2. Tujuan Dengan mengetahui status gizi pasien maka diet yang diberikan sesuai dengan
kebutuhannya.
3. Kebijakan Keputusan kepala Klinik Rawat Inap AMMYN Kabupaten Sukabumi
4. Referensi Kemenkes RI, DirJen Bina Gizi dan KIA tahun 2013, Pedoman Gizi Rumah Sakit
5. Langkah- Penanggung jawab gizi (ahli gizi) melakukan pengkajian gizi dalam 5 langkah, yaitu :
langkah a. Setiap pasien dilakukan anamnesa gizi berupa asupan makanan termasuk
Prosedur komposisi, pola makan, diet saat ini, aktifitas fisik dan olahraga dan kepedulian
terhadap gizi dan Kesehatan.
b. Melakukan pengkajian hasil laboratorium untuk mendeteksi adanya kelainan
biokimia yang beresiko terhadap masalah gizi.
c. Melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, tinggi lutut, kecepatan
pertumbuhan atau perubahan berat badan..
d. Pemeriksaan fisik menunjukan kesan klinis keadaan gizi pasien berupa
Kesehatan mulut dan gigi geligi, penampilan fisik, tebal lemak, ganguan
intestinal.
e. Melakukan pengkajian Riwayat personal berupa social ekonomi, budaya,
pekerjaan, umur, Pendidikan, Riwayat penyakit pasien, keluarga, Riwayat obat-
obatan yang dikonsumi
f. Menentukan diagnose gizi dan status gizi pasien
6. Unit terkait a. Dokter
b. Perawat
7. Dokumen
terkait a. Rekam Medis