(Skripsi)
Oleh:
Dellarista Eka Fitri
12310098
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2016
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Filariasis sering juga disebut penyakit kaki gajah adalah salah satu
penyakit menular disebabkan oleh mikrofilaria yang ditularkan melalui
berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini terkait dengan masalah kebersihan
lingkungan, kemiskinan serta menyebabkan kerugian sosial, ekonomi
dan kecacatan permanen.
INDONESIA
JAWA BARAT
Depkes RI
Daerah
endemis
filariasis
Mf rate =
2,47%
PURWAKART
A
Penelitian sebelumnya
B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Apakah ada Hubungan Antara
Tindakan Pencegahan Filariasis
Mengetahui Hubungan Antara Tindakan
dengan Kejadian Filariasis pada
Pencegahan Filariasis dengan Kejadian
Masyarakat di Desa Tegalwaru
Filariasis pada Masyarakat di Desa Tegalwaru
Kecamatan Tegalwaru
Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta
Kabupaten Purwakarta Tahun
Tahun 2016
2016?
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan di Desa
Tegalwaru Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.
Brugia malayi
Brugia timori
Daur Hidup
VEKTOR
Anopheles
Culex
Mansonia
Armigeres
HOSPES
Gejala Klinis Akut
Gejala Klinis Kronis
LIMFEDEMA
LYMPH SCROTUM
Diagnosis
Pengobatan Infeksi
DEC 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari
Pengobatan Penyakit
Terapi bedah
PENCEGAHAN FILARIASIS
Pengobatan massal
Pengendalian
Pengendalian
vektor
vektor
1.Fogging 5. Memasang kelambu
2.Pembersihan got 6. Menggunakan obat nyamuk oles
3.Pengaliran air tergenang 7. Memasang kasa pd ventilasi udara
4.Penebaran ikan pemakan jentik
Filariasis
Etiologi
Pencegahan
Diagnosis Pengobatan Pengobatan massal
- Diagnosis parasitologi -Pengobatan infeksi Pengendalian vektor :
- Radiodiagnosis -Terapi bedah (fogging, pembersihan got, pengaliran air tergenang,
memasang kelambu, memasang kasa pada ventilasi
udara, menggunakan repellant.)
Kerangka Konsep
TINDAKAN
ANGKA KEJADIAN
PENCEGAHAN
FILARIASIS
FILARIASIS
Hipotesis
Populasi Sampel
Purposive Sampling
Definisi Operasional
VARIABEL DEFINISI ALAT CARA HASIL SKAL
OPERASIONAL UKUR UKUR UKUR A
Dependent Suatu penyakit Rekam Rekam 0. Filariasis Nomin
Angka akibat medik medik 1. Tidak al
Kejadian Mikrofilaria yang Filariasis
Filariasis ditularkan oleh
nyamuk
Independent Segala sesuatu Kuesione Wawanca 0. Kurang Ordina
Tindakan yang telah r ra Baik jika l
dilakukan score
jawaban
responden tentang
responden <
filariasis 75%
1. Baik jika
score
jawaban
responden <
75%
G. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
ANALISIS DATA
Analisis Univariat
Memperoleh gambaran pada masing-
masing variabel,
kemudian di distribusikan dalam tabel
frekuensi
ANALISIS DATA
alisis Bivariat
nalisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
erhubungan atau berkorelasi. Uji statistik yang digunakan adalah chi-squ
raf kesalahan yang digunakan adalah 5%, untuk melihat hasil kemaknaa
erhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 0,05.
erarti jika p value 0,05 maka hasilnya bermakna Ho ditolak dan Ha dite
J. Alur Penelitian
Purposive sampling
Sampel dengan
memperhatikan
kriteria inklusi dan
eksklusi.
Penelitian
Analisis Data
Dokumentasi Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik subjek penelitian
PERSENTASE 40
30 Persentase
20
10
0
Laki-laki Perempuan
JENIS KELAMIN
Dari 46 responden 27 orang (58,7%) berjenis kelamin laki-laki dan 19 orang (41,3%) berjenis
kelamin perempuan
Selaras dengan hasil penelitian Sunaryo di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Laki-laki di Desa Tegalwaru sering memiliki aktifitas di luar rumah pada malam hari, misalnya
ronda
Pencari nafkah utama bagi keluarga
Kemungkinan kontak dengan vektor Filariasis akan menjadi lebih besar juga dibandingkan
dengan perempuan
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
67.4
80
PERSENTASE
60
32.6
40
20
TINGKAT PENDIDIKAN
Dari 46 responden 31 orang (67,4%) berpendidikan rendah dan 15 orang (32,6%) berpendidikan
tinggi
Selaras dengan hasil penelitian di Tabalong, Kalimantan Selatan = responden sebagian besar
berpendidikan rendah
Dari 46 responden 20 orang (43,5%) petani, 15 orang (32,6%) IRT, 9 orang (19,6%) wiraswasta
dan 2 orang (4,3%) buruh.
Selaras dengan hasil penelitian di Tabalong, Kalimantan Selatan = responden sebagian besar
petani
Desa Tegalwaru merupakan daerah dataran rendah dengan persawahan sehingga mayoritas
pekerjaan masyarakat Desa Tegalwaru adalah petani
Petani merupakan pekerjaan yang paling berisiko untuk terjadinya penularan filariasis karena
habitat nyamuk yang berperan sebagai vektor filarisiais itu biasanya di air sawah, rawa-rawa, air
kotor.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pencegahan
87
90
80 69.9
70
60
50 Baik
PERSENTASE
Tidak Baik
40 30.4
30
13
20
10
0
Kasus Kontrol
KEJADIAN FILARIASIS
Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Pencegahan