Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI
TRANSMISI AGEN-AGEN
INFEKSIUS
DOSEN PENGAMPUH :
N S . R I S N A M E L I YA N I , S . K E P, . M . K E S

DISUSUN OLEH :
ANA DAHLIA
ANIDAR
D A M AYA N T I N A I B A H O
J U W I TA
SURIANTI
Agen infeksi (infectious agent) adalah Mikroorganisme
yang dapat menyebabkan infeksi. Pada manusia dapat
berupa bakteri , virus, ricketsia, jamur dan parasit.
Dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu: patogenitas, virulensi,
dan jumlah (dosis, atau load).
Transmisi (cara penularan) adalah mekanisme
bagaimana transport agen infeksi dari reservoir ke
penderita (yang suseptibel).
LANJUTAN
 Melalui Vehikulum : Bahan yang dapat berperan dalam mempertahankan kehidupan kuman
penyebab sampai masuk (tertelan atau terokulasi) pada pejamu yang rentan. Contoh: air,
darah, serum, plasma, tinja, makanan

 Melalui Vektor : Artropoda (umumnya serangga) atau binatang lain yang dapat menularkan
kuman penyebab cara menggigit pejamu yang rentan atau menimbun kuman penyebab pada
kulit pejamu atau makanan. Contoh: nyamuk, lalat, pinjal/kutu, binatang pengerat
Transmisi agen
infeksius
Faktor yang mempengaruhi transmisi
1. Faktor dari agen infeksius sendiri
Potensi mikroorganisme atau parasit untuk menyebabkan
penyakit tergantung beberapa faktor, antara lain: kecukupan
jumlah organisme (dosis), virulensi atau kemampuan agen
untuk bertahan hidup dalam tubuh host atau di luar tubuh
host, kemampuan untuk masuk dan bertahan hidup dalam
tubuh host, dan kerentanan tubuh host (daya tahan host)
2. Sumber penular (reservoir).
Tempat di mana patogen dapat bertahan hidup tetapi belum tentu dapat berkembang biak. Meski
begitu tetap ada peluang bagi agen infeksius melakukan transmisi dan menimbulkan infeksi pada
makhluk hidup. Reservoir terdiri dari hewan dan manusia.
Contoh: Virus Hepatitis A bertahan hidup dalam kerang laut tetapi tidak dapat berkembang
biak, Pseudomonas dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam reservoir nebulizer, serta
berbagai mikroorganisme yang banyak hidup di kulit, di rongga, dalam cairan, dan cairan yang keluar
dari tubuh
Penularan kontak secara langsung
Merupakan Penularan kontak fisik antara sumber dengan penjamu yang rentan atay
individu ke individu.
Contoh :
1.Kontaminasi dan Luka. Seperti infeksi luka rabies
2.Inokulasi. Misal : gigitan serangga, suntikan serum hepatitis
3.Menelan makanan dan minuman yang terkontaminasi
4.Menghirup debu dan droplet
4. Penularan kontak secara tidak langsung
Yaitu penularan melalui kontak penjamu yang rentan dengan
benda mati yang terkontaminasi. Misalnya, melalui jarum,
benda tajam, lingkungan, udara (airbone), air, dan vektor (lalat,
nyamuk)
5.Kerentanan host (penjamu)
Dapat terkena infeksi tergantung pada keretanannya terhadap agen infeksius. Kerentanan bergantung
pada derajat ketahanan tubuh individu terhadap patogen. Meskipun secara konstan kontak dengan
mikroorganisme dalam jumlah yang besar, infeksi tidak akan terjadi sampai individu rentan terhadap
kekuatandan jumlah mikroorganisme tersebut.
Penjamu yang rentan banyak ditemukan di tempat pelayanan kesehatan, mereka yang mengalami
gangguan sistem kekebalan tubuh meliputi anak kecil atau bayi, lanjut usia, orang dengan penyakit
kronois, orang yang menerima terapi medis seperti kemoterapi, atau steroid dosis tinggi, orang
dengan luka terbuka.
Rantai Infeksi
Agen infeksi (infectious agent) adalah Mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi. Pada
manusia dapat berupa bakteri , virus, ricketsia, jamur dan parasit. Dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:
patogenitas, virulensi, dan jumlah (dosis, atau load)
Reservoir atau tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang biak dan siap
ditularkan kepada orang. Reservoir yang paling umumadalah manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan,
tanah, air dan bahan-bahan organik lainnya. Pada manusia: permukaan kulit, selaput lendir saluran
nafas atas, usus dan vagina
Port of exit ( Pintu keluar) adalah jalan darimana agen infeksi meninggalkan reservoir. Pintu keluar
meliputi : saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin, kulit dan membrana
mukosa, transplasenta dan darah serta cairan tubuh lain.
Transmisi (cara penularan) adalah mekanisme bagaimana transport agen infeksi dari reservoir ke
penderita (yang suseptibel).
Port of entry (Pintu masuk) adalah Tempat dimana agen infeksi memasuki pejamu (yang suseptibel).
Pintu masuk bisa melalui: saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin,
selaput lendir, serta kulit yang tidak utuh (luka).
Pejamu rentan (suseptibel) adalah orang yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang cukup untuk
melawan agen infeksi serta mencegah infeksi atau penyakit. Faktor yang mempengaruhi: umur, status
gizi, status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar yang luas, trauma atau pembedahan, pengobatan
imunosupresan. Sedangkan faktor lain yang mungkin berpengaruh adalah jenis kelamin, ras atau etnis
tertentu, status ekonomi, gaya hidup, pekerjaan dan herediter.
Rantai Penularan
Terjadinya Infeksi di rumah sakit
Strategi pencegahan dan pengendalian infeksi
1. Peningkatan daya tahan penjamu, dapat pemberian imunisasi aktif (contoh vaksinasi hepatitis B), atau
pemberian imunisasi pasif (imunoglobulin). Promosi kesehatan secara umum termasuk nutrisi yang adekuat
akan meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Inaktivasi agen penyebab infeksi, dapat dilakukan metode fisik maupun kimiawi. Contoh metode fisik adalah
pemanasan (pasteurisasi atau sterilisasi) dan memasak makanan seperlunya. Metode kimiawi termasuk
klorinasi air, disinfeksi.

3. Memutus mata rantai penularan. Merupakan hal yang paling mudah untuk mencegah penularan penyakit
infeksi, tetapi hasilnya bergantung kepeda ketaatan petugas dalam melaksanakan prosedur yang telah
ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai