OLEH :
NIM : PO.71.34.1.20.046
DOSEN PEMBIMBING :
A. Latar Belakang
Virologi merupakan salah satu cabang disiplin ilmu Mikrobiologi yang mempelajari
kehidupan Virus. Mempelajari dari segi morfologi, molekuler bahkan prevalensi dalam
menimbulkan penyakit. Virus merupakan makhluk yang berukuran sangat kecil dan
hanya hidup didalam tubuh inangnya. Dapat juga dikatakan makhlus aseluler karena tidak
mempunya struktur sel dan organel penyusunnya (Pelczar dan Chan, 2008). Dapat
dikatakan makhluk hidup karena mampu bereplikasi atau menggandakan diri didalam sel
inang, dan dapat juga dikatakan benda mati ketika berada diluar sel inang.
Virologi adalah studi tentang virus : struktur, klasifikasi dan evolusi, cara-cara untuk
menginfeksi dan memanfaatkan sel virus reproduksi, penyakit yang menimbulkan, teknik
untuk mengisolasi dan budaya mereka, dan penggunaannya dalam penelitian dan terapi.
Kata virus berasal dari bahasa latin “Virion” yang berarti “Racun”, yang pertama kali
digunakan di Bahasa Inggris tahun 1392. Definisi "agen yang menyebabkan infeksi
penyakit" pertama kali digunakan tahun 1728.
Virus mulai diketahui keberadaannya oleh Adolf Meyer, seorang ilmuwan Jerman
pada tahun 1883. Saat menyelidiki penyakit mozaik pada daun tembakau, hasil
penyelidikannya menunjukkan bahwa jika daun yang terserang itu diambil zatnya
kemudian disuntikkan pada daun yang sehat, maka daun tersebut akan menderita penyakit
yang sama. Diketahui pula bahwa zat yang menyebabkan penyakit itu tetap menembus
kertas saring rangkap dua dan tidak dapat ditumbuhkan dalam media agar-agar. Virus
sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena tidak dapat menjalankan
fungsi biologisnya secara bebas. Karakteristik khas virus ini selalu terasosiasi dengan
penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan
(misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya Virus Mozaik Tembakau) (Pelczar
dan Chan, 2008).
Diagnostik virologi klinis merupakan suatu hal yang sangat penting dan belakangan
permintaannya meningkat secara dramatis, dikarenakan permintaan untuk mendiagnosis
penyakit virus yang lebih cepat sangat diperlukan, terutama yang disebabkan oleh virus
influenza, human immunodeficiency virus (HIV), dan human papillomavirus (HPV).
Selain itu, peningkatan kasus hepatitis B dan C, merupakan virus yang dapat menjadi
kronis
atau fatal, telah membantu memotivasi pengembangan tes laboratorium yang lebih baik
untuk mengetahui diagnosa adanya infeksi oleh virus.
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan
suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan
berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alatsangat diperlukan.
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanyadapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai denganprosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-
alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik
dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit
mungkin. Hal inipenting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan
benar pula.
B. Tujuan
Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui nama alat-alat yang digunakan di dalam
laboratorium virologi serta mengetahui fungsinya. Dapat mengoperasikan peralatan dan
mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.
I. MATERI DAN METODE
A. MATERI
Laboratorium Virologi harus mempunyai sejumlah alat yang dapat menunjang proses
praktikum dan penelitian didalamnya. Diantara alat alat tersebut, ada alat-alat yang
khusus digunakan di dalam virologi dan ada juga yang tidak.
1. Memberikan jaminan mutu kepada konsumen, dokter, rumah sakit, masyarakat bahwa
hasil pemeriksaan bermutu baik.
B. METODE
Metode standar untuk mengisolasi dan mengidentifikasi virus adalah dengan metode
kultur sel, yang dilakukan di sebuah departemen mikrobiologi besar dan laboratorium
rujukkan. Serum pasien juga dapat diuji untuk antibodi anti-virus menggunakan enzyme
immunoassays (EIAs). Pada tabel diatas telah mencantumkan pendekatan dasar dalam
pengujian virologi klinis. Rapid test saat ini sudah banyak tersedia untuk membantu
diagnostik penyakit yang diakibatkan oleh virus. Banyak juga kit yang direkomendasikan
oleh CLIA yang dapat digunakan oleh laboratorium yang lebih kecil.
Pada umumnya, banyak laboratorium kecil tidak memiliki ATLM dan sumber daya
untuk melakukan kultur virus. Namun demikian, mereka sering mengumpulkan dan
mengirimkan spesimen ke laboratorium rujukan. Laboratorium rujukan harus
menyediakan manual prosedur yang mencantumkan tes yang tersedia, metode
pengumpulan, dan media transportasi.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
LABORATORIUM VIROLOGI
Berdasarkan berbagai macam hal yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat dilihat
desain laboratorium virologi berikut ini :
JENIS UJI:
1. Uji Kandungan Virus
a. Prinsip : Menentukan kandungan virus per vial
2. Uji Keamanan/Toksisitas abnormal
a. Prinsip : Pemberian/inokulasi dengan dosis tinggi, hewan yang diuji masih
sehat/aman.
3. Uji Potensi
Prinsip : Untuk mengetahui potensi vaksin yang diuji
4. Uji
Inaktivasi
Prinsip :
AI : Inokulasi vaksin tidak menimbulkan kematian embrio dan HA
Rabies: Inokulasi vaksin tidak menimbulkan kematian/gejala klinis
5. Uji Identifikasi
Prinsip : Untuk mengidentifikasi homolog virus vaksin dengan serum yang
dihasilkan,Vaksin harus > 90% homolog dengan master seed
B. PEMBAHASAN
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan
untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium,
olehkarena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan
dapatmemahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada
dasarnyasetiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip
kerja atau prosesyang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya
diakhiri dengan kata meterseperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-
alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph”
seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).
Tujuan diadakannya laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal
dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagaialat yang ada
dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi
dilaboratorium.Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat,
berikut akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium
berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang
dilakukan dalam percobaan.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya
masing-masing, sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan
digunakan.
2. Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat akan sangat membantu
dalam praktikum mikrobiologi ini.
B. SARAN
Perlu mengetahui fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang digunakan dalam
praktikum agar terhindar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum,
serta praktikum dapat berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA