Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH PENGENDALIAN VEKTOR DAN TIKUS

PENGENDALIAN
VEKTOR
KELOMPOK 3 :
Arrafi Huda Rahmani P23133015008
Dean Fajar Maulana P23133015011
Deandra Hafiza P23133015012
Elfa Julia P23133015017
Evi Mauleni P23133015019
Khalida Luthfiyasari P23133015029
Lamtiur Meidiana A P23133015031
Menurut Permenkes No.374/MENKES/PER/III/2010 tentang
pengendalian vektor.

1) Vektor adalah artropoda yang dapat menularkan,


memindahkah dan/atau menjadi sumber penular penyakit
terhadap manusia.

2) Pengendalian vektor adalah semua kegiatan atau tindakan


yang ditujukan untuk menurunkan populasi vektor serendah
mungkin sehingga keberadaannya tidak lagi berisiko untuk
terjadinya penularan penyakit tular vektor di suatu wilayah
atau menghindari kontak masyarakat dengan vektor
sehingga penularan penyakit tular vektor dapat dicegah.
3) Dinamika Penularan Penyakit adalah
perjalanan alamiah penyakit yang ditularkan
vektor dan faktor-faktor yang mempengaruhi
penularan penyakit meliputi : inang (host)
termasuk perilaku masyarakat, agent, dan
lingkungan.
Menurut WHO, pengendalian vektor penyakit sangat di
perlukan bagi beberapa macam penyakit karna berbagai
alasan :

1. Suatu penyakit belum ada obatnya ataupun vaksinnya,


seperti hampir semua penyakit yang disebabkan oleh virus.
2. Bila ada obat ataupun vaksin yang sudah ada, tetapi kerja
obat tadi belum efektif, terutama untuk penyakit parasiter.
3. Berbagai penyakit didapat pada banyak hewan selain
manusia, sehingga sulit untuk dikendalikan.

4. Sering menimbulkan cacat, seperti filariasis dan malaria.


5. Penyakit cepat menjalar, karena vektornya dapat bergerak
cepat seperti insecta yang bersayap.
TUJUAN PENGENDALIAN VEKTOR

1. Mencegah atau membatasi terjadinya penularan penyakit tular vektor di

suatu wilayah, sehingga penyakit tersebut dapat dicegah dan dikendalikan.

2. Menurunkan populasi vektor serendah mungkin secara cepat sehingga

keberadaannya tidak lagi berisiko untuk terjadinya penularan penyakit tular

vektor di suatu wilayah.

3. Menghindari kontak dengan vektor sehingga penularan penyakit tular vektor

dapat dicegah.

4. Meminimalkan gangguan yang disebabkan oleh binatang atau serangga

pengganggu
PENYELENGGARAAN
PENGENDALIAN VEKTOR
• Upaya penyelenggaraan pengendalian vektor dapat
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
pihak swasta dengan menggunakan metode pendekatan
pengendalian vektor terpadu (PVT).
• Upaya pengendalian vektor secara terpadu (PVT)
merupakan pendekatan pengendalian vektor yang dilakukan
berdasarkan pertimbangan keamanan, rasionalitas dan
efektivitas pelaksanaannya serta berkesinambungan.
• Upaya pengendalian vektor dilaksanakan
berdasarkan data hasil kajian surveilans
epidemiologi antara lain informasi tentang vektor
dan dinamika penularan penyakit tular vektor.
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH
VEKTOR

• Penyakit tular vektor merupakan penyakit yang


menular melalui hewan perantara (vektor). Penyakit
tular vektor meliputi malaria, arbovirosis seperti
Dengue, Chikungunya, Japanese B Encephalitis
(radang otak), filariasis limfatik (kaki gajah), dan pes
(sampar).
• Penyakit tersebut hingga kini masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia dengan angka
kesakitan dan kematian yang cukup tinggi dan
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).
• Penyakit tular vektor merupakan satu diantara
penyakit yang berbasis lingkungan yang
dipengaruhi oleh lingkungan fisik, biologi dan
sosial budaya. Ketiga faktor tersebut akan
saling mempengaruhi kejadian penyakit tular
vektor di daerah penyebarannya.
METODE PENGENDALIAN
VEKTOR
Pengendalian
Pengendalian
Fisik-
Biologis
Mekanika

