, yang ditujukan
ke Laboratorium rujukan.
Catatan :
untuk memudahkan identifikasi spesimen di dalam coolbox, dapat dilakukan pengelompokan.
Misal : satu plastik clip besar (wadah kedua) diisi 10 sampai 20 spesimen yang telah dimasukkan
ke dalam wadah pertama/primer, disertai surat pengantar dan formulir sesuai pedoman.
Pengiriman Spesimen
Stabilitas Spesimen

Spesimen Bahan Pengambilan Suhu Penyimpanan


Pengiriman

Usap Swab Dacron atau Flocked 2-8 °C ≤12 hari: 2-8°C


Nasofaring Swab dalam Viral >12 hari: -70°C
dan Orofaring Transport Medium (VTM)
atau saline steril (dry ice)

21
8. S a n g a t d i s a r a n k a n agar p a d a s a a t
4. Pada kondisi yang memerlukan
Kriteria Pengiriman pengiriman port to port, petugas Dinas
pengiriman sp es imen tersebut
d it e mpa t k an di d a l a m cool box
Kesehatan dapat berkoordinasi dengan
1. Pengiriman spesimen kasus d e n g a n kondisi s u h u 2- 8 ° C a t a u
petugas KKP setempat dan laboratorium
COVID-19 dilakukan dengan pemeriksa. bila diperkirakan l a m a pengiriman
menyertakan surat pengantar atau lebih dari tiga hari sp es im en dikirim
5. Spesimen segera
formulir penyelidikan epidemiologi d e n g a n m e n g g u n a k a n es kering (dry
dikirimkan ke Laboratorium
terlampir. ice).
pemeriksa paling lama
2. Pengiriman spesimen ditujukan ke 9. Label B o x Pengirim d a n Tanggal
1x24 jam
laboratorium pemeriksa yang Kirim. P a d a B o x pengirim h a r u s
6. S p e s i m e n h a r u s tiba
telah memenuhi persyaratan yang ben ar-benar diberikan label, tidak
di laboratorium segera
ditetapkan oleh Menteri setelah p e n g a m b i l a n . d ib e n a r ka n kosong s a j a . Be ri ka n
Kesehatan atau pejabat yang label dari d in a s k e s e h a t a n m a n a ,
7. Penanganan
ditunjuk d a n tanggal berapa dikirimnya
sp es im en d e n g a n
3. Pengiriman spesimen ke s pe sime n t ersebut.
tepat s a a t pengiriman
laboratorium pemeriksa dapat 10. P a d a s a a t pengiriman
a d a l a h h a l y an g
dilakukan menggunakan jasa kurir h a r u s diberikan notifikasi
s a n g a t pen ting .
door to door. k e p a d a Laboratorium
R u j u k a n (contact person
laboratorium) 22
Alamat Pengiriman

Ditujukan sesuai dengan Laboratorium Pemeriksa Lokasi


Masing- masing Daerah/Propinsi

Jalur darat

25
FORM SESUAI PEDOMAN

26
PENGIRIMAN SPESIMEN

• Pengiriman dalam 1 x 24 jam


• Perjanjian antara pengirim, pembawa dan penerima spesimen
• Konfirmasi lab penerima
• Pengiriman ke luar negeri harus dilengkapi perjanjian alih
material (Material Transfer Agreement, MTA) dan
mendapatkan izin dari Menteri Kesehatan melalui Kepala
Badan Litbang Kesehatan
PENGIRIMAN ANTAR LABORATORIUM
• Gunakan staf terlatih dalam pengiriman
spesimen • Masukkan daftar isi ke kantong plastik
• Gunakan material yang cukup menyerap dan bersegel di dalam kotak pengiriman.
melindungi dalam kotak pengiriman • Catat jumlah spesimen pada
• Tandai kotak pengiriman “Formulir/Catatan Pengiriman dan
– Surat/Formulir pengiriman Penerimaan Spesimen” dan laporkan ke
laboratorium pengirim dan penerima bila
– Instruksi & orang-orang yang harus ditemukan adanya ketidaksesuaian .
dihubungi ketika terjadi • Sediakan peralatan darurat dalam
kecelakaan/tumpahan
– Instruksi untuk mengurangi paparan laboratorium
pada publik
5.c. Penanganan sampel makanan/minuman
dan spesimen korban KLB Keracunan Pangan
Pendahuluan

Pertumbuhan Kegagalan
Makanan dan Air yang
bakteri Preservation
terkontaminasi
Patogen Makanan dan air

Keracunan dan Infeksi


Bakteri Patogen

KLB
Keracunan Pangan
• KLB keracunan pangan adalah suatu kejadian dimana terdapat dua orang atau
lebih yang menderita sakit dengan gejala yang sama atau hampir sama setelah
mengkonsumsi pangan dengan gejala mual, muntah, pusing,diare, kejang
perut, gangguan pernafasan
• Penyebabnya : bakteri ( yang utama ) meski juga bisa disebabkan oleh
jamur, alga, parasit, atau virus

• 1 sel bakteri  2 juta sel dalam waktu 7 jam


• Kondisi Makanan ( karbohidrat, protein, lemak) nutrisi buat bakteri
• Lingkungan cocok suasana panas “ zona bahaya makanan”
Spesimen
• Selain isolasi bakteri pathogen dari makanan/air , sampel lainnya yang diperiksa
adalah faeses untuk mengetahui korelasi bakteri patogen yang ditimbulkannya -
 Rectal Swab
• Jika memungkinkan pemeriksaan dilakukan sesegera mungkin. Jika
pemeriksaan ditunda harus disimpan pada suhu - 20°C sampai dengan
diperiksa.

