Anda di halaman 1dari 39

Konsep Pengendalian

Pertemuan I
Pengertian Pengendalian
 Upaya menurunkan populasi sasaran
kendali sampai pada batas yang tidak
menimbulkan gangguan

Menurunkan Turun

Batas Ambang Batas

Monitoring/survey
P. Menkes 374/2010 Ps 1(1)
Peran Arthropoda  Penularan Penyakit
 Vektor
 Intermediet Host

Vektor
1. Vektor mekanis:
Pembawa mikroorganisma  :bahan infektif dari penderita,
spt: tinja & muntahan
MO yg dibawa (di dalam tubuh) tidak mengalami perubahan
(bentuk, jumlah, sifat
Disentri, amubiasis)
Vektor Biologis
 Mo di dalam tubuh arthropoda mengalami
perubahan bentuk/ jumlah/sifat

1. Cyclo propogative transmission


Mo mengalami perubahan bentuk dan jumlah  Plasmodim  Anopheles
(vektor)
2. Cyclo developmental transmission
Hanya mengalami perubahan bentuk, jumlahnya tetap  Wuchereria
bancrofti (filaria)  Culex fatigans (vektor)
3. Propogative transmission
Mo mengalami perubahan jumlah tapi tdk perubahan bentuk
 Pasteurlla pestis/Yersinia pestis  Xenopsylla cheopis (vektor)
4. Transovarian:
Mo diturunkan ke anak keturunannya:
DBD ??????
Scrub typhus pada tungau
Kompetensi Vektor
 Usia
 Daya Tahan
 Populasi dominan
 Kontak dengan manusia
 Terbukti vektor di wilayah lain
Survey

Pengendalian Perlu/tidak

Efektif

 Pengendalian efektif:
Sasaran Metode
Alat & Bahan
Sasaran ?
Entomologi  Morfologi
Fisiologi
Ekologi

Bionomik
Bahan ?

Penggunaan Pestisida/Insektisida Uji Insektisida

Bioassay Susceptability Test

Daya bunuh
Daya tahan
Pengendalian Survey

Tanpa survey
Pemberantasan

Upaya pengendalian vektor sebagaimana


dimaksud pasal 4 (1) dilaksanakan Pembasmian
berdasarkan data hasil kajian surveilans
epidemiologi antara lain informasi tentang
vektor dan dinamika penyakit tular vektor
Permenkles 374/2010 ?
Out put Pengendalian:
Pencegahan
Penekanan
Pembasmian
Surveilans vektor adalah pengamatan vektor secara
sistematis dan terus menerus dalam hal
kemampuannya sebagai penular penyakit yang
bertujuan sebagai dasar untuk memehami dinamika
penularan penyakit dan upaya pengendaliannya
Permenkes 374/2010
MACAM
PENGENDALIAN

Pertemuan II
Macam – macam pengendalian

 Pengendalian (sasaran): Primer & Sekunder


 Primer Perlakuan DDL
► Manipulasi & modifikasi lingkungan

 Sekunder Sasaran kendali


 Primer/Sekunder?
 Mekanik
 Chemis
 Fisiologis
 Biochemis
 Biologis (Hayati/Alami)
 Genetik
- Pemuliaan
- Penyilangan
- Transgenik
Konsep Pengendalian
Pertemuan 2
IVC

Integratted vector control:


- Integrasi cara – cara pengendalian Populasi berada
yg potensial secara efektif, ekonomis Pada aras yg dpt di
& ekologis Toleransi
- Integrasi beberapa sektor terkait
P. Menkes 374/2010 Ps 1(2)
Konsep Pengendalian Vektor
 Menggunakan bermacam cara utk
menekan kepdtn vektor, shg tdk ≠
penlrn peny
 Pemberntasn ≠  Pengendalian
 ≠  kerusakan/gangguan tata
lingungan hidup
 Metode  pemutusan rantai kehidupan
paling lemah  pra dewasa/dewasa
Tujuan

 Menghindari atau mengurangi


gigitanvektor
 Membunuh vektor pembawa MO
 Membunuh pradewasa
 Menghilangkan/mengurangi tempat
perindukan
Strategi Pengend Vektor Peny Secr Terpadu
(Kalra & Bang, 1984)

Biologi

Kimia Pengurangan
Peng Peny sumber
Bbiolo
scr terpadu

Perlind
Personal Peny Kes
Biologi
 Proteksi musuh alami
 Manipulasi genetika
 Agen mikrobia
 Ikan pemakan Jentik
Kimia
 Insektisida
 IGR
 Larvasida
Penggunaan Insektisida
 Dosis hasil uji  Interval rekomendasi
 Non persisten
 Non broad spectrum
 Tidak digunakan  Terjadual
Penyuluhan

 Masyarakat
 Sekolah
 Media massa
Perlindungan Personil
 Repellent
 Kelambu berinsektisida

Pengurangan Sumber

 Penimbunan tanah
 Buatan Saluran
 Pengeringan berkala
 Pengolahan air tanah
Pengendalian Hayati

►Ilmu terapan yg mempelajari ttg


pengendalian jazad pengganggu
menggunakan predator, parasit dan Patogen

►Tidak memusnahkan  karena pengganggu


sbg inang/pakan  kehidupan musuh alami
Contoh macamnya
 Predator:
 Ikan cethol/Gupy/i (Poecilia reticulata)
 Ikan kepala timah (Aploceilus panchax)
 Jentik Toxorhynchites splendens
 Copepoda Mesocyclops aspericornis
 Parasit:Nematoda Romanomermis iyengari
 Patogen: Bacillus thuringiensis, jamur & protozoa
Mekanisme Pengendalian
► Predator: membunuh dengan cara memakan
► Kemampuan predasi tgt species & ukuran
∆ Ikan cethol 2 cm  ± 116 ekor/hari
∆ Toxorhynchites splendens  ± 20 ekor/hari
∆ Mesocyclops aspericornis  ± 10 ekor/hari
Penelitian  Kemampuan predasi !!!!!!

Parasit: Romanomermis iyengari


Infektif stadium pre parasit menginfeksi jentik nyamuk  instar
1 – 2  hidup sbg parasit
Dalam tubuh jentik ± 1 mgg  parasit keluar  jentik mati 
nematoda pasca parasit
 Mating  bertelur ± 1 bln telur matang  menetas  fase
pre parasit
 ► Patogen: Contoh Bacillus thuringiensis
 Spora & kristal protein (δ-endotoksin)
Larvasida  kristal prot toksin sbg racun
perut
Suasana alkalis toksi teraktifasi
Lysis mukosa usus, perforasi, paralisis
usus
Batas materi D.III 015
IVM

 Non destructive
 Pengelolaan lingkungan  DDL
 Modifikasi & manipulasi lingkungan
Teknik pengendalian

 Inundasi/introduksi
∆ Kegiatan memasukkan kelompok jasad
pengendali hayati/agensia hayati dalam
jumlah besar ke dalam suatu (tempat
perindukan) untuk mengendalikan
serangga hama/vektor
 Augmentasi
∆ Memasukkan jasad pengendali hayati dari suatu daerah
asal jasad tersebut dan hanya memindahkan dari yang
popu-lasinya tinggi ke populasinya rendah atau
mengumpulkan kemudian dikembangkan di lab dan
hasilnya dilepas ke lokasi yang populasinya masih rendah.
 Konservasi
∆ Jasad pengendali/agensia hayati yang telah ada di
suatu daerah perlu dilindungi dan dilestarikan 
contoh ikan di sawah
Karakteristik jasad yang baik untuk
pengendali hayati

 Daya sergap tinggi finding, handling &


feeding
 Induk semang spesifik
 Reproduksi tinggi
 Short development time
 Telur banyak
 Daya adaptasi tinggi  termasuk inang &
kondisi fisik
 Mudah di rearing
 Biaya operasional rendah
Kelebihan Pengendalian Hayati

 Selektif
 Produksi massal murah
 Mobilisasi tinggi
 Resistansi
 Dapat menjadi pengendali alami
Kelemahan Pengendalian Hayati

• Cara kerja lamban  hasil lama 


terpadu dg metode lain
• Penanggulangan KLB ?????
• Mempunyai musuh almi  Predator
• Handling lebih sulit dibanding bahan
kimia
• Perlu pemahaman biologi & ekologi
Parasit & Parasitoid ???
 Parasitoid: parasit yang mencegah
pertumbuhan inang setelah parasitisasi
awal, dan khususnya ini melibatkan tahapan
hidup inang yang tak bergerak (mis, telur
atau kepompong).
 Parasitoid koinobion
  inang terus berkembang tdk membnh
 mengambil makanan dari inang
hinggamenjadi kepompong ataupun
dewasa;
  hidup dalam inang bergerak
endoparasitoid, tumbuh dalam inang
ektoparasitoid, yang tumbuh di luar
badan inang, meskipun sering berikatan
atau berlekatan dengan jaringan inang.
Parasitoid sendiri bertindak sebagai inang untuk anak
parasitoid lainnya.  hiperparasitoid  inang dan
parasitoid primer dibunuh  parasitoid sekunder atau
hiperparasitoid  ordo Hym noptera.
IVM

 Non destructive
 Pengelolaan lingkungan  DDL
 Modifikasi & manipulasi lingkungan

Anda mungkin juga menyukai