Anda di halaman 1dari 50

CRP 1 LESSON 2

CONCEPT OF DISEASE IN
EPIDEMIOLOGY

Lucy Widasari, dr, MSi


Medical Research Unit Medical Faculty UPN “Veteran”
What’s Epidemiology ?

Ilmu yang mempelajari tentang penyebaran /


distribusi suatu penyakit serta determinan-
determinan yang mempengaruhi penyakit
tersebut

Memberi informasi :
Dimana penyakit ini cukup prevalen, dan
kelompok penduduk mana yg mudah terserang
KUTIPAN HARIAN PIKIRAN RAKYAT

Demam Berdarah Merenggut 23 Orang BANDUNG, (PR).-

Demam berdarah (DB) terus menebarkan maut dan ancaman.


Penyakit yang disebabkan virus dengue dengan perantaraan
nyamuk Aedes aegypti sebagai vektornya itu, telah merenggut
nyawa puluhan orang dan menyebabkan ribuan orang lainnya
masuk rumah sakit. Hingga Selasa (17/2) pukul 18.00 WIB, di Jawa
Barat saja sedikitnya 23 orang dinyatakan meninggal karena DB.
Sedangkan jumlah penderita yang terdeteksi dan mendapat
perawatan di rumah sakit mencapai 1.076 orang, yang tersebar di
sembilan kota/kabupaten di Jawa Barat.
IS IT A PROBLEM
FOR US ?
UNTUK MENJAWAB MASALAH DALAM
PENATALASANAAN WABAH DENGUE
HEMORRHAGIC FEVER

1. MENDEFINISIKAN FAKTOR2 YG
MEMPENGARUHI TERJADINYA PENYAKIT
2. PENGOBATAN SESUAI
3. PENCEGAHAN
OBJEKTIF

MENDEFINISIKAN PENYEBAB TERJADINYA


PENYAKIT ORANG (PERSON) TEMPAT (PLACE),
DAN WAKTU (TIME) YANG MEMPENGARUHI
TERJADINYA SUATU PENYAKIT
FAKTOR YG MEMPENGARUHI TERJADINYA
PENYAKIT
NECESSARY, PENYEBAB YG HARUS ADA UNTUK
TERJADINYA SUATU PENYAKIT

Mis. adanya bibit penyakit

SUFFICIENT, PENYEBAB YG TIDAK TERELAKKAN


UNTUK TERJADINYA SUATU PENYAKIT

Mis : daya tahan tubuh rendah


FAKTOR PENYEBAB

1. Faktor Predisposisi (Predisposing factors) : umur,


jenis kelamin dan penyakit sebelumnya yang
pernah diderita
2. Faktor yang mendukung (Enabling factors) :
pendapatan rendah, gizi yg buruk, perumahan
buruk, dan tidak adekuatnya penatalaksanaan
medis
3. Faktor pencetus (Precipitating factors): terpapar
dengan agent penyakit spesifik / noxious agent
4. Faktor yang memperkuat/mendorong (Reinforcing
factors) : terpapar berulang, kerja keras
berlebihan
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI

TRADITIONAL MODEL PENYEBAB TIMBULNYA


PENYAKIT INFEKSI
Proses timbulnya penyakit
Terdapat 3 faktor( "triad" ) yg berperan
thd timbulnya penyakit  penyebab
majemuk (“Multiple Causation Of
Disease”, penyebab majemuk timbulnya
penyakit):

Agent

Host (induk semang)

Environment
AGENT : elemen atau substansi, hidup/mati,
keberadaannya (atau ketidakberadaannya)
dapat menyebabkan proses penyakit.

HOST : orang atau binatang, yg memberikan


tempat yg cocok bagi sebuah agent yg
terinfeksi untuk tumbuh dan memperbanyak
diri dalam kondisi alamiah

Faktor Host : faktor intrinsik yg berpengaruh


pada paparan individu, suseptibilitas atau
respons terhadap agent penyebab.
LINGKUNGAN (ENVIRONMENT):

Sebagai agregat dari seluruh kondisi


eksternal yg mempengaruhi kehidupan dan
pertumbuhan organisme.

