Transmisi adalah penularan atau penyebaran penyakit. Setiap penyakit memiliki karakteristik
transmisi berdasarkan sifat agen infeksi yang menyebabkannya. Biasanya setiap jenis agen
infeksi disebabkan oleh satu atau beberapa organisme yang berbeda. Transmisi bisa bersifat
langsung, tidak langsung, lewat udara, atau air. Tempat masuk bakteri patogen ke dalam tubuh
yang paling sering adalah tempat bertemunya selaput lendir dengan kulit: saluran pernapasan
(jalan napas atas dan bawah), gastrointesnital (terutama mulut), genital, dan saluran kemih.
Penyakit dapat menular sebagai akibat dari adanya interaksi agen, proses transmisi, dan penjamu.
Beberapa faktor yang memengaruhi transmisi agen infeksius yakni:
Contoh: Virus Hepatitis A bertahan hidup dalam kerang laut tetapi tidak dapat berkembang biak,
Pseudomonas dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam reservoir nebulizer, serta
berbagai mikroorganisme yang banyak hidup di kulit, di rongga, dalam cairan, dan cairan yang
keluar dari tubuh.
Luka kotor atau infeksi (Dirty or Infected Wounds) adalah terdapatnya mikroorganisme pada
luka. Dan tentunya kemungkinan terjadinya infeksi pada luka jenis ini akan semakin besar
dengan adanya mikroorganisme tersebut. misal, infeksi luka rabies.
Inokulasi
merupakan kegiatan pemindahan mikroorganisme baik berupa bakteri maupun jamur dari
tempat atau sumber asalnya ke medium baru yang telah dibuat dengan tingkat ketelitian yang
sangat tinggi dan aseptis. Dengan demikian akan didapatkan biakan mikroorganisme murni
yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran maupun untuk kepentingan lainnya seperti
kepentingan industri, pertanian, dan kesehatan Inokulasi yang baik ditentukan oleh tingkat
sterilitas ruangan, alat, dan tenaga pelaksana baik kebersihan maupun teknik inokulasinya.
misal, gigitan serangga, suntikan serum hepatitis.
Putra, Prianka Bayu, Sigit Kirana Lintang Bhima, and Tuntas Dhanardhono. Hubungan
Lama Masa Bekerja Petugas Pemulasaran Jenazah Dengan Pengetahuan Infeksi Dapatan Dari
Kamar Jenazah. Diss. Faculty of Medicine Diponegoro University, 2014.
Nur, Rohmah Resty P., Agus Sarwo Prayogi, and Eko Suryani. PENERAPAN KOMPRES
HANGAT PADA ANAK DEMAM DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
NYAMAN DI RSUD SLEMAN. Diss. poltekkes kemenkes yogyakarta, 2018.