Anda di halaman 1dari 27

Konsep Manajemen

Penanggulangan Penyakit
Tropis

Dessy Natalia Riti, S.Kep


Pengertian
O Penyakit Tropis adalah penyakit
yang lazim terjadi di daerah tropis
dan subtropis. Istilah ini juga
sering mengacu pada penyakit
yang berkembang di wilayah panas
berkondisi lembab, seperti malaria,
demam berdarah dan kusta.
O Penyakit tropis adalah penyakit yang
umumnya terjadi di daerah tropis dan
subtropis. Daerah tropis dan subtropis atau
dikenal juga dengan Temperate Zone,
adalah daerah atau area yang berada antara
2 garis pada peta dunia yaitu garis Cancer
dan garis Capricorn. Kawasan yang
termasuk dalam zona ini adalah Asia pada
umumnya termasuk Indonesia, sebagian
benua Australia, Amerika Tengah dan
Selatan, serta Afrika (Satyareni, 2011).
OPenyakit tropis terbagi menjadi 2
kategori yaitu menular dan tidak
menular.
OPenyakit tropis yang menular biasa
disebut dengan tropik infeksi.
Penularan penyakit dapat melalui
berbagai perantara seperti bakteri,
hewan, udara, air, juga sesama
manusia
Epidemiologi Penyakit Tropis
O Istilah ini diperkenalkan para peneliti
kesehatan dari barat ( Eropa dan Amerika)
yang keadaan wilayahnya jauh berbeda
dengan indonesia.
O Penyakit tropis sebenarnya memiliki
konotasi yang negatif yang berhubungan
dengan cara hidup yang tidak sehat, hygiene
yang buruk, dan penyakit yang menular.
Sifat Penyebab Penyakit Tropis
1. Lingkungan fisik, kondisi sosial, ekonomi,
budaya, dan perubahan biologis dari vektor
penyakit. Penyakit tropis erat kaitannya dengan
kesehatan lingkungan yang sering tidak
diperhitungkan dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat
Supargiyono mengingatkan, beberapa penyakit
tropis seperti demam berdarah, hepatitis, malaria,
dan TBC masih menjadi masalah kesehatan yang
utama
Jenis Penyakit Tropis
1. Penyakit infeksi oleh bakteri
(TBC, difteria, pertusis, tetanus neonatorum,
demam tifoid, kusta, pes, antraks.
2. Penyakit infeksi oleh virus
(DBD, chikungunya, campak, hepatitis,
rabies)
3. Penyakit infeksi oleh parasit
(malaria, cacing. Filariasis)
Faktor Yang Mempengarugi
1) Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor penting yang
mempengaruhi keseimbangan antara host
dan agen
Lingkungan terdiri dari faktor fisik dan non
fisik.
Lingkungan fisik :
1. Kedaan geografis
2. Kelembapan udara
3. Temperatur
4. Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan Non Fisik :
1. Sosial (pendidikan dan pekerjaan)
2. Budaya (adat kebiasaan turun temurun)
3. Ekonomi (kebijakan mickro dan kebijakan
lokal)
4. Politik (suksesi kepemimpinan yang
mempengaruhi kebijakan pencegahan dan
penanggulangan suatu penyakit)
2) Agen
OSalah satu sifat agen penyakit adalah
virulensi
OVirulensi merupakan kemampuan
atau keganasan suatu agen penyebab
penyakit untuk menimbulkan
kerusakan pada sasaran
3) Host
O Karakteristik (umur, jenis kelamin, pekerjaan,
keturunan, ras, gaya hidup)
O Gizi atau daya tahan
O Pertahanan tubuh
O Kesehatan pribadi
O Gejala dan tanda penyakit
O Pengobatan
Mekanisme Penularan

1. Kontak langsung (hubungan seks, kulit)


2. Udara ( percikan ludah, dahak atau
bersin)
3. Makanan dan minuman
4. Vektor (nyamuk, pinjal, anjing, kucing,
kera)
Model penyakit tropis
1. Penyakit infeksi oleh bakteri
2. Penyakit oleh infeksi virus
3. Penyakit infeksi oleh parasit
MEKANISME PENULARAN
DAN PEMBERANTASANNYA
OPenyakit-penyakit yang dapat
menular itu terjadi sebagai akibat
dari adanya interaksi antara agent,
proses transmisi, host (penjamu)
dan lingkungan.
a. Agent Infeksius
Sejumlah mikroorganisme
menyebabkan terjadinya penyakit pada
manusia.
Infeksi itu adalah masuk dan
berkembangnya atau
bermultiplikasinya sebuah agent yang
infeksius di dalam host (pejamu).
b. Transmisi

merupakan penghubung kedua yang


terdapat di dalam rantai infeksi, yang
merupakan penyebaran dari sebuah agent
infeksius melalui lingkungan atau
manusia yang lainnya. Transmisi dapat
terjadi secara langsung atau tidak
langsung.
1) Transmisi secara langsung merupakan pemindahan
dari agent infeksius yang berasal dari host yang
terinfeksi atau reservoir ke suatu tempat masuk yang
tepat, yang mengakibatkan terjadinya infeksi pada
manusia.
2) Pemindahan ini dapat berupa kontak langsung, seperti
sentuhan, ciuman, atau hubungan kelamin, atau
dengan penyebaran secara langsung dari droplet, yaitu
melalui bersin atau batuk-batuk. Transfusi darah dan
infeksi transplasental dari ibu kepada fetus mungkin
merupakan transmisi penting yang lain.
2) Transmisi secara tidak langsung mungkin adalah
penularan melalui vehikel, penularan melalui vektor
atau penularan melalui udara. Penularan melalui
vehikel itu terjadi melalui material-material, misalkan
saja adalah makan, pakaian, perlengkapan tidur, dan
alat –alat untuk memasak. Penularan melalui vektor
terjadi bila agent dibawa oleh seekor serangga atau
binatang (vektor) lainnya kepada seorang host yang
rentan; agent tersebut melakukan multiplikasi atau
tidak dalam vektor. Transmisi melalui udara dalam
jarak yang amat jauh sekali terjadi bila diseminasi dari
doplet yang amat sedikit itu mengenai sebuah titik
masuk yang tepat, biasanya adalah saluran pernapasan.
Partikel-partikel debu juga dapat berperan dalam
penularan melalui udara, sebagai contoh adalah spora-
spora jamur.
c. Host (Pejamu)

O Host adalah hubungan ketiga yang terdapat di


dalam rantai infeksi dan didefinisikan sebagai
orang atau binatang yang memberikan tempat
yang cocok bagi suatu agent yang infeksius
untuk tumbuh dan memperbanyak diri dalam
kondisi yang alamiah.
d. Lingkungan
O Lingkungan memegang peranan yang amat
penting dalam penyebaran penyakit-penyakit
menular. Sanitasi umum, temperatur, kondisi
udara, dan kualitas air adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi seluruh tahap-tahap yang
ada di dalam rantai infeksi.
Upaya Yang Dapat Dilakukan Dalam
Penanggulangan Wabah
1. Penyelidikan epidemiologis, yaitu
melakukan penyelidikan untuk mengenal
sifat-sifat penyebabnya serta faktor yang
dapat menimbulkan wabah.
2. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan
isolasi penderita termasuk karantina.
3. Pencegahan dan pengebalan, yaitu tindakan
yang dilakukan untuk memberikan
perlindungan kepada mereka yang belum
sakit tetapi memiliki resiko terkena penyakit.
5. Pemusnahan penyebab penyakit, yaitu bibit penyakit
yang dapat berupa bakteri, virus, dan lain-lain.
6. Penanganan jenazah akibat wabah.
7. Penyuluhan kepada masyarakat.
Strategi untuk mengendalikan
penyakit tropis
1. Pengeringan lahan basah untuk mengurangi populasi
serangga dan vektor lainnya.
2. Aplikasi insektisida dan / atau penolak serangga)
pada permukaan strategis seperti: pakaian, kulit,
bangunan, habitat serangga, dan kelambu.
3. Penggunaan kelambu tempat tidur atas (juga dikenal
sebagai "kelambu") untuk mengurangi penularan
malam hari, karena spesies tertentu dari nyamuk
tropis pakan terutama di malam hari.
4. Penggunaan air sumur, dan / atau
penyaringan air, filter air, atau air
pengobatan dengan tablet air untuk
menghasilkan air minum bebas dari
parasit.
5. Pengembangan dan penggunaan vaksin
untuk mempromosikan kekebalan
penyakit.
6. Farmakologis pra-pajanan (untuk
mencegah penyakit sebelum pajanan
terhadap lingkungan dan / atau vektor).
7. Farmakologis profilaksis pasca pajanan (untuk
mencegah penyakit setelah terpapar lingkungan
dan / atau vektor).
8. Terapi farmakologis (untuk mengobati penyakit
setelah infeksi atau infestasi).
9. Membantu dengan pembangunan ekonomi di daerah
endemik. Misalnya dengan memberikan kredit mikro
untuk memungkinkan investasi di bidang pertanian
lebih efisien dan produktif.

Anda mungkin juga menyukai