Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR

KONSELING

dr. Yesi Nurmalasari


 Konseling merupakan salah satu jenis
layanan yang dapat dilaksanakan oleh
dokter untuk membantu pasien dalam
memecahkan masalah yang dihadapi-
nya.
 Co : sakit,dikasih obat dan diberi nasihat
tentang penyakitnya agar tidak
terulang

A. Pendahuluan
 Konseling merupakan sistem dan proses bantuan
untuk mengentaskan masalah yang terbangun dalam
suatu hubungan tatap muka antara dua orang
individu (pasien yang menghadapi masalah dengan
dokter yang memiliki kompetensi).
 Bantuan →pasien mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya, mampu tumbuh kembang ke arah yang
dipilihnya, sehingga pasien mampu mengembangkan
dirinya secara efektif. (co:tau nasihat dr dokter
sehingga jadi lebih baik)
 Konseling perorangan merupakan layanan konseling
yang diselenggarakan oleh dokter terhadap seorang
pasien.

B. Pengertian dan Prinsip Dasar


 Kerangka kerja konseling perorangan dilandasi oleh
prinsip dasar :
1. pasien mampu memilih tujuan, membuat
keputusan, dan bertanggung jawab dari
keputusannya. (co: merujuk pasien ke RS lain)
2. konseling berfokus pada saat ini dan masa depan,
tidak berfokus pada masa lalu
3. wawancara merupakan alat utama dalam
keseluruhan kegiatan konseling (anamnesa)
4. tanggung jawab pengambilan keuputusan berada
pada pasien (co : operasi)
5. konseling memfokuskan pada perubahan tingkah
laku dan bukan hanya membantu pasien menyadari
masalahnya
1. menyesuaikan diri secara efektif terhadap diri
sendiri dan lingkungannya
2. mengarahkan dirinya sesuai dengan potensinya
yang dimilikinya ke arah perkembangan yang
optimal (tau mengenai penyakitnya dan apa yg
harus dilakukan agar sembuh sesuai nasihat
dokter)
3. meningkatkan pengetahuan dan pemahaman diri
4. memperkuat motivasi (memberi semangat dalam
berobat)
5. mengurangi tekanan emosi
6. meningkatkan pengetahuan dan kapasitas untuk
mengambil keputusan yang efektif
7. meningkatkan hubungan antar pribadi

Tujuan konseling
 Kekhasan yang paling mendasar
pelayanan konseling adalah hubungan
interpersonal yang amat intens antara
pasien dan dokter
1. Asas Kerahasiaan (kec. Kasus hukum)
2. Asas Kesukarelaan dan Keterbukaan
3. Asas Keputusan Diambil oleh pasien
Sendiri
4. Asas Kekinian dan Kegiatan
5. Asas Kenormatifan dan Keahlian

C. Asas Konseling
A.Konselor (Dokter)
dokter adalah seseorang yang karena
kewenangan dan keahliannya memberi bantuan
kepada pasien
 Beberapa kompetensi pribadi yang signifikan
untuk dimiliki oleh dokter:
pengetahuan yang baik tentang diri sendiri (self-
konwledge), kompetens, kesehatan psikilogis
yang baik, dapat dipercaya (trustworthtness),
kejujuran, kekuatan atau daya (strength),
kehangatan (warmth) pendengar yang aktif
(active responsiveness), kesabaran, kepekaan
(sensitivity), kebebasan, dan kesadaran holistik

C. Komponen Konseling
B. Pasien
 pasien adalah seorang individu yang sedang
mengalami masalah, atau setidak-tidaknya
sedang mengalami sesuatu yang
ingin disampaikan kepada orang lain
 Pasien datang ke dokter bisa atas keinginan
sendiri, keluarga, atau terpaksa
 Apapun latar belakang kedatangan pasien
dan bagaimanapun kondisi pasien, harus
disikapi, diperhatikan, diterima, dan dilayani
sepenuhnya oleh dokter
B. Konteks Hubungan Dokter-pasien
 Dalam konseling, hubungan dokter
dengan pasien berada dalam konteks
hubungan membantu (helping
relationship), yaitu hubungan untuk
meningkatkan pertumbuhan,
kematangan, fungsi, dan cara
menghadapi kehidupan dengan
memanfaatkan sumber-sumber internal
pada pihak pasien
 Karakteristik dinamika dan keunikan hubungan
dokter-pasien adalah sebagai berikut:
1. Afeksi (pasien mampu mengungkapkan
perasaannya)
2. Intensitas
3. Pertumbuhan dan perubahan
4. Privasi
5. Dorongan
6. Kejujuran
1. Pengantaran
 Proses pengantaran mengantarkan pasien
memasuki kegiatan konseling dengan segenap
pengertian, tujuan, dan prinsip dasar yang
menyertainya.
 Proses pengantaran ini ditempuh melalui
kegiatan penerimaan yang bersuasana hangat,
permisif, tidak menyalahkan, penuh
pemahaman, dan penstrukturan yang jelas.
Apabila proses awal ini efektif, pasien akan
termotivasi untuk menjalani proses konseling
selanjutnya dengan hasil yang lebih
menjanjikan

D. Proses Konseling
2. Penjajagan
 Sasaran penjajagan adalah hal-hal yang
dikemukakan klien dan hal-hal lain perlu
dipahami tentang diri pasien. Seluruh
sasaran penjajagan ini adalah berbagai
hal yang selama ini terpendam,
tersalahartikan dan/atau terhambat
perkembangannya pada diri pasien.
3. Penafsiran
 Hasil proses penafsiran ini pada umumnya
adalah aspek-aspek realita dan harapan
pasien dengan bebagai variasi dinamika
psikisnya. Dalam rangka penafsiran ini,
upaya diagnosis dan prognosis, dapat
memberikan manfaat yang berarti.
(hasil dari anamnesa)
4. Pembinaan (intervensi)
 Dalam langkah ini konselor dan klien
mendiskusikan alternatif pengentasan masalah
dengan berbagai konsekuensinya, serta
menetapkan rencana tindakannya.
5. Penilaian
 Upaya pembinaan melalui konseling diharapkan
menghasilkan terentaskannya masalah pasien
 Ada tiga jenis penilaian yang perlu dilakukan
dalam konseling perorangan, yaitu penialaian
segera, penilaian jangka pendek, dan penialaian
jangka panjang.
 Layanan konseling perorangan hakikatnya
dapat dilaksanakan kapan saja dan di
mana saja, atas kesepakatan dokter-
pasien, dengan memperhatikan:
(1) kenyamanan klien dan
(2) terjaminnya asas kerahasiaan

E. Waktu dan Tempat

Anda mungkin juga menyukai