Strategi biasa yang sering dilakukan terkadang membuat salah satu pihak tidak puas,
berselisih paham atau justru semakin rukun satu sama lain. Banyak orang menemukan
dilemma ketika melakukan negosiasi karena terjebak dalam du acara yaitu :
Lembut (soft), negosiator yang beraliran soft cenderung berusaha menghindari masalah
sehingga dengan cepat menerima keputusan yang ditawarkan menuju satu
kesepakatan.
Keras (hard), para negosiator yang beraliran keras sering melihat kondisi yang
dihadapinya sebagai pertarungan yang harus dimenangkan sehingga akan merasa
lebih sukses ketika memperoleh kesepakatan yang disetujui pihak lainnya. Teknik
standar lainnya biasanya berada di antara kedua kutub ini, tetapi selalu melibatkan
pertukaran (trade-off) antara apa yang ingin diperoleh dengan apa yang diperoleh
bersama. Sebuah metode negosiasi yang dikembangkan oleh Harvard Negotiation
Project (Fisher dan Ury, 1999, XIV) menunjukkan adanya perubahan yang terjadi
diantara kedua kutub besar di atas.Metode ini menekankan pada upaya untuk
memperoleh keuntungan bersama daripada keuntungan sepihak.