NIM: 170914201546
KELAS:6B KEPERAWATAN
TUGAS I
Tugas II
a) Pencegahan
Primer
Upaya yang dilakukan adalah promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat, keluarga dan individu khususnya remaja bahwa pengunaan NAPZAH
merupakan tindakan yang sangat berbahaya, dapat merusak kesehatan fisik, mental dan
sosial.
Intervensin:
- Promosi kesehatan berupa pendidikan kesehatan kepada orang tua dan remaja agar
mempunyai pengetahuan tentang NAPZA dan mampu menolak untuk
menggunakannya
- Memberi dukungan sosial ( melibatkan remaja pada kegiatan kelompok remaja di
masyarakat)
- Pemberdayaan siswa melalui peer konselor
- Menciptakan lingkungan yang sehat yang mendukung
- Meningkatkan peran serta masyarakat
Sekunder
Diagnosa dini yang bertujuan untuk mengidentifikasi remaja yang berisiko tinggi mengalami
masalah penyalahgunaan NAPZA.
Intervensi:
- Skirining
- Tindakan perawatan segera dengan merujuk remaja yang menggunakan NAPZA untuk
mendapatkan pengobatan
- Pembinaan keluarga dengan melatih remaja agar mempunyai koping adaptif
Tersier
Upaya rehabilitasi . Pada kegiatan ini mantan pengguna NAPZA diharapkan dapat kembali
berfungsi hidup secara optimum.
Intervensi:
- Melakukan kegiatan sosial kemasyarakat
- Pemberian pelatihan keterampilan bagi mantan korban penyalahgunaan NAPZA
- pelaksanaan terapi realita dan pelatihan manajemen stres bagi mantan
penyalahgunaan NAPZA
b) PERAWATAN
Perawatan jangka pendek
- Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
- Manajemen kontingensi (CM)
- Keterlibatan anggota keluarga dan orang lain yang peduli
Perawatan jangka panjang
- Peningkatan kesehatan fisik dan mental
- Pemahaman terhadap faktor dan pemicu yang mungkin berkontribusi terhadap
penggunaan dan kekambuhan penggunaan napza serta diperlihatkannya keterampilan
untuk mengenali faktor-faktor tersebut dan cara mengelola hasrat yang kuat untuk
menggunakan napza (craving)
- Motivasi untuk melanjutkan perawatan dan pemulihan setelah keluar dari perawatan
residensial
- Peningkatan fungsi sosial dan kemauan untuk beralih dari jejaring penyalahgunaan
napza ke jaringan sosial yang menghargai pantang napza dan pemulihan
- Pengembangan hobi dan minat baru yang dapat dilanjutkan setelah keluar
- Kemampuan dan motivasi untuk terlibat dalam pekerjaan dan berkontribusi kepada
masyarakat
c) FARMAKOTERAPI
INTERVENSI:
INDIVIDU
- Pembinaan terkait Narkoba dan bahayanya
- Pemberian Motivasi
- Menyarankan melakukan hal-hal yang bermanfaat agar tidak terjerumus Narkoba
KOMUNITAS
- Kampanye Anti Penyalahgunaan Narkoba
- Pendidikan Kesehatan Terkait Narkoba
- Pelatihan Kelompok Sebaya dalam menanggulangi Narkoba
- Rehabilitasi Pengguna Narkoba
d) KELOMPOK SWABANTU
INTERVENSI:
Para anggota kelompok saling bertukar pengalaman, saling belajar dari anggota lainnya,
memberi berbagai saran kepada rekan sekelompoknya dan memberikan dorongan kepada
anggota yang merasa tidak mempunyai harapan lagi untuk menanggulangi persoalan yg
dihadapi.
Self help/kelompok swabantu juga terdiri dari orang-orang yang menyadari akan
ketergantungannya terhadap zat /obat terlarang.
Anggota kelompok ini akan berkumpul secara bersama-sama untuk berusaha melepaskan diri
dari belenggu ketagihan/kecanduan
Saling berbagi dan mendukung anggota satu dan lainnya, karena dengan kekuatan
berbagi/sharing dapat menjadi sebuah solusi bagi orang-orang yg memiliki masalah yg sama.
Self help/kelompok swabantu bukan hanya sebatas kelompok yang anggotanya saling berbagi
pengalaman, namun juga terdapat proses konseling yg memanfaatkan kekuatan kelompok,
melakukan pendekatan pada kelompok untuk menemukan solusi bagi permasalahn stiap
anggotanya bahwa dengan sebuah sharing anggota dapat membuka diri dan mendapatkan
berbagai masukan dari anggotanya.