• Penyimpanan sampel yang mudah rusak disimpan pada 0-4°C tidak boleh lebih
dari 36 jam.
• Penyimpanan sampel yang tidak mudah rusak, makanan kaleng dapat disimpan
pada suhu kamar sampai dianalisis
Pengambilan dan Preparasi sampel Makanan

• Gunakan wadah kontainer yang bersih, • Tiap sampel yang diambil harus diserahkan ke
kering, tidak bocor, bermulut lebar dan laboratorium dalam jumlah yang cukup.
steril • Minimum sampel yang diambil adalah 100 g atau
• Dapat juga menggunakan kantong plastik 100 mL . Untuk air mineral, air kemasan dan es,
sterile yang berseal sampel yang diambil minimal 250 mL .
• Gunakan Peralatan pengambilan yang • Sampel diambil secara aseptik dengan
steril seperti pisau, sendok, garpu, kapas menggunakan alat steril seperti piasu, sendok,
lidi steril. garpu, spatula, dan tang.
• Catat semua data – data sampel ( jenis • Kemudian masukkan sampel ke dalam wadah steril
sampel, tanggal, jam pengambilan dan • Diberi label (nama, jenis spesimen, jam
jam kedatangan ke laboratorium ) pengambilan )
Sterile plastic containers Sterile Plastic Bags
Persiapan Pengambilan
Prosedur

• Identifikasi jenis pangan : padat, semi padat dan cair


• Identifikasi jenis sampel : pangan siap santap, makanan kaleng, bahan pangan
mentah, sampel cair
• Diambil sampel makanan yang dicurigai, dilabel, dikemas dan segera dikirim ke
laboratorium rujukan disertai dokumen permintaan pemeriksaan
PENGAMBILAN PANGAN SIAP SANTAP
• Ambil sampel dengan
sendok/ spatula atau jika
perlu gunakan pisau steril
untuk memotong= ±200 gr
• Masukan ke dalam wadah
plastik atau wadah bermulut
lebar
• Tutup dan label
PENGAMBILAN MAKANAN KALENG

• Makanan kaleng yang masih


tertutup diambil tanpa
membuka kemasanya
• Jika makanan kaleng sudah
terbuka caranya adalah usap
dengan alkohol pinggiran
kaleng , ambil secara aseptis,
ke dalam wadah plastik atau
wadah gelas bermulut lebar
• Tutup dan label
Pengambilan Pangan Mentah
• Siapkan media pengaya dan bunsen
• Masukan sampel 50 – 100 gr ke
dalam kantong plastik steril
• Tambahkan 100 – 300 ml medium
pengaya ke dalam kantong plastik ,
kemudian kocok
• Keluarkan sampel dari kantong
plastik, ikat kantong plastik tsbt
• Atau pindahkan isinya ke dalam
wadah steril
• Tutup dan label
Pengambilan sampel makanan cair dan minuman

• Makanan cair dan minuman


dihomogenkan,
• Dituang ke dalam kantong plastik
steril atau wadah gelas bertutup
sebanyak ±200 mL
• Beri label
• Pengambilan bisa juga dilakukan
dengan pipet serologis dengan cara
mengambilnya secara aseptis ke
dalam wadah plastik atau gelas
steril
• Tutup dan label
Pengambilan Sampel Minuman Kaleng

• Minuman kaleng yang masih


tertutup diambil tanpa
membuka kemasanya
• Jika minuman kaleng sudah
terbuka caranya adalah usap
dengan alkohol pinggiran
kaleng, ambil secara aseptis, ke
dalam wadah plastik atau
wadah gelas
bermulut lebar
• Tutup dan label
Pengiriman Spesimen
Label pada keracunan
• Masukan pendingin (gel pack/ice
makanan
pack)
• Masukan sampel ke dalam box • No Sampel
pendingin • Jenis Sampel
• Tambahkan di permukaan • Jumlah Sampel
pendingin (gel pack/ice pack) • Tanggal Pengambilan
• Jam Pengambilan
• Lampirkan dokumen
pemeriksaan dan pengiriman
spesimen
• Jika tidak segera dikirim simpan di
suhu refrigerator
FORMULIR ISIAN KEJADIAN KERACUNAN MAKANAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN


2013 TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA KERACUNAN PANGAN
23
Thank you
Terimakasih
26

Anda mungkin juga menyukai