Anda di halaman 1dari 14

PENGENDALIAN VEKTOR

MALARIA
KELOMPOK 2
1. 1. DELILA OKY

2. 2. DELILA NAITBOHO

3. 3. EMILIANA DIJIN

4. 4. CICILYA WARIAKA

5. 5. JANI N. SELLY

6. 6. MARDIWANVIN NEOLAKA

7. 7. MAHARANI HUKAPATI

8. 8. MARIA OLGA RATNA LIKA

9. 9. MEGAWATY URU HIDA

10. 10. YUNIRMA WATI BAILAO

11. 11. MELITA LILO

12. 12.Yulia Ghyacinta Bulu Kolo


PENGENDALIAN VEKTOR
MALARIA
Vektor
adalah Artropoda yang dapat menularkan,memindahkah dan/atau
menjadi sumber penular penyakit terhadap manusia. 2.
Pengendalian vektor
adalah semua kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk
menurunkan populasi vektor serendah mungkin sehingga
keberadaannya tidak lagi berisiko untuk terjadinya penularan
penyakit tular vektor di suatu wilayah atau menghindari kontak
masyarakat dengan vektor sehingga penularan penyakit tular
vektor dapat dicegah
Merlaria
Merupakan penyakit yang dapat ditularkan oleh nyamuk
anopheles betina.nyamuk ini yang membawa jamur atau parasit
plasmodium dan menggigit orang yang sekaligus menyeberkannya
melalui peredaran darah.
 Penyakit tular vektor merupakan penyakit yang
menular melalui hewan perantara (vektor).

Penyakit tular vektor meliputi malaria, arbovirosis


seperti Dengue, Chikungunya, Japanese B Encephalitis
(radang otak), filariasis limfatik (kaki gajah), pes
(sampar) dan demam semak (scrub typhus). Penyakit
tersebut hingga kini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia dengan angka kesakitan dan
kematian yang cukup tinggi dan berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) Penyakit tular
vektor merupakan satu diantara penyakit yang berbasis
lingkungan yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik,
biologi dan sosial budaya.
KASUS MALARIA
Kasus malariaadalah penderita dengan
demam pada 48 jam terakhir (dengan atau
tanpa gejala seperti mual,muntah dan
diare,sakit kepala,sakit
pinggang,menggigil,sakit otot)dengan hasil
positif pada pemeriksaan laboratorium
parasit malaria dengan menggunakan sediaan
apus darah (tebal atau tipis) atau rapid
diagnostic test (WHO)
TUJUAN PENGENDALIAN
VEKTOR MALARIA
Terselenggaranya pengendalian vektor
secara terpadu untuk mengurangi habitat
perkembangbiakan vektor, menurunkan
kepadatan vektor, menghambat proses
penularan penyakit, mengurangi kontak
manusia dengan vektor sehingga penularan
penyakit tular vektor dapat dikendalikan
secara lebih rasional, efektif dan efisien
PRINSIP PENGENDALIAN VEKTOR
MALARIA
1. Rational : pelaksanaan pemberantasan
vektor padada daerah kasus malaria
tinggi,daerah potensial KLB atau lokasi
terntu yang harus diprioritaskan
2. Efektif :kombinasi dua atau lebih metoda
dapat dilakuan apabila dengan cara
tersebut mampu menurunkan penularan
3. Efisien :biaya perasinya paling murah
4. Sustainable : dapat dilaksanakan dengan
cara berkesinambungan supaya mencapai
tingkat penularan yang rendah
LANJUTAN
5.Aceptable: kegiatan pemberantasan vektor
harus diterima masyarakat hingga
masyarakat setempat mendukung dan ikut
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut
6.Afordable: mampu melaksanakan kegiatan
pemberantasan vektor->pada lokasi yang
mudah terjangkau,sarana transportasi
relatif baik sehingga bahan dan alat serta
keperluan logistik lainnya dapat dibawa
kelokasi tersebut.
HABITAT VEKTOR MALARIA
Spesies anapholes secara garis besar dapat
dibagi menjadi tiga kawasan
1. Kawasan pantai, (An. sundaicus dan
An.Subpictus)
2. Kawasan pendalaman,
(An.Aconitus,An.Baribirostis,An,sinensis)
3. Kawasan kaki gunung,
(An.Balabacencis,An.Maculatus)
PENGENDALIAN VEKTOR
MALARIA
 Terdapat dua metode utama yaitu :
• a. kelambu nyamuk berinsektisida (ITN)
• b. penyemprotan insektisida (IRS)

kedua metedo tersebut hanya akan berfungsi


efektif apabila cakupan program tergolong
memuaskan pada program distribusi kelambu
nyamuk dan program penyemprotan
insektisida. Pada individu yang berencana
bepergian kedaerah yang endemis malaria
dan melakukan aktifitas yang beresiko tinggi
untuk tergigit nyamuk vektor malaria.
UPAYA PENGENDALIAN VEKTOR
MALARIA
 Pengendalian vektor malaria daapt dilakukan
dengan cara pengendalian fisik, biologi,
maupun kimia. Pada pengendalian vektor
malaria tidakan yang harus diambil adalah
menurunkan jumlah populasi nyamuk
penyebab malaria.
 1. Pengendalian secara fisik
 Pengendalian vektor secara fisik bisa di
lakukan dengan :
a. Penimbunan kolam tidak terpakai
b. Pengangkatan tumbuhan air
c. Pengeringan sawah secara berkala
setidaknya setiap dua minggu sekali
d. Pemasangan kawat kasa pada jendela
 2. pengendalian secara biologis
Pengendalian dengan cara memakai organisme
hidup yang dapat menyebabkan vektor sakit
dan mati misalnya dengan :
a. Penyebaran iklan pemakan larva nyamuk
b. Penyebaran bakteri bacillus thuringiensis
3. pengendalian secara kimia
Pengendalian dengan cara kimia bisa dilakukan dengan :
a. Penyemprotan residual spray untuk membunuh
nyamuk dewasa
b. Penggunaan kelambu
Kelambu yang digunakan dapat berupa kelambu celup
atau pun berinsektisida (LLITN = Long Lasting
Insecticide Treated Net)
c. Larviciding
Larviciding adalah aplikasi larvasida pada tempat
perindukan potensial vektor guna
membunuh/memberantas larva nyamuk dengan
menggunakan bahan kimia insektisida (larvasida)
Sekian
Dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai