Kelompok 3 - Paralel 2
Kelompok 3 - Paralel 2
a. Agen
Agen penyebab rabies adalah virus dari genus lyssa virus dan termasuk ke
dalam famili Rhabdoviridae. Virus ini bersifat neurotropik berbentuk
menyerupai peluru dengan panjang 130 – 300 nm dan diameter 70 nm. Virus
ini terdiri dari inti RNA (Ribo Nucleic Acid) rantai tunggal yang diselubungi
lipoprotein. Virus rabies dapat bertahan pada pemanasan dalam beberapa
waktu lama. Pada pemanasan suhu 560C, virus dapat bertahan selama 30
menit dan pada pemanasan kering mencapai suhu 1000C masih dapat
bertahan selama 2-3 menit. Di dalam air liur dengan suhu udara panas dapat
bertahan selama 24 jam. Semakin rendah suhunya semakin lama virus dapat
bertahan.
b. Sumber
Menurut WHO, anjing domestik merupakan reservoir yang paling umum
dari virus rabies, dengan lebih dari 95% kematian manusia yang disebabkan
oleh anjing yang memiliki virus rabies. Di sebagian besar negara
berkembang, anjing merupakan reservoir utama bagi rabies sedangkan hewan
liar yang menjadi reservoir utama rabies adalah rubah, musang, dan anjing
liar. Di Indonesia, hewan yang dapat menjadi sumber penularan rabies pada
manusia adalah anjing, kucing dan kera namun yang menjadi sumber
penularan utama adalah anjing, sekitar 98% dari seluruh penderita rabies
tertular melalui gigitan anjing.
c. Cara keluar
Virus rabies dikeluarkan bersama air liur hewan yang terifeksi dan
disebarkan melalui luka gigitan atau jilatan.
d. Cara transmisi
Mekanisme penularan paling umum adalah melalui inokulasi perifer virus
setelah gigitan hewan yang terinfeksi rabies . Melalui luka gigitan, jilatan
pada kulit yang lecet, selaput lendir mulut, hidung, mata, anus, genitalia, dan
melalui saliva atau air liur penderita rabies.
e. Cara masuk
Melalui gigitan anjing (Yousaf et al. 2012) dan melalui gigitan dari HPR
(Hewan Pembawa Rabies) yang terinfeksi (Dharmojono 2001). Terjadi
replikasi di jaringan perifer, sehingga virus tersebar di sepanjang saraf perifer
dan medula spinalis menuju ke otak, kemudian terjadi diseminasi dalam SSP
dan virus menyebar secara sentrifugal dari SSP menuju ke berbagai organ,
termasuk kelenjar ludah.
f. Inang rentan
Hewan sehat dan manusia (Dharmojono 2001).
2. Berdasarkan pengetahuan tentang mata rantai infeksi tersebut, susunlah strategi
Pencegahan, Pengendalian, dan Pemberantasan Penyakit tersebut dengan
format dalam tabel berikut: