Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN KE - 1

RUANG LABORATORIUM VIROLOGI DAN ALAT-ALAT NYA

OLEH :

NAMA : Maulaya Hakimmah

NIM : PO.71.34.1.20.046

DOSEN PEMBIMBING :

1. Drs. Refai, M.Kes


2. Dr. Erwin Edyansyah, M.Sc
3. Iis Afriani, S.Si., M.Mi

LAPORAN PRAKTIKUM VIROLOGI

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virologi merupakan salah satu cabang disiplin ilmu Mikrobiologi yang mempelajari
kehidupan Virus. Mempelajari dari segi morfologi, molekuler bahkan prevalensi dalam
menimbulkan penyakit. Virus merupakan makhluk yang berukuran sangat kecil dan
hanya hidup didalam tubuh inangnya. Dapat juga dikatakan makhlus aseluler karena tidak
mempunya struktur sel dan organel penyusunnya (Pelczar dan Chan, 2008). Dapat
dikatakan makhluk hidup karena mampu bereplikasi atau menggandakan diri didalam sel
inang, dan dapat juga dikatakan benda mati ketika berada diluar sel inang.

Virologi adalah studi tentang virus : struktur, klasifikasi dan evolusi, cara-cara untuk
menginfeksi dan memanfaatkan sel virus reproduksi, penyakit yang menimbulkan, teknik
untuk mengisolasi dan budaya mereka, dan penggunaannya dalam penelitian dan terapi.
Kata virus berasal dari bahasa latin “Virion” yang berarti “Racun”, yang pertama kali
digunakan di Bahasa Inggris tahun 1392. Definisi "agen yang menyebabkan infeksi
penyakit" pertama kali digunakan tahun 1728.

Virus mulai diketahui keberadaannya oleh Adolf Meyer, seorang ilmuwan Jerman
pada tahun 1883. Saat menyelidiki penyakit mozaik pada daun tembakau, hasil
penyelidikannya menunjukkan bahwa jika daun yang terserang itu diambil zatnya
kemudian disuntikkan pada daun yang sehat, maka daun tersebut akan menderita penyakit
yang sama. Diketahui pula bahwa zat yang menyebabkan penyakit itu tetap menembus
kertas saring rangkap dua dan tidak dapat ditumbuhkan dalam media agar-agar. Virus
sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena tidak dapat menjalankan
fungsi biologisnya secara bebas. Karakteristik khas virus ini selalu terasosiasi dengan
penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan
(misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya Virus Mozaik Tembakau) (Pelczar
dan Chan, 2008).

Diagnostik virologi klinis merupakan suatu hal yang sangat penting dan belakangan
permintaannya meningkat secara dramatis, dikarenakan permintaan untuk mendiagnosis
penyakit virus yang lebih cepat sangat diperlukan, terutama yang disebabkan oleh virus
influenza, human immunodeficiency virus (HIV), dan human papillomavirus (HPV).
Selain itu, peningkatan kasus hepatitis B dan C, merupakan virus yang dapat menjadi
kronis
atau fatal, telah membantu memotivasi pengembangan tes laboratorium yang lebih baik
untuk mengetahui diagnosa adanya infeksi oleh virus.

Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan
suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan
berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alatsangat diperlukan.
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanyadapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai denganprosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-
alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik
dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit
mungkin. Hal inipenting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan
benar pula.

Bekerja di laboratorium virologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan


terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya
maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang adadi dalam laboratorium
juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi praktikan yang
sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat
yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda
atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda.

B. Tujuan

Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui nama alat-alat yang digunakan di dalam
laboratorium virologi serta mengetahui fungsinya. Dapat mengoperasikan peralatan dan
mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.
I. MATERI DAN METODE

A. MATERI

Laboratorium Virologi harus mempunyai sejumlah alat yang dapat menunjang proses
praktikum dan penelitian didalamnya. Diantara alat alat tersebut, ada alat-alat yang
khusus digunakan di dalam virologi dan ada juga yang tidak.

Alat-alat yang digunakan di laboratorium virologi, yaitu mikroskop electron,


autoclave, DHO, mesin PCR, incubator, lemari pendingin, kawat ose, hot plate stirrer,
rotator, pipet ukur, bulb, timbangan analitik, centrifuge, cawan petri, microplate,
microplate reader, mikropipet, beaker glass, dan lainnya.

External Quality Assuransce disebut juga External Quality Assesment atau


kemantapan mutu keluar artinya laboratorium kita dites mutu hasil pemeriksaannya oleh
laboratorium lain (biasanya pemerintah) nasional maupun internasional. Tujuan dari
program penerapan mutu:

1. Memberikan jaminan mutu kepada konsumen, dokter, rumah sakit, masyarakat bahwa
hasil pemeriksaan bermutu baik.

2. Menetapkan dan membandingkan ketepatan hasil pemeriksaan suatu laboratorium


secara nasional.

3. Mengidentifikasi kesalahan kesalahan umum.

4. Mendorong penggunaan prosedur yang seragam dan reagensia yang standar

5. Mengukur kemampuan administratif.

B. METODE

Metode standar untuk mengisolasi dan mengidentifikasi virus adalah dengan metode
kultur sel, yang dilakukan di sebuah departemen mikrobiologi besar dan laboratorium
rujukkan. Serum pasien juga dapat diuji untuk antibodi anti-virus menggunakan enzyme
immunoassays (EIAs). Pada tabel diatas telah mencantumkan pendekatan dasar dalam
pengujian virologi klinis. Rapid test saat ini sudah banyak tersedia untuk membantu
diagnostik penyakit yang diakibatkan oleh virus. Banyak juga kit yang direkomendasikan
oleh CLIA yang dapat digunakan oleh laboratorium yang lebih kecil.

Pada umumnya, banyak laboratorium kecil tidak memiliki ATLM dan sumber daya
untuk melakukan kultur virus. Namun demikian, mereka sering mengumpulkan dan
mengirimkan spesimen ke laboratorium rujukan. Laboratorium rujukan harus
menyediakan manual prosedur yang mencantumkan tes yang tersedia, metode
pengumpulan, dan media transportasi.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

LABORATORIUM VIROLOGI

Berdasarkan berbagai macam hal yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat dilihat
desain laboratorium virologi berikut ini :

ALAT – ALAT LABORATORIUM VIROLOGI

No Nama Alat Gambar Fungsi

Untuk memperbesar specimen yang


1 Mikroskop elektron akan diamati sampai perbesaran 2
juta kali.
Untuk mensterilisasi suatu benda
2 Autoclave menggunakan uap bersuhu dan
bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs).

Untuk sterilisasi atau pembersihan


3 DHO (Dry Heat Oven)
dengan menggunakan udara kering.

Sangat berguna dalam membuat


salinan DNA, dengan alat ini
memungkinkan sejumlah kecil
sekuens DNA tertentu
4 Mesin PCR
disalin(berkali-kali) untuk
diperbanyak(sehingga dapat
dianalisa), atau dimodifikasi secara
tertentu.
Untuk menumbuhkan kultur
mikroba atau kultur sel, juga dapat
digunakan untuk memelihara kultur
organisme yang akan digunakan
nantinya. Beberapa inkubator
5 Inkubator
digunakan untuk meningkatkan laju
pertumbuhan organisme, memiliki
laju pertumbuhan yang
berkepanjangan di lingkungan
alam.

Untuk menyimpan benda-benda


yang berhubungan dengan
6 Lemari Pendingin kepentingan laboratorium, seperti
darah, vaksin, reagen dan
sejenisnya.
Pada batang ose ujung kolongan
biasanya digunakan untuk inokulasi
Kawat pada media cair sedangkan ose
7
ose/loop/sangkelit yang berbentuk lurus biasanya
digunakan pada inokulasi dengan
cara metode gores pada media agar.
Untuk memberikan perlindungan
bagi pengguna, meminimalisir
terjadinya kontaminasi dari
virus/bakteri yang bersifat patogen
serta dapat menjaga lingkungan
8 Biosafety cabinet area kerja dengan merekayasa
ventilasi udara. BSC tidak hanya
melindungi produknya, tapi juga
melindungi pengguna dan
lingkungan kerja melalui sistem
HEPA filter.
Untuk mengaduk dan memanaskan
larutan satu dengan larutan lain
yang bertujuan untuk membuat
9 Hot Plate stirrer
suatu larutan homogen dengan
bantuan pengaduk batang magnet
(stir bar).

Untuk menghomogenkan suatu


10 Rotator sampel dengan kecepatan dan
waktu tertentu.

Untuk memindahkan cairan atau


11 Pipet ukur larutan ke dalam wadah dengan
berbagai ukuran volume.

Bulb/ Ball pipet/Pipet Untuk menyedot larutan yang dapat


12
filler/Karet penghisap dipasang pada pangkal pipet ukur.
Untuk mengukur berat suatu zat
atau bahan kimia dalam jumlah
sangat kecil. Tidak hanya mampu
13 Timbangan analitik
menimbang hingga ukuran
miligram, keakuratan yang tinggi
hingga 4 angka di belakang koma.
Untuk memutar objek atau sampel
dalam kecepatan tinggi, perputaran
14 Centrifuge ini akan membuat partikel yang
akan jadi lebih berat lalu terkumpul
menuju dasar tabung centrifuge.
Sebagai tempat perkembangbiakan
mikroba, tempat menimbang bahan
atau sampel, untuk membiakkan sel
15 Cawan petri
dengan menyediakan ruang
penyimpanan dan mencegahnya
terkontaminasi.

Untuk menjadi wadah dari bahan


16 Erlenmeyer
kimia cair.

Untuk mengaduk, mencampur, dan


17 Beaker glass memanaskan cairan yang biasanya
digunakan dalam laboratorium.

Untuk memindahkan cairan dalam


19 Mikropipet
jumlah kecil secara akurat.

Untuk membakar zat atau


20 Lampu Spiritus
memanasi larutan.
Sebagai tempat objek atau preparat
21 Kaca Objek yang akan diamati sehingga objek
akan lebih jelas ketika diamati.
Sebagai saluran tunggal yang biasa
digunakan di laboratorium biologi
dan kimia untuk memindahkan
cairan dengan volume kecil, dan
22 Pipet tetes
merupakan alat ukur untuk
memindahkan cairan dari wadah
aslinya ke wadah lain dalam jarak
tertentu.

Sebagai tempat untuk mereaksikan


23 Mikroplate
suatu zat dengan jumlah kecil.

Untuk menganalisa virus atau


bakteri tanaman berdasarkan
24 Microplate reader densitas optik dimana antara
referensi, buffer dan bahan
yang
diuji ditempatkan pada plate.
Untuk menyimpan serum/plasma
25 Cup
darah

Untuk menciptakan suhu yang


26 Waterbath konstan, memanaskan cairan
dengan direndam pada air.

Untuk mencampur larutan yang ada


27 Vortex Mixer
dalam tabung reaksi.
LAYANAN LABORATORIUM VIROLOGI
Laboratorium Virologi mempunyai tugas dan fungsi pelayanan dalam hal pemeriksaan dan
pengujian:
1. Tisue Culture (Jaringan Sel)
2. HI Test EDS (Egg Drop Syndrom)
3. HI ND Pada Telur
4. HI AI Pada Telur
5. HA/HI ND Serotyping
6. Rabies Biologis
7. Rabies seller's
8. Rabies FAT
9. Isolasi Virus ND
10. Isolasi Virus EDS
11. Isolasi Virus IB
12. HA/HI AI Serotyping
13. Isolasi Virus AI
14. Isolasi BVD
15. Isolasi IBR
16. Uji Kartografi AI
17. Identifikasi Virus IBD
18. AI Rapid Test
19. Influenza H1N1 Isolasi TAB

JENIS UJI:
1. Uji Kandungan Virus
a. Prinsip : Menentukan kandungan virus per vial
2. Uji Keamanan/Toksisitas abnormal
a. Prinsip : Pemberian/inokulasi dengan dosis tinggi, hewan yang diuji masih
sehat/aman.
3. Uji Potensi
Prinsip : Untuk mengetahui potensi vaksin yang diuji
4. Uji
Inaktivasi
Prinsip :
 AI : Inokulasi vaksin tidak menimbulkan kematian embrio dan HA
 Rabies: Inokulasi vaksin tidak menimbulkan kematian/gejala klinis
5. Uji Identifikasi
Prinsip : Untuk mengidentifikasi homolog virus vaksin dengan serum yang
dihasilkan,Vaksin harus > 90% homolog dengan master seed

Labotorium Virologi memiliki beberapa kemampuan antara lain :


1. Deteksi molekuler dengan teknik PCR, sequencing, dan imunologi untuk Arbovirus
(genus Flavivirus dan Alphavirus)
2. Deteksi molekuler dengan teknik PCR, sequencing, dan imunologi untuk virus
zoonosis (Orthohantavirus, Lyssavirus, Hepatitis E, Corona Virus dan Nipah
Virus)
3. Laboratorium pemeriksa untuk novel corona virus NCoV (Sars Cov-2)
4. Pengembangan kultur sel dan kultur virus
5. Pendekatan bioinformatika untuk deteksi arbovirus dan zoonosis serta melihat
dinamika penularannya.

B. PEMBAHASAN

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan
untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium,
olehkarena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan
dapatmemahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada
dasarnyasetiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip
kerja atau prosesyang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya
diakhiri dengan kata meterseperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-
alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph”
seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).

Tujuan diadakannya laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal
dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagaialat yang ada
dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi
dilaboratorium.Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat,
berikut akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium
berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang
dilakukan dalam percobaan.
III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya
masing-masing, sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan
digunakan.
2. Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat akan sangat membantu
dalam praktikum mikrobiologi ini.

B. SARAN

Perlu mengetahui fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang digunakan dalam
praktikum agar terhindar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum,
serta praktikum dapat berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

 Moningka, 2008. Prinsip Kerja Praktikum. PT. Gramedia: Jakarta


 Pelczar, Michael J dan Chan, E. C. S. 2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I.
Jakarta: UI Press.
 https://bbtklppjakarta.org/instalasi-laboratorium-virologi-bbtklpp-jakarta/
 http://bbvetwates.ditjenpkh.pertanian.go.id/laboratorium/virologi
 http://www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id/mobile/page/read/Instalasi_Laboratoriu
m_Virologi/Fasilitas/Laboratorium-Virologi.html

Anda mungkin juga menyukai