Pengendalian Pengendalian
Kimiawi Lingkungan
Pengendalian Fisik-Mekanika
1. Modifikasi dan manipulasi lingkungan tempat perindukan
(3M, pembersihan lumut, penanaman bakau, pengeringan,
pengaliran/ drainase, dan lain-lain).
2. Pemasangan perangkap tikus atau perangkap serangga.
3. Pemasangan jaring kawat pada ventilasi.
4. Pemasangan kelambu.
5. Pemanfaatan sinar atau cahaya untuk menarik atau
menolak (to atrack and to repeal).
6. Pemanfaatan kondisi panas, dingin, musim/iklim untuk
memberantas vektor dan binatang pengganggu.
7. Pemanfaatan suara untuk menarik atau menolak vektor
dan binatang pengganggu.
8. Pembunuhan vektor dan binatang pengganggu
menggunakan alat pembunuh (pemukul,jepretan dengan
umpan dll).
9. Pengasapan menggunakan belerang untuk mengeluarkan
tikus dari sarangnya sekaligus peracunan.
10. Pembalikkan tanah sebelum ditanami.
11. Pemanfaatan arus listrik dengan umpan atau atracktant
untuk membunuh vektor dan binatang pengganggu
(perangkap serangga dengan listrik daya penarik
menggunakan lampu neon).
Pengendalian biologis
• Memelihara musuh alaminya

Musuh alami insekta dapat berupa pemangsanya


ataupun mikroba penyebab penyakitnya.
• Mengurangi fertilitas insekta

Dilakukan dengan meradiasi insekta jantan


sehingga steril.
Pengendalian kimiawi

• Penggunaan repellents
• Insektisida
• Larvicides untuk pengendalian larva
Pengendalian Lingkungan
• Menghilangkan tempat perindukan vektor seperti
genangan air, tumpukan sampah
• Bersama sama melakukan :

1. Memberi tutup pada tempat sampah


2. Menimbun sampah yang dapat menjadi sarang nyamuk
3. Membuat saluran air limbah
4. Menjaga kebersihan lingkungan
5. Membersihkan dan menjaga kebersihan jamban
Contoh Pengendalian Vektor

• Pengendalian Lalat dan Kecoak

Beberapa metode dalam pengendalian lalat dan


kecoak yaitu:
• Traps and screen
• Chemical control
Pengendalian Larva Nyamuk
• Insektisida yang digunakan untuk mengendalikan
larva/jentik nyamuk vektor malaria adalah
Pyriproxyfen, S-Metoprene, Bacillus thuringiensis
sub sp israelensis
• Insektisida yang digunakan untuk mengendalikan
larva/jentik nyamuk vektor Demam Berdarah
Dengue adalah Temephos, Pyriproxyfen, Bacillus
thuringiensis sub sp israelensis.
Pengendalian Nyamuk Dewasa

• Memasang Kelambu berinsektisida, contohnya,


Insektisida yang dicelupkan pada kelambu dan kelambu
berinsektisida (LLINs = Long Lasting Insecticidal dan
Permethrine) dalam program pengendalian malaria
adalah Deltamethrine dan Permethrine

• Insektisida yang digunakan untuk pengendalian vektor

Demam Berdarah Dengue adalah Malathion, Metil


pyrimifos, Cypermetrin, Alfacypermetrin
DAFTAR PUSTAKA
• http://www.bapelkescikarang.or.id/web/kamu/kurmod/sandar/
MODUL%20MI%206%20PENGENDALIAN%20VEKTOR.pdf
• http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/57_Buku
%20Permenkes_ppbb-1.pdf
• https://www.academia.edu/12359655/
MAKALAH_PENGENDALIAN_VEKTOR_Disusun_untuk_Memenuhi
_Tugas

Anda mungkin juga menyukai