Faktor lingkungan : faktor ekstrinsik yg


berpengaruh pd agent dan kemungkinan
terjadinya pemaparan thd agent.
AGENT

a. Agent Nutrisi :
Karbohidrat, Vitamin, Lemak, Protein,
Mineral, Air.
Contohnya :
- Diabetes mellitus, Obesitas,
Hyperlipidemia, Kwashiorkor .
- Avitaminosis
- Cretinism, anemia
- Edema, Dehidrasi
b. Agent Kimia
Polutan , obat2an, Hg, Pb, Ag, Arsenicum,
Pesticide e.g. Chlorinated Hydrocarbon  CCl4 :
DDT, Endrin, Dieldrin and Organo Phosphate :
diacynon, malathion, butazinon ; cosmetics, etc.

c. Agent Fisika
Collision, kecelakaan lalu lintas, gigitan serangga,
heat stroke; debu, dll.
d. Agent Infeksi :
- Virus : Dengue, Morbili, Varicella, Hepatitis
- Ricketsia  :  Typhus  exanthematicus,  Rocky
  Mountain Spotted  Fever, Scrub
typhus  (rat-bite fever).
- Bacteria : Gram (+), Gram (-) ; Bacile, coccus,

acid fast resistence, anaerob, etc.


- Jamur : Tinea capitis, Tinea cruris, Tinea
pedis.
- Protozoa : Plasmodium, Amoeba .
- Metazoa : Worm -> Ascaris , Ancylostoma,
etc.
HOST

Terdapat beberapa faktor intrinsik yg


berpengaruh thd proses penyakit :
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Genetik-Herediter
d. Ethnic / ras
e. Status Psikologis
f. Habit / behaviour
g. Status Immunologik
h. Perjalanan penyakitnya
LINGKUNGAN

1. Lingkungan Fisik :
Geographik, Geologi, Climate

2. Lingkungan Biologik :
Manusia, tumbuhan, hewan; kepadatan
populasi, flora dan fauna pada makanan.

3. Sosialekonomi :
pendapatan, pendidikan, budaya,
urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, poverty,
fertilitas dll.
NATURAL HISTORY AND
SPECTRUM OF DISEASE
Riwayat Alamiah Penyakit

Perjalanan proses penyakit pd


individu pd ketiadaan intervensi

sembuh

Terpapar host penyakit Penyakit lanjut

mati
MASA INKUBASI

Interval waktu (jam, hari, atau minggu) antara


masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh manusia
sampai dengan pertama kali menunjukkan gejala
klinis suatu penyakit

Tergantung pada :
• Portal of entry (trdpt defense mechanism)
• Kemampuan multiplikasi (infectivity).
• Banyaknya agents
• Banyaknya antibodi pada host
 Variasi sangat tergantung pada masing2 individu
Jenis masa inkubasi pada wabah suatu penyakit

A B

A : miring ke kiri, jika penyakit memiliki masa


inkubasi yg pendek

B : miring ke kanan, jika penyakit memiliki


masa inkubasi yg panjang
DEFENSE MECHANISM

KEMAMPUAN BEREAKSI TERHADAP INVASI


AGENT DLM TUBUH

Terdiri dari:
• Defense mechanism eksternal :
reaksi fisika dan kimia
• Defense mechanism internal :
imunitas seluler dan humoral
Contoh barriers eksternal
Sistem Respirasi :
Kemampuan menghidu, refleks batuk dan refleks
bersin, membran mukosa, bulu hidung, epithel silia.
Partikel ukuran < 5 dapat langsung masuk ke dalam
alveoli.
Sistem Pencernaan :
Kemampuan merasakan, refleks muntah, cairan asam
lambung, peristaltis usus

Kulit :
Struktur kulit, kelenjar sebaceous, apocrine dan
accrine, rambut.

Mata : refleks berkedip, bulu mata, air mata.


Jika barrier eksternal tidak dapat mengeliminasi
egent, akan timbul mekanisme defens internal yg
akan berlanjut pada proses defens mekanisme
lain, seperti :

-Inflamasi

-Isolasi oleh fibrosit

-Fagositosis oleh makrofag

-Reaksi antibodi

Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan


defense mekanism internal.
PERJALANAN ALAMIAH SUATU PENYAKIT DAN
SPECTRUM PENYAKIT BERGUNA BAGI KLINIKUS DAN

PETUGAS KESEHATAN MASYARAKAT :


