Anda di halaman 1dari 4

Komponen proses Kejadian Penyakit Menular

Periode Pre-Patogenesis

A. Faktor Penyebab Penyakit Menular (AGENT)


Unsur biologis, dari partikel virus sampai organisme multiseluler yang kompleks.-
Arthropoda (serangga)- Helminthes ( Cacing)- Protozoa- Fungi (jamur)- Bakteri-
Spirochaeta- Rickettsia- Virus

1. Sifat alami dan karakteristik agent


a. Karakteristik biologik dan kimiawiMorfologi, motilitas, fisiologi, reproduksi,
metabolisme, nutrisi, suhu dan kemampuan hidup pada suhu, kelembaban, dan
kadar oksigen tertentu, tipe dan jumlah toksin yang dihasilkan, jumlah antigen,
dan siklus hidup.
b. b. Resistance fisik dan kimiawi serta viabilitas Terhadap cahaya matahari,
ultraviolet, listrik, sinar x, radium, gelombang sonik dan supersonik, desikasi, dry
heat, moist heat, dingin, pembekuan (freezing), daya tahan thd air, asam, basa,
garam, alkohol, fenol dll.

2. Karakteristik Agent berkaitan dengan Host


a. Infektifitas- Kemampuan unsur penyebab masuk dan berkembang biak.dapat
dianggap bahwa jumlah minimal dari unsur penyebab untuk menimbulkan
infeksi terhadap 50% pejamu spesies sama.

- Dipengaruhi oleh sifat penyebab, cara penularan, sumber penularan, serta faktor
pejamu seperti umur, sex dll.- Infektifitas tinggi : campak. Infektifitas rendah :
lepra

b. Patogenesitas- Kemampuan agent untuk menghasilkan penyakit dgn


gejala klinik yang jelas.- Dipengaruhi oleh adanya infektivitas-
Staphillococcus tidak patogen bila di rektum. Tapi bila di rongga
peritoneum atau selaput otak, akan serius.
c. Virulensi- Nilai proporsi penderita dgn gejala klinis yang berat thd seluruh
penderita dgn gejala klinis yang jelas.- Dipengaruhi dosis, cara
masuk/penularan, faktor pejamu.- Poliomyelitis lebih berbahaya bila
mengenai org dewasa daripada anak-anak.
d. Antigenesitas/ Imunogenisitas- Kemampuan AGENT menstimulasi HOST
untuk menghasilkan kekebalan/imunitas.- Dapat berupa kekebalan
humoral primer, kekebalan seluler atau campuran keduanya.- Dipengaruhi
oleh faktor pejamu, dosis dan virulensi infeksi.- Campak dapat
menghasilkan kekebalan seumur hidup. Gonococcus tidak demikian,
orang dapat terkena gonore beberapa kali.
3. Karakteristik Agent berkaitan dengan Environment

Sumber Penularan (reservoir)- Unsur penyebab penyakit adl unsur biologis. Butuh
tempat ideal berkembang biak dan bertahan.- Reservoir adl organisme hidup/mati,
dimana penyebab penyakit hidup normal dan berkembang biak. Reservoir dapat
berupa manusia, binatang, tumbuhan serta lingkungan lainnya.- Reservoir
merupakan pusat penyakit menular, karena merupakan komponen utama dari
lingkaran penularan dan sekaligus sebagai sumber penularan.

a. Manusia sebagai reservoir- Lingkaran penularan penyakit yang sangat sederhana,


reservoir manusia serta penularan dari manusia ke manusia.- Misalnya ISP oleh
virus/bakteri, difteri, pertussis, TBC, influensa, GO, sipilis, lepra.- Penularan penyakit
ke pejamu potensial :proses kolonisasi, proses infeksi terselubung (covert), proses
menderita penyakit (overt)- Manusia sbg reservoir dapat sebagai penderita, juga sbg
carrier.

Manusia sbg carrier dibagi :Healthy carrier : poliomyelitis, hepatitis B,dll.Incubatory


carrier : chicken pox, measles, dll.Convalescent carrier : klpk salmonella, difteri, dll.
Chronic carrier : tifus abdominalis, hepatitis B, dll.

Manusia sbg reservoir dibagi :1. Reservoir yang selalu sbg penderita : cacar, TBC,
campak, lepra, dll.2. Reservoir sbg penderita dan carrier : difteri, kolera, tifus
abdominalis, dll.3. Reservoir sbg penderita, tdk dpt menularkan tanpa vektor/pejamu
lain : malaria, filaria, dll.

b. Reservoir binatang atau benda lainPenyakit yang secara alamiah dijumpai di


hewan vertebrata,juga menularkan ke manusia (reservoir utama adl binatang)
Penyakit → Reservoir1. Rabies → Anjing2. Bovine TBC → Sapi3. Typhus, Scrub &
Murine → Tikus4. Leptospirosis → Tikus5. Trichinosis → Babi6. Hidatosis → Anjing7.
Brucellosis → Sapi, Kambing8. Pes → Tikus

Sumber penularan

o Penderita
o Pembawa kuman
o Binatang sakit
o Tumbuhan /benda

Cara penularan

1. Kontak langsung
2. Melalui udara
3. Melalui makanan/minuman
4. Melalui vector
B. Faktor Pejamu (HOST)
1. Umur, jenis kelamin, ras
2. Hereditas, perkembangan individu
3. Tingkah laku dan kebiasaan
4. Mekanisme pertahanan tubuh umum maupun spesifik
5. Status gizi

C. Faktor Lingkungan (ENVIRONMENT)


1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan sosial-ekonomi
3. Lingkungan biologik

Periode PatogenesisMekanisme Patogenesis adalah efek patogen yang dihasilkan


oleh unsur penyebab infeksi dapat terjadi karena mekanisme:

- Invasi langsung ke jaringan : Penyakit parasit seperti amubiasis,


giardiasis.Beberapa jenis cacing nematoda, cestoda. Infeksi bakteri (meningitis), ISK,
faringitis, virus, dsb.- Produksi toksin oleh unsur penyebab :Seperti tetanus, difteri,
enterotoksin dari E. Coli .- Rangsang imunologis atau reaksi alergi: Termasuk
tuberculosis, DBD, dll.- Infeksi yang menetap (infeksi laten): Bakteri mungkin tetap
berada di pejamu dengan keadaan tanpa gejala setelah mengalami infeksi. Seperti
hemophillus influenzae, neisseria meningitidis, streptococcus, dll. Jenis infeksi virus
mis. Herpes zoster, herpes simplex, varicella zoster, encephlitis, dsb.- Peningkatan
kepekaan pejamu melawan obat yang tidak toksis: Rey’s syndrom, dimana infeksi
virus dpt menyebabkan encephalopathy bila diobati salisilat.- Ketidakmampuan
membentuk imunitas: AIDS, CFR 70%.

Mekanisme Penularan Penyakit

1. Cara unsur penyebab keluar dari pejamu- Melalui konjungtiva ; penyakit


mata.- Melalui saluran napas (droplet) ; karena batuk, bersin, bicara atau udara
pernapasan. Seperti TBC, influensa, difteri, campak, dll.- Melalui pencernaan ; lewat
ludah, muntah atau tinja. Umpamanya kolera, tifus abdominalis, kecacingan, dll.-
Melalui saluran urogenitalia ; hepatitis.- Melalui luka ; paa kulit atau mukosa, seperti
sifilis, frambusia, dll.- Secara mekanik ; seperti suntikan atau gigitan, antara lain
malaria, hepatitis, AIDS, dll.

2. Cara penularan (mode of transmission)a. Direct transmissionPerpindahan


sejumlah unsur penyebab dari reservoir langsung ke pejamu potensial melalui portal
of entry.

1. Penularan langsung orang ke orang: sifilis, GO, lymphogranuloma venerum,


chlamydia trachomatis, hepatitis B, AIDS, dll.2. Penularan langsung dari hewan ke
orang:kelompok zoonosis.3. Penularan langsung dari tumbuhan ke orang: penyakit
jamur.4. Penularan dari orang ke orang melalui kontak benda lain; kontak dgn benda
terkontaminasi. Melalui tanah : ancylostomiasis, trichuris, dll. Melalui air :
schistomiasis.
b. Air borne disease- Penularan sebagian besar melalui udara, atau kontak langsung.
- Terdapat dua bentuk ; droplet nucklei dan dust (debu).- Misalnya : TBC, virus
smallpox, streptococcus hemoliticus, difteri, dsb.

c. Vehicle borne diseaseMelalui benda mati spt makanan, minuman, susu, alat dapur,
alat bedah, mainan, dsb.- Water borne disease ; cholera, tifus, hepatitis, dll- Food
borne disease ; salmonellosis, disentri, dll- Milk borne disease ; TBC, enteric fever,
infant diare, dll

d. Penularan melalui vektor (vektor borne disease)Vektor : si pembawa (latin), gol


arthropoda (avertebrata) yang dpt memindahkan penyakit dari reservoir ke pejamu
potensial.

1. Mosquito borne disease ; malaria, DBD, yellow fever, virus encephalitis, dll.
2. Louse borne disease ; epidemic tifus fever.
3. Flea borne dosease ; pes, tifus murin.
4. Mite borne disease ; tsutsugamushi, dll.
5. Tick borne disease ; spotted fever, epidemic relapsing fever.
6. Oleh serangga lain ; sunfly fever, lesmaniasis, barthonellosis (lalat
phlebotobus), trypanosomiasis (lalat tsetse di Afrika).

Anda mungkin juga menyukai