Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN RISIKO LINGKUNGAN

MATERI PENGENDALIAN VEKTOR KETIKA BENCANA

DOSEN PEMBIMBING

NI KETUT RUSMININGSIH S.KM., M.Si

OLEH

IDA AYU PUTRI GENTA WIDYASARI

P07133221015

S.TR SANITASI LINGKUNGAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

2023
Bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang terjadi secara mendadak atau
secara berlanjut yang menimbulkan dampak pada pola kehidupan normal atau kerusakan
ekosistem sehingga memerlukan tindakan luar biasa sesegera mungkin untuk menyelamatkan
kehidupan manusia dan lingkungannya dari ketidakberdayaan dengan menggunakan prosedur
non rutin. Penularan penyakit dari satu orang ke orang lain, butuh perantara salah satunya vector.
Vektor adalah arthropoda yang dapat menularkan, memindahkan dan /atau menjadi sumber
penular penyakit terhadap manusia. Pengendalian vektor adalah semua kegiatan atau tindakan
yang ditujukan untuk menurunkan populasi vektor serendah mungkin sehingga keberadaanya
tidak lagi berisiko untuk terjadinya penularan penyakit tular vektor di suatu wilayah atau
menghindari kontak masyarakat dengan vektor sehingga penularan penyakit tular vektor dapat
dicegah. Habitat vektor harus dipahami betul untuk mencegah penyebaran penyakit. Pelaksanaan
pengendalian vektor yang perlu mendapatkan perhatian di lokasi pengungsi adalah pengelolaan
lingkungan, pengendalian dengan insektisida, serta pengawasan makanan dan minuman. Vektor
adalah organisme hidup yang dapat memindahkan agen penyakit dari satu hewan ke hewan lain
atau ke manusia disebut vektor (vector borne disease). Jenis – jenis vector diantaranya adalah
sebagai berikut

1. Vektor Mekanis
- Vektor hanya berperan dalam pemindahan agent tanpa adanya perubahan maupun
perkembangan di dalam tubuh vektor.
- Vektor mekanik membawa agen penyakit dari manusia yang berasal tinja, darah, ulkus
superfisial atau eksudat.
- Contohnya adalah lalat dan kecoa
- Kontaminasi terjadi pada:
a. Permukaan tubuh vektor
b. Agen yang ditelan ( dimuntahkan atau dikeluarkan oleh vector )
2. Vektor biologis :
- Merupakan tuan rumah bagi mikroorganisme patogen yang akan ditularkan, dimana
mikroorganisme melanjutkan siklus hidupnya dalam tubuh vektor.
- Jenis-jenis vektor biologis:
a. Propagatif : dalam vektor, mikroorganisme berkembang biak. Contoh : virus dengue
pada nyamuk Aedes
b. Cyclo propagatif : dalam vektor, mikroorganisme berkembang biak, dan mengalami
perubahan bentuk.
c. Cyclo development: mikroorganisme tidak berkembang biak, hanya mengalami
pertumbuhan (hanya bertambah besaratau berganti stadium). Contoh : cacing filaria
yang ada di tubuh nyamuk Culex.
d. Hereditas (keturunan) : mikroorganisme dipindahkan melalui telur serangga kepada
keturunannya. Contoh: penyakit scrub typhus pada tungau (kuman dapat menembus
telur)

Untuk pengendalian vector perlu diketahui tempat perindukan (breeding place), kebiasaan
makan (feeding habit), tempat istirahat (resting place), jarak terbang (flight range)/lingkungan
tempat hidup. Jenis – jenis pengendalian dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu

1. Pengendalian Mekanis/Fisik
- Menghilangkan tempat perindukan vektor / binatang pengganggu. Contoh: 3M
(menguras, menutup, mengubur)
- Membersihkan lingkungan
- Menangkap atau membunuh vektor/binatang pengganggu
- Adanya pemanas, pendingin, penyinaran, atau pengadaan angina
- Memasang kelambu
- Memasang kasa
2. Pengendalian Hayati / Biologi
- Menggunakan parasit atau predator
3. Pengendalian Kimia
- Penggunaan repellent untuk mengusir nyamuk
- Insektisida untuk membunuh dan mengusir serangga
4. Pengendalian Vektor Terpadu
- Berdasarkan ekologi vektor sehingga diketahui karakteristik vektor seperti: habitat, usia
hidup, probabilitas terjadi infeksi pada vektor dan manusia,dan kepekaan vektor
terhadap penyakit.
- Dibuat strategi pengendalian yg menyeluruh dengan: meningkatkan partisipasi
masyarakat, kerjasama sektoral
5. Pengendalian Secara Genetik
- Memerlukan laboratorium yang lengkap dan biaya cukup besar.Pengendalian secara
genetik dengan melepas nyamuk vektor jantan yang steril ke alam dan tidak
menghasilkan keturunan.
Jenis vektor yang perlu mendapatkan perhatian di lokasi penampungan korban bencana adalah
lalat, tikus serta nyamuk. Upaya yang dilakukan berupa:
• Pembuangan sampah/sisa makanan dengan baik
• Menggunakan repellent
• Bilamana diperlukan dapat menggunakan insektisida
• Tetap menjaga kebersihan individu selama berada di lokasi pengungsi
• Penyediaan sarana pembuangan air limbah (SPAL) dan pembuangan sampah yang baik
• Kebiasaan penanganan makanan secara higienis

Anda mungkin juga menyukai