Bagi klinikus : karena kasus penyakit yg
ditegakkan oleh klinikus dlm sebuah komunitas
seringkali hanya menggambarkan “tip of the
iceberg”, sangat penting untuk melakukan
penemuan kasus (case finding) dan
melaporkannya pada petugas kesehatan
masyarakat.
Bagi Petugas Kesehatan Masyarakat : saat
mencari kasus yg tidak terdeteksi, dapat sbg
upaya pencegahan penularan penyakit dan
pencegahan terjadinya wabah.
ICEBERG PHENOMENE
CLINIC

CLINICAL
HORIZON

SUB CLINIC CURE

Proporsi pasien subklinik jumlahnya lebih besar dibandingkan


pasien dengan gejala klinik lengkap
Jumlah tsb harus dpt dideteksi dini, sebab memiliki
kemampuan menularkan penyakit yg dpt menimbulkan wabah
RANTAI INFEKSI
KARAKTERISTIK AGENT

1. Karakteristik alamiah Agent


Morfologi, fisiologi, reproduksi, motilitas,
metabolisme, kebutuhan oksigen , temperatur,
produksi toxin, antigen, siklus hidup, reaksi
terhadap substansi fisika dan kimia.
2. Karakteristik agent berkaitan dgn infeksi pd
manusia :
a. infectivity b. pathogenicity c. virulensi
d. antigenicity e. tropism
3. Reservoir of Agent --- Sumber Agent
Penyakit

4. Portal of Entry and Portal of Exit --- Pintu


Masuk dan Pintu Keluar Agent Penyakit

5. The Incubation period ---Masa Inkubasi

6. The spread of the disease --- Penyebaran


Penyakit

7. Natural cycle of infection --- Siklus Infeksi


INFECTIVITY
Kemampuan agent untuk menginfeksi,
beradaptasi, hidup dan bermultiplikasi dalam
host (pejamu).

PATHOGENICITY
Kemampuan agent untuk menimbulkan
reaksi lokal atau reaksi umum dalam tubuh
host (pejamu).

VIRULENSI
Kemampuan untuk menimbulkan gejala
klinis- bervariasi, dari rendah hingga amat
tinggi (ukuran keganasan kuman).
ANTIGENICITY
Kemampuan agent untuk merangsang
pembentukan antibodi, seperti aglutinin, opsonin,
precipitin, antitoxin, sistem fixasi complement, dll.
Penyakit yg memiliki antigenisiti tinggi dapat
dicegah dengan IMUNISASI.

Misalnya :
• Memiliki antigenisiti ↑ : Demam tifoid, Morbilli
• Memiliki antigenisiti ± : Tuberculosis
• Virus Influenza memiliki banyak strain, shg sulit
mengembangkan vaksin yg efektif
Agent dengan :
infectivity dan pathogenicity ↑
 antigenicity ↓
menyebabkan penyakit dgn prevalensi tinggi di
masyarakat

infectivity ↑
pathogenicity ↓
menghasilkan gejala klinis ringan dan carrier
TROPISM

Kecenderungan agent untuk


menyenangi / menyerang dan berada di
tempat yang spesifik dari host.

 Cholera : sal. pencernaan


 Staphylococcus : kulit (>>)
 Herpes zoster : sistem syaraf
 Poliomyelitis : anterior-horn cells
medula spinalis
HERD IMMUNITY
Imunitas pada sekelompok orang / komunitas

Adalah daya tahan masyarakat terhadap


penyebaran penyakit infeksi tertentu karena
sebagian besar individu dari masyarakat tersebut
telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi
tersebut.

Misalnya
Suatu daerah berhasil melaksanakan program
imunisasi----→kekebalan masyarakat thd penyakit
yg ingin dicegah dgn imunisasi akan tinggi
sehingga tidak mudah terjadi wabah.
Sebaliknya, jika kekebalan individu anggota
masyarakat tersebut rendah, maka masyarakat mudah
terserang penyakit. Bila jumlah penederitanya
meningkat dengan pesat------→ timbul keadaan wabah
RESERVOIR

Habitat dimana agent infeksi hidup normal, tumbuh dan


berkembang biak--- →Menggambarkan sumber penularan
penyakit bagi penduduk yg rentan

Sumber Penularan Penyakit dapat dari :

• Reservoir Manusia

• Reservoir Binatang

• Reservoir Lingkungan
1. Reservoir manusia
-Seseorang dgn gejala penyakit tertentu
-Carrier

Carrier adalah seseorang yg mempunyai bibit


penyakit didalam tubuhnya, tanpa
menunjukkan adanya gejala penyakit, tetapi
orang tersebut dapat menularkan penyakitnya
kepada orang lain.
……lanjutan carrier

 Carrier asimptomatik (seseorang yang membawa


bibit penyakit tetapi tidak menunjukkan gejala
penyakit tersebut )

 Carrier masa Inkubasi (mampu menularkan penyakit


sebelum munculnya tanda dan gejala klinis dari
penyakit tsb)

 Carriers konvalesens atau masa penyembuhan


(masih mengandung bibit penyakit setelah sembuh
dari suatu penyakit)

 Carrier kronik (berlanjut infeksious atau membawa


bibit penyakit setelah bertahun tahun sembuh)
2. Hewan
Penyakit pada binatang vertebra yg dapat
menular pada manusia disebut zoonosis.
• Anjing, Kucing, kera : Rabies

• Tikus : Rat bite fever, Plaque ,


Leptospirosis

• Binatang peliharaan seperti domba,


kambing, unta, sapi, babi :
Anthrax, Brucellosis, Bovine
tuberculosis , Tularemia, Ring
worm
• Arthropoda : lalat, kecoa, nyamuk
3. Reservoir Lingkungan (tanah).
•Clostridia (tetanus, botulism, welchii )
•Fungi
•Bakteri ( partikel , contohnya.
Mycobacterium tuberculose )
• Parasit (helminthiasis)
PORTAL OF ENTRY AND PORTAL OF EXIT

Tempat dimana bibit penyakit / agent masuk dan


keluar dari tubuh host

Biasanya terkait erat dengan lokasi agent dalam


tubuh.

Sangat penting untuk dimengerti karena berkaitan


dengan :
o bagaimana penularan suatu penyakit
o memperkirakan cara bagaimana pencegahannya.
Pintu masuk dapat melalui :
- sistem pencernaan, - sitem pernafasan
- kulit, - genital, - mata
- sistem pembuluh darah

Pintu masuk nampaknya sama dengan pintu


keluar dari kuman
Kadang ada yang mempunyai pintu keluar yang
lain dari pintu masuknya.
Hepatitis infeksiosa, Typhus abdominalis selain
keluar`dari faeces juga ditemukan dalam urine dan
darah.
TRANSMISI / CARA PENULARAN

Menggambarkan mekanisme bagaimana agent


penyebab penyakit dapat menular kepada
manusia
Terdapat 4 cara penularan :
1. Transmisi kontak
- Kontak langsung, dgn kontak melalui
mukosa : genital-genital, oral - genital, oral -
oral
- Kontak tidak langsung, tangan - mulut,
droplet
2. Vehicle transmission
Transmisi melalui perantara seperti makanan,
cairan, susu, darah, serum, vaksin.
agent ditransmisikan dgn cara dimakan/minum,
disuntikkan atau inokulasi.
3. Transmisi melalui vektor
yg berperan : arthropoda
4. Air borne (melalui udara)
- droplet nuclei
- melalui partikel debu
Natural History Of Disease
Tahap : 5 Level Of Prevention
Leavell and Clark
1. Prepatogenesa : Health Promotion
2. Masa Inkubasi : Specific Protection
3. Penyakit Dini : Early Diagnosis
and Prompt Treatment
4. Penyakit Lanjut : Dissability Limitation
5. Akhir Penyakit : Rehabilitation
TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT

I. PENCEGAHAN PRIMER
”Health Promotion and Specific Protection”

Promosi Kesehatan, dengan cara :


1. Pendidikan (penyuluhan) Kesehatan
2. Pembinaan gizi perorangan / masyarakat
3. Perbaikan sanitasi lingkungan
4. Konseling pra nikah
5. Pemeriksaan fisik secara periodik
II. PENCEGAHAN SEKUNDER
“Early Diagnosis and Prompt Treatment”

1. Penemuan Kasus
2. Skrining penyakit
3. Pemeriksaan selektif
 Mengobati penyakit
 Mencegah penyebaran penyakit
 Mencegah terjadinya komplikasi dan
sequele (gejala sisa)
 Memperpendek perjalanan penyakit
III. PENCEGAHAN TERSIER
“Dissability Limitation and Rehabilitation”

Dissability Limitation :
 Penambahan latihan
 Menyiapkan fasilitas

Rehabilitation :
 Menyiapkan fasilitas
 Pendidikan
 Menyeleksi tempat
 Terapi kerja
 Perlindungan terhadap bibit penyakit
Thank you

Anda mungkin juga menyukai