Anda di halaman 1dari 4

Hari/tanggal : Kamis, 27 Mei 2021

Dosen pengajar : Drh. Chaerul Basri, M.Epid


Kelompok/paralel : 8/2

TUGAS PRAKTIKUM PERTEMUAN 11


EPIDEMIOLOGI DAN EKONOMI VETERINER

Anggota kelompok:

Yaksube Aziz B04170156


Novia Nur Ema Aulia B04170171
Arri Monikov B04170 181
Ika Novita B04170189

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT HEWAN


DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2021
PRAKTIKUM 11
Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
MK. EPIDEMIOLOGI dan EKONOMI VETERINER
Rabies

1. Jelaskan mata rantai infeksi dari masing-masing penyakit tersebut yang terdiri
atas:
a. Agen
Jawab:
Agen penyakit rabies berupa Lyssa virus yang merupakan anggota famili
Rhabdoviridae
b. Sumber
Jawab:
Sumber dari penyakit ini berasalah dari anjing, kucing, dan kera
c. Cara Keluar
Jawab:
Virus ini keluar melalui mulut dan air liur hewan yang terinfeksi
d. Cara Transmisi
Jawab:
Cara transmisi virus ini dengan melalui saliva hewan yang terkena rabies dan
menular kepada hewan dan manusia yang nantinya masuk melalui luka/ goresan,
atau dengan paparan langsung seperti gigitan hewan.
e. Cara Masuk
Jawab:
Cara masuknya virus ini dengan melalui gigitan dari hewan yang terkena rabies
atau melalui luka terbuka
f. Inang Rentan
Jawab:
Inang yang rentan terhada virus ini berupa anjing, kucing, kera, dan manusia

2. Berdasarkan pengetahuan tentang mata rantai infeksi tersebut, susunlah strategi


Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit.
Jawab:
RABIES:

Strategi Intervensi Aktifitas


Pemberian vaksin pada hewan
yang berpotensi sebagai agen
penyebar penyakit dan
vaksinasi bagi
Pencegahan Vaksinasi
manusia yang memiliki kontak
erat/pengobatan
terhadap manusia sebagai
pasien yang terkena rabies.
Pengeluaran dan pemasukan
Karantina dan pengendalian
hewan hidup,pengawasan lalu
lalu lintas hewan
lintas antar area; pengawasan
terhadap pelarangan maupun
pembatasan lalu lintas.
Sosialisasi tentang penyakit
rabies kepada
masyarakat dan peternak.
Sosialisasi dilakukan
melalui media elektronik,
media massa maupun
Peningkatan kesadaran
penyebaran brosur (leaflet) dan
masyarakat dan edukasi
pemasangan
spanduk, agar masyarakat tidak
panik dan
mengetahui langkah
pencegahan dan pertolongan
terhadap penyakit rabies.
Meningkatkan kekebalan
kelompok dengan melakukan
Menurunkan kontak dan
Pengendalian vaksinasi terhadap hewan yang
communicability
memiliki potensi penularan
(anjing, kucing, dll).
Penelusuran untuk menentukan
sumber infeksi dan menahan
secara efektif penyebaran
penyakit dan
Deteksi dini dilakukan minimum mulai dari
periode 14 hari sebelum
timbulnya gejala klinis sampai
tindak karantina mulai
diberlakukan.
Mengurangi populasi hewan
yang terkena penyakit
Pemberantasan Depopulasi/stamping out rabies. Melakukan observasi
terhadap hewan yang
menderita penyakit rabies.

3. Dengan mengacu pada aturan dari OIE (www.oie.int), Sebutkan persyaratan Zona atau
Negara bebas untuk masing-masing penyakit tersebut (Rabies) (lihat terrestrial animal health
code)
Jawab:
Suatu negara atau zona dapat dianggap bebas dari infeksi virus rabies bila:
• Memiliki catatan pelaporan penyakit hewan yang teratur dan tepat sesuai dengan Bab
1.1, serta pelaporan secara regular dan cepat di seluruh negara dan perubahan situasi
epidemiologi atau kejadian yang relevan dilaporkan.
• Infeksi virus rabies adalah penyakit yang harus dilaporkan di seluruh negeri dan setiap
perubahan dalam situasi epidemiologi atau kejadian yang relevan dilaporkan sesuai
dengan Bab 1.1 .
• Semua hewan rentan yang menunjukkan tanda-tanda klinis rabies harus menjalani
investigasi lapangan dan laboratorium yang sesuai.
• Sistem pengawasan yang berkelanjutan sesuai dengan Bab 1.4. dan Pasal 8.14.12. telah
ada selama 24 bulan terakhir, dengan persyaratan minimum adalah sistem peringatan
dini untuk memastikan investigasi dan pelaporan hewan yang dicurigai terinfeksi.
• Langkah-langkah pengaturan untuk pencegahan infeksi virus rabies dilaksanakan
sesuai dengan rekomendasi yang relevan dalam Kode Terestrial termasuk Pasal 8.14.5.
hingga 8.14.10.
• Tidak ada kasus infeksi virus rabies yang didapat dari dalam negeri dikonfirmasi selama
24 bulan terakhir.
• Jika kasus impor dikonfirmasi di luar stasiun karantina, investigasi epidemologi telah
mengesampingkan kemungkinan kasus sekunder.
• Hal yang tidak mempengaruhi status bebas seperti vaksinasi hewan untuk pencegahan
tidak mempengaruhi status bebas
• Suatu kasus rabies pada manusia yang diimpor tidak mempengaruhi status bebas

Anda mungkin juga menyukai