Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TRANSMISI AGEN-AGEN INFEKSIUS


MUHAMMAD ARDIANTO RODIN
Agen infeksi (infectious agent) adalah Mikroorganisme
yang dapat menyebabkan infeksi. Pada manusia dapat
berupa bakteri , virus, ricketsia, jamur dan parasit.
Dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu: patogenitas, virulensi,
dan jumlah (dosis, atau load).
Transmisi (cara penularan) adalah mekanisme
bagaimana transport agen infeksi dari reservoir ke
penderita (yang suseptibel).
LANJUTAN

 Melalui Vehikulum : Bahan yang dapat berperan dalam mempertahankan


kehidupan kuman penyebab sampai masuk (tertelan atau terokulasi) pada
pejamu yang rentan. Contoh: air, darah, serum, plasma, tinja, makanan

 Melalui Vektor : Artropoda (umumnya serangga) atau binatang lain yang


dapat menularkan kuman penyebab cara menggigit pejamu yang rentan atau
menimbun kuman penyebab pada kulit pejamu atau makanan. Contoh:
nyamuk, lalat, pinjal/kutu, binatang pengerat
Transmisi agen
infeksius
Faktor yang mempengaruhi transmisi

1. Faktor dari agen infeksius sendiri


Potensi mikroorganisme atau parasit untuk
menyebabkan penyakit tergantung beberapa faktor,
antara lain: kecukupan jumlah organisme (dosis),
virulensi atau kemampuan agen untuk bertahan hidup
dalam tubuh host atau di luar tubuh host, kemampuan
untuk masuk dan bertahan hidup dalam tubuh host,
dan kerentanan tubuh host (daya tahan host)
2. Sumber penular (reservoir).
 Tempat di mana patogen dapat bertahan hidup tetapi belum tentu dapat berkembang biak. Meski begitu tetap
ada peluang bagi agen infeksius melakukan transmisi dan menimbulkan infeksi pada makhluk hidup.
Reservoir terdiri dari hewan dan manusia.
 Contoh: Virus Hepatitis A bertahan hidup dalam kerang laut tetapi tidak dapat berkembang
biak, Pseudomonas dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam reservoir nebulizer, serta berbagai
mikroorganisme yang banyak hidup di kulit, di rongga, dalam cairan, dan cairan yang keluar dari tubuh
Penularan kontak secara langsung
Merupakan Penularan kontak fisik antara sumber dengan penjamu yang
rentan atay individu ke individu.
Contoh :
1. Kontaminasi dan Luka. Seperti infeksi luka rabies
2. Inokulasi. Misal : gigitan serangga, suntikan serum hepatitis
3. Menelan makanan dan minuman yang terkontaminasi
4. Menghirup debu dan droplet
4. Penularan kontak secara tidak langsung
Yaitu penularan melalui kontak penjamu yang rentan dengan
benda mati yang terkontaminasi. Misalnya, melalui jarum,
benda tajam, lingkungan, udara (airbone), air, dan vektor
(lalat, nyamuk)
5. Kerentanan host (penjamu)
 Dapat terkena infeksi tergantung pada keretanannya terhadap agen infeksius. Kerentanan bergantung pada
derajat ketahanan tubuh individu terhadap patogen. Meskipun secara konstan kontak dengan
mikroorganisme dalam jumlah yang besar, infeksi tidak akan terjadi sampai individu rentan terhadap
kekuatandan jumlah mikroorganisme tersebut.
 Penjamu yang rentan banyak ditemukan di tempat pelayanan kesehatan, mereka yang mengalami gangguan
sistem kekebalan tubuh meliputi anak kecil atau bayi, lanjut usia, orang dengan penyakit kronois, orang
yang menerima terapi medis seperti kemoterapi, atau steroid dosis tinggi, orang dengan luka terbuka.
Rantai Infeksi
Agen infeksi (infectious agent) adalah Mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi. Pada manusia dapat
berupa bakteri , virus, ricketsia, jamur dan parasit. Dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu: patogenitas, virulensi, dan
jumlah (dosis, atau load)
Reservoir atau tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang biak dan siap ditularkan kepada
orang. Reservoir yang paling umumadalah manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air dan bahan-bahan
organik lainnya. Pada manusia: permukaan kulit, selaput lendir saluran nafas atas, usus dan vagina
Port of exit ( Pintu keluar) adalah jalan darimana agen infeksi meninggalkan reservoir. Pintu keluar meliputi :
saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin, kulit dan membrana mukosa,
transplasenta dan darah serta cairan tubuh lain.
Transmisi (cara penularan) adalah mekanisme bagaimana transport agen infeksi dari reservoir ke penderita
(yang suseptibel).
Port of entry (Pintu masuk) adalah Tempat dimana agen infeksi memasuki pejamu (yang suseptibel). Pintu
masuk bisa melalui: saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin, selaput lendir, serta
kulit yang tidak utuh (luka).
Pejamu rentan (suseptibel) adalah orang yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang cukup untuk melawan
agen infeksi serta mencegah infeksi atau penyakit. Faktor yang mempengaruhi: umur, status gizi, status
imunisasi, penyakit kronis, luka bakar yang luas, trauma atau pembedahan, pengobatan imunosupresan.
Sedangkan faktor lain yang mungkin berpengaruh adalah jenis kelamin, ras atau etnis tertentu, status ekonomi,
gaya hidup, pekerjaan dan herediter.
Rantai Penularan
Terjadinya Infeksi di rumah sakit
Strategi pencegahan dan pengendalian
infeksi
1. Peningkatan daya tahan penjamu, dapat pemberian imunisasi aktif (contoh vaksinasi
hepatitis B), atau pemberian imunisasi pasif (imunoglobulin). Promosi kesehatan secara
umum termasuk nutrisi yang adekuat akan meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Inaktivasi agen penyebab infeksi, dapat dilakukan metode fisik maupun kimiawi. Contoh
metode fisik adalah pemanasan (pasteurisasi atau sterilisasi) dan memasak makanan
seperlunya. Metode kimiawi termasuk klorinasi air, disinfeksi.

3. Memutus mata rantai penularan. Merupakan hal yang paling mudah untuk mencegah
penularan penyakit infeksi, tetapi hasilnya bergantung kepeda ketaatan petugas dalam